Kontak

Email | elektronikaabcd2015@gmail.com

Search This Blog

MENU

Tuesday, February 13, 2018

Sistem Pembuka Kunci dengan Ketukan


Sistem Pembuka Kunci dengan Ketukan
Arifian Muhammad Samudra 1Faza Hanifullah2Samuel BETA3
 Prodi Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektronika Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275

E-mail: 1 Arifiansamudra97@gmail.com, 2 , 3sambetak2@gmail.com


Intisari - Sistem pengunci pintu pada umumnya menggunakan rumah kunci dan anak kunci yang menjadi pasangannya. Untuk mempermudah orang dalam membuka pengunci pintu ini, maka dibuatlah alat pengganti rumah kunci dan anak kuncinya berupa ketukan pada pintu. Dengan adanya alat ini, maka orang dipermudah dalam membuka penguncian pintu hanya dengan mengetukkan beberapa ketukan. Pengguna hanya perlu melakukan ketukan terhadap pintu sesuai dengan kode ketukan yang telah ditentukan oleh program. Pengguna juga dapat mengetahui keadaan daun pintu yang terbuka atau tertutup. Maka orang-orang tidak akan merasa khawatir jika anak kuncinya hilang atau rusak, karena alat ini tidak menggunakan anak kunci melainkan alat elektronik yang bisa digunakan untuk mengontrol sistem pengunci pintu.
Kata Kunci: Solenoid Door-Lock, Sensor Piezoelektrik.
Abstract – Doorlock system, in general condition, is using shank that is paired with the lock tool itself. To make it easier for people when unlock the door, we make the inovation in knocking system. People will be easier to unlock the door by knocking the door. People only need to knock the door as match as  the knock code that has been apllied in the program. People would know the condition of the door either open or closed. From the application, people could activate the solenoid door-lock so the door would be unlocked. People won’t be afraid if their shank is lost or broke, because there’s no shank but electronic tools to control the doorlock system.
Keywords: Solenoid Door-Lock, Sensor Piezoelectric,

I.     Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
          Setiap rumah pada umumnya memiliki pintu. Pintu itu tentu saja memiliki kunci. Dan setiap rumah tentunya tidak hanya terdapat satu pintu saja. Maka otomatis, kunci yang didapat juga lebih dari satu. Kasus yang seringkali terjadi di lingkungan masyarakat ini adalah kunci yang hilang, rusak, ataupun lupa kunci mana yang sesuai dengan pintu yang ingin dibuka. Hal itu tentu saja membuat pemilik kunci merasa tidak nyaman jika suatu ketika kejadian itu terjadi. Maka dari itu kami menciptakan “Sistem Pembuka Kunci Pintu Dengan Ketukan”. Pemilik rumah tidak perlu khawatir mengenai kehilangan, kerusakan, atau lupa mengenai kunci yang dimiliki.
          Pintu ini menggunakan sensor piezoelektrik sebagai sensor utama dalam mengirimkan data (berupa ketukan) yang kemudian diproses dalam modulmikrokontroller  ARM NUC 120 sebagai pemroses data utama. Pengunci pintu yang digunakan berupa Solenoid Door Lock.
1.2 Tujuan
1.    1. Sebagai modul pembelajaran.
2. Sebagai alat pengaman pintu rumah dengan pengunci otomatis.
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara kerja sensor ketukan(piezo elektrik).
2. Bagaimana mengatur password dengan analog joystick?
3. Bagaimana menampilkan tulisan pada LCD 16x2?
1.4 Pembatasan Masalah
1. Perancangan perangkat keras menggunakan Arm,Sensor Ketukan, RGB LED.
2. Sensor Ketukan yang digunakan adalah piezo elektrik.
3. Sandi terdiri dari 3 digit dan maksimal nilai angka adalah 10

II.     Tinjauan Pustaka

Untuk mengetahui berbagai komponen dan peralatan yang dibutuhkan, maka disusunlah tinjauan pustaka sebagai acuan dalam merancang dan membuat aplikasi menggunakan ARM ini.
1. ARM CortexM0
ARM adalah prosesor dengan arsitektur set instruksi 32­bit RISC (Reduced Instruction Set Computer) yang dikembangkan oleh ARM Holdings. ARM merupakan singkatan dari Advanced RISC Machine.

Gambar 1. Keluarga Mikroprosesor ARM

Mikroprosesor ARM mempunyai beberapa keluarga untuk menjangkau berbagai aplikasi, salah satunya adalah ARM Cortex Prosesor Embedded (ARM Cortex Embedded Processors). Prosesor­-prosesor di keluarga seri Cortex­M telah dikembangkan khusus untuk domain mikrokontroler, dimana permintaan untuk kecepatan, determinasi waktu proses, dan manajemen interrupt bersama dengan jumlah gate silikon minimum (luas silikon yang minimum menentukan harga akhir prosesor) dan konsumsi daya yang minimum sangat diminati, seperti ARM Cortex­M0 yang merupakan prosesor untuk menggantikan aplikasi mikrokontroler 8­/16­bit dengan tipe ARM NUC120.
 ARM NUC120 merupakan sebuah modul mikronkontroler 32-bit berbasis ARM CortexM0. ARM NUC 120 BOARD dilengkapi dengan program bootloader sehingga tidak membutuhkan divais programmer terpisah. NUC120 dapat beroperasi dengan kecepatan CPU sampai 48MHz. Telah dilengkapi dengan Full Speed USB 2.0 Device Controller yang sangat fleksibel dan dapat dikonfigurasi untuk berbagai aplikasi berbasis USB.

Gambar 2. DT-ARM NUC120

Spesifikasi :
1. Berbasis NUC120RD2BN dengan Flash memory APROM sebesar 64 Kbyte, 8 Kbyte SRAM, 4 Kbyte Data Flash.
2. Memiliki kemampuan IAP (In Applicaton Programming) dan ISP (In System Programming) melalui bootloader software pada LDROM.
3. Tersedia jalur SWD (Serial Wire Debug) yang dapat digunakan untuk debugging serta programming.
4. Dapat diprogram langsung melalui jalur USB.
5. Mendukung Peripheral DMA mode.
6. Memiliki 8 channel ADC dengan resolusi 12 bit.
7. Memiliki 4 buah timer 32 bit.
8. Memiliki fungsi Watchdog dan RTC.
9.Dilengkapi dengan 4 buah hardware PWM dengan resolusi 16 bit.
10. Memiliki masing-masing 2 kanal jalur komunikasi UART, SPI, dan I2C.
11. Memiliki 1 channel I2C.
12. Tersedia antarmuka USB dan UART RS-485.
13. Terdapat sensor suhu built-in dengan range -40 - 125°C  dengan resolusi 1°C. Sensor ini memiliki gain -1.76mV/°C dan offset 720 mV pada suhu 0°C.
14. Memiliki hingga 45 jalur GPIO yang masing-masing dapat dikonfigurasi pull-up/ pull-down resistor, repeater mode, input inverter, dan open-drain mode.
15. Terdapat 22 MHz internal osilator.
16. Frekuensi osilator eksternal sebesar 12 MHz dan fitur PLL sampai dengan 48 MHz.
17. Frekuensi osilator eksternal sebesar 32.768 KHz yang dapat digunakan untuk fungsi RTC dan Low Power Mode.
18. Tersedia rangkaian reset manual.
19. Bekerja pada tegangan 3,3 – 5,5 V.
20. Dilengkapi dengan regulator 3,3 V dan 5 V dengan arus maksimum 800 Ma
21. Tersedia pilihan catu daya input : catu daya eksternal 6,5 – 12 VDC (via regulator), catu daya eksternal 3,3 – 5,5 VDC (tanpa melalui regulator), atau menggunakan sumber catu daya dari jalur USB.

2. Sensor Piezoelektrik

    Perubahan variasi sifat material dapat ditinjau sebagai gambaran umum dari hubungan antara sifat kimia dengan sensor. Masa dan kecepatan adalah sifat yang penting untuk sensor piezoelektrik. Oleh karena itu microbalances dan microviscometers, menggunakan kristal piezoelektrik, dinyatakan sebagai suatu sistem sensor. Kompresi dari suatu kristal quartz menghasilkan suatu potensial listrik. Satu prinsip yang dapat meninjau efek ini untuk membangkitkan gelombang akustik pada bendap padat dengan mengaplikasikan potensial listrik bolak-balik ke suatu material piezoelektrik ditunjukkan pada gambar 1. Gelombang akustik, khususnya frekuensi dan resonant resistance, sangat dipengaruhi oleh kondisi batas yang dibentuk oleh dimensi fisik dari alat dan oleh sifat fisik dari material disepanjang lintasan gelombang.

Gb. 3 Prinsip kerja sensor piezoelektrik

    Sensor piezoelektrik adalah peralatan elektronik pasif berfase padat (solid-state) yang dapat merespon perubahan temperature, tekanan, dan yang paling penting merespon sifat fisik (physical properties) pada suatu interface  antara permukaan alat dan fluida atau padatan asing. Perubahan pada sifat fisik antara lain seperti masa jenis, kelistrikan, viskositas, dan ketebalan lapisan. Sensor piezoelektrik beroperasi dengan mengobservasi penyebaran dari suatu gelombang akustik melalui solid-state device. Deteksi sensor dilakukan dengan meninjau korelasi variasi penyebaran gelombang akustik ke sejumlah perekam analyte pada permukaan dan kemudian ke konsentrasi analyte di dalam sampel yang tertangkap sensor atau dikorelasikan dengan perubahan pada sifat fisik dari interfacial thin films. 
     Piezoelektrisitas adalah sebuah fenomena saat sebuah gaya yang diterapkan pada suatu segmen bahan menimbulkan muatan listrik pada permukaan segmen tersebut. Sumber fenomena ini adalah adanya distribusi muatan listrik pada sel sel kristal. Nilai koefisien muatan piezoelektrik berada pada rentang 1 – 100 pico coloumb/Newton. Pada kesempatan ini kelompok kami akan mencoba menjelaskan mengenai piezo sensor yaitu “Vibration Sensor” Piezoelektrik.

Gb. 4 Sensor Piezoelektrik

3. Solenoid Door-Lock

      Solenoid Door Lock atau Solenoid Kunci Pintu adalah alat elektronik yang dibuat khusus untuk pengunci pintu. Alat ini sering digunakan pada Kunci Pintu Otomatis. Solenoid ini akan bergerak / bekerja apabila diberi tegangan. Tegangan Solenoid Kunci Pintu ini rata-rata yang dijual dipasaran adalah 12 volt tapi ada juga yang 6 volt dan 24 volt.

Spesifikasi :

·    Material : Metal, Electronic Parts
·    Rated Voltage : DC 12V
·    Current : 1A
·    Stroke : 10mm
·    Force : 15N
·    Total Size : 6.4 x 2.6 x 2cm/2.5'' x 1'' x 0.8''(L*W*H)
·    Cylinder Size : 2.8 x 1.8cm/1.1'' x 0.7'' (L*D)
·    Cable Length : 18cm/7.1''
·    Net Weight : 108g
·    Package Content : 1 x Door Solenoid Electromagnet
·    Designed for 1-10 seconds long activation time

Gb. 5 Solenoid Door-Lock

4. Limit Switch


     Limit switch merupakan jenis saklar yang dilengkapi dengan katup yang berfungsi menggantikan tombol. Prinsip kerja limit switch sama seperti saklar Push ONyaitu hanya akan menghubung pada saat katupnya ditekan pada batas penekanan tertentu yang telah ditentukan dan akan memutus saat saat katup tidak ditekan. Limit switch termasuk dalam kategori sensor mekanis yaitu sensor yang akan memberikan perubahan elektrik saat terjadi perubahan mekanik pada sensor tersebut. Penerapan dari limit switch adalah sebagai sensor posisi suatu benda (objek) yang bergerak. Limit switch umumnya digunakan untuk:


·    Memutuskan dan menghubungkan rangkaian menggunakan objek atau benda lain.
·    Menghidupkan daya yang besar, dengan sarana yang kecil.
·    Sebagai sensor posisi atau kondisi suatu objek.

     Prinsip kerja limit switch diaktifkan dengan penekanan pada tombolnya pada batas/daerah yang telah ditentukan sebelumnya sehingga terjadi pemutusan atau penghubungan rangkaian dari rangkaian tersebut. Limit switch memiliki 2 kontak yaitu NO (Normally Open) dan kontak NC (Normally Close) dimana salah satu kontak akan aktif jika tombolnya tertekan.
Gb. 6 Limit Switch

5. Relay

       Relay adalah sakelar listrik/ elektrik yang membuka atau menutup sirkuit rangkaian lain dalam kondisi tertentu. Jadi alat kontak ini pada dasarnya adalah sakelar yang membuka dan menutupnya (open danclose-nya) dengan tenaga listrik melalui coil yang terdapat di dalamnya. Pada awalnya sebuah relay memiliki koil  / lilitan tembaga / cooper yang melilit pada sebatang logam, pada saat koil di beri masukan arus / tegangan listrik / elektrik maka koil akan membuat medan elektromagnetik yang mempengaruhi batang logam di dalam lingkaran-nya tersebut untuk menjadikannya sebuah magnet.
   Kekuatan magnet yang terjadi pada batang logam tersebut menarik lempeng logam lain yang terhubung melalui armature /tuas ke sebuah sakelar. Biasanya relay memicu sakelar terbuka dan tertutup, dan hal ini tergantung type dan kebutuhan.

Gb. 7 Relay

Tapi dengan kemajuan jaman relay tidak lagi identik dengan perangkat mekanis seperti di atas. Lalu apakah tujuan penggunaannya dalam rangkaianlistrik atau sirkuit elektronika? Ada beberapa tujuan penggunaan relay dalam rangkaian listrik maupun elektronika, yaitu:
1. Untuk pengendalian sebuah rangkaian.
2. Sebagai pengontrol sistem tegangan tinggi tapi dengan tegangan rendah.
3. Sebagai pengontrol sistem arus tinggi dengan memakai arus yang rendah.
4. Fungsi logika.

6. LED


      LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektroniklainnya. Seperti dikatakan sebelumnya, LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari Semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke Katoda.

Gb. 8 LED
     LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna). LED atau Light Emitting Diode yang memancarkan cahaya ketika dialiri tegangan maju ini juga dapat digolongkan sebagai Transduser yang dapat mengubah Energi Listrik menjadi Energi Cahaya.

7. Led RGB

   LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. Cara kerja LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke Katoda. LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).

Gb 9 Led RGB

Pada Tabel berikut menampilkan Senyawa Semikonduktor yang digunakan untuk menghasilkan variasi warna pada LED :

    Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer. Panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia berkisar antara 380-780 nanometer. Pada gambar dibawah ini menunjukkan bentuk gelombang dari spektrum yang nampak.

Gambar 10 Bentuk gelombang dari spektrum yang nampak.



III. Perancangan Alat


A.    Perangkat Keras dan Rangkaian Elektronika
     Adapun komponen yang digunakan dalam pembuatan alat pemantau dan pengaman pompa air berdasarkan arus listrik yang mengalir ini diantaranya:
1. Mikrokontroller ARM NUC 120 
2. Sensor Piezoelektrik 
3. Solenoid Doorlock 
4. Limit Switch 
5. Driver relay 
6. LED 
7. Power supply

B. Blok Diagram dan Hubungan Komponen Utama
Blok diagram yang digunakan pada alat ini dapat dilihat seperti gambar di bawah ini:

Gb. 11 Diagram Blok

Berikut keterangan singkat dari gambar blok diagram di atas : 

1. ARM NUC 120 digunakan sebagai pemproses utama yang digunakan untuk memproses masukan berupa sensor piezoelektrik, mengendalikan keluaran berupa solenoid doorlock. 
2. Sensor piezoelektrik digunakan sebagai masukan untuk membuka kunci pintu saat mode ketukan sebagai inputan. 
3. Gerendel Elektrik digunakan sebagai output untuk kunci pintu
4. Lampu RGB digunakan sebagai indikator dari password pintu.

C. Diagram Alir
Diagram alir (flowchart) dari alat ini adalah sebagai berikut:
Gb. 12 Diagram Alir

a. Pengujian Sensor Piezoelektrik
Pengujian ini bertujuan untuk memastikan kerja sensor piezoelektrik supaya menghasilkan keluaran yang dikehendaki. Penyesuaian keluaran dilakukan dengan bantuan modul sensor piezoelektrik.
b. Pengujian Solenoid Door-Lock
Pengujian ini bertujuan untuk memastikan bahwa Solenoid Door-Lock dapat bekerja dengan baik sebagai luaran. Solenoid Door-Lock akan membuka pengunci pintu ketika aktif.

D. Diagram Pengawatan
Gb. 13 Diagram Pengawatan

V. Kesimpulan


Setelah melakukan percobaan, pengambilan data, dan penganalisaan terhadap data yang telah didapat pada penelitian ini, maka didapatkan kesimpulan yaitu sebagai berikut : 

1. Pembuatan perangkat Pembuka Kunci Pintu dengan Ketukan dapat dilakukan menggunakan mikrokontroller ARM NUC 120. 

2. Pemantauan kondisi solenoid doorlock dapat dilihat di Led sehingga dapat mendeteksi apakah solenoidnya ON atau OFF. 

3. Pembuka Kunci Pintu dengan Ketukan dapat dilakukan dengan memberi tekanan mekanik pada Piezoelektrik.




REFERENSI
[1] http://anurdi.blogspot.co.id/2011/10/piezoelektrik-sensor.html
[2] http://baskarapunya.blogspot. co.id/2013/01/liquid-crystal-display-lcd-16-x-2.html
[3] http://agusmunir.mywapblog.com/solenoid-kunci-pintu-untuk-kunci-pintu-e.xhtml
[4]http://belajar-mikrokontroler-2016.blogspot.co.id/2017/02/sistem-pembuka-kunci-dengan-ketukan.html
[5] http://www.iklanvideotron.com/2017/01/pengertian-cara-kerja-dan-kegunaan-light-emmiting-diode-led/?v=4a5e17551e76
[6] http://eprints.polsri.ac.id/1810/3/BAB%20II.pdf
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Download Program di sini
Download Laporan di sini
Download Diagram Alir (Flowchart) di sini
Download Pengawatan Rangkaian di sini
Download Presentasi Power Point di sini

No comments:

Post a Comment