INDIKATOR LEVEL AIR
INDIKATOR LEVEL AIR MENGGUNAKAN SENSOR HC-SR 04 DENGAN LAMPU RGB DAN APLIKASI ANDROID MELALUI BLUETOOTH
Bella Kumala Ayu1, Hermada Deva
Widiyantoro2, Ridwan Pangestu B3, Sony Fajar
Andrean4 Samuel BETA
Kuntardjo5
Prodi Teknik Elektronika
Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH,
Tembalang, Semarang, 50275
Intisari-
Indikator level air dengan lampu RGB dan aplikasi android
melalui bluetooth merupakan
modul water level indikator dengan output lampu RGB berdasarkan level airnya.
Status level air tersebut dapat dilihat melalui aplikasi pada smartphone. Modul
ini menggunakan koneksi bluetooth sebagai penghubung antara Smartphone Android
dengan mikrokontroller. Ketika level air penuh, maka lampu hijau akan menyala.
Ketika level air sedang, maka lampu biru menyala. Ketika level air sedikit,
maka lampu merah menyala dan sedangkan ketika level air habis, maka buzzer akan
menyala. Buzzer akan mati ketika air sudah terisi kembali. Untuk mengetahui volume air yang ada di dalam ember
alat ini dilengkapi dengan sensor jarak. Selain itu alat ini juga dilengkapi
dengan pompa air sehingga apabila air dalam ember habis pompa air akan bekerja
mengisi ember.
Kata Kunci : Arduino
UNO, Android, Bluetooth HC-05, Lampu RGB, Water Level Indikator, HCSR-04, Pompa Air
Abstract-
Water Level indicator using The RGB Lamp and The Level Through APK is the water
level indicators with output of the RGB based on the level of the water. The
current status of the water level can be seen through the application on a
smartphone. This module using Bluetooth connection as a liaison between the
Smartphone Android with a microcontroller. When the water level a full, then
the green light will come on. When the water level a moderate, then the blue
light will come on. When the water level a little bit, then the red light up
and while when the water level an empty, then buzzer will come on. Buzzer going
to die when water is cast back. To know the volume of
water in the bucket this tool is equipped with a proximity sensor.
Keyword : Arduino UNO,
Android, Bluetooth HC-05, Lampu RGB, Water Level Indikator, HCSR-04, Pompa Air
- PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan saat ini
semakin maju di semua bidang. Khususnya teknologi dalam komunikasi dan
teknologi yang menunjang kebutuhan manusia yaitu ponsel. Awalnya fungsi ponsel
hanya sebagai alat komunikasi, tetapi seiring dengan perkembangannya pengaplikasian
ponsel digunakan untuk membantu dalam aktivitas sehari-hari sehingga semakin
efisien dan efektif. Dalam aktivitas sehari-hari banyak ditemui kelalaian dalam
mengisi wadah air ketika air yang ada dalam tampungan atau wadah telah habis.
Oleh
karena itu, kami membuat Proyek Arduino yaitu Indikator
level air dengan lampu RGB dan aplikasi android melalui bluetooth untuk mengetahui keadaan air
di dalam tampungan atau wadah tersebut dengan tiga lampu indikator, dengan
memanfaatkan ponsel sebagai penerima data dari mikrokontroller Arduino. Level
air yang di deteksi melalui modul water level Indikator yang dihasilkan dari kerja sensor jarak (HCSR04) yang
dipasang diatas ember, data yang dihasilkan di olah dengan Arduino UNO.
Data tersebut kemudian di keluarkan sebagai indikator level air berupa 3 buah
lampu RGB AC. Tiap warna lampu mewakili status level air yang sedang di deteksi
oleh modul water level Indikator. Selain melalui lampu RGB AC,status level air
juga di sampaikan ke ponsel melalui komunikasi Bluetooth HC 05 dari Arduino.
Status level air secara real time dikirimkan ke smartphone android dan dibaca
melalui sebuah aplikasi android yang dapat di unduh di playstore. Apabila status air menunjukan habis, maka pompa akan
aktif dengan cara mengaktifkan saklar toggle yang ada di samping alat, sehingga
ember akan terisi kembali, dan akan otomatis mati saat air sudah terisi penuh.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan
permasalahan yang terdapat pada latar belakang, maka disusun rumusan masalah
sebagai berikut :
1.2.1
Bagaimana agar dapat mengetahui kondisi level air
melalui lampu RGB?
1.2.2
Bagaimana pembacaan sensor
jarak HCSR04?
1.2.3
Bagaimana agar dapat mengetahui kondisi level air
melalui android?
1.2.4
Bagaimana memprogram arduino agar dapat mendeteksi
level air?
1.2.5
Bagaimana mematikan pompa
air secara otomatis ?
1.3 Ruang Lingkup
Berdasarkan
rumusan masalah diatas, agar pembahasan terfokus pada perumusan masalah yang
akan dibahas pada alat ini sebagai berikut
1.3.1
Menggunakan sensor jarak
sebagai water level.
1.3.2
Lampu yang dikontrol berwarna merah, hijau, dan biru
dengan input water level Indikator.
1.3.3
Hubungan antara Smartphone dengan Mikrokontroller
menggunakan jaringan bluetooth dengan jarak ± 10 meter.
1.3.4
Hanya dapat memantau 4 jenis kondisi level air.
1.4 Tujuan
1.4.1
Dapat mengetahui kondisi level air melalui lampu RGB.
1.4.2
Dapat mengetahui kondisi level air melalui android.
1.4.3
Dapat mengembangkan Mikrokontroller Arduino
dengan Smartphone Android.
1.4.4
Dapat
mematikan pompa air secara otomatis.
1.4.5
Menerapkan ilmu yang telah dipelajari di perkuliahan
pada peralatan elektronik.
2.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Arduino UNO
Arduino UNO
adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada ATmega328. Arduino UNO
mempunyai 14 pin digital input/output (6 di antaranya dapat digunakan sebagai
output PWM), 6 input analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi
USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header, dan sebuat tombol reset. Arduino
UNO memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler, mudah
menghubungkannya ke sebuah computer dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya dengan
sebuah adaptor AC ke DC atau menggunakan baterai untuk memulainya.
Arduino UNO
2.2 Bluetooth HC-05
Modul bluetooth seri HC
memiliki banyak jenis atau varian, yang secara garis besar terbagi menjadi dua
yaitu jenis ‘industrial series’
yaitu HC-03 dan HC-04 serta ‘civil series’ yaitu HC-05 dan
HC-06. Modul Bluetooth serial, yang selanjutnya disebut
dengan modul BT saja digunakan untuk mengirimkan data serial TTL via bluetooth.
Modul BT ini terdiri dari dua jenis yaitu Master dan Slave.
Bluetooth HC-05
Seri
modul BT HC bisa dikenali dari nomor serinya, jika nomor serinya genap maka
modul BT tersebut sudah diset oleh pabrik, bekerja sebagai slave atau master
dan tidak dapat diubah mode kerjanya, contoh adalah HC-06-S. Modul BT ini akan
bekerja sebagai BT Slave dan tidak bisa diubah menjadi Master, demikian juga
sebaliknya misalnya HC-04M. Default mode kerja untuk modul BT HC dengan seri
genap adalah sebagai Slave.
Sedangkan
modul BT HC dengan nomer seri ganjil, misalkan HC-05, kondisi default biasanya
diset sebagai Slave mode, tetapi pengguna bisa mengubahnya menjadi mode Master
dengan AT Command tertentu.
Penggunaan
utama dari modul BT ini adalah menggantikan komunikasi serial via kabel, sebagai
contoh :
- Jika akan menghubungkan dua sistem mikrokontroler
agar bisa berkomunikasi via serial port maka dipasang sebuah modul BT
Master pada satu sistem dan modul BT Slave pada sistem lainnya. Komunikasi
dapat langsung dilakukan setelah kedua modul melakukan pairing. Koneksi
via bluetooth ini menyerupai komunikasi serial biasa, yaitu adanya pin TXD
dan RXD.
- Jika sistem
mikrokontroler dipasangi modul BT Slave maka ia dapat berkomunikasi dengan
perangkat lain semisal PC yang dilengkapi adapter BT ataupun dengan
perangkat ponsel, smartphone dan lain-lain.
- Saat ini banyak perangkat
seperti printer, GPS modul dan lain-lain yang bekerja menggunakan
media bluetooth, tentunya sistem mikrokontroler yang dilengkapi
dengan BT Master dapat bekerja mengakses device-device
tersebut.
Pemakaian
module BT pada sistem komunikasi baik antar dua sistem mikrokontrol maupun
antara suatu sistem ke device lain tidak perlu menggunakan driver, tetapi
komunikasi dapat terjadi dengan dua syarat yaitu :
a.
Komunikasi terjadi antara modul BT Master dan BT
Slave, komunikasi tidak akan pernah terjadi jika kedua modul sama-sama Master
atau sama-sama Slave, karena tidak akan pernah pairing diantara keduanya.
b.
Password yang dimasukkan cocok.
Modul
BT yang banyak beredar di sini adalah modul HC-06 atau sejenisnya dan modul
HC-05 dan sejenisnya. Perbedaan utama adalah modul HC-06 tidak bisa mengganti
mode karena sudah diset oleh pabrik, selain itu tidak banyak AT Command dan
fungsi yang bisa dilakukan pada modul tersebut. Diantaranya hanya bisa
mengganti nama, baud rate dan password saja.
Sedangkan
untuk modul HC-05 memiliki kemampuan lebih yaitu bisa diubah mode kerjanya
menjadi Master atau Slave serta diakses dengan lebih banyak AT Command, modul
ini sangat direkomendasikan, terutama dengan flexibilitasnya dalam
pemilihan mode kerjanya.
2.3 Triac BT 136
TRIAC,
atau Triode for Alternating Current (Trioda untuk arus bolak -balik) adalah
sebuah komponen elektronik yang ekivalen dengan dua SCR yang disambungkan anti paralel dan kaki gerbangnya
disambungkan bersama. Nama resmi untuk TRIAC adalah Bidirectional Triode
Thyristor. Ini menunjukkan saklar dua arah yang dapat mengalirkan arus listrik ke kedua arah ketika dipicu
(dihidupkan), dengan tegangan positif ataupun negatif pada elektrode gerbang.
Sekali dihidupkan, komponen ini akan terus menghantar hingga arus yang mengalir
lebih rendah dari arus genggamnya, misal pada akhir paruh siklus dari arus
bolak - balik. Hal tersebut membuat TRIAC sangat cocok untuk mengendalikan
kalang AC, memungkinkan pengendalian arus yang sangat tinggi dengan arus
kendali yang sangat rendah. Sebagai tambahan, memberikan pulsa sulut pada titik
tertentu dalam siklus AC memungkinkan pengendalian persentase arus yang
mengalir melalui TRIAC (pengendalian fase). Pada perancangan alat ini,
TRIAC yang digunakan adalah TRIAC BT136 sebagai driver untuk lampu RGB.
Karakteristik TRIAC BT136 :
Symbol
|
Parameter
|
MAX
|
UNIT
|
BT136.
|
600
|
||
BT136.
|
600F
|
||
VDRM
|
Repetitive
peak off-
|
600
|
V
|
state voltages
|
4
|
A
|
|
IT(RMS)
|
RMS
on-state current
|
25
|
A
|
ITSM
|
Non-repetitive
peak
|
||
on-state
current
|
2.4 Lampu RGB 220 VAC
Lampu
RGB dapat di program atau di atur sesuai keinginan pemakai sehingga
menghasilkan paduan efek cahaya sinar lampu warna warni yang menakjubkan
(merah, hijau, dan biru), sangat indah dan mengagumkan. Sangat cocok untuk
mempercantik dan memperindah tata cahaya sinar lampu rumah.
Lampu RGB
RGB merupakan suatu model warna yang
terdiri atas 3 buah warna, yaitu
: merah (Red), hijau
(Green), dan biru (Blue),
yang ditambahkan dengan berbagai cara untuk menghasilkan bermacam-macam warna.
RGB merupakan
model
warna
yang bergantung kepada peranti: peranti
yang berbeda akan mengenali atau menghasilkan nilai RGB yang berbeda, karena
elemen warna (seperti fosfor atau
pewarna) bervariasi dari satu pabrik ke pabrik, bahkan pada satu peranti
setelah waktu yang lama. Model warna ini merupakan model warna yang paling
sering dipakai. Contoh alat yang memakai mode warna ini yaitu TV, kamera, pemindai, komputer, dan kamera digital. Kelebihan model warna ini adalah
gambar mudah disalin / dipindah ke alat lain tanpa harus di-convert ke
mode warna lain, karena cukup banyak peralatan yang memakai mode warna
ini. Kelemahannya adalah tidak bisa dicetak sempurna dengan printer, karena printer menggunakan mode warna CMYK, sehingga harus diubah terlebih dahulu.
2.5 Transistor BC517
Transistor Bipolar adalah jenis transistor yang paling banyak di gunakan pada rangkaian elektronika. Jenis-jenis transistor ini terbagi atas 3 bagian lapisan material
semikonduktor yang terdiri dari dua formasi lapisan yaitu lapisan P-N-P (Positif-Negatif-Positif) dan lapisan N-P-N (Negatif-Positif-Negatif).
Sehingga menurut dua formasi lapisan tersebut transistor bipolar dibedakan
kedalam dua jenis yaitu transistor PNP dan transistor NPN.
Transistor BC 517
Fungsi Transistor BC 517 di
dalam rangkaian water level ini adalah sebagai saklar elektronik.
2.6 Sensor Jarak HCSR04
Sensor ultrasonik HC-SR04 menggunakan sonar untuk
menentukan jarak terhadap sebuah objek, seperti yang dilakukan Kelelawar atau
Lumba-lumba. Sensor ini memiliki akurasi yang cukup baik dan pembacaan yang
cukup stabil. Operasionalnya tidak dipengaruhi oleh cahaya matahari atau
material berwarna gelap, namun dipengaruhi oleh material akustik. Sensor ini
memiliki spesifikasi jangkauan 2 cm – 400 cm dengan resolusi 0.3 cm, serta
jangkauan sudut kurang dari 15 derajat.
Walaupun spesifikasi-nya seperti yang disebutkan
di atas, namun dalam praktik, kita perlu mencermatinya, khususnya ketika
berhadapan dengan bidang pantul yang tidak tegak lurus, misal permukaan
yang spherical atau bersudut. Dari sejumlah pengujian yang pernah
dilakukan, perlu penempatan yang tepat ketika di-aplikasikan dalam
aplikasi wall following robot.
Hal kedua yang perlu dicermati adalah siklus
pembacaan. Catatan dalam datasheet, 60 ms. Jadi, perlu jeda 60 ms sebelum
melakukan pengukuran berikutnya.
Ketika bekerja, HC-SR04 menarik arus ~ 15 mA
dengan catu 5V.
Sensor jarak HCSR04
- METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi
penelitian yang digunakan pada Tugas Proyek ARM adalah sebagai berikut :
3.1 Studi Pustaka : Merumuskan
teori secara analisis dengan mempelajari buku – buku yang diperoleh dari
catatan kuliah, buku – buku perpustakaan dan mempelajari media internet yang
berhubungan rangkaian.
3.2 Studi Laboratorium : Melakukan
penelitian dan pengujian pada beberapa komponen elektronika berdasarkan data
spesifikasi. Selanjutnya melakukan pengambilan data pada alat tersebut dan
membandingkan dengan hasil teoritis.
3.3 Metode Diskusi : Mengajukan
beberapa pertanyaan kepada dosen pengajar serta rekan – rekan mahasiswa Teknik
Elektro, khususnya prodi Teknik Elektronika
4.
PERANCANGAN ALAT
Pada
bab ini membahas tentang perancangan dan pembuatan modul INDIKATOR LEVEL AIR
MENGGUNAKAN SENSOR HC-SR 04 DENGAN LAMPU RGB DAN APLIKASI ANDROID MELALUI
BLUETOOTH Pada perancangan sistem ini meliputi perancangan lunak (software), dan
perangkat keras (hardware).
4.1 Penentuan Spesifikasi Alat
Spesifikasi
alat ditetapkan terlebih dahulu sebagai acuan dalam perancangan. Spesifikasi
alat yang direncanakan yaitu sebagai berikut :
4.1.1
Masukan dari alat ini adalah sensor jarak HCSR04.
4.1.2
Keluaran dari alat ini berupa tampilan lampu RGB,
Buzzer, Pompa air dan status level air pada aplikasi android.
4.1.3
Mikrokontroler yang digunakan adalah Arduino UNO.
4.1.4
Alat ini menggunakan Bluetooth HC-05 sebagai
komunikasi data ke android.
4.2 Perancangan Diagram Blok
Diagram
blok sistem merupakan salah satu bagian terpenting dalam perancangan dan
pembuatan alat ini, karena dari diagram blok dapat diketahui prinsip kerja
keseluruhan rangkaian. Tujuan lain diagram blok ini adalah memudahkan proses
perancangan dan pembuatan pada masing-masing bagian, sehingga akan terbentuk
suatu sistem yang sesuai dengan perancangan sebelumnya.
Diagram Blok Sistem Secara Keseluruhan
1.
WLD berfungsi sebagai sensor tinggi air dan masukan ke Arduino.
2.
Mikrokontroler yang
digunakan yaitu Arduino UNO.
3.
Driver pada masing -
masing lampu adalah rangkaian IC MOC 3020 dan Triac BT 136
4. Lampu RGB AC 220V digunakan
sebagai keluaran.
5.
Bluetooth HC 05
berfungsi untuk mengirimkan data dari Arduino ke android.
4.3 Prinsip Kerja Alat
¡ Water
Level Detector akan mendeteksi level air pada wadah.
¡ Sensor
diatas tandon (HC-SRF04) akan membaca ketinggian air pada tandon sehingga dapat
diketahui berapa volume air berdasarkan rumus V = π r
¡ Ketika
air penuh Volume Air lebih dari 3,6 Liter.
¡ Jika :
air 0 – 1 Liter Buzzer menyala dan lampu merah
menyala
air 1 – 2 Liter lampu Merah menyala, buzzer mati
air 2 – 3 Liter Lampu Hijau menyala
air 3 – 3,6 Liter lampu Biru Menyala.
¡ Setiap
mendeteksi Detik, maka status level akan dikirimkan melalui bluetooth ke
smartphone.
¡ Tandon
dapat diisi dengan Pompa dengan cara mengaktifkan toggle yang ada disamping.
Pompa akan berhenti otomatis ketika air sudah penuh dan dapat digunakan lagi
ketika lampu Hijau / Merah / Buzzer sudah menyala.
4.4 Perancangan Perangkat Keras
Perancangan perangkat keras
ini menggunakan Mikrokontroller Arduino UNO yang mendapatkan supply tegangan 5
volt DC. Water level Indikator menggunakan supply 5 volt DC. Bluetooth HC-05
mendapatkan supply tegangan 5 Volt DC, dan Lampu RGB mendapatkan supply
tegangan 220V AC. Karena Lampu RGB di kontrol oleh tegangan DC, maka kami menggunakan Rangkaian MOC
3020 dan Triac sebagai driver untuk mengontrol Lampu RGB.
Gambar 8. Rangkaian Driver lampu RGB AC dan
Bluetooth.
Gambar 9. Desain Kotak Tampak Depan
4.5 Perancangan Perangkat Lunak
Perangkat
lunak ini berfungsi untuk mengatur kinerja keseluruhan dari sistem yang terdiri
dari beberapa perangkat keras sehingga sistem ini dapat bekerja dengan baik.
Perangkat lunak yang dirancang dengan menggunakan program Arduino IDE. Untuk
memberikan gambaran umum jalannya program dan memudahkan pembuatan perangkat
lunak, maka dibuat diagram alir yang menunjukan jalannya program. Diagram alir
program ditunjukan pada gambar sebagai berikut :
Diagram Alir
- KESIMPULAN
Setelah dilakukan perancangan, pembuatan, serta
pengujian dan analisis pada proyek Arduino ini,dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
5.1 Pemantau
volume air menggunakan sensor jarak HCSR04.
5.2 Proyek
Arduino ini berhasil dibuat untuk mendeteksi level air dengan indikator lampu
RGB menggunakan mikrokontroller ArduinoUNO.
5.3 Status level
air dapat dilihat melalui aplikasi di android yaitu Arduino Bluetooth Monitor.
REFERENSI
[1] Wikipedia.(2013,April).TRIAC [Online]. Tersedia :http://id.wikipedia.org/wiki/TRIAC [09
Januari 2015]
[2] Bayu Prihatmoko.(2012).TRIAC BT136[Online]. Tersedia : http://elektrikbank.blogspot.com/2013/04/triac-bt136.html [09 Januari 2015]
[3]
diytech2012.(2013,Oktober).Mengenal Bluetooth
Modul HC-05 (1)[Online].Tersedia : http://diytech.net/2013/10/09/mengenal-bluetooth-modul-hc-05-1/
[09
Januari 2015]
[4]
Wikipedia. (2013,Mei).RGB[Online]. Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/RGB [16 Januari 2015]
[5]
Andrianto, Heri.2016.Arduino Belajar Cepat Pemrograman. Bandung:
Informatika Bandung.
[6] ladangelectronic.blogspot.com/2012/04/transistor-database.htm
3. PPT
4. PROGRAM
5. PROTEUS
PENULIS
Bella Kumala Ayu
Penulis dilahirkan di Semarang, tanggal 10 September 1996. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SDN Negeri Sendangmulyo 05, SMPN 29 Semarang, dan SMAN 15 Semarang. Tahun 2015 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.15.1.05. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa melalui via email: bellakumalaa@gmail.com
Hermada Deva Widyantoro
Penulis dilahirkan di Kabupaten Tangerang, tanggal 11 April 1997. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SDIT Syifa Fikria & SDN 1 Singopuran, SMPN 1 Kartasura, dan SMK Telekomunikasi Tunas Harapan. Tahun 2015 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMK. Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.15.1.09. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa melalui via email: hermadadeva@gmail.com
Ridwan Pangestu Bagaskoro
Penulis dilahirkan di Semarang, tanggal 30 Oktober 1996. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SDN Negeri Jatisari Semarang, SMPN 23 Semarang, dan SMAN 13 Semarang. Tahun 2015 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.15.1.19. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa melalui via email: ridwanpangestu27@gmail.com
Sony Fajar Andrean
Penulis dilahirkan di Kabupaten Semarang, tanggal 20 Juli 1997. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SDN Negeri 01, 03, 06 Ungaran, SMPN 2 Ungaran, dan SMAN 2 Ungaran. Tahun 2015 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.15.1.22. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa melalui via email: sonyfajarandrean@gmail.com
No comments:
Post a Comment