Kontak

Email | elektronikaabcd2015@gmail.com

Search This Blog

MENU

Tuesday, February 13, 2018

PEMBACA E-KTP MENGGUNAKAN RFID


PEMBACA E-KTP MENGGUNAKAN RFID

Annisa Mustikaning Dewanti1, Safrul Dwi Nizam2.
Pengampu Samuel Beta3.
Prodi Eletronika Jurusan Elektro Politeknik Negeri Semarang

Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275
E-mail : mdmdannisa@gmail.com1 , nizam.shikanojhi@gmail.com2.
sambetak2@gmail.com3.



Abstract — The e-ID card reader using RFID is a tool to find out whether the data on the e-ID card is the same as the registered data which will then be used to select on the next system. In the manufacture of this tool using components - components that have been divided into three main parts, namely input, process, and output. The input components are RFF label and reader MFRC522. The input function is to read the ID on the e-ID card. Then on the process part used is ARM NUC120 microcontroller. On the external part used 16x2 LCD, which serves to display the name and whether registered and allowed to enter or not.

Keywords — ARM NUC120, RFID MFRC522, LCD 16x2.


Intisari — Pembaca e-KTP menggunakan RFID merupakan sebuah alat untuk mengetahui apakah data pada e-KTP tersebut sama dengan data yang terdaftar yang selanjutnya akan digunakan untuk menyeleksi pada sistem selanjutnya. Pada pembuatan alat ini menggunakan komponen – komponen yang telah dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu masukan, proses, dan luaran. Komponen masukannya adalah label dan pembaca RFID MFRC522. Fungsi masukan yaitu untuk membaca ID pada e-KTP. Kemudian pada bagian proses yang digunakan adalah mikrokontroler ARM NUC120. Pada bagian luaran digunakan LCD 16x2, yang berfungsi untuk menampilkan nama dan apakah terdaftar dan diperkenankan masuk atau tidak.

Kata kunci — ARM NUC120, RFID MFRC522, LCD 16x2.

I         PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang


Sistem keamanan sangat diperlukan pada zaman sekarang, namun bukan hanya kemanannya saja melainkan kepraktisan yang terdapat didalam sistem tersebut. Sistem keamanan menggunakan RFID sudah beredar luas dimana-mana, namun akan menimbulkan biaya lagi bila tiap orang harus memiliki kartu RFID tersebut. Maka dari itu, dibuatlah sebuah sistem keamanan dengan menggunakan KTP elektronik (e-KTP) yang tentunya dimiliki semua penduduk di Indonesia dan lebih praktis karena setiap orang tidak perlu mempunyai lebih banyak kartu lagi di dalam dompetnya.
Pada sistem keamanan ini yang digunakan adalah e-KTP dan Modul RFID MFRC522 unutk bisa masuk, maka diperlukan data yang sama dengan yang diizinkan. Jika sama maka akan dilanjutkan oleh sistem berikutnya, jika berbeda maka sistem akan menolak.

1.2       Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1.        Bagaimana cara sistem mengetahui apakah ID tersebut diizinkan atau tidak?
2.        Bagaimana pemrosesan data dari masukan hingga menjadi luaran?
3.        Bagaimana tampilan dari sistem keamanan tersebut?

1.3       Ruang Lingkup

Berdasarkan rumusan masalah diatas agar pembahasan dapat terfokus,  maka yang akan dibahas pada alat ini sebagai berikut :
1.        Sistem informasi ini masih dibuat dalam bentuk prototipe.
2.        Kemampuan pembacaan RFID yang digunakan masih dalam jarak pendek sekitar 10cm.
3.        Data akan ditampilkan pada lcd.
4.        Tidak membahas sistem selanjutnya yang akan terjadi bila terdeteksi diizinkan.

1.4       Tujuan

Tujuan dari pembuatan alat ini adalah sebagai berikut :
1.        Mempermudah sistem keamanan.
2.        Mampu memanfaatkan e-KTP sebagai ID.
3.        Mampu membuat program ARM untuk RFID.

II     TINJAUAN PUSTAKA

2.1       ARM NUC120

ARM NUC120 Board merupakan modul pengembangan mikrokontroler NUC120RD2BN yang berbasis CPU ARM Cortex-M0 dari Nuvoton. Modul ini dapat bekerja dengan kecepatan CPU sampai dengan 48 MHz. Modul ini juga telah dilengkapi dengan bootloader internal, sehingga tidak diperlukan lagi device programmer eksternal. Pemrograman melalui bootloader bisa dilakukan dengan menggunakan koneksi USB.

Gambar 2.1 ARM NUC120
Spesifikasi :
·                          Berbasis mikrokontroler NUC120RD2BN (64 KB APROM, 8 KB SRAM, 4
·                          KB Data Flash, CPU ARM Cortex-M0).
·                          Terintegrasi dengan cystal eksternal 12 MHz.
·                          Terintegrasi dengan osilator 32.768 kHz sebagai sumber clock RTC.
·                          Memiliki 1x port USB.
·                          Memiliki 1 port RS-485.
·                          Memiliki 3 kanal UART dengan level tegangan TTL 3.3VDC / 5VDC.
·                          Tersedia port USB yang berfungsi untuk antarmuka serial sekaligus
·                          menuliskan program mikrokontroler, sehingga tidak membutuhkan
·                          programmer eksternal.
·                          Memiliki port Serial Wire Debug untuk proses debuging dan programming.
·                          Memiliki 45 jalur GPIO.
·                          Terintegrasi dengan sensor suhu internal.
·                          Memiliki port input 8 kanal ADC 10-bit.
·                          Bekerja pada level tengan 3,3VDC / 5VDC dengan arus maksimum 800mA.
·                          Input catu daya untuk board : 6,5VDC - 12VDC / 3,3VDC - 5VDC.

2.2       RFID MFRC522

Radio Frequency Identification (RFID) adalah terminologi umum untuk teknologi non kontak yang menggunakan gelombang radio untuk mengidentifikasi orang atau objek secara otomatis. Ada sejumlah metoda identifikasi, namun yang paling umum adalah menyimpan nomor seri yang mengidentifikasi orang atau  objek,  dalam  sebuah  microchip  yang  dihubungkan  dengan  sebuah antena. Kombinasi antena dan microchip disebut RFID transponder atau RFID tag dan bekerja bersama sebuah RFID reader. RFID  adalah  proses  identifikasi  seseorang  atau  objek  dengan menggunakan  frekuensi  transmisi  radio.  RFID  menggunakan  frekuensi  radio untuk membaca informasi dari sebuah device kecil yang disebut tag atau transponder (transmitter dan responder). Tag RFID akan mengenali diri sendiri ketika  mendeteksi  sinyal  dari  device  yang  kompatibel,  yaitu  pembaca  RFID (RFID reader).
Gambar 2.2 RFID MFRC522 label dan pembaca
RFID adalah teknologi identifikasi yang fleksibel, mudah digunakan, dan sangat cocok untuk operasi otomatis. RFID mengkombinasikan keunggulan yang tidak tersedia pada teknologi identifikasi yang lain. RFID dapat disediakan dalam device yang hanya dapat dibaca saja (Read Only) atau dapat dibaca dan ditulis (Read or Write), tidak memerlukan kontak langsung maupun jalur cahaya untuk dapat beroperasi, dapat berfungsi pada berbagai variasi kondisi lingkungan, dan menyediakan tingkat integritas data yang tinggi.

2.3       LCD 16x2

LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai bidang misalnya alal–alat elektronik seperti televisi, kalkulator, atau pun layar komputer. Pada postingan aplikasi LCD yang dugunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat. Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah :
a)      Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.
b)      Mempunyai 192 karakter tersimpan.
c)      Terdapat karakter generator terprogram.
d)     Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.
e)      Dilengkapi dengan back light.
Gambar 2.3 LCD16x2

Tabel 2.1 Spesifikasi Kaki LCD 16 x 2
Pin
Deskripsi
1
Ground
2
VCC
3
Pengatur kontras
4
“RS” Instruction/Register Select
5
“R/W” Read/Write LCD Registers
6
“EN” Enable
7-14
Data I/O Pins
15
VCC
16
Ground
Pada aplikasi umumnya RW diberi logika rendah “0”. Bus data terdiri dari 4-bit atau 8-bit. Jika jalur data 4-bit maka yang digunakan ialah DB4 sampai dengan DB7. Sebagaimana terlihat pada table diskripsi, interface LCD merupakan sebuah parallel bus, dimana hal ini sangat memudahkan dan sangat cepat dalam pembacaan dan penulisan data dari atau ke LCD. Kode ASCII yang ditampilkan sepanjang 8-bit dikirim ke LCD secara 4-bit atau 8 bit pada satu waktu. Jika mode 4-bit yang digunakan, maka 2 nibble data dikirim untuk membuat sepenuhnya 8-bit (pertama dikirim 4-bit MSB lalu 4-bit LSB dengan pulsa clock EN setiap nibblenya). Jalur kontrol EN digunakan untuk memberitahu LCD bahwa mikrokontroller mengirimkan data ke LCD. Untuk mengirim data ke LCD program harus menset EN ke kondisi high “1” dan kemudian menset dua jalur kontrol lainnya (RS dan R/W) atau juga mengirimkan data ke jalur data bus.
Saat jalur lainnya sudah siap, EN harus diset ke “0” dan tunggu beberapa saat (tergantung pada datasheet LCD), dan set EN kembali ke high “1”. Ketika jalur RS berada dalam kondisi low “0”, data yang dikirimkan ke LCD dianggap sebagai sebuah perintah atau instruksi khusus (seperti bersihkan layar, posisi kursor dll). Ketika RS dalam kondisi high atau “1”, data yang dikirimkan adalah data ASCII yang akan ditampilkan dilayar. Misal, untuk menampilkan huruf “A” pada layar maka RS harus diset ke “1”. Jalur kontrol R/W harus berada dalam kondisi low (0) saat informasi pada data bus akan dituliskan ke LCD. Apabila R/W berada dalam kondisi high “1”, maka program akan melakukan query (pembacaan) data dari LCD. Instruksi pembacaan hanya satu, yaitu Get LCD status (membaca status LCD), lainnya merupakan instruksi penulisan. Jadi hampir setiap aplikasi yang menggunakan LCD, R/W selalu diset ke “0”. Jalur data dapat terdiri 4 atau 8 jalur (tergantung mode yang dipilih pengguna), DB0, DB1, DB2, DB3, DB4, DB5, DB6 dan DB7. Mengirim data secara parallel baik 4-bit atau 8-bit merupakan 2 mode operasi primer. Untuk membuat sebuah aplikasi interface LCD, menentukan mode operasi merupakan hal yang paling penting.
Mode 8-bit sangat baik digunakan ketika kecepatan menjadi keutamaan dalam sebuah aplikasi dan setidaknya minimal tersedia 11 pin I/O (3 pin untuk kontrol, 8 pin untuk data). Sedangkan mode 4 bit minimal hanya membutuhkan 7-bit (3 pin untuk kontrol, 4 pin untuk data). Bit RS digunakan untuk memilih apakah data atau instruksi yang akan ditransfer antara mikrokontroller dan LCD. Jika bit ini di set (RS = 1), maka byte pada posisi kursor LCD saat itu dapat dibaca atau ditulis. Jika bit ini di reset (RS = 0), merupakan instruksi yang dikirim ke LCD atau status eksekusi dari instruksi terakhir yang dibaca.

III  PERANCANGAN ALAT

3.1       Diagram Blok

Diagram blok sistem dirancang untuk dapat mengetahui prinsip kerja keseluruhan sistem ataupun rangkaian. Tujuan lainnya adalah memudahkan proses perancangan dan pembuatan pada masing-masing bagian, sehingga dapat dibuat sistem sesuai dengan yang diinginkan. Berikut adalah diagram blok alat yang ditunjukkan pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Diagram Blok
·           E-KTP berfungsi sebagai ID Card
·           RFID MFRC522 digunakan sebagai masukan untuk membaca label produk.
·           ARM NUC120 sebagai kendali algoritma untuk mengolah data masukan.
·           Tegangan masukan untuk ARM sebesar 12VDC.
·           LCD 16X2 sebagai luaran untuk menampilkan nama dan hasil yang sesuai dengan pembacaan ID.

3.2       Prinsip Kerja Alat

Alat ini terbagi menjadi 3 bagian, yaitu masukan, proses, dan luaran. Pada bagian masukan menggunakan RFID yang membutuhkan tegangan kerja 3,3V. Proses mikrokontroler ARM NUC120 bekerja pada tegangan 12V. Untuk bagian luaran LCD yang membutuhkan tegangan 5V.
RFID akan membaca ID dari e-KTP. Masing – masing e-KTP memiliki ID sendiri yang tidak mungkin sama satu dengan lainnya. Data yang terbaca kemudian diolah oleh mikrokontoler ARM sebelum akhirnya ditampilkan di LCD16x2.
Tampilan awal pada LCD merupakan nama dari sistem keamanan ini yaituPEMBACA EKTP”. Saat ada e-KTP yang terbaca RFID akan tampil pada baris pertama nama pemilik e-KTP tersebut dan pada baris kedua akan menampilkan “SILAKAN MASUK”.
Apabila yang terjadi adalah e-KTP belum terdaftar itu berarti bahwa pemilik e-KTP tidak mempunyai akses atau belum mendaftarkan e-KTP-nya. Maka yang tertulis pada LCD 16x2 adalah “TIDAK ADA AKSES”.

3.3       Perancangan Perangkat Keras

Membuat rancangan perangkat keras meliputi pembuatan rangkaian elektronik untuk catu daya dan sistem secara keseluruhan. Berikut adalah gambar dari rangkaian yang dibuat.
  1. Rangkaian alat
Pada gambar di bawah ini ditunjukkan keseluruhan rangkaian untuk alat pengukur jarak aman dilengkapi dengan pengawatan yang menunjukkan terletak di pin mana saja masukan dan luaran alat.
Gambar 3.2. Rangkaian alat
Tabel 3.1 Pin pin yang digunakan di ARM pada rangkaian

Pin
Fungsi
GPB.6
Pin SDA RFID
GPB.7
Pin SCK RFID
GPB.8
Pin MOSI RFID
GPB.9
Pin MISO RFID
GPB.10
Pin RST RFID
GPC.0
Pin RS LCD
GPC.1
Pin E LCD
GPC.2
Pin data (D4) LCD
GPC.3
Pin data (D5) LCD
GPC.6
Pin data (D6) LCD
GPC.7
Pin data (D7) LCD



Pada gambar dibawah ini ditunjukkan pengawatan pin ARM dengan komponen lainnya.

Gambar 3.3.  Pengawatan dalam dan luar  

3.4       Perancangan Perangkat Lunak

Perancangan ini digunakan untuk mengatur kinerja keseluruhan dari sistem yang terdiri dari beberapa perangkat keras sehingga sistem ini dapat bekerja dengan baik dan untuk mengolah data masukan agar menghasilkan keluaran yang sesuai dengan yang dikehendaki. Untuk memberikan gambaran umum jalannya program dan memudahkan pembuatan perangkat lunak, maka dibuat diagram alir yang menunjukan jalannya program. Diagram alir program ditunjukan pada Gambar 3.4.
Gambar 3.6 Diagram alir program


IV  PENGUJIAN ALAT

4.1       Pengujian


Setelah uji coba, berikut hasil tampilan yang diperoleh:
Tampilan awal
-          LCD baris 1 tampil “PEMBACA EKTP
Pembacaan e-KTP
-          LCD baris 1 nama pemilik e-KTP
Hasil
Jika ID terdeteksi
-          LCD baris 1 menampilkan nama pemilik e-KTP
-          LCD baris 2 menampilkan silakan masuk
Jika ID tidak terdeteksi
-          LCD menampilkan “ID tidak terdeteksi”
Kembali ke tampilan awal.

V      PENUTUP

5.1       Kesimpulan

  1. Di dalam KTP elektronik terdapat sebuah chip yang sifatnya seperti kartu RFID dan memiliki ID yang berbeda.
  2. Data dari RFID akan diolah ARM dengan tambahan program pustaka RFID yang didapat dari library RFID arduino yang dimodifikasi agar sesuai dengan ARM.
  3. LCD sebagai pemberi informasi apakah ID terdaftar atau tidak untuk selajutnya diteruskan pada sistem yang berbeda.  
    Daftar Pustaka
[1]        Belajar Mikrokontroler 2016. Tersedia: http://belajar-mikrokontroler-2016.blogspot.co.id/
 [2]       Les Elektronika. (2017). Liquid Crystal Display (LCD) 16 x 2. [Online]. Tersedia: http://www.leselektronika.com/2012/06/liguid-crystal-display-lcd-16-x-2.html [15 Oktober 2017].


Nama penulis Annisa Mustikaning Dewanti. Penulis telah menempuh pendidikan formal di TK  Aisyiyah Sapuran, SDN 2 Sapuran, SMPN 1 Kertek, SMK N 1 Wonosobo jurusan Rekayasa Perangkat Lunak. Tahun 2015 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMK. Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) Prodi Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektro dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines). Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.15.0.04. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa melalui via emailmdmdannisa@gmail.com.

Nama penulis Safrul Dwi Nizam. Penulis lahir di Kudus, 19 Maret 1997. Telah menempuh pendidikan formal di SD N 2 Besito (lulus tahun berapa ya lupa), SMP N 1 Gebog (lulus tahun 2012 mungkin kali ya), SMA 2 Kudus  (lulus tahun 2015 pasti). Saat ini sedang menempuh pendidikan diploma (D3) di Politeknik Negeri Semarang (Polines) pada Program Studi D3 Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.15.0.20. Apabila ada kritik, saran, pertanyaan, dan sumbangan mengenai penelitian ini bisa menghubungi melalui email :
nizam.shikanojhi@gmail.com


Nama pengajar Samuel Beta. Beliau mengajar di program studi Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Semarang. Email : sambetak2@gmail.com


Download:
1. Program dan library ARM
2. Program PDF
6. Pengawatan dalam
7. Pengawatan Luar
9. Paper

No comments:

Post a Comment