Kontak

Email | elektronikaabcd2015@gmail.com

Search This Blog

MENU

Wednesday, January 31, 2018

PENGIRIS PISANG MENTAH OTOMATIS (PURWARUPA)



PENGIRIS PISANG MENTAH OTOMATIS (PURWARUPA)


Dian Dedy Kurniawan1, Mila Sukmawati2, dan Samuel Beta3.

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang

Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275

diandedykurniawan@gmail.com 1, milasukma19@gmail.com 2, dan sambetak2@gmail.com 3.



Intisari--Untuk mengiris pisang mentah dengan mudah, dibutuhkan alat iris pisang mentah. Dalam penelitian ini dibuatlah aplikasi Mikrokontroler ARM NUC120 menggunakan masukan sensor cahaya, saklar toggle, dan saklar batas dengan luaran driver motor dan motor dc. Sensor cahaya yang digunakan sebagai masukan adalah LDR. Driver motor yang digunakan adalah L298N dalam bentuk modul. Luaran yang di hasilkan berupa putaran motor yang berfungsi untuk mengiris dan menekan pisang yang akan terpotong sampai habis.

Kata kunci: ARM NUC120, LDR, Motor DC, L298N, Pengiris.

Abstrac--To slice raw bananas easily, it takes a raw banana slicer. In this research we made an application of ARM NUC120 Microcontroller using light sensor input, toggle switch, and limit switch with output motor driver and dc motor. The light sensor used as input is the LDR. The motor driver used is L298N in module form. Output is generated in the form of motor rotation that serves to slice and press the banana to be cut off until it runs out.

Keywords: ARM NUC120, LDR, Motor DC, L298N, Slicer.



I.           PENDAHULUAN

Sekarang ini banyak penjual keripik pisang masih menggunakan alat sederhana untuk mengiris pisang mentah. Untuk mendapatkan irisan pisang tipis-tipis tersebut, harus diperlukan suatu mesin mekanisme yang efisien pada proses pembuatannya. Alat sederhana pengiris pisang mentah berupa selilah papan yang diberi pisau yang dibentuk seperti serutan, kemudian pisang ditekan dan digeser. Karena tekanan yang merata maka beban pada pisang terpusat sampai pisang teriris pada pisau.

Berdasarkan kondisi diatas muncul gagasan untuk membuat pengiris pisang mentah otomatis yang menggunakan lebih dari satu mata pisau dan digerakkan dengan memutar sehingga dapat meningkatkan kecepatan pengirisan dibandingkan dengan alat sederhana pengiris pisang yang ada. Dengan adanya sistem otomatis ini, akan memudahkan penjual keripik pisang.

Dengan demikian maka penulis bermaksud untuk membuat suatu terobosan berupa pengiris pisang otomatis berbasis mikrokontroler, sehingga penulis membuat judul tugas Lab. Mikrokontroler “PENGIRIS PISANG MENTAH OTOMATIS (PURWARUPA)”.


II.        TINJAUAN PUSTAKA


Untuk mengetahui berbagai komponen dan peralatan yang dibutuhkan, maka disusunlah tinjauan pustaka sebagai acuan dalam merancang dan membuat aplikasi menggunakan mikrokontroler ARM NUC120 ini.

      2.1    Mikrokontroler ARM NUC120

DT-ARM NUC120 Board merupakan modul pengembangan mikrokontroler NUC120RD2BN yang berbasis CPU ARM Cortex-M0 dari Nuvoton. Modul ini dapat bekerja dengan kecepatan CPU sampai dengan 48 MHz. Modul ini juga telah dilengkapi dengan bootloader internal, sehingga tidak diperlukan lagi device programmer eksternal. Pemrograman melalui bootloader bisa dilakukan dengan menggunakan koneksi USB.



Gambar 2.1 ARM NUC120

2.2   Motor DC 
Motor DC adalah jenis motor listrik yang bekerja menggunakan sumber tegangan DC. Motor DC atau motor arus searah sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung dan tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.


Gambar 2.2 Motor DC


      2.3    Modul Driver Motor L298N

Modul L298N adalah modul yang di dalamnya terdapat IC L298yang dapat mengendalikan arah putaran dan kecepatan motor DC ataupun Motor stepper. IC L298N Mampu mengeluarkan output tegangan untuk Motor dc dan motor stepper maksimal 50 volt. IC l298 terdiri dari transistor-transistor logic (TTL) dengan gerbang nand yang memudahkan dalam menentukkan arah putaran suatu motor dc dan motor stepper. IC ini dapat mengendalikan 2 untuk motor dc namun hanya dapat mengendalikan 1 motor stepper.



Gambar 2.3 Modul Driver Motor L298N

2.4    LDR

Light Dependent Resistor atau yang biasa disebut LDR adalah jenis resistor yang nilainya berubah seiring intensitas cahaya yang diterima oleh komponen tersebut. Light Dependent Resistor, terdiri dari sebuah cakram semikonduktor yang mempunyai dua buah elektroda pada permukaannya. Pada saat gelap, bahan dari cakram tersebut menghasilkan elektron bebas dengan jumlah yang relatif kecil. Sehingga hanya ada sedikit elektron untuk mengangkut muatan elektrik. Artinya pada saat cahaya gelap LDR menjadi konduktor yang buruk, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yang besar pada saat gelap. Pada saat cahaya terang, ada lebih banyak elektron yang lepas dari atom bahan semikonduktor tersebut. Sehingga akan ada lebih banyak elektron untuk mengangkut muatan elektrik. Artinya pada saat cahaya terang LDR menjadi konduktor yang baik, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yang kecil pada saat cahaya terang.




Gambar 2.4 LDR

2.5    Limit Switch

Limit switch merupakan jenis saklar yang dilengkapi dengan katup yang berfungsi menggantikan tombol. Prinsip kerja limit switch sama seperti saklar Push ON yaitu hanya akan menghubung pada saat katupnya ditekan pada batas penekanan tertentu yang telah ditentukan dan akan memutus saat saat katup tidak ditekan. Limit switch termasuk dalam kategori sensor mekanis yaitu sensor yang akan memberikan perubahan elektrik saat terjadi perubahan mekanik pada sensor tersebut. Penerapan dari limit switch adalah sebagai sensor posisi suatu benda (objek) yang bergerak.


Gambar 2.5 Limit Switch

2.6    Saklar Toggle

Saklar toggle merupakan bentuk saklar yang paling sederhana, dioperasikan oleh sebuah tuas toggle yang dapat ditekan ke atas dan ke bawah. Menurut konvensinya, posisi tuas ke bawah mengindikasikan kondisi Off atau kontak saklar terputus, dan posisi tuas ke atas mengindikasikan kondisi On atau kontak saklar terhubung. Saklar-saklar toggle yang lebih besar memiliki dua buah tag terminal, yang mengindikasikan bahwa saklar-saklar ini memiliki kontak jenis single pole single throw atau satu kutub satu arah, yang biasanya disingkat dengan istilah saklar SPST.

Saklar-saklar toggle yang berukuran lebih kecil memiliki tiga buah tag terminal, yaitu kontak jenis single pole double throw atau satu kutub dua arah, biasanya disingkat dengan istilah saklar SPDT. Tag terminal yang berada ditengah adalah jalur arus bersama dan dapat membentuk kontak dengan salah satu dari kedua tag lainnya. Kontak-kontak semacam ini disebut sebagai kontak-kontak ganti changeover contact.


Gambar 2.6 Saklar Toggle


III.      PERANCANGAN ALAT


      3.1   Perangkat Keras dan Rangkaian Elektronika

        Adapun system yang digunakan yaitu sebagai berikut:

              1.       ARM NUC120

              2.       Motor DC

              3.       Modul Driver Motor L298N  

              4.       LDR

              5.       Limit Switch

              6.       Saklar Toggle

3.2    Diagram Blok


 Gambar 3.1 Diagram Blok

3.3    Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan pada proyek ini adalah CooCox software sebagai aplikasi untuk menulis program ARM dan sebagai downloader program ke board ARM NUC120.

3.4    Diagram Alir


   Gambar 3.2 Diagram Alir

 3.5    Gambar Rangkaian
 Gambar 3.3 Gambar Rangkaian
 3.6    Pengawatan Dalam
 Gambar 3.4 Pengawatan Dalam
 3.7    Pengawatan Luar
Gambar 3.5 Pengawatan Luar

IV.      PENGUJIAN ALAT

1.       Mode Manual
Motor DC 2 (sebagai pengiris) dihidupkan dengan menggeser saklar ke atas. Untuk mematikannya geser posisi saklar ke tengah. Wadah diberi sensor, ketika sensor mendeteksi adanya pisang mentah, motor DC 1 (sebagai penekan) berputar ke kanan menekan bahan sampai habis dan menyentuh LS1. Kemudian penekan berputar kekiri, sampai menyentuh LS2. Jika sudah menyentuh LS2 maka motor DC 1 (sebagai penekan) berhenti berputar.

2.       Mode Otomatis

Motor DC 2 (sebagai pengiris) dihidupkan dengan menggeser saklar ke bawah. Wadah diberi sensor, ketika sensor mendeteksi adanya pisang mentah, motor DC 2 (pengiris) hidup dan motor DC 1 (sebagai penekan) berputar ke kanan menekan bahan sampai habis dan menyentuh LS1. Kemudian penekan berputar kekiri, sampai menyentuh LS2. Jika sudah menyentuh LS2 maka motor DC 1 (sebagai penekan) berhenti berputar. Motor DC 2 mati karena sensor tidak mendeteksi adanya pisang mentah.


KESIMPULAN

Setelah melakukan percobaan, pengambilan data, dan penganalisisan terhadap data yang telah didapat pada penelitian ini, maka didapatkan kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1.       Alat dapat digunakan secara manual atau otomatis.

2.       LDR sebagai masukan mendeteksi objek. 

3.       Motor DC akan bekerja jika sensor mendeteksi objek.

4.       L298N berfungsi sebagai pembalik putaran motor.

References

http://belajararm.blogspot.co.id/2015/01/pengendali-tiraiotomatis-dilengkapi.html
http://belajarmikrokontroler2015.blogspot.co.id/2016/02/pembuka-dan-penutup-korden-dengan.html
http://belajar-mikrokontroler-2016.blogspot.co.id/2017/02/pengatur-putaran-motor-dc-menggunakan_9.html 


download file di sini : 
1. Jurnal 
2. PPT 
3. Program Coocox 
4. Gambar Rangkaian 
5. Pengawatan Dalam 
6. Pengawatan Luar 
7. Diagram Alir 
8. Diagram Blok 
9. Video Simulasi 



Nama penulis Dian Dedy Kurniawan. Penulis dilahirkan di Demak, 25 Mei 1997. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD NEGERI TRIDONOREJO 2, MTS NEGERI BONANG, dan SMA NEGERI 1 DEMAK. Tahun 2015 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.15.0.08. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi 08995869095 atau melalui via email diandedykurniawan@gmail.com


Nama penulis Mila Sukmawati. Penulis dilahirkan di Semarang, 19 September 1997. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD NEGERI KANDRI 3, SMP NEGERI 22 SEMARANG, dan SMA NEGERI 12 SEMARANG. Tahun 2015 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.15.0.15. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi 083838897371 (WA) atau melalui via email milasukma19@gmail.com

No comments:

Post a Comment