Pengisi Air Dalam Gelas 240 mL
Ari Hardoyo Abdur Rahman 1, Salma
‘Ainuzzahroh 2 ,Samuel BETA Kuntardjo 3
Program Studi Teknik Elektronika Jurusan Teknik
Elektronika Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275
|
ABSTRACT
Water
Filler in a 240 mL glass module is a simulation module of water filler. This
simulation module uses ARM NUC120 as the controller. The output devices in this
simulation module are Water Pump, RGB LED, and Buzzer. Besides, the input
devices are Limit Switch, Level Switch, and Flowmeter Sensor. When the glass
put on the place (limit switch), it will
change normally open condition (NO) into normally closed condition (NC). This
changes made an input to the controller (ARM NUC120) that makes the water pump
turned on and fill water into the glass. When the glass fills, water through
the sensor would detected as a pulse. The capacity of every filling is 240 ml
or equal to the specification 1/5,88 ml then the pulses are 240 x 5,88 = 1411,2
pulses. When the filling process done, the controller will reset the pulses
from 0. When the filling process has not finished yet and the glass is put out
from the place (limit switch), the filling process will reset from the
beginning. The filling indicator will be shown by the RGB LED and buzzer as the
alarm.
Keywords: ARM NUC120, Water Pump, RGB
LED,
Buzzer, Limit Switch, Level Switch,
Flowmeter Sensor, Water Filler.
ABSTRAK
Modul Pengisi
Air dalam Gelas 240 mL merupakan sebuah modul simulasi pengisian air menggunakan ARM NUC120 sebagai pengontrolnya.
Modul ini menggunakan Pompa Air, LED
RGB, dan Buzzer sebagai keluaran dan Saklar Pembatas, Saklar Level dan Sensor
Aliran Air sebagai masukan. Saat gelas diletakkan pada tempat gelas (saklar pembatas), maka akan merubah kondisi normally open (NO) menjadi normally closed (NC). Perubahan ini yang
menjadi masukan pada pemroses (ARM)
yang membuat pompa on mengisi air kedalam gelas.
Saat gelas mengisi, air yang melalui sensor aliran air akan terbaca sebagai
pulsa. Tiap pengisian berkapasitas 240 ml
atau sama dengan
spesifikasi 1/5,88 ml maka dibutuhkan 240 x 5,88 =
1.411,2 pulsa. Saat selesai mengisi
pemroses mereset pembacaan pulsa dari 0. Apabila pengisian belum selesai dan
gelas ditarik/dikeluarkan, pengisian akan mereset dari awal dan pompa off. Selain itu juga terdapat LED RGB sebagai indikator dan Buzzer
sebagai peringatan (alarm).
Kata Kunci: ARM NUC120, Pompa Air, LED RGB, Buzzer, Saklar Pembatas, Saklar Level, Sensor Aliran Air, Pengisi
Air.
I. PENDAHULUAN
Pengaturan kapasitas air yang keluar pada
dispenser, umumnya menggunakan kran air yang harus dibuka-tutup untuk
mengalirkan airnya. Selain itu, pada industri air dalam kemasan dibutuhkan
sistem yang mampu membatasi pengisian air produk ke dalam kemasan, sesuai
kapasitas yang diinginkan. Dari latar belakang tersebut, maka muncullah
gagasan untuk membuat “Pengisi
Air dalam Gelas 240 ml”. Pembuatan alat ini sebagai penelitian untuk
membuat dispenser yang dapat diatur kapasitasnya serta pembelajaran
mikrokontroller ARM pada skala industri
Pada sistem ini digunakan sensor aliran air karena
mudah digunakan dengan hasil yang presisi. Dibandingkan dengan solenoid valve yang hanya mampu
mengalirkan air yang bertekanan tinggi, sensor ini mampu melewatkan air dengan
tekanan air yang rendah. Selain sistem yang presisi, dibutuhkan indikator dan
peringatan untuk berbagai keadaan. Dari kebutuhan tersebut, dipilihlah LED RGB
sebagai indikator visual, dan Buzzer sebagai peringatan atau alarm.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Penjelasan dan uraian teori penunjang yang digunakan dalam membuat
alat ini diperlukan untuk mempermudah pemahaman tentang cara kerja rangkaian
maupun dasar-dasar perencanaan pembuatan alat. Teori – teori yang akan
dijelaskan dalam bab ini meliputi ARM NUC120, Pompa Air, LED RGB, Buzzer, Saklar Pembatas, Saklar Level, Sensor Aliran Air.
A.
ARM CortexM0
ARM adalah prosesor dengan arsitektur set instruksi 32bit RISC (Reduced Instruction Set Computer) yang
dikembangkan oleh ARM Holdings. ARM merupakan singkatan dari Advanced RISC Machine.
Gambar 2.1 Keluarga Mikroprosesor ARM
|
Mikroprosesor
ARM mempunyai beberapa keluarga untuk menjangkau berbagai aplikasi, salah
satunya adalah ARM Cortex Prosesor Embedded (ARM Cortex Embedded Processors). Prosesor-prosesor di
keluarga seri CortexM telah dikembangkan khusus untuk domain mikrokontroler,
dimana permintaan untuk kecepatan, determinasi waktu proses, dan manajemen
interrupt bersama dengan jumlah gate silikon minimum (luas silikon yang minimum
menentukan harga akhir prosesor) dan konsumsi daya yang minimum sangat
diminati, seperti ARM CortexM0 yang merupakan prosesor untuk
menggantikan aplikasi mikrokontroler 8/16bit dengan tipe ARM NUC120
ARM NUC120 merupakan sebuah modul
mikrokontroler 32-bit berbasis ARM CortexM0.
ARM NUC 120 BOARD dilengkapi dengan program bootloader sehingga tidak
membutuhkan divais programmer terpisah. NUC120 dapat beroperasi dengan
kecepatan CPU sampai 48MHz. Telah dilengkapi dengan Full Speed USB 2.0 Device
Controller yang sangat fleksibel dan dapat dikonfigurasi untuk berbagai
aplikasi berbasis USB.
Gambar 2.2 DT-ARM NUC120RD2BN
|
Spesifikasi :
- Berbasis NUC120RD2BN dengan Flash memory APROM sebesar 64 Kbyte, 8 Kbyte SRAM, 4 Kbyte Data Flash.
- Memiliki kemampuan IAP (In Applicaton Programming) dan ISP (In System Programming) melalui bootloader software pada LDROM.
- Tersedia jalur SWD (Serial Wire Debug) yang dapat digunakan untuk debugging serta programming.
- Dapat diprogram langsung melalui jalur USB.
- Mendukung Peripheral DMA mode.
- Memiliki 8 channel ADC dengan resolusi 12 bit.
- Memiliki 4 buah timer 32 bit.
- Memiliki fungsi Watchdog dan RTC.
- Dilengkapi dengan 4 buah hardware PWM dengan resolusi 16 bit.
- Memiliki masing-masing 2 kanal jalur komunikasi UART, SPI, dan I2C.
- Memiliki 1 channel I2C.
- Tersedia antarmuka USB dan UART RS-485.
- Terdapat sensor suhu built-in dengan range -40 - 125°C dengan resolusi 1°C. Sensor ini memiliki gain -1.76mV/°C dan offset 720 mV pada suhu 0°C.
- Memiliki hingga 45 jalur GPIO yang masing-masing dapat dikonfigurasi pull-up/ pull-down resistor, repeater mode, input inverter, dan open-drain mode.
- Terdapat 22 MHz internal osilator.
- Frekuensi osilator eksternal sebesar 12 MHz dan fitur PLL sampai dengan 48 MHz.
- Frekuensi osilator eksternal sebesar 32.768 KHz yang dapat digunakan untuk fungsi RTC dan Low Power Mode.
- Tersedia rangkaian reset manual.
- Bekerja pada tegangan 3,3 – 5,5 V.
- Dilengkapi dengan regulator 3,3 V dan 5 V dengan arus maksimum 800 mA
- Tersedia pilihan catu daya input : catu daya eksternal 6,5 – 12 VDC (via regulator), catu daya eksternal 3,3 – 5,5 VDC (tanpa melalui regulator), atau menggunakan sumber catu daya dari jalur USB.
- Dilengkapi dengan regulator 3,3 V dan 5 V dengan arus maksimum 800 mA
- Tersedia pilihan catu daya input : catu daya eksternal 6,5 – 12 VDC (via regulator), catu daya eksternal 3,3 – 5,5 VDC (tanpa melalui regulator), atau menggunakan sumber catu daya dari jalur USB.
B.
Limit Switch (Saklar Pembatas)
Limit switch (saklar pembatas) adalah saklar atau
perangkat elektromekanis yang mempunyai tuas aktuator sebagai pengubah posisi
kontak terminal (dari Normally Open/ NO ke Close atau sebaliknya dari Normally
Close/NC ke Open). Posisi kontak akan berubah ketika tuas aktuator
tersebut terdorong atau tertekan oleh suatu objek. Sama halnya dengan saklar
pada umumnya, limit switch juga hanya mempunyai 2 kondisi, yaitu menghubungkan
atau memutuskan aliran arus listrik. Dengan kata lain hanya mempunyai kondisi
On atau Off.
Dalam proyek ARM ini, Limit Switch digunakan untuk
mendeteksi gelas yang diletakkan di atasnya.
Gambar 2.3 Saklar Pembatas
|
Berdasarkan fungsi kerjanya yang menghubungkan dan memutuskan, push button switch mempunyai 2 tipe kontak yaitu NC (Normally Close) dan NO (Normally Open).
- NO (Normally Open), merupakan kontak terminal dimana kondisi normalnya terbuka (aliran arus listrik tidak mengalir). Dan ketika tombol saklar ditekan, kontak yang NO ini akan menjadi menutup (Close) dan mengalirkan atau menghubungkan arus listrik. Kontak NO digunakan sebagai penghubung atau menyalakan sistem circuit (Push Button ON).
- NC (Normally Close), merupakan kontak terminal dimana kondisi normalnya tertutup (mengalirkan arus litrik). Dan ketika tombol saklar push button ditekan, kontak NC ini akan menjadi membuka (Open), sehingga memutus aliran arus listrik. Kontak NC digunakan sebagai pemutus atau mematikan sistem circuit (Push Button Off).
C.
Sensor Aliran Air (Water Flow Sensor)
YF-S401
Sensor aliran air
terdiri dari badan PVC, rotor air, dan sensor efek hall. Saat air mengalir
melalui rotor, rotor berputar. Kecepatannya berubah dengan laju aliran yang
berbeda. Sensor efek hall mengeluarkan sinyal pulsa yang sesuai.
Spesifikasi
- Mini. Tegangan Kerja: DC 4.5V
- Max. Bekerja Saat Ini: 15mA (DC 5V)
- Tegangan Kerja: DC 5V ~ 24V
- Tahan air 0.35MPa
- Range Rentang Aliran: 1 ~ 5L / menit
- Kapasitas Muatan: ≤10mA (DC 5V)
- Suhu Operasional: ≤80
- Suhu Cair: ≤120 Kelembaban Operasi: 35% 90% RH
- Tekanan Air: ≤1.75MPa
- Suhu Penyimpanan: -25+ 80
- Penyimpanan Kelembaban: 25% 95% RH
- Diameter internal: 1.2mm;
- Error: +/- 2L / min;
- Resistansi insulasi> 100M
- Siklus tugas pulse output 50% ± 10%
- Output pulse level tinggi > DC 4.7V (tegangan masukan DC 5V)
- Karakteristik denyut nadi F = (98 * Q) ± 2% Q = L / MIN
Gambar 2.4 Sensor Aliran Air
|
D.
LED RGB
LED RGB merupakan LED yang mampu menghasilkan warna-warna Red
(merah), Green (hijau), dan Blue (biru) maupun hasil kombinasi dari warna-warna
tersebut. Keluaran warna dari led ini dapat diatur dengan memberikan nilai
input pada masing-masing kaki-kaki led untuk warna R-G-B.
Dalam proyek ARM ini, LED RGB berfungsi sebagai indikator bagi
sistem.
Gambar 2.5 LED RGB
|
E.
Buzzer
Buzzer
adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran
listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama
dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada
diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi
elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung
dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma
maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik
sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara.
Buzzer pada alat ini digunakan sebagai indikator bahwa
proses telah selesai atau kondisi tandon kosong (alarm).
Gambar
2.6 Buzzer
|
F.
Pompa Air
Pompa
adalah suatu mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari satu tempat ke
tempat lain, melalui suatu media pipa (saluran) dengan cara menambah energi
pada cairan, yang dipindahkan dan berlangsung kontinyu.
Pompa
digunakan untuk mesuplay cairan
bertekanan rendah dan tinggi dengan kecepatan aliran yang tinggi dan rendah, yang bergantung pada aplikasinya.
Pada alat ini pompa digunakan untuk memindahkan air
dari tandon ke dalam gelas.
Gambar
2.7 Pompa Air
|
G.
Indikator Air Saklar Level
Saklar
Level adalah alat yang mendeteksi ketinggian atau level dari suatu volume benda
cair pada suatu tabung atau tangki, kita ambil contoh, misalkan level switch
dipasang pada tangki air untuk mendeteksi jumlah atau volume air yang masuk
kedalam tangki, kemudian alat ini dihubungkan dengan mesin pompa air, pada saat
volume air didalam tabung sudah mencapai level tertentu ( high misalkan ) dan
terdeteksi oleh sensor, maka sensor level switch akan bekerja sebab bagian
depan dari level switch terendam oleh air, ketika itu pula level switch akan
memerintahkan mesin pompa air untuk berhenti berputar, dalam artian level
switch akan memutuskan aliran arus yang ke mesin pompa air.
III. PERANCANGAN ALAT
A. Perangkat
Keras dan Rangkaian Elektronika
Adapun sistem yang
digunakan yaitu :
- ARM NUC120
- Pompa Air
- LED RGB
- Buzzer
- Saklar Pembatas
- Saklar Level
- Sensor Aliran Air
- Buzzer
B. Blok Diagram Hubungan Komponen Utama
Blok diagram aplikasi ARM
NUC120 menggunakan masukan Limit
Switch, Water Detector, dan Flow Meter Sensor dengan luaran Pompa,
LED RGB dan Buzzer dapat dilihat
pada gambar dibawah ini :
Gambar 3.1 Diagram Blok |
Gambar 3.2 Diagram Alir
Gambar 3.3 Skema Rangkaian
|
IV. HASIL
PERCOBAAN
Setelah melakukan demonstrasi, didapatkan hasil
percobaan sebagai berikut :
Gambar 4.1 Saat modul
pertama kali dinyalakan, LED nyala hijau
|
Gambar 4.2 Saat gelas
diletakkan di tempat gelas, limit switch akan ON dan air mengalir
|
Gambar 4.3 Saat gelas ditarik dari tempat gelas,
limit switch akan OFF dan air berhenti mengalir, hitungan akan mereset dari 0
mL dan buzzer berbunyi.
|
Gambar 4.3 Saat tandon kosong atau saklar level
tidak mendeteksi air, LED RGB nyala merah
|
Gambar 4.3 Saat air mengisi sampai 240 mL, air
berhenti mengalir dan buzzer berbunyi.
|
V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan maka
dapat disimpulkan bahwa :
- ARM dapat memudahkan kita dalam kehidupan sehari-hari terutama untuk instrumentasi sebagai mikrokontroler yang canggih.
- Dengan adanya sensor aliran air, pengisian air pada suatu wadah dapat dibatasi sesuai target dengan presisi.
REFERENSI
BIODATA PENULIS
Nama penulis Ari Hardoyo Abdur Rahman. Penulis dilahirkan di
Banyumas,pada tanggal 2 April 1997. Penulis telah
menempuh pendidikan formal di TK Pertiwi Gambarsari, SDN 2 Gambarsari, SMPN 1 Kebasen, SMA N 1 Patikraja jurusan IPA. Tahun 2015 penulis
telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma
(D3) Prodi Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektro dan diterima menjadi
mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines).
Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.15.0.06. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini,
bisa melalui via email: arihardaya@gmail.com.
Nama penulis Salma ‘Ainuzzahroh.
Penulis dilahirkan di Kudus pada
tanggal 12 Agustus 1997. Penulis telah menempuh pendidikan
formal di TK PG Rendeng Kudus, SDN Sekarjalak 01 Pati, MTs PPMI Assalaam
Sukoharjo, SMA Assalaam Sukoharjo. Tahun 2015 penulis telah
menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma
(D3) Prodi Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektro dan diterima
menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (POLINES). Penulis terdaftar
dengan NIM. 3.32.15.0.21. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini,
bisa melalui via email: ainuzzahrohs@gmail.com.
No comments:
Post a Comment