PENGIRIS PISANG MENTAH OTOMATIS (PURWARUPA)
PENGIRIS PISANG
MENTAH OTOMATIS (PURWARUPA)
Dian Dedy Kurniawan1,
Mila Sukmawati2, dan Samuel Beta3.
Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH,
Tembalang, Semarang, 50275
diandedykurniawan@gmail.com 1,
milasukma19@gmail.com 2, dan sambetak2@gmail.com 3.
Intisari--Untuk mengiris pisang mentah dengan mudah,
dibutuhkan alat iris pisang mentah. Dalam penelitian ini dibuatlah aplikasi Mikrokontroler ARM NUC120 menggunakan
masukan sensor cahaya, saklar toggle, dan saklar batas dengan luaran driver
motor dan motor dc. Sensor cahaya yang digunakan sebagai masukan adalah LDR.
Driver motor yang digunakan adalah L298N dalam bentuk modul. Luaran yang di
hasilkan berupa putaran motor yang berfungsi untuk mengiris dan menekan pisang
yang akan terpotong sampai habis.
Kata kunci: ARM
NUC120, LDR, Motor DC, L298N, Pengiris.
Abstrac--To slice
raw bananas easily, it takes a raw banana slicer. In this research we made an
application of ARM NUC120 Microcontroller using light sensor input, toggle
switch, and limit switch with output motor driver and dc motor. The light
sensor used as input is the LDR. The motor driver used is L298N in module form.
Output is generated in the form of motor rotation that serves to slice and
press the banana to be cut off until it runs out.
I.
PENDAHULUAN
Sekarang ini banyak penjual keripik pisang masih
menggunakan alat sederhana untuk mengiris pisang mentah. Untuk mendapatkan
irisan pisang tipis-tipis tersebut, harus diperlukan suatu mesin mekanisme yang
efisien pada proses pembuatannya. Alat sederhana pengiris pisang mentah berupa
selilah papan yang diberi pisau yang dibentuk seperti serutan, kemudian pisang
ditekan dan digeser. Karena tekanan yang merata maka beban pada pisang terpusat sampai pisang teriris
pada pisau.
Berdasarkan kondisi diatas muncul gagasan untuk
membuat pengiris pisang mentah otomatis yang menggunakan lebih dari satu mata
pisau dan digerakkan dengan memutar sehingga dapat meningkatkan kecepatan
pengirisan dibandingkan dengan alat sederhana pengiris pisang yang ada. Dengan
adanya sistem otomatis ini, akan memudahkan penjual keripik pisang.
Dengan
demikian maka penulis bermaksud untuk membuat suatu terobosan berupa pengiris
pisang otomatis berbasis mikrokontroler, sehingga penulis membuat judul tugas
Lab. Mikrokontroler “PENGIRIS PISANG MENTAH
OTOMATIS (PURWARUPA)”.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Untuk
mengetahui berbagai komponen dan peralatan yang dibutuhkan, maka disusunlah
tinjauan pustaka sebagai acuan dalam merancang dan membuat aplikasi menggunakan
mikrokontroler ARM NUC120 ini.
2.1
Mikrokontroler ARM NUC120
DT-ARM
NUC120 Board merupakan modul pengembangan mikrokontroler NUC120RD2BN
yang berbasis CPU ARM Cortex-M0 dari Nuvoton. Modul ini dapat bekerja dengan
kecepatan CPU sampai dengan 48 MHz. Modul ini juga telah dilengkapi dengan
bootloader internal, sehingga tidak diperlukan lagi device programmer
eksternal. Pemrograman melalui bootloader bisa dilakukan dengan menggunakan
koneksi USB.
Gambar 2.1
ARM NUC120
2.2 Motor DC
Motor DC adalah jenis motor listrik yang bekerja menggunakan sumber tegangan DC. Motor DC atau motor arus searah sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung dan tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.
Motor DC adalah jenis motor listrik yang bekerja menggunakan sumber tegangan DC. Motor DC atau motor arus searah sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung dan tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.
Gambar
2.2 Motor DC
2.3
Modul Driver Motor L298N
Modul
L298N adalah modul yang di dalamnya terdapat IC L298yang dapat mengendalikan
arah putaran dan kecepatan motor DC ataupun Motor stepper. IC L298N Mampu
mengeluarkan output tegangan untuk Motor dc dan motor stepper maksimal 50 volt.
IC l298 terdiri dari transistor-transistor logic (TTL) dengan gerbang
nand yang memudahkan dalam menentukkan arah putaran suatu motor dc dan motor
stepper. IC ini dapat mengendalikan 2 untuk motor dc namun hanya dapat
mengendalikan 1 motor stepper.
Gambar
2.3 Modul Driver Motor L298N
2.4
LDR
Light Dependent Resistor
atau yang biasa disebut LDR adalah jenis resistor yang nilainya berubah seiring
intensitas cahaya yang diterima oleh komponen tersebut. Light Dependent
Resistor, terdiri dari sebuah cakram semikonduktor yang mempunyai dua buah
elektroda pada permukaannya. Pada saat gelap, bahan dari cakram tersebut
menghasilkan elektron bebas dengan jumlah yang relatif kecil. Sehingga hanya
ada sedikit elektron untuk mengangkut muatan elektrik. Artinya pada saat cahaya
gelap LDR menjadi konduktor yang buruk, atau bisa disebut juga LDR memiliki
resistansi yang besar pada saat gelap. Pada saat cahaya terang, ada lebih
banyak elektron yang lepas dari atom bahan semikonduktor tersebut. Sehingga
akan ada lebih banyak elektron untuk mengangkut muatan elektrik. Artinya pada
saat cahaya terang LDR menjadi konduktor yang baik, atau bisa disebut juga LDR
memiliki resistansi yang kecil pada saat cahaya terang.
Gambar
2.4 LDR
2.5
Limit Switch
Limit switch merupakan jenis saklar yang
dilengkapi dengan katup yang berfungsi menggantikan tombol. Prinsip kerja limit
switch sama seperti saklar Push ON yaitu hanya akan
menghubung pada saat katupnya ditekan pada batas penekanan tertentu yang telah
ditentukan dan akan memutus saat saat katup tidak ditekan. Limit switch termasuk
dalam kategori sensor mekanis yaitu sensor yang akan memberikan perubahan
elektrik saat terjadi perubahan mekanik pada sensor tersebut. Penerapan
dari limit switch adalah sebagai sensor posisi suatu benda
(objek) yang bergerak.
Gambar
2.5 Limit Switch
2.6
Saklar Toggle
Saklar toggle merupakan bentuk saklar yang paling
sederhana, dioperasikan oleh sebuah tuas toggle yang dapat ditekan ke atas dan
ke bawah. Menurut konvensinya, posisi tuas ke bawah mengindikasikan kondisi Off
atau kontak saklar terputus, dan posisi tuas ke atas mengindikasikan kondisi On
atau kontak saklar terhubung.
Saklar-saklar
toggle yang lebih besar memiliki dua buah tag terminal, yang mengindikasikan
bahwa saklar-saklar ini memiliki kontak jenis single pole single throw atau satu kutub satu arah, yang biasanya
disingkat dengan istilah saklar SPST.
Saklar-saklar toggle yang berukuran lebih kecil
memiliki tiga buah tag terminal, yaitu kontak jenis single pole double throw atau satu kutub dua arah, biasanya
disingkat dengan istilah saklar SPDT. Tag terminal yang berada ditengah adalah
jalur arus bersama dan dapat membentuk kontak dengan salah satu dari kedua tag
lainnya. Kontak-kontak semacam ini disebut sebagai kontak-kontak ganti changeover contact.
Gambar
2.6 Saklar Toggle
III. PERANCANGAN ALAT
3.1 Perangkat Keras dan Rangkaian Elektronika
Adapun
system yang digunakan yaitu sebagai berikut:
1.
ARM NUC120
2.
Motor DC
3.
Modul Driver Motor L298N
4.
LDR
5.
Limit Switch
6.
Saklar Toggle
3.2
Diagram Blok
Gambar 3.1 Diagram Blok
3.3
Perangkat
Lunak
Perangkat lunak yang
digunakan pada proyek ini adalah CooCox software sebagai aplikasi untuk menulis
program ARM dan sebagai downloader program ke board ARM NUC120.
3.4
Diagram
Alir
Gambar
3.2 Diagram Alir
3.5 Gambar Rangkaian
Gambar 3.3 Gambar Rangkaian
3.6 Pengawatan Dalam
Gambar 3.4 Pengawatan Dalam
3.7 Pengawatan Luar
Gambar 3.5 Pengawatan Luar
IV. PENGUJIAN ALAT
1.
Mode
Manual
Motor DC 2 (sebagai pengiris) dihidupkan dengan
menggeser saklar ke atas. Untuk mematikannya geser posisi saklar ke tengah.
Wadah diberi sensor, ketika sensor mendeteksi adanya pisang mentah, motor DC 1
(sebagai penekan) berputar ke kanan menekan bahan sampai habis dan menyentuh
LS1. Kemudian penekan berputar kekiri, sampai menyentuh LS2. Jika sudah
menyentuh LS2 maka motor DC 1 (sebagai penekan) berhenti berputar.
2.
Mode
Otomatis
Motor DC 2 (sebagai pengiris) dihidupkan dengan
menggeser saklar ke bawah. Wadah diberi sensor, ketika sensor mendeteksi adanya
pisang mentah, motor DC 2 (pengiris) hidup dan motor DC 1 (sebagai penekan)
berputar ke kanan menekan bahan sampai habis dan menyentuh LS1. Kemudian
penekan berputar kekiri, sampai menyentuh LS2. Jika sudah menyentuh LS2 maka
motor DC 1 (sebagai penekan) berhenti berputar. Motor DC 2 mati karena sensor
tidak mendeteksi adanya pisang mentah.
KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan, pengambilan data, dan penganalisisan terhadap data yang telah didapat pada penelitian ini, maka didapatkan kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1.
Alat dapat digunakan secara manual atau otomatis.
2.
LDR sebagai masukan mendeteksi objek.
3.
Motor DC akan bekerja jika sensor mendeteksi objek.
4.
L298N berfungsi sebagai pembalik putaran motor.
References
http://belajararm.blogspot.co.id/2015/01/pengendali-tiraiotomatis-dilengkapi.html
http://belajarmikrokontroler2015.blogspot.co.id/2016/02/pembuka-dan-penutup-korden-dengan.html
http://belajar-mikrokontroler-2016.blogspot.co.id/2017/02/pengatur-putaran-motor-dc-menggunakan_9.html
download file di sini :
1. Jurnal
2. PPT
3. Program Coocox
4. Gambar Rangkaian
5. Pengawatan Dalam
6. Pengawatan Luar
7. Diagram Alir
8. Diagram Blok
9. Video Simulasi
1. Jurnal
2. PPT
3. Program Coocox
4. Gambar Rangkaian
5. Pengawatan Dalam
6. Pengawatan Luar
7. Diagram Alir
8. Diagram Blok
9. Video Simulasi
Nama penulis Dian Dedy
Kurniawan. Penulis dilahirkan di Demak, 25 Mei 1997. Penulis telah menempuh pendidikan
formal di SD NEGERI
TRIDONOREJO 2, MTS NEGERI BONANG, dan SMA NEGERI 1 DEMAK. Tahun 2015 penulis telah
menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi
mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di
kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik
Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.15.0.08.
Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi 08995869095 atau melalui via email diandedykurniawan@gmail.com
Nama penulis Mila Sukmawati.
Penulis dilahirkan di Semarang, 19 September 1997. Penulis telah menempuh
pendidikan formal di SD NEGERI KANDRI 3, SMP NEGERI 22 SEMARANG, dan SMA NEGERI
12 SEMARANG. Tahun 2015 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun
2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi
mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines)
dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis
terdaftar dengan NIM 3.32.15.0.15. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan
mengenai penelitian ini, bisa menghubungi 083838897371
(WA) atau melalui via email milasukma19@gmail.com
No comments:
Post a Comment