KONTROL LEVEL AIR MENGGUNAKAN APK PEMANTAU
Aditya Muhammad
Wildan Bagaskara 1, Satriya Widhi Bagaskara2,
Samuel BETA3,
Prodi Teknik
Elektronika Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Semarang
Jl.
Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275
E-mail : 1 amwbagaskara@gmail.com, 2
widhisatriya@gmail.com
Intisari-- Untuk melakukan controlling
dalam suatu penampungan air dibutuhkan suatu aplikasi pemantau yang dapat
memonitor keadaan penampungan tersebut. Dalam penelitian ini dibuatlah aplikasi Mikrokontroler ARM NUC120 dan apk
pemantau melalui modul Bluetooth HC-05 sebagai penerima dan pemancar data.
Untuk masukannya menggunakan sensor
elektroda, sebagai pendeteksi ketinggian level air yang diberi rangkaian
penguat, untuk luarannya menggunakan pompa air
yang diberi modul relai.
Kata kunci: ARM
NUC120, Sensor Elektroda, Modul Bluetooth HC-05, Pompa Air.
Abstrac-- To carry
out controlling in a water reservoir requires a monitoring application that can
monitor the condition of the shelter. In this research we made an application
of ARM NUC120 Microcontroller and apk monitor through Bluetooth HC-05 module as
receiver and data transmitter. For inputs using electrode sensors, as a water
level detector that is given a amplifier circuit, for output using a water pump
that is given a relay module.
Keywords: ARM
NUC120, Electrode Sensor, Bluetooth Module HC-05, Water Pump.
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sekarang ini perkembangan teknologi telah berkembang pesat dari tahun-ketahun,seperti
perkembangan teknologi di sektor kendali.
Sistem kendali saat ini dapt dilakukan secara jarak jauh tidak harus dilakukan
secara manual dengan mengoperasikan alatnya secara langsung. Hal ini tentunya
menambah efisiensi dan menhemat waktu. Sistem kendali secara jarak jauh ini
dapat dilakukan dengan menggunkan jaringan wireless
untuk mengirim dan menerima data dari alat yang dipantau tersebut. Salah
satunya dengan menggunakan bluetooth sebagai
pengirim dan penerima data ke alat yang dipantau.
Berdasarkan kondisi diatas
muncul gagasan untuk membuat pemantau level air menggunakan
apk pemantau melalui sinyal bluetooth, yang mana dalam apk pemantau tersebut
dapat melakukan controlling pada bak
penampungan air yang menggunakn sensor elektroda sebagai pendeteks level air
dan pompa air sebagi pengatur level air tersebut. Dengan
demikian maka penulis bermaksud untuk membuat suatu terobosan sehingga penulis
membuat judul tugas Lab. Mikrokontroler “KONTROL LEVEI MENGGUNAKAN APK
PEMANTAU”.
1.2 Perumusan Masalah
1.
Bagaimana cara kerja sensor level
air sebagai masukan?
2.
Bagaimana cara kerja pompa air
sebagai luaran?
3.
Bagaimana cara kerja modul
bluetooth HC-05 pada alat tersebut?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan alat ini adalah sebagai berikut:
1.
Sebagai modul pembelajaran
2.
Mempermudah dalam melakukan controlling bak penampungan air
3.
Menghemat waktu dalam melakukan controlling bak penampungan air
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Untuk mengetahui
berbagai komponen dan peralatan yang dibutuhkan, maka disusunlah tinjauan
pustaka sebagai acuan dalam merancang dan membuat alat.
2.1 Mikrokontroler ARM
ARM adalah prosesor
dengan arsitektur set instruksi 32bit RISC (Reduced Instruction Set Computer)
yang dikembangkan oleh ARM Holdings. ARM merupakan singkatan dari Advanced RISC
Machine (sebelumnya lebih dikenal dengan kepanjangan Acorn RISC Machine). Pada
awalnya ARM prosesor dikembangkan untuk PC (Personal Computer) oleh Acorn
Computers, sebelum dominasi Intel x86 prosesor Microsoft di IBM PC kompatibel
menyebabkan Acorn Computers bangkrut.
Keserdehanaan, kompatibilitas, dan harga
ARM CortexM0 membuat prosesor ini sebagai prosesor yang tepat untuk:
2. Prosesor entry level untuk aplikasi yang memerlukan
kompatibilitas antara produk entry level sampai produk yang rumit, dengan satu
arsitektur.
Gambar 2.2 ARM board
Spesifikasi
:
- Berbasis NUC120RD2BN dengan Flash
memory APROM sebesar 64 Kbyte, 8 Kbyte SRAM, 4 Kbyte Data Flash.
- Memiliki kemampuan IAP (In
Applicaton Programming) dan ISP (In System Programming) melalui
bootloader software pada LDROM.
- Tersedia jalur SWD (Serial Wire
Debug) yang dapat digunakan untuk debugging serta programming.
- Dapat diprogram langsung melalui
jalur USB.
- Mendukung Peripheral DMA mode.
- Memiliki 8 channel ADC dengan
resolusi 12 bit.
- Memiliki 4 buah timer 32 bit.
- Memiliki fungsi Watchdog dan RTC.
- Dilengkapi dengan 4 buah hardware
PWM dengan resolusi 16 bit.
- Memiliki masing-masing 2 kanal
jalur komunikasi UART, SPI, dan I2C.
- Memiliki 1 channel I2C.
- Tersedia antarmuka USB dan UART
RS-485.
- Terdapat sensor suhu built-in dengan
range -40 - 125°C dengan resolusi 1°C. Sensor ini memiliki gain
-1.76mV/°C dan offset 720 mV pada suhu 0°C.
- Memiliki hingga 45 jalur GPIO yang
masing-masing dapat dikonfigurasi pull-up/ pull-down resistor, repeater
mode, input inverter, dan open-drain mode.
- Terdapat 22 MHz internal osilator.
- Frekuensi osilator eksternal
sebesar 12 MHz dan fitur PLL sampai dengan 48 MHz.
- Frekuensi osilator eksternal
sebesar 32.768 KHz yang dapat digunakan untuk fungsi RTC dan Low Power
Mode.
- Tersedia rangkaian reset manual.
- Bekerja pada tegangan 3,3 – 5,5 V.
- Dilengkapi dengan regulator 3,3 V dan 5 V dengan arus maksimum 800 mA
- Tersedia pilihan catu daya input : catu daya eksternal 6,5 – 12 VDC (via regulator), catu daya eksternal 3,3 – 5,5 VDC (tanpa melalui regulator), atau menggunakan sumber catu daya dari jalur USB.
2.2 Bluetooth HC-05
HC-05 Adalah
sebuah modul Bluetooth SPP (Serial Port Protocol) yang mudah digunakan untuk
komunikasi serial wireless (nirkabel) yang mengkonversi port serial ke
Bluetooth. HC-05 menggunakan modulasi bluetooth V2.0 + EDR (Enchanced Data
Rate) 3 Mbps dengan memanfaatkan gelombang radio berfrekuensi 2,4 GHz.
Modul ini dapat digunakan sebagai slave maupun master.
HC-05 memiliki 2 mode konfigurasi, yaitu AT mode dan Communication mode. AT mode
berfungsi untuk melakukan pengaturan konfigurasi dari HC-05. Sedangkan
Communication mode berfungsi untuk melakukan komunikasi bluetooth dengan
piranti lain.
Dalam penggunaannya, HC-05 dapat beroperasi tanpa
menggunakan driver khusus. Untuk berkomunikasi antar Bluetooth, minimal harus
memenuhi dua kondisi berikut :
1.
Komunikasi harus antara master dan
slave.
2.
Password harus benar (saat melakukan
pairing).
Jarak sinyal dari HC-05 adalah 10 meter, dengan
kondisi tanpa halangan.
Adapun spesifikasi dari HC-05
adalah :
a.
Hardware :
- Sensitivitas
-80dBm (Typical)
- Daya
transmit RF sampai dengan +4dBm.
- Operasi daya
rendah 1,8V – 3,6V I/O.
- Kontrol PIO.
- Antarmuka
UART dengan baudrate yang dapat diprogram.
- Dengan
antena terintegrasi.
b.
Software :
- Default
baudrate 9600, Data bit : 8, Stop bit = 1, Parity : No Parity, Mendukung
baudrate : 9600, 19200, 38400, 57600, 115200, 230400 dan 460800.
- Auto koneksi
pada saat device dinyalakan (default).
- Auto
reconnect pada menit ke 30 ketika hubungan putus karena range koneksi.
Gambar 2.3 Bluetooth HC-05
2.3 Sensor Elektroda
Sensor elektroda adalah sensor yang terbuat dari logam yang di susun sesuai panjang tiap volume air. Ketika logam
mendeteksi air maka air sebagai perantara atau konduktor. Sehingga sensor logam ini seperti saklar yang diaktifkan melalui
air.
Gambar 2.4 Sensor Elektroda
2.4 Pompa Air
Water pump atau pompa
air merupakan elemen yang berfungsi untuk menyerap sekaligus mendorong air yang
terdapat
pada sistem pendinginan sehingga dapat bersikulisasi pada mesin. Rongga-rongga mesin yang dilewati
sirkulasi akan
mendinginkan suhu dinding pada booring silinder. Hal
ini secara otomatis dapat menaikkan suhu mesin dan untuk
selanjutnya proses
pendinginan dilakukan dibagian radiator. Kelancaran
sirkulasi air pendingin harus benar-benar dijaga
sebab apabila kelancaran
sirkulasi air terganggu dengan adanya karat atau kotoran-kotoran lain dapat
menimbulkan kenaikan
temperatur mesin atau bahkan menimbulkan kerusakan pada
mesin. Pompa air dapat bekerja
setelah mesin dihidupkan sebab
pompa air bekerja melalui bantuan v-belt.
V -belt berfungsi untuk menggerakkan kipas yang mengalirkan air ke
seluruh
rongga-rongga mesin. Salah satu kerusakan yang terjadi pada pompa air
adalah putusnya benda yang bertugas menggerakkan
kipas ini.
Gambar 2.4 Pompa Air
III.
PERANCANGAN ALAT
3.1
Perangkat Keras dan Rangkaian
Elektronika
Adapun komponen yang digunakan dalam pembuatan alat pemantau
dan pengaman pompa air berdasarkan arus listrik yang mengalir ini diantaranya:
1. ARM NUC 120
2.
Sensor Elektroda
3.
Modul Bluetooth HC-05
4. Pompa Air
3.2
Blok Diagram Hubungan
Komponen Utama
Gambar 3.1 Diagram Blok
Berikut keterangan singkat dari gambar blok diagram di
atas :
1. Aplikasi Android untuk mengatur level air.
2. Sensor Elektroda untuk mendeteksi ketinggian air.
3. Bluetooth HC-05 untuk menerima data perintah dari android & mengirimkan datanya ke Mikrokontroler ARM NUC 120 untuk diproses.
4. Mikrokontroler ARM NUC 120 sebagai modul pemrograman
untuk menjalankan alat sesuai perintah.
5. Relai sebagai modul driver pompa air.
6. Pompa Air untuk mengisi air ke bak penampungan.
3.3
Diagram Alir
Gambar 3.2 Diagram Alir
3.4 Gambar Rangkaian
3.5 Gambar Pengawatan
3.6 Hasil Alat
3.7 Cara Kerja Alat
Gambar 3.3 Gambar Rangkaian
Gambar 3.4 Gambar Pengawatan
Gambar 3.5 Hasil Alat
Pada alat ini menggunakan sensor elektroda dengan 10 level yang bertugas
mendeteksi level air pada suatu bak penampungan. Pengguna untuk melakukan monitoring maupun controlling cukup mengoperasikan dengan Apk Pemantau melalui media komunikasi Bluetooth menggunakan modul HC-05. Dalam APK Pemantau terdapat indikator keadaan
pompa, keadaan level air dan tombol pengatur level dan pompa, untuk pengatur level air terdapat
10 level.
Saat pengguna mengatur level yang lebih tinggi dari keadaan level semula
maka akan mengaktifkan modul relai dan pompa ON sampai batas level yang diatur terpenuhi.
IV. PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan, pengambilan data, dan penganalisaan terhadap
data yang telah didapat pada penelitian ini, maka didapatkan kesimpulan yaitu
sebagai berikut:
1. Proyek ARM ini dibuat untuk mengontrol level atau
ketinggian air menggunakan mikrokontoller ARM.
2. Sensor
elektroda digunakan untuk mendeteksi keadaan level air pada bak penampungan
tersebut.
3. Pompa air dapat bekerja secara manual dengan
mengatur pompa ON atau OFF dan secara otomatis dengan mengatur level air yang
lebih tinggi dengan keadaan level sebelumnya.
4. Pengendalian perangkat dapat menggunakan smartphone
yang berkomunikasi dengan media bluetooth yang terhubung dengan serial
komunikasi pada mikrokontroller ARM.
5. Aplikasi yang digunakan
sebagai antar muka pada smartphone
dibuat dengan aplikasi App Inventor yang bertujuan mempermudah
pengiriman dan penyajian data.
REFERENSI
[1] Central Electronics. (2016). Bluetooth Serial Module HC-05.[Online].Tersedia:
http://www.centralelectro.com/catalog.php?action=show_custom&id=2153&cat== [1 Ferburari 2018]
[2] Innovative
Electronics. (2013). DT-ARM NUC120 Board. [Online].Tersedia: http://www.innovativeelectronics.com/index.php?pg=ie_pdet&idp=40 [1 Ferbruari 2018]
[3] Belajar Arm. (2015). Pompa Air Otomatis Berbasis
ARM. [Online].Tersedia: http://belajararm.blogspot.co.id/2015/01/pompa-air-otomatis-berbasis-arm.html [1 Februari 2018]
[4] Belajar
Mikrokontroller 2016. (2016). Kontrol Level Air Berbasis Arduino. [Online].
Tersedia:
http://belajar-mikrokontroler-2016.blogspot.co.id/2016/12/v-behaviorurldefaultvmlo_21.html [1 Februari 2018]
Download
1. Jurnal
2. Program
3. Diagram Blok
4. Diagram Alir
5. Gambar Rangkaian
6. Gambar Pengawatan
7. Aplikasi
8. Video Demo Alat
Nama penulis Aditya Muhammad Wildan Bagaskara. Penulis dilahirkan di kabupaten Kudus tanggal 21 Agustus 1997. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD N 04 Jati Wetan Kudus, SMP N 02 Jati Kudus, dan SMA N 02 Kudus. Tahun 2015 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.15.0.01. Apabila ada kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi penulis melalui email:
Nama penulis Satriya Widhi Bagaskara. Penulis lahir di kota Semarang tanggal 21 Juni 1997. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Hj. Issriati 2 Semarang, SMP N 30 Semarang, dan SMA N 5 Semarang. Tahun 2015 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.15.0.22. Apabila ada kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bias menghubungi penulis melalui email:
No comments:
Post a Comment