Sistem Pembuka Kunci dengan Ketukan
Sistem Pembuka Kunci dengan Ketukan
Arifian Muhammad Samudra 1, Faza
Hanifullah2, Samuel BETA3
Prodi Teknik Elektronika Jurusan
Teknik Elektronika Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H.
Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275
E-mail: 1 Arifiansamudra97@gmail.com, 2 , 3sambetak2@gmail.com
Intisari - Sistem pengunci pintu pada umumnya menggunakan rumah kunci dan anak kunci
yang menjadi pasangannya. Untuk mempermudah orang dalam membuka pengunci pintu
ini, maka dibuatlah alat pengganti rumah kunci dan anak kuncinya berupa ketukan pada pintu. Dengan adanya alat ini, maka orang dipermudah dalam membuka penguncian
pintu hanya dengan mengetukkan
beberapa ketukan. Pengguna hanya perlu melakukan
ketukan terhadap pintu sesuai dengan kode ketukan yang telah ditentukan oleh
program. Pengguna juga dapat mengetahui keadaan daun pintu yang terbuka atau
tertutup. Maka orang-orang tidak akan merasa khawatir jika
anak kuncinya hilang atau rusak, karena alat ini tidak menggunakan anak kunci
melainkan alat elektronik yang bisa digunakan untuk mengontrol sistem pengunci
pintu.
Kata
Kunci: Solenoid
Door-Lock, Sensor Piezoelektrik.
Abstract – Doorlock system, in general condition, is using shank that is paired with
the lock tool itself. To make it easier for people when unlock the door, we
make the inovation in knocking system. People will be easier to
unlock the door by knocking the door. People
only need to knock the door as match as the knock code that has been
apllied in the program. People would know the condition of the door either open
or closed. From the application, people could activate the solenoid door-lock
so the door would be unlocked. People won’t be afraid
if their shank is lost or broke, because there’s no shank but electronic tools
to control the doorlock system.
Keywords: Solenoid Door-Lock, Sensor
Piezoelectric,
I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Setiap rumah pada
umumnya memiliki pintu. Pintu itu tentu saja memiliki kunci. Dan setiap rumah
tentunya tidak hanya terdapat satu pintu saja. Maka otomatis, kunci yang
didapat juga lebih dari satu. Kasus yang seringkali terjadi di lingkungan
masyarakat ini adalah kunci yang hilang, rusak, ataupun lupa kunci mana yang
sesuai dengan pintu yang ingin dibuka. Hal itu tentu saja membuat pemilik kunci
merasa tidak nyaman jika suatu ketika kejadian itu terjadi. Maka dari itu kami
menciptakan “Sistem Pembuka Kunci Pintu Dengan Ketukan”. Pemilik rumah tidak
perlu khawatir mengenai kehilangan, kerusakan, atau lupa mengenai kunci yang
dimiliki.
Pintu ini menggunakan sensor piezoelektrik sebagai
sensor utama dalam mengirimkan data (berupa ketukan) yang kemudian diproses
dalam modulmikrokontroller ARM NUC 120 sebagai pemroses data utama. Pengunci
pintu yang digunakan berupa Solenoid Door Lock.
1.2 Tujuan
1. 1. Sebagai modul pembelajaran.
2. Sebagai alat pengaman pintu rumah dengan pengunci otomatis.
2. Sebagai alat pengaman pintu rumah dengan pengunci otomatis.
1.3 Rumusan Masalah
1.
Bagaimana cara kerja sensor ketukan(piezo elektrik).
2. Bagaimana mengatur password dengan analog joystick?
3.
Bagaimana menampilkan tulisan pada LCD 16x2?
1.4 Pembatasan Masalah
1.
Perancangan perangkat keras menggunakan Arm,Sensor Ketukan, RGB LED.
2.
Sensor Ketukan yang digunakan adalah piezo elektrik.
3. Sandi terdiri dari 3 digit dan maksimal nilai angka adalah 10
II. Tinjauan Pustaka
Untuk
mengetahui berbagai komponen dan peralatan yang dibutuhkan, maka disusunlah
tinjauan pustaka sebagai acuan dalam merancang dan membuat aplikasi menggunakan ARM ini.
1. ARM CortexM0
ARM adalah prosesor dengan arsitektur
set instruksi 32bit RISC (Reduced Instruction Set Computer) yang
dikembangkan oleh ARM Holdings. ARM merupakan singkatan dari Advanced
RISC Machine.
Gambar 1. Keluarga Mikroprosesor ARM
Mikroprosesor ARM mempunyai beberapa keluarga untuk menjangkau
berbagai aplikasi, salah satunya adalah ARM Cortex Prosesor Embedded
(ARM Cortex Embedded Processors). Prosesor-prosesor di keluarga seri
CortexM telah dikembangkan khusus untuk domain mikrokontroler, dimana
permintaan untuk kecepatan, determinasi waktu proses, dan manajemen interrupt
bersama dengan jumlah gate silikon minimum (luas silikon yang minimum
menentukan harga akhir prosesor) dan konsumsi daya yang minimum sangat
diminati, seperti ARM CortexM0 yang merupakan prosesor untuk
menggantikan aplikasi mikrokontroler 8/16bit dengan tipe ARM NUC120.
ARM NUC120 merupakan sebuah modul mikronkontroler 32-bit berbasis ARM
CortexM0. ARM NUC 120 BOARD dilengkapi dengan program bootloader sehingga
tidak membutuhkan divais programmer terpisah. NUC120 dapat beroperasi dengan
kecepatan CPU sampai 48MHz. Telah dilengkapi dengan Full Speed USB
2.0 Device Controller yang sangat fleksibel dan dapat
dikonfigurasi untuk berbagai aplikasi berbasis USB.
Gambar 2. DT-ARM NUC120
Spesifikasi :
1. Berbasis NUC120RD2BN
dengan Flash memory APROM sebesar 64 Kbyte, 8 Kbyte SRAM, 4 Kbyte Data Flash.
2. Memiliki kemampuan IAP (In
Applicaton Programming) dan ISP (In System Programming) melalui
bootloader software pada LDROM.
3. Tersedia jalur SWD (Serial
Wire Debug) yang dapat digunakan untuk debugging serta programming.
4. Dapat diprogram langsung
melalui jalur USB.
5. Mendukung Peripheral DMA
mode.
6. Memiliki 8 channel ADC
dengan resolusi 12 bit.
7. Memiliki 4 buah timer 32
bit.
8. Memiliki fungsi Watchdog
dan RTC.
9.Dilengkapi dengan 4
buah hardware PWM dengan resolusi 16 bit.
10. Memiliki masing-masing 2
kanal jalur komunikasi UART, SPI, dan I2C.
11. Memiliki 1 channel I2C.
12. Tersedia antarmuka USB
dan UART RS-485.
13. Terdapat sensor
suhu built-in dengan range -40 -
125°C dengan resolusi 1°C. Sensor ini memiliki gain -1.76mV/°C
dan offset 720 mV pada suhu 0°C.
14. Memiliki hingga 45 jalur
GPIO yang masing-masing dapat dikonfigurasi pull-up/ pull-down
resistor, repeater mode, input inverter, dan open-drain mode.
15. Terdapat 22 MHz internal
osilator.
16. Frekuensi osilator
eksternal sebesar 12 MHz dan fitur PLL sampai dengan 48 MHz.
17. Frekuensi osilator
eksternal sebesar 32.768 KHz yang dapat digunakan untuk fungsi RTC dan Low
Power Mode.
18. Tersedia rangkaian reset
manual.
19. Bekerja pada tegangan
3,3 – 5,5 V.
20. Dilengkapi dengan
regulator 3,3 V dan 5 V dengan arus maksimum 800 Ma
21. Tersedia pilihan catu daya
input : catu daya eksternal 6,5 – 12 VDC (via regulator), catu daya eksternal
3,3 – 5,5 VDC (tanpa melalui regulator), atau menggunakan sumber catu daya dari
jalur USB.
2. Sensor Piezoelektrik
Perubahan variasi sifat material
dapat ditinjau sebagai gambaran umum dari hubungan antara sifat kimia dengan
sensor. Masa dan kecepatan adalah sifat yang penting untuk sensor
piezoelektrik. Oleh karena itu microbalances dan microviscometers,
menggunakan kristal piezoelektrik, dinyatakan sebagai suatu sistem sensor.
Kompresi dari suatu kristal quartz menghasilkan suatu
potensial listrik. Satu prinsip yang dapat meninjau efek ini untuk
membangkitkan gelombang akustik pada bendap padat dengan mengaplikasikan
potensial listrik bolak-balik ke suatu material piezoelektrik ditunjukkan pada
gambar 1. Gelombang akustik, khususnya frekuensi dan resonant
resistance, sangat dipengaruhi oleh kondisi batas yang dibentuk oleh
dimensi fisik dari alat dan oleh sifat fisik dari material disepanjang lintasan
gelombang.
Gb.
3 Prinsip kerja sensor piezoelektrik
Sensor
piezoelektrik adalah peralatan elektronik pasif berfase padat (solid-state)
yang dapat merespon perubahan temperature, tekanan, dan yang paling penting
merespon sifat fisik (physical properties) pada suatu interface
antara permukaan alat dan fluida atau padatan asing. Perubahan pada
sifat fisik antara lain seperti masa jenis, kelistrikan, viskositas, dan
ketebalan lapisan. Sensor piezoelektrik beroperasi dengan mengobservasi
penyebaran dari suatu gelombang akustik melalui solid-state device.
Deteksi sensor dilakukan dengan meninjau korelasi variasi penyebaran gelombang
akustik ke sejumlah perekam analyte pada permukaan dan
kemudian ke konsentrasi analyte di dalam sampel yang
tertangkap sensor atau dikorelasikan dengan perubahan pada sifat fisik dari interfacial
thin films.
Piezoelektrisitas adalah sebuah
fenomena saat sebuah gaya yang diterapkan pada suatu segmen bahan menimbulkan
muatan listrik pada permukaan segmen tersebut. Sumber fenomena ini adalah
adanya distribusi muatan listrik pada sel sel kristal. Nilai koefisien muatan
piezoelektrik berada pada rentang 1 – 100 pico coloumb/Newton. Pada
kesempatan ini kelompok kami akan mencoba menjelaskan mengenai piezo sensor
yaitu “Vibration Sensor” Piezoelektrik.
Gb. 4
Sensor Piezoelektrik
3. Solenoid
Door-Lock
Solenoid Door Lock atau Solenoid Kunci Pintu adalah alat
elektronik yang dibuat khusus untuk pengunci pintu. Alat ini sering digunakan
pada Kunci Pintu Otomatis. Solenoid ini akan bergerak / bekerja apabila diberi
tegangan. Tegangan Solenoid Kunci Pintu ini rata-rata yang dijual dipasaran
adalah 12 volt tapi ada juga yang 6 volt dan 24 volt.
Spesifikasi :
· Material : Metal,
Electronic Parts
· Rated Voltage : DC 12V
· Current : 1A
· Stroke : 10mm
· Force : 15N
· Total Size : 6.4 x 2.6 x
2cm/2.5'' x 1'' x 0.8''(L*W*H)
· Cylinder Size : 2.8 x
1.8cm/1.1'' x 0.7'' (L*D)
· Cable Length : 18cm/7.1''
· Net Weight : 108g
· Package Content : 1 x
Door Solenoid Electromagnet
· Designed for 1-10 seconds long
activation time
Gb. 5
Solenoid Door-Lock
4. Limit Switch
Limit switch merupakan jenis saklar
yang dilengkapi dengan katup yang berfungsi menggantikan tombol. Prinsip
kerja limit switch sama seperti saklar Push ONyaitu
hanya akan menghubung pada saat katupnya ditekan pada batas penekanan tertentu
yang telah ditentukan dan akan memutus saat saat katup tidak ditekan. Limit
switch termasuk dalam kategori sensor mekanis yaitu sensor yang akan
memberikan perubahan elektrik saat terjadi perubahan mekanik pada sensor
tersebut. Penerapan dari limit switch adalah sebagai sensor
posisi suatu benda (objek) yang bergerak. Limit switch umumnya digunakan
untuk:
· Memutuskan dan menghubungkan
rangkaian menggunakan objek atau benda lain.
· Menghidupkan daya yang besar,
dengan sarana yang kecil.
· Sebagai sensor posisi atau
kondisi suatu objek.
Prinsip kerja limit switch
diaktifkan dengan penekanan pada tombolnya pada batas/daerah yang telah
ditentukan sebelumnya sehingga terjadi pemutusan atau penghubungan rangkaian
dari rangkaian tersebut. Limit switch memiliki 2 kontak yaitu NO (Normally
Open) dan kontak NC (Normally Close) dimana salah satu kontak akan aktif jika
tombolnya tertekan.
Gb. 6 Limit
Switch
5. Relay
Relay adalah sakelar listrik/ elektrik yang
membuka atau menutup sirkuit rangkaian lain dalam kondisi tertentu. Jadi
alat kontak ini pada dasarnya adalah sakelar yang membuka dan menutupnya
(open danclose-nya) dengan tenaga listrik melalui coil yang
terdapat di dalamnya. Pada awalnya sebuah relay memiliki koil /
lilitan tembaga / cooper yang melilit pada sebatang logam, pada saat
koil di beri masukan arus / tegangan listrik / elektrik maka koil akan
membuat medan elektromagnetik yang mempengaruhi batang logam di dalam
lingkaran-nya tersebut untuk menjadikannya sebuah magnet.
Kekuatan magnet yang terjadi pada batang logam tersebut
menarik lempeng logam lain yang terhubung melalui armature /tuas ke
sebuah sakelar. Biasanya relay memicu sakelar terbuka dan tertutup, dan hal ini
tergantung type dan kebutuhan.
Gb. 7 Relay
Tapi dengan kemajuan jaman relay tidak lagi identik dengan
perangkat mekanis seperti di atas. Lalu apakah tujuan
penggunaannya dalam rangkaianlistrik atau sirkuit elektronika?
Ada beberapa tujuan penggunaan relay dalam rangkaian listrik maupun
elektronika, yaitu:
1. Untuk pengendalian sebuah rangkaian.
2. Sebagai pengontrol sistem tegangan
tinggi tapi dengan tegangan rendah.
3. Sebagai pengontrol sistem arus tinggi
dengan memakai arus yang rendah.
4. Fungsi logika.
6. LED
LED adalah komponen
elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan
tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan
semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada
jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan
sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai
pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektroniklainnya.
Seperti dikatakan sebelumnya, LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat
dari Semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki
dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan
memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju
ke Katoda.
Gb. 8 LED
LED terdiri
dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction P
dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses
untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni
sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED
dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda
(K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang
kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material).
Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan
cahaya monokromatik (satu warna). LED atau Light Emitting Diode yang
memancarkan cahaya ketika dialiri tegangan maju ini juga dapat digolongkan
sebagai Transduser yang dapat mengubah Energi Listrik menjadi Energi Cahaya.
7. Led RGB
LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya
monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang
terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED
tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. Cara kerja LED
hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari
Anoda menuju ke Katoda. LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di
doping sehingga menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses
doping dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian
(impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik
kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward
yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type
material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah
yang bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole
akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).
Gb 9 Led RGB
Pada Tabel berikut menampilkan Senyawa Semikonduktor yang digunakan
untuk menghasilkan variasi warna pada LED :
Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya
sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya
tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer.
Panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia berkisar antara
380-780 nanometer. Pada gambar dibawah ini menunjukkan bentuk gelombang dari
spektrum yang nampak.
Gambar 10 Bentuk gelombang dari spektrum yang nampak.
III. Perancangan Alat
A.
Perangkat Keras dan Rangkaian Elektronika
Adapun komponen yang digunakan dalam pembuatan alat pemantau dan
pengaman pompa air berdasarkan arus listrik yang mengalir ini diantaranya:
1.
Mikrokontroller ARM NUC 120
2. Sensor Piezoelektrik
3. Solenoid Doorlock
4. Limit
Switch
5. Driver relay
6. LED
7. Power supply
B. Blok
Diagram dan Hubungan Komponen Utama
Blok diagram yang digunakan pada alat ini dapat
dilihat seperti gambar di bawah ini:
Gb. 11 Diagram Blok
Berikut
keterangan singkat dari gambar blok diagram di atas :
1. ARM NUC
120 digunakan sebagai pemproses utama yang digunakan untuk memproses masukan
berupa sensor piezoelektrik, mengendalikan keluaran berupa solenoid
doorlock.
2. Sensor piezoelektrik digunakan sebagai masukan untuk membuka kunci
pintu saat mode ketukan sebagai inputan.
3. Gerendel Elektrik digunakan sebagai output untuk kunci pintu
4. Lampu RGB digunakan sebagai indikator dari password pintu.
C. Diagram Alir
Diagram
alir (flowchart) dari alat ini adalah sebagai berikut:
Gb. 12 Diagram Alir
Pengujian ini bertujuan untuk memastikan kerja sensor piezoelektrik supaya menghasilkan keluaran yang dikehendaki. Penyesuaian keluaran dilakukan dengan bantuan modul sensor piezoelektrik.
b. Pengujian Solenoid Door-Lock
Pengujian ini bertujuan untuk memastikan bahwa Solenoid Door-Lock dapat bekerja dengan baik sebagai luaran. Solenoid Door-Lock akan membuka pengunci pintu ketika aktif.
V. Kesimpulan
Setelah
melakukan percobaan, pengambilan data, dan penganalisaan terhadap data yang
telah didapat pada penelitian ini, maka didapatkan kesimpulan yaitu sebagai
berikut :
1. Pembuatan
perangkat Pembuka Kunci Pintu dengan Ketukan dapat dilakukan menggunakan
mikrokontroller ARM NUC 120.
2.
Pemantauan kondisi solenoid doorlock dapat dilihat di Led sehingga
dapat mendeteksi apakah solenoidnya ON atau OFF.
3. Pembuka
Kunci Pintu dengan Ketukan dapat dilakukan dengan memberi tekanan mekanik pada Piezoelektrik.
REFERENSI
[1]
http://anurdi.blogspot.co.id/2011/10/piezoelektrik-sensor.html
[2] http://baskarapunya.blogspot.
co.id/2013/01/liquid-crystal-display-lcd-16-x-2.html
[3]
http://agusmunir.mywapblog.com/solenoid-kunci-pintu-untuk-kunci-pintu-e.xhtml
[4]http://belajar-mikrokontroler-2016.blogspot.co.id/2017/02/sistem-pembuka-kunci-dengan-ketukan.html
[5] http://www.iklanvideotron.com/2017/01/pengertian-cara-kerja-dan-kegunaan-light-emmiting-diode-led/?v=4a5e17551e76
[6] http://eprints.polsri.ac.id/1810/3/BAB%20II.pdf
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Download Laporan di sini
Download Diagram Alir (Flowchart) di sini
Download Pengawatan Rangkaian di sini
Download Presentasi Power Point di sini
No comments:
Post a Comment