Kontak

Email | elektronikaabcd2015@gmail.com

Search This Blog

MENU

Tuesday, February 13, 2018

PEMUTAR MOTOR DC BERDASARKAN REKAMAN DATA

PEMUTAR MOTOR DC BERDASARKAN REKAMAN DATA

Amiroh Mukminah1 ; Mangaratua Simanihuruk2 .
Pengampu Dr.Samuel BETA, Ing. Tech. M.T3
Prodi Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektronika Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275
E-mail : amirohmukminah@gmail.com1; mangaratua46@gmail.com2;sambetak2@gmail.com3



Abstrak – Pengaturan adalah suatu kegiatan yang sering dilakukan untuk mengendalikan nilai suatu variable. Pengaturan ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara dari lup terbuka maupun lup tertutup. Pada laporan ini, kami akan membuat Pemutar Motor DC berdasarkan Rekaman Data. Dengan mengatur besar kecilnya PWM (Pulse Width Modulation), kita dapat mengatur kecepatan motor DC menggunakan  potensiometer. Mengatur besar kecilnya PWM (Pulse Width Modulation), bisa menggunakan keypad, nantinya besarnya PWM (Pulse Width Modulation) akan ditampilkan pada LCD.
Kata kunci: Nuvotton 120, Motor DC, Keypad 4x4, LCD

Abstract - Setting is an activity that is often done to control the value of a variable. This arrangement can be done in a variety of ways from open loop and closed loop. In this report, we will create DC Motor Players based on Data Recordings. By adjusting the size of PWM (Pulse Width Modulation), we can adjust the speed of DC motor using potentiometer. Set the size of the PWM (Pulse Width Modulation), can use the keypad, the amount of PWM (Pulse Width Modulation) will be displayed on the LCD. Keywords: Nuvotton 120, DC Motor, Keypad 4x4, LCD.

I.     Pendahuluan

Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah sangat pesat ini, sudah banyak alat yang digunakan secara otomatis untuk membantu pekerjaan manusia agar lebih efisien. Penemuan-penemuan teknologi sebagai penyempurna maupun yang baru telah dilakukan di berbagai bidang, dan chip (mikrokontroler) yang berfungsi sebagai sistem kontrol juga mulai berkembang dalam penggunaannya sebagai pengontrol. Dan salah satu yang dapat dikontrol adalah kecepatan motor DC, dapat dikenalikan melalui suatu chip yang dapat mengirim dan menerima data secara komputerisasi. Dengan adanya pemikiran tersebut, muncul ide untuk membuat suatu peralatan elektronik yang dapat bekerja untuk mengatur kecepatan motor DC yakni “Pengatur Kecepatan Motor DC Menggunakan PWM”.


II.     TinjauanPustaka

Untuk mengetahui berbagai komponen dan peralatan yang dibutuhkan, maka disusunlah tinjauan pustaka sebagai acuan dalam merancang dan membuat aplikasi menggunakan Nuvotton 120 ini.

A.     DT-ARM Nuc 120

DT-ARM NUC120 Board merupakan modul pengembangan mikrokontroler NUC120RD2BN yang berbasis CPU ARM Cortex-M0 dari Nuvoton. Modul ini dapat bekerja dengan kecepatan CPU sampai dengan 48 MHz. Modul ini juga telah dilengkapi dengan bootloader internal, sehingga tidak diperlukan lagi device programmer eksternal. Pemrograman melalui bootloader bisa dilakukan dengan menggunakan koneksi USB.
Spesifikasi :
·       Berbasis mikrokontroler NUC120RD2BN (64 KB APROM, 8 KB SRAM, 4 KB Data Flash, CPU ARM Cortex-M0).
·       Terintegrasi dengan cystal eksternal 12 MHz.
·       Terintegrasi dengan osilator 32.768 kHz sebagai sumber clock RTC.
·       Memiliki 1x port USB.
·       Memiliki 1 port RS-485.
·       Memiliki 3 kanal UART dengan level tegangan TTL 3.3VDC / 5VDC.
·       Tersedia port USB yang berfungsi untuk antarmuka serial sekaligus menuliskan program mikrokontroler, sehingga tidak membutuhkan programmer eksternal.
·       Memiliki port Serial Wire Debug untuk proses debuging dan programming.
·       Memiliki 45 jalur GPIO.
·       Terintegrasi dengan sensor suhu internal.
·       Memiliki port input 8 kanal ADC 10-bit.
·       Bekerja pada level tengan 3,3VDC / 5VDC dengan arus maksimum 800mA.
·       Input catu daya untuk board : 6,5VDC - 12VDC /3,3VDC - 5VDC.


Gambar 1. NUC120RD2BN 

B.     Motor DC

Motor DC adalah motor listrik yang memerlukan suplai tegangan arus searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi gerak mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung yang tidak langsung/direct-unidirectional.
Bagian Atau Komponen Utama Motor DC :
a.   Kutub medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi ruang terbuka diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet.
b.   Current Elektromagnet atau Dinamo. Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi.
c.   Commutator. Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk transmisi arus antara dinamo dan sumber daya.

Gambar 2. Motor DC

C.     PWM

PWM ( Pulse Width Modulation) adalah salah satu teknik modulasi dengan mengubah lebar pulsa (duty cylce) dengan nilai amplitudo dan frekuensi yang tetap. Satu siklus pulsa merupakan kondisi high kemudian berada di zona transisi ke kondisi low. Lebar pulsa PWM berbanding lurus dengan amplitudo sinyal asli yang belum termodulasi. Duty Cycle merupakan representasi dari kondisi logika high dalam suatu periode sinyal dan di nyatakan dalam bentuk (%) dengan range 0% sampai 100%, sebagai contoh jika sinyal berada dalam kondisi high terus menerus artinya memiliki duty cycle sebesar 100%. Jika waktu sinyal keadaan high sama dengan keadaan  low maka sinyal mempunyai duty cycle sebesar 50%.
Gambar 3. Duty Cycle

D.     LCD

Display elektronics adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu jenis display elektronics yang dibuat dengan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik.

Gambar 4. LCD

E.     Keypad 4x4

Keypad adalah bagian penting dari suatu perangkat elektronika yang membutuhkan interaksi manusia. Keypad berfungsi sebagai interface antara perangkat (mesin) elektronik dengan manusia atau dikenal dengan istilah HMI (Human Machine Interface). Matrix keypad 4×4 pada artikel ini merupakan salah satu contoh keypad yang dapat digunakan untuk berkomunikasi antara manusia dengan mikrokontroler. Matrix keypad 4×4 memiliki konstruksi atau susunan yang simple dan hemat dalam penggunaan port mikrokontroler. Konfigurasi keypad dengan susunan bentuk matrix ini bertujuan untuk penghematan port mikrokontroler karena jumlah key (tombol) yang dibutuhkan banyak pada suatu sistem dengan mikrokontroler. Konstruksi matrix keypad 4×4 untuk mikrokontroler dapat dibuat seperti pada gambar berikut:
Gambar 5. Konstruksi keypad 4x4

F.     Rotary Encoder

Rotary encoder adalah divais elektromekanik yang dapat memonitor gerakan dan posisi. Rotary encoder umumnya menggunakan sensor optik untuk menghasilkan serial pulsa yang dapat diartikan menjadi gerakan, posisi, dan arah. Sehingga posisi sudut suatu poros benda berputar dapat diolah menjadi informasi berupa kode digital oleh rotary encoder untuk diteruskan oleh rangkaian kendali. Rotary encoder umumnya digunakan pada pengendalian robot, motor drive, dsb.

Rotary encoder tersusun dari suatu piringan tipis yang memiliki lubang-lubang padabagian lingkaran piringan. LED ditempatkan pada salah satu sisi piringan sehingga cahaya akan menuju ke piringan. Di sisi yang lain suatu photo-transistor diletakkan sehingga photo-transistor ini dapat mendeteksi cahaya dari LED yang berseberangan. Piringan tipis tadi dikopel dengan poros motor, atau divais berputar lainnya yang ingin kita ketahui posisinya, sehingga ketika motor berputar piringan juga akan ikut berputar. Apabila posisi piringan mengakibatkan cahaya dari LED dapat mencapai photo-transistor melalui lubang-lubang yang ada, maka photo-transistor akan mengalami saturasi dan akan menghasilkan suatu pulsa gelombang persegi. Gambar 1 menunjukkan bagan skematik sederhana dari rotary encoder. Semakin banyak deretan pulsa yang dihasilkan pada satu putaran menentukan akurasi rotary encoder tersebut, akibatnya semakin banyak jumlah lubang yang dapat dibuat pada piringan menentukan akurasi rotary encoder tersebut.

Gambar 6. Blok penyusun rotary encoder
Rangkaian penghasil pulsa (Gambar 7) yang digunakan umumnya memiliki output yang berubah dari +5V menjadi 0.5V ketika cahaya diblok oleh piringan dan ketika diteruskan ke photo-transistor. Karena divais ini umumnya bekerja dekat dengan motor DC maka banyak noise yang timbul sehingga biasanya output akan dimasukkan ke low-pass filter dahulu. Apabila low-pass filter digunakan, frekuensi cut-off yang dipakai umumnya ditentukan oleh jumlah slot yang ada pada piringan dan seberapa cepat piringan tersebut berputar, dinyatakan dengan:
Dimana fc adalah frekuensi cut-off filter, sw adalah kecepatan piringan dan n adalah jumlah slot pada piringan.
Gambar7. Rangkaian tipikal penghasil pulsa pada rotary encoder

G.     Potensio Meter


Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai Resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer merupakan Keluarga Resistor yang tergolong dalam Kategori Variable Resistor. Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya. Gambar dibawah ini menunjukan Struktur Internal Potensiometer beserta bentuk dan Simbolnya.

Gambar 8. Struktrur, Bentuk dan Simbol Potensiometer

III.     PERANCANGAN ALAT

A.     Perangkat Keras dan Rangkaian Elektronika

Adapun sistem yang digunakan yaitu :
1.       Motor DC
2.       Driver Motor DC
3.       LCD
4.       Keypad 4x4
5.       Rotary Encoder
6.       Potensiometer

B.     Blok Diagram Hubungan Komponen Utama

Blok diagram aplikasi ARM nuv 120 menggunakan masukan keypad dengan luaran LCD dan motor DCF dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 9. Blok Diagram Komponen Utama

Diagram blok sistem dirancang untuk dapat mengetahui prinsip kerja keseluruhan sistem ataupun rangkaian. Tujuan lainnya adalah memudahkan proses perancangan dan pembuatan pada masing-masing bagian, sehingga dapat dibuat sistem sesuai dengan yang diinginkan.

C.     Perancangan Perangkat Keras

Membuat rancangan perangkat keras meliputi pembuatan mekanik alat, rangkaian elektronik untuk catu daya dan sistem secara keseluruhan.
a.     Pembuatan mekanik

Gambar 10. Konstruksi mekanik

b..     Rangkaian alat Pengatur Kecepatan Motor DC dengan PWM
Pada gambar di bawah ini ditunjukkan keseluruhan rangkaian untuk alat Pengatur Kecepatan Motor DC dengan PWM dengan pengawatan yang menunjukkan terletak di pin mana saja masukan dan luaran alat.

Gambar   . Rangkaian alat Pengatur Kecepatan Motor DC dengan PWM

d.     Pengawatan
Pada gambar di bawah ini ditunjukkan pengawatan luar maupun dalam box yang digunakan dalam pembuatan alat :

Gambar 12. Pengawatan Dalam


Gambar 13. Pengawatan Luar




                                                                         Gambar 14. Pengawatan Keseluruhan

D.     Perancangan Perangkat Lunak

Untuk diagram alir, program aplikasi ARM nuv 120 menggunakan masukan keypad 4x4.


Gambar 15. Diagram Alir


IV.     Pengujian Alat

A.     Pengujian keypad, motor DC dan LCD

Pengujian ini bertujuan untuk mengecek masukan dari keypad 4x4 yang hasilnya digunakan untuk menyalakan motor DC.

V.     KESIMPULAN

Setelah melakukan percobaan, pengambilan data, dan penganalisaan terhadap data yang telah didapat pada proyek ini, maka didapatkan kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1.     Dengan menggunakan pemroses data Nov 120C, keypad berfungsi sebagai input yang akan menjadi masukan dan acuhan besarnya kecepatan Motor DC.
2.     Dengan menambahkan encoder sebagai pendeteksi kecepatan motor, yang selanjutnya data dari encoder akan diolah dan ditampilkan pada LCD, sehingga kita bisa mengetahui berapa besarnya kecepatan motor dan acuhan yang telah kita setting.


REFERENSI

[


Amiroh Mukminah
Nama penulis Amiroh Mukminah. Penulis dilahirkan di kota Semarang tanggal 15 Januari  1997. Penulis telah menempuh pendidikan formal di, SD N Karanganyar 02 Semarang, SMP N 18 Semarang, dan SMK Penerbangan Semarang. Tahun 2015  penulis telah menyelesaikan pendidikan SMK. Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.15.0.02. Apabila ada kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui email:  amiroh.mukminah@gmail.com.





Mangaratua Simanihuruk
Nama penulis Mangaratua Simanuhuruk.Penulis lahir di kota Semarang  tanggal 15 Agustus 19967 Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD N Gebangsari 01/02 Semarang, SMP PL Bonifasio Semarang, dan SMA N 10 Semarang. Tahun 2015 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.15.0.14. Apabila ada kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi penulis melalui email: mangaratua46@gmail.com  



Program dapat diunduh disini
Jurnal dapat diunduh disini
PPT dapat diunduh disini
Diagram Pengawatan dapat diunduh disini
Diagram Rangkaian dapat diunduh disini
Diagram Alir dapat diunduh disini

No comments:

Post a Comment