Kontak

Email | elektronikaabcd2015@gmail.com

Search This Blog

MENU

Saturday, February 10, 2018

Sistem Informasi Penggunaan Air dengan Menggunakan Ponsel Cerdas



Sistem Informasi Penggunaan Air dengan Menggunakan Ponsel Cerdas
Isep Suryana1, Syahla Shabrina Afanien 2, Samuel BETA3
Prodi Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektronika Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275


Abstrak - Untuk mengetahui penggunaan air yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari dari suatu tandon dengan cara yang praktis, maka diperlukan suatu alat yang dapat mengukur debit air yang keluar melalui keran tandon dan hasil pengukurannya bia kita lihat di subuah ponsel cerdas. Maka dalam proyek ini dibuatlah aplikasi ARM menggunakan masukan sensor debit air, modul Blouetooth, keypad serta luaran LCD, LED, buzzer, aplikasi pemantauan penggunaan air. Sensor debit air digunakan untuk mengukur debit air yang keluar dari tandon, sedangkan keypad untuk memasukan target batas penggunaan air, serta Bluetooth utuk mengirimkan data hasil pengukurannya. LCD untuk menampilkan debit air yang keluar dari tandon, LED digunakan untuk indikator penggunaan air yaitu level rendah, sedang, dan tinggi. Kemudian buzzer digunakan untuk alarm peringatan ketika penggunaan air dalam kondisi level tinggi. Sedangkan ARM sebagai kontroler dan pemroses sinyal.
Kata Kunci : ARM, Senor Aliran Air, Keypad, Bluetooth, LCD, LED, Buzzer.

Abstract- To know the water usage we use in the daily life of a tank in a practical way, we need a tool that can measure the discharge of water coming out through the tandon faucet and the measurement results we see in the smartphone. So in this project made an ARM application using the input of water discharge sensor, Blouetooth module, keypad and output of LCD, LED, buzzer, water usage monitoring application. Water discharge sensor is used to measure the discharge of water coming out of the reservoir, while the keypad to enter the target water use limit, and Bluetooth utuk send data measurement results. LCD to display the discharge of water coming out of the tank, LED is used for water use indicator that is low level, medium, and high. Then buzzer is used for warning alarm when water usage is in high level condition. While the ARM as a controller and signal processor.
Keywords: ARM, Waterflow Sensor, Keypad, Bluetooth, LCD, LED, Buzzer.

I.     Pendahuluan

1.1 Latar Belakang
Air merupakan salah satu kebutuhan pokok yang harus ada setiap harinya. Akan tetepi, pada saat ini orang cenderung tidak memperhatikan dalam penggunaan air itu sendiri, dikarenakan tidak adanya informasi seberapa banyak penggunaan air itu  sendiri, sehingga tidak ada upaya untuk  menggunakan air dengan seperlunya. sehingga tanpa disadari tagihan bulanan penggunaan air yang harus dibayar menjadi sangat tinggi. Dalam penggunaan air yang seperti ini, jika tidak dicegah dengan cepat maka dapat merugikan kita secara terus menerus. 
1.2   Rumusan Masalah 
Berdasarkan latar belakang  diatas, maka terdapat rumusan masalah yaitu:
1.       Bagaimana cara membuat sistem yang dapat memberikan informasi penggunaan air?
2.       Bagaimana cara membuat sistem informasi penggunaan air ini menjadi praktis?
3.       Bagaimana cara membuat aplikasi pada ponsel cerdas untuk melakukan pemantauan penggunaan air?

1.3      Tujuan 
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan Proyek ARM ini adalah sebagai berikut :
1.          Untuk membuat sistem informasi penggunaan air.
2.          Untuk memudahkan mendapatkan informasi penggunaan air secara praktis.
3.          Untuk memanfaatkan teknologi dengan adanya ponsel cerdas yang bisa digunakan untuk mempermudah pengukuran penggunaan air.

II.     Tinjauan Pustaka


Untuk mengetahui berbagai komponen dan peralatan yang dibutuhkan, maka disusunlah tinjauan pustaka sebagai acuan dalam merancang dan membuat aplikasi menggunakan mikrokontroler ARM NUC 120.
2.1         Sensor waterflow
Sensor Waterflow adalah alat untuk merasakan laju aliran fluida. Biasanya sensor aliran digunakan dalam waterflow, atau aliran logger, untuk merekam aliran cairan. Seperti yang terjadi untuk semua sensor, akurasi mutlak pengukuran memerlukan fungsi untuk kalibrasi.Sensor aliran air terdiri dari tubuh plastik katup, rotor air, dan sensor efek hall. Ketika air mengalir melalui rotor, rotor gulungan. Perubahan kecepatan dengan tingkat yang berbeda aliran . The efek hall sensor output sinyal pulsa yang sesuai.
Spesifikasi :
   Tegangan Kerja Minimal : DC 4.5V
               Arus Kerja Maksimal : 15mA ( DC 5V )
     Tegangan kerja : DC 5V ~ 24V
     Range Aliran Rata-rata : 1 ~ 30L / min
     Beban Kapasitas : ≤10mA ( DC 5V )
     Suhu operasi : ≤80 ℃
     Cairan Suhu : ≤120 ℃
     Kelembaban Operasi : 35 % ~ 90 % RH
     Tekanan air : ≤1.75MPa
     Suhu Penyimpanan : -25 ~ + 80 ℃
     Penyimpanan Kelembaban : 25 % ~ 95 % RH
Gambar 2.1 Sensor Waterflow

2.2      Keypad 4 x 4
Tombol-tombol yang disusun secara maktriks (baris x kolom) sehingga dapat mengurangi penggunaan pin input. Sebagai contoh, Keypad Matriks 4×4 cukup menggunakan 8 pin untuk 16 tombol. Hal tersebut dimungkinkan karena rangkaian tombol disusun secara horizontal membentuk baris dan secara vertikal membentuk kolom.

Gambar 2.2 Bentuk fisik Papan Tombol (Keypad)

Gambar 2.3 Rangkaian Papan Tombol (Keypad)

2.3   Bluetooth HC-05
HC-05 Adalah sebuah modul Bluetooth SPP (Serial Port Protocol) yang mudah digunakan untuk komunikasi serial wireless (nirkabel) yang mengkonversi port serial ke Bluetooth. HC-05 menggunakan modulasi bluetooth V2.0 + EDR (Enchanced Data Rate) 3 Mbps dengan memanfaatkan gelombang radio berfrekuensi 2,4 GHz.
Modul ini dapat digunakan sebagai slave maupun master. HC-05 memiliki 2 mode konfigurasi, yaitu AT mode dan Communication mode. AT mode berfungsi untuk melakukan pengaturan konfigurasi dari HC-05. Sedangkan Communication mode berfungsi untuk melakukan komunikasi bluetooth dengan piranti lain.
Dalam penggunaannya, HC-05 dapat beroperasi tanpa menggunakan driver khusus. Untuk berkomunikasi antar Bluetooth, minimal harus memenuhi dua kondisi berikut :
1.    Komunikasi harus antara master dan slave.
2.    Password harus benar (saat melakukan pairing).
Jarak sinyal dari HC-05 adalah 10 meter, dengan kondisi tanpa halangan.

Adapun spesifikasi dari HC-05 adalah :
a.       Hardware :
ü  Sensitivitas -80dBm (Typical)
ü  Daya transmit RF sampai dengan +4dBm.
ü  Operasi daya rendah 1,8V – 3,6V I/O.
ü  Kontrol PIO.
ü  Antarmuka UART dengan baudrate yang dapat deprogram.
ü  Dengan antena terintegrasi.

b.       Software :
ü  Default baudrate 9600, Data bit : 8, Stop bit = 1, Parity : No Parity, Mendukung baudrate : 9600, 19200, 38400, 57600, 115200, 230400 dan 460800.
ü  Auto koneksi pada saat device dinyalakan (default).
ü  Auto reconnect pada menit ke 30 ketika hubungan putus karena range koneksi.


Gambar 2.4 Bluetooth HC-05
2.4      ARM NUC120 
Prosesor ARM sering kali ditemukan pada hampir disemua smart phone ataupun tablet. Prosesor ini terkenal memiliki pemrosesan data yang cepat serta hemat daya. Prosesor ARM Cortex-M0 didesain khusus untuk digunakan pada aplikasi mikrokontroler. Sehingga membuat mikrokontroler yang berbasiskan ARM Cortex-M0 sangat cocok untuk pengembangan aplikasi berbasis mikrokontroler.
ARM NUC120 Board merupakan modul pengembangan mikrokontroler NUC120RD2BN yang berbasis CPU ARM Cortex-M0 dari Nuvoton. Modul ini dapat bekerja dengan kecepatan CPU sampai dengan 48 MHz. Modul ini juga telah dilengkapi dengan bootloader internal, sehingga tidak diperlukan lagi device program eksternal. Pemrograman melalui bootloader bisa dilakukan dengan menggunakan koneksi USB.
Gambar 2.5 ARM NUC120
Spesifikasi :
·       Berbasis mikrokontroler NUC120RD2BN (64 KB APROM, 8 KB SRAM, 4 KB Data Flash, CPU ARM Cortex-M0).
·       Terintegrasi dengan cystal eksternal 12 MHz.
·       Terintegrasi dengan osilator 32.768 kHz sebagai sumber clock RTC.
·       Memiliki 1x port USB.
·       Memiliki 1 port RS-485.
·       Memiliki 3 kanal UART dengan level tegangan TTL 3.3VDC / 5VDC.
·       Tersedia port USB yang berfungsi untuk antarmuka serial sekaligus menuliskan program mikrokontroler, sehingga tidak membutuhkanprogrammer eksternal.
·       Memiliki port Serial Wire Debug untuk proses debuging dan programming.
·       Memiliki 45 jalur GPIO.
·       Terintegrasi dengan sensor suhu internal.
·       Memiliki port input 8 kanal ADC 10-bit.
·       Bekerja pada level tengan 3,3VDC / 5VDC dengan arus maksimum 800mA.
·       Input catu daya untuk board : 6,5VDC - 12VDC / 3,3VDC - 5VDC.
2.5   LCD (Liquid Cristal Display)
Display elektronik adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu jenis display elektronik yang dibuat dengan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik.

Gambar 2.6 Bentuk fisik LCD 16x2

Material LCD (Liquid Cristal Display
LCD adalah lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening dengan elektroda transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven-segment dan lapisan elektroda pada kaca belakang. Ketika elektroda diaktifkan dengan medan listrik (tegangan), molekul organik yang panjang dan silindris menyesuaikan diri dengan elektroda dari segmen. Lapisan sandwich memiliki polarizer cahaya vertikal depan dan polarizer cahaya horisontal belakang yang diikuti dengan lapisan reflektor. Cahaya yang dipantulkan tidak dapat melewati molekul-molekul yang telah menyesuaikan diri dan segmen yang diaktifkan terlihat menjadi gelap dan membentuk karakter data yang ingin ditampilkan.

Pengendali / Kontroler LCD (Liquid Cristal Display)

Dalam modul LCD (Liquid Cristal Display) terdapat microcontroller yang berfungsi sebagai pengendali tampilan karakter LCD (Liquid Cristal Display). Microntroller pada suatu LCD (Liquid Cristal Display) dilengkapi dengan memori dan register. Memori yang digunakan microcontroler internal LCD adalah:
·      DDRAM (Display Data Random Access Memory) merupakan memori tempat karakter yang akan ditampilkan berada. 
·      CGRAM (Character Generator Random Access Memory) merupakan memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana bentuk dari karakter dapat diubah-ubah sesuai dengan keinginan. CGROM (Character Generator Read Only Memory) merupakan memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana pola tersebut merupakan karakter dasar yang sudah ditentukan secara permanen oleh pabrikan pembuat LCD (Liquid Cristal Display) tersebut sehingga pengguna tinggal mangambilnya sesuai alamat memorinya dan tidak dapat merubah karakter dasar yang ada dalam CGROM. 
Register control yang terdapat dalam suatu LCD diantaranya adalah:
·      Register perintah yaitu register yang berisi perintah-perintah dari mikrokontroler ke panel LCD (Liquid Cristal Display) pada saat proses penulisan data atau tempat status dari panel LCD (Liquid Cristal Display) dapat dibaca pada saat pembacaan data.
·      Register data yaitu register untuk menuliskan atau membaca data dari atau keDDRAM. Penulisan data pada register akan menempatkan data tersebut keDDRAM sesuai dengan alamat yang telah diatur sebelumnya. 
Pin, kaki atau jalur input dan kontrol dalam suatu LCD (Liquid Cristal Display) diantaranya adalah :
·      Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin ditampilkan menggunakan LCD (Liquid Cristal Display) dapat dihubungkan dengan bus data dari rangkaian lain seperti mikrokontroler dengan lebar data 8 bit.
·      Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang menentukan jenis data yang masuk, apakah data atau perintah. Logika low menunjukan yang masuk adalah perintah, sedangkan logika high menunjukan data. 
·      Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul jika low tulis data, sedangkan high baca data. 
·      Pin E (Enable) digunakan untuk memegang data baik masuk atau keluar.
·      Pin VLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras) dimana pin ini dihubungkan dengan trimpot 5 Kohm, jika tidak digunakan dihubungkan ke ground, sedangkan tegangan catu daya ke LCD sebesar 5 Volt.
2.6         LED (Light Emitting Diode)
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.
Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya.  Oleh karena itu, saat ini LED (Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube.


Gambar 2.7 Kontruksi dan Simbol LED
2.7   Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).



Gambar 2.8 Buzzer 5V

     III.            METODE PEMBUATAN ALAT

Dalam perancangan pembuatan  modul ini, terdiri atas perancangan mekanik (hardware) yang meliputi perancangan elektrik dan perancangan perangkat lunak (software). Perancangan ini mempunyai gambaran perancangan hardware yang didalamnya ada beberapa rangkaian elektrik yang mendukung alat ini.

3.1.   Komponen Yang Digunakan
Adapun komponen yang digunakan dalam pembuatan Sistem Informasi Debit Air Menggunakan Ponsel Cerdas ini diantaranya:
1.       Modul Bluetooth HC – 05
2.       Sensor debit air ( Waterflow sensor)
3.       Papan tombol (keypad)
4.       Mikrokontroller ARM NUC120
5.       LCD 16x2
6.       LED
7.       Buzzer

3.2   Perancangan Mekanik (hardware)

3.2.1          Diagram Blok
Gambar 3.1 Diagram Blok
3.2.2          Gambar rangkaian

Gambar 3.2 Rangkaian Sistem

3.2.3       Gambar Pengawatan

Gambar 3.3 Gambar Pengawatan Keseluruhan
Gambar 3.4 Gambar Pengawatan Dalam
Gambar 3.5 Gambar Pengawatan Luar
3.3      Perancangan Perangkat Lunak (software)
3.3.1          Diagram Alir 


Gambar 3.6  Diagram Alir Program Utama

Gambar 3.7  Diagram Alir Sub Program Indikator

Gambar 3.8  Diagram Alir Sub Program Bluetooth

3.4         Pembahasan Cara Kerja Sistem
Cara kerja sistem ini yaitu:
 Saat kran dibuka, maka sensor debit air akan mengukur debit serta volume air yang mengalir keluar dari kran tandon dan pengukurannya akan ditampilkan pada LCD.
´  Jika hasil pengukuran volume air kurang dari batas level penggunaan 1, maka LED Biru menyala sebagai indikator status penggunaan air pada level Rendah.
´   Jika hasil pengukuran volume air lebih dari batas level penggunaan 1, dan kurang dari batas level penggunaan 2, maka LED Kuning menyala sebagai indikator status penggunaan air pada level Sedang.
´  Kemudian jika hasil pengukuran volume air  lebih dari batas level penggunaan 2, maka LED Merah sebagai indikator status penggunaan air pada level tinggi akan menyala dan alarm akan berbunyi. 
´  Untuk pengaturan batas level penggunaan air, caranya tekan tombol “A” pada papa tombol (keypad), maka akan menampilkan menu atur batas 1 & batas 2 yang kondisi awalnya yaitu batas 1= 1000mL & batas 2= 2000mL.
´  Kemudian untuk menggantinya, caranya yaitu arahkan kursor pada batas yang ingin diubah, kemudian hapus nilai batas awal dengan cara tekan tombol “C” terus menerus sampai angka menjadi 0. kemudian ganti batas level penggunaannya sesuai dengan yang diinginkan, dan cara ini berlaku untuk semua batas.
´  Setelah itu simpan pengaturan batas tersebut dengan cara menekan tombol “D”. Setelah ditekan, maka akan kembali ketampilan pengukuran.
´  Apabila kita ingin  mengetahui debit air dan volume air ketika kita tidak ditempat sistem itu berada, maka kita bisa melihat di ponsel pintar yang sudah terpasang aplikasi Sistem Informasi debit air ini. 
´  Bila aplikasi pada ponsel pintar sudah terhubung dengan Bluetooth pada sistem . Maka akan menampilkan hasil data pengukuran debit air dan volume air . Selain itu diaplikasi ini juga dilengkapi dengan status level penggunaan air sesuai dengan hasil pengukuran volume air. 
´  Ketika LED merah dan alarm sudah berbunyi yang menunjukan penggunaan air pada level tinggi, selain itu juga ini menandakan air dalam tandon akan habis dan perlu di isi kembali.
´  Apabila mau melakukan pengisian air, kita terlebih dahulu mengulang pengukuran volume air yang bisa dilakukan dengan cara menekan tombol reset pada tampilan aplikasi di ponsel cerdas. Jika sudah ditekan maka secara otomatis volume air yang sudah terhitung menjadi 0 baik itu di tampilan LCD maupun di aplikasi pada ponsel cerdas, dan semuanya akan kembali pada kondisi semula.

3.5   Hasil dan Pengujian Alat 
Tampilan alat bagian pengawatan dengan Mikrokontroler ARM NUC120

Tampilan alat bagian pembacaan pengukuran

Tampilan APK pada Ponsel Cerdas

1.    Tampilan Awal saat perangkat Bluetooth belum terhubung

2.    Tampilan untuk menghubungkan dengan Bluetooth

3.    Tampilan saat perangkat Bluetooth sudah terkoneksi yang menunjukan pengukuran level penggunaan air pada kondisi rendah
4.    Tampilan saat perangkat Bluetooth sudah terkoneksi yang menunjukan pengukuran level penggunaan air pada kondisi sedang
5.    Tampilan saat perangkat Bluetooth sudah terkoneksi yang menunjukan pengukuran level penggunaan air pada kondisi tinggi

Tampilan pada alat
1.       Tampilan awal LCD pada alat

2.       Tampilan LCD saat merubah batas level penggunaan air pada alat


 IV.            KESIMPULAN

Setelah melakukan percobaan, pengambilan data, dan penganalisaan terhadap data yang telah didapat pada proyek ini, maka didapatkan kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1.       ARM dapat memudahkan kita dalam kehidupan sehari-hari terutama untuk instrumentasi sebagai mikrokontroler yang canggih. 
2.       Dengan adanya sensor debit air (Waterflow Senor) pada keran tandon maka memberikan kemudahan pada pengguna dalam pengontrolan diri dalam penggunaan air, sehingga perilaku penggunaan air yang berlebihan dapat terhindari.
3.       Jarak terjauh pengiriman data hasil pengukuran dari modul Bluetooth ke ponsel cerdas sekitar 9 meter.
4.       Dalam melakukan kalibrasi sensor debit air diperlukan tekanan airnya yang konstan.

REFERENSI


[1]      Academia.edu (2016). Sensor Debit Air (Water Flow) [Online].

Tersedia:


[2]      Belajar Mikrokontroler 2016 (2017). Pengukur Debit Air Berbasis ARM  [Online].

Tersedia :


[3]      Depok Instrumens (2011). Keypad 4x 4 Matrix [Online].

Tersedia:


[4]      Electronic Innovative (2013). DT-ARM NUC120 Board. [Online]. 

Tersedia :


[5]      Elektronika Dasar (2013). LCD (Liquid Cristal Display) [Online].

Tersedia:


[6]      Indra Harja (2012). Pengertian Buzzer [Online].
Tersedia:
[7]      Splastronic (2012). HC-05 Bluetooth to Serial Module [Online].
Tersedia:
[8]      Septiaji (2016). Mengukur Debit dan Volume Air dengan Flow Meter dan Arduino[Online].
Tersedia:
[9]      Teknik Elektronika (2017). Pengertian LED (Light Emitting Diode) dan Cara Kerja LED [Online].
Tersedia:

Download Disini :

Lihat juga video simulasi alat disini

Biodata Penulis:

Nama penulis Isep Suryana. Penulis dilahirkan di kabupaten Sukabumi tanggal 08 November 1996. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD N Cidadap Sukabumi, SMP N 01 Surade Sukabumi, dan SMA N 01 Surade Sukabumi. Tahun 2015 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.15.0.13. Apabila ada kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi penulis melalui email:

Nama penulis Syahla Shabrina Afanien. Penulis dilahirkan di kota Semarang tanggal 29 Agustus 1997. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Islam Darul Mu’minin Tangerang, SMP N 08 Semarang, dan SMK N 04 Semarang. Tahun 2015 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.15.0.24. Apabila ada kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi penulis melalui email: 


Nama pengajar Samuel BETA. Beliau mengajar di program studi Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Semarang. Email : sambetak2@gmail.com








No comments:

Post a Comment