PENGATUR PALANG PINTU KERETA DAN JALAN LAYANG OTOMATIS
Anggriya
Dekkiyusa1, Faza Hanifulloh2, Mila Sukmawati3,
Satriya Widhi Bagaskara4, dan 5Samuel
Beta
Jl. Prof. H. Soedarto, SH,
Tembalang, Semarang, 50275
Jurusan Teknik Elektro Politeknik
Negeri Semarang
Jln.
Prof. Sudarto, SH, Ds. Tembalang Semarang 50275
dekkiyusaanggriya@gmail.com1, fazahanifulloh0247@gmail.com2, milasukma19@gmail.com3, widhisatriya@gmail.com4, dan sambetak2@gmail.com5
Intisari—Untuk
mengetahui keberadaan kereta api yang akan
melewati perlintasan dibutuhkan alat pendeteksi kereta api. Dalam penelitian ini dibuatlah aplikasi Mikrokontroler ARDUINO UNO R3 menggunakan masukan sensor
induksi magnet kereta api dengan luaran LED indikator, Buzzer speaker dan motor
servo. Medan magnet yang digunakan sebagai masukan adalah sensor S49E. Luaran
yang di hasilkan berupa suara yang berfungsi untuk memberikan peringatan bahwa
ada kereta api yang akan lewat melalui Buzzer speaker, LED indikator, motor
servo sebagai penggerak palang pintu kereta, dan motor servo sebagai penggerak
jalan layang. Serta, setelah kereta api melewati perlintasan maka suara dan LED
indikator akan mati dan palng pintu akan kembali terbuka.
Kata kunci: ARDUINO UNO R3, Buzzer, Kereta api, LED,
Sensor S49E.
Abstrac— To find out where the train will pass the crossing takes the train detection
equipment. In this study made ARDUINO UNO R3 microcontroller applications using
magnetic induction sensor input rail with LED indicator output, Buzzer speaker
and servo motors. The magnetic field is used as a sensor input is S49E. Outputs
are produced in the form of noise that serves to warn that there is a train
that will pass through Buzzer speaker, LED indicator, servo motor as a doorstep
drive train, and servo motor as a booster flyover. As well, after the train
passed through the crossing, the sound and the LED indicator will die and palng
doors will re-open.
Keywords: Arduino Uno R3, Buzzer, LED, Sensor S49E,
Train.
I. PENDAHULUAN
Transportasi adalah sarana bagi manusia untuk
memindahkan sesuatu, baik manusia atau benda dari satu tempat ke tempat lain,
dengan ataupun tanpa mempergunakan alat bantu. Salah satu modal transportasi
yang digemari di Indonesia adalah kereta api. Banyak orang yang sangat
menggantungkan jenis transportasi ini terutama di kota – kota besar. Saking
banyaknya kereta yang beroperasi, banyak pula rel kereta api yang melewati
pemukiman penduduk dan jalan raya.
Seiring banyaknya perlintasan rel
kereta api yang melewati jalan raya, hal itu tidak di barengi dengan sumber
daya manusia yang memadai. Kurangnya kesadaran sumber daya manusia yang ada di
perlintasan kereta api, sehingga sering kali menyebabkan human error yang berujung pada terjadinya kecelakaan.
Atas dasar tersebut maka diperlukan palang pintu
kereta api dan jalan layang otomatis yang dapat berbunyi sebagai peringatan
adanya kereta api yang akan lewat, menutup/membuka palang pintu, dan menutup/membuka
jalan layang secara otomatis sehingga kecelakaan pada palang pintu kereta api
dapat terhindarkan. Sistem yang akan dirancang berupa simulasi kereta api dengan
palang pintu ganda, penggerak jalan ganda, disertai dengan lampu LED (Light
Emitting Diode) penanda kereta akan lewat disertai dengan buzzer. Sensor yang
digunakan adalah Sensor Hall Effect
(S49E) berfungsi sebagai masukan untuk menggerakkan servo.
Dengan demikian maka penulis
bermaksud untuk membuat suatu terobosan berupa palang pintu dan jalan layang.
“PENGATUR PALANG PINTU KERETA DAN JALAN LAYANG OTOMATIS”.
1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan alat ini adalah :
1. Sebagai modul pembelajaran
2. Sebagai alat simulasi pengatur untuk palang pintu dan jalan layang
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, akan ditentukan beberapa rumusan masalah, yaitu:
1. Bagaimana cara kerja sensor Hall Effect (S49E) sebagai masukan untuk menggerakkan servo?
2. Bagaimana cara mengetahui indikator penanda kereta api lewat pada output suara?
3. Bagaimana cara kerja motor servo SG90?
1.4 Pembatasan Masalah
Adapun yang membatasi alat ini adalah :
1. Mendeteksi magnet dengan sensor hall effect (S49E)
2. Menggunakan indikator penanda (Led dan buzzer) untuk keluarannya
3. Mengetahui cara kerja dari motor servo SG90
1.5 Metodologi
Target proyek ini menjalankan program yang dapat diimplementasikan langsung terhadap alat. Langkah- langkah pembuatan Proyek Arduino dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Studi pustaka alat dan bahan
2. Perancangan perangkat lunak dan program
3. Implementasi program
4. Pengujian perangkat lunak dan perangkat keras
5. Analisa
6. Laporan
II. TINJAUAN PUSTAKA
Untuk mengetahui
berbagai komponen dan peralatan yang dibutuhkan, maka disusunlah tinjauan
pustaka sebagai acuan dalam merancang dan membuat aplikasi menggunakan
mikrokontroler ARDUINO UNO R3 ini.
A. Mikrokontroler ARDUINO UNO R3
Arduino UNO adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada
ATmega328 (datasheet). Arduino UNO
mempunyai 14 pin digital input/output (6 di antaranya dapat digunakan sebagai
output PWM), 6 input analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi
USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header, dan sebuat tombol reset. Arduino
UNO memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler, mudah
menghubungkannya ke sebuah computer dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya
dengan sebuah adaptor AC ke DC atau menggunakan baterai untuk memulainya.
Gambar 1. Arduino Uno
Mikrokontroler
|
ATmega328
|
Tegangan Operasi
|
5 Volt
|
Input Voltage (disarankan)
|
7 - 12 Volt
|
Input Voltage (batas akhir)
|
6 - 20 Volt
|
Digital I/O Pin
|
14 (6 pin sebagai output PWM)
|
Analog Input Pin
|
6
|
Arus DC per pin I/O
|
40 Ma
|
Arus DC untuk pin 3.3V
|
50 Ma
|
Flash Memory
|
32 KB (ATmega328) 0,5 KB untuk bootloader
|
SRAM
|
2 KB (ATmega328)
|
EEPROM
|
1 KB (ATmega328)
|
Clock Speed
|
16 Hz
|
B. Sensor Hall Effect
(S49E)
Sensor
hall effect adalah sensor yang mendeteksi medan magnet pada lingkungan sekitar.
Pada umumnya sensor ini memiliki keluaran sinyal analog yang linier terhadap
kekuatan medan magnet yang diterima. Namun berbeda pada sensor hall effect S49E
yang merupakan sensor hall effect digital. Sensor ini akan memberikan keluaran
logic 1 apabila mendeteksi adanya medan magnet. Dan sensitifitas dari sensor
ini sangat terpengaruh oleh jarak dan kekuatan medan magnet. Sensor ini
memiliki 3 kaki yaitu Vcc, Out, dan Gnd. Kerja dari sensor membutuhkan power
supply +5VDC - +24VDC.
Gambar 2. Sensor S49E
Spesifikasi :
•
Catu daya
: 4,5VDC - 24VDC
•
Output :
tegangan (open collector)
Arus
output :25mA
C.
Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika
yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada
dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga
terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan
tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan
tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas
magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan
akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar
yang akan menghasilkan suara.
Gambar 3. Buzzer
D. LED
LED (Light Emitting Dioda) adalah
dioda yang dapat memancarkan cahaya pada saat mendapat arus bias maju (forward
bias). LED (Light Emitting Dioda) dapat memancarkan cahaya karena menggunakan
dopping galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping yang berbeda diata dapat
menhasilkan cahaya dengan warna yang berbeda.
LED merupakan salah satu jenis
dioda, sehingga hanya akan mengalirkan arus listrik satu arah saja. LED akan
memancarkan cahaya apabil diberikan tegangan listrik dengan konfigurasi forward bias. Berbeda dengan dioda pada
umumnya, kemampuan mengalirkan arus pada LED (Light Emitting Dioda) cukup
rendah yaitu maksimal 20 mA. Apabila LED (Light Emitting Dioda) dialiri arus
lebih besar dari 20 mA maka LED akan rusak, sehingga pada rangkaian LED
dipasang sebuah resistor sebagai pembatas arus.
Gambar 4. LED
E. Servo
Motor servo adalah sebuah
perangkat atau aktuator putar (motor) yang dirancang dengan sistem kontrol
umpan balik loop tertutup (servo), sehingga dapat di set-up atau di atur untuk
menentukan dan memastikan posisi sudut dari poros output motor. motor servo
merupakan perangkat yang terdiri dari motor DC, serangkaian gear, rangkaian
kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear yang melekat pada poros motor DC
akan memperlambat putaran poros dan meningkatkan torsi motor servo, sedangkan
potensiometer dengan perubahan resistansinya saat motor berputar berfungsi
sebagai penentu batas posisi putaran poros motor servo.
Gambar 5. Motor Servo
III.
PERANCANGAN
ALAT
A. Perangkat Keras dan Rangkaian Elektronika Adapun system yang digunakan yaitu sebagai berikut:
1. Arduino Uno R3
2. Sensor S49E
4. LED
5. Buzzer
6. Motor Servo
B. Blok
Diagram
Blok diagram aplikasi
mikrokontroler ARDUINO UNO R3 dengan
masukan sensor hall effect S49E dan luaran LED, Buzzer serta motor servo.
Gambar 6. Diagram Blok
1.
Sensor
yang digunakan adalah sensor hall effect S49E untuk mendeteksi medan magnet
kereta api.
2.
Mikrokontroler
yang digunakan adalah ARDUINO UNO R3 yang berfungsi untuk mengolah data dari
sensor dan menjalankan luaran berupa LED , Buzzer serta motor servo.
3.
Luaran (output) pada sistem ini adalah LED ,
Buzzer dan motor servo. LED dan Buzzer yang digunakan sebagai peringatan
sedangkan motor servo digunakan sebagai penggerak palang pintu kereta dan penggerak
jalan layang.
C. Perangkat
Lunak
Perangkat lunak yang digunakan
pada proyek ini adalah Arduino software sebagai aplikasi untuk menulis program
Arduino serta sebagai downloader program ke boar d Arduino Uno R3.
D. Diagram Alir
Diagram alir dari sistem adalah sebagai berikut:
Gambar 6. Diagram Alir
IV. PENGUJIAN ALAT
Alat sudah dapat bekerja cukup
baik. Keadaan awal sebelum kereta melewati sensor 1, buzzer, LED kiri, LED kanan
dalam keadaan OFF, servo 1&2 sebagai palang kereta dalam keadaan terbuka,
dan servo 3&4 sebagai jalan layang dalam keadaan tertutup.
Lalu kereta melewati sensor 1, buzzer,
LED kiri, LED kanan dalam keadaan ON, servo 1&2 sebagai palang kereta dalam
keadaan tertutup, dan servo 3&4 sebagai jalan layang dalam keadaan terbuka.
Kemudian kereta melewati sensor 2,
buzzer, LED kiri, LED kanan dalam keadaan off, servo 1&2 sebagai palang
kereta dalam keadaan terbuka, dan servo 3&4 sebagai jalan layang dalam
keadaan tertutup.
KESIMPULAN
Setelah melakukan
percobaan, pengambilan data, dan penganalisaan terhadap data yang telah didapat
pada penelitian ini, maka didapatkan kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Sensor Hall Effect
S49E berfungsi untuk mendeteksi adanya medan magnet pada kereta api.
2. Penggunaan sensor
hall effect sebagai masukan digital pada mikrokontroler.
3. Buzzer dan LED kiri
kanan akan menyala apabila salah satu sensor mendeteksi magnet, dan akan mati
apabila sensor satunya mendeteksi magnet.
4. Buzzer nyala
berkedip seperti sirine peringatan kereta api pada perlintasan kereta api.
REFERENCES
Download disini:
1. Laporan
2. Jurnal
3. Presentasi
4. Program Arduino
5. Diagram Alir
6. Gambar Rangkaian
7. Pengawatan Dalam
8. Pengawatan Luar
9. Video Simulasi
Nama penulis
1. Laporan
2. Jurnal
3. Presentasi
4. Program Arduino
5. Diagram Alir
6. Gambar Rangkaian
7. Pengawatan Dalam
8. Pengawatan Luar
9. Video Simulasi
Nama penulis
Anggriya Dekkiyusa. Penulis dilahirkan di Semarang, 4 Juli 1997.
Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD PEDURUNGAN TENGAH 01, SMP NEGERI 14 SEMARANG, SMA NEGERI 15
SEMARANG.
Tahun 2015 penulis
telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi
mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di
kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik
Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.15.0.03.
Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa
menghubungi 089653677266 atau melalui via email dekkiyusaanggriya@gmail.com.
Nama penulis
Nama penulis
Faza Hanifulloh. Penulis
dilahirkan di Semarang, 10 Oktober 1996. Penulis telah menempuh pendidikan
formal di MI AL FATAH TEMBORO KARAS MAGETAN JATIM, MTS. INFARUL GHOY SEMARANG,
dan SMK NEGERI 3 SEMARANG.
Tahun 2015 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMK. Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro.
Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.15.0.10.
Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi 082136530460 atau
melalui via email fazahanifulloh0247@gmail.com
Nama penulis
Mila Sukmawati. Penulis
dilahirkan di Semarang, 19 September 1997. Penulis telah menempuh pendidikan
formal di SD NEGERI KANDRI 3, SMP NEGERI 22 SEMARANG, dan SMA NEGERI 12
SEMARANG. Tahun 2015 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA.
Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma
(D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik
Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan
Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.15.0.15. Apabila ada kritik,
saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi
08383838897371 (WA) atau melalui via email milasukma19@gmail.com
Nama penulis
Satriya Widhi Bagaskara. Penulis dilahirkan
di Semarang, 21 Juni 1997. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD HJ ISSRIATI 2 SEMARANG, SMP NEGERI 30
SEMARANG, dan SMA NEGERI 5 SEMARANG.
Tahun
2015 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun
2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi
mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines)
dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika,
Jurusan Teknik Elektro. Penulis
terdaftar dengan NIM 3.32.15.0.22. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan
mengenai penelitian ini, bisa menghubungi 085726462343 atau melalui via email widhisatriya@gmail.com.
I think this is one of the most significant info for me. And i am glad reading your article. But wanna remark on few general things, The website style is perfect, the articles is really great : D. Good job, cheers Pintu Otomatis
ReplyDelete