Pengendali Korden Dengan Joystick Berbasis Arduino Uno R3
Berbasis
Arduino Uno R3
Ardhita Rosalia Kusumasari1, Dian Dedy
Kurniawan2, Mudhoffar Syarif3,
Safrul Dwi Nizam4, Samuel Beta5
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang,
50275
Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang
Jln. Prof. Sudarto, SH, Ds. Tembalang Semarang 50275
E-mail : ardhitarosalia@gmail.com1, diandedykurniawan@yahoo.com2,
mudhoffar@gmail.com3, nizam.shikanojhi@gmail.com4,
sambetak2@gmail.com5
Intisari ─ Untuk mempermudah mengendalikan korden
dengan mengatur perputaran sudut korden, maka dalam proyek ini dibuatlah
aplikasi Arduino menggunakan masukan joystick, limit Switch dan luaran berupa 2
buah motor dc dan lampu AC, menggunakan joystick sebagai masukan digunakan
untuk menentukan gerakan korden, untuk menggerakan korden digunakan motor dc 1,
dan untuk mengatur buka tutup korden digunakan motor dc 2, sedangkan Arduino
sebagai kontroler dan pemroses sinyal. Limit Switch digunakan sebagai batasan
jika korden telah tertutup dan lampu akan menyala.
Kata Kunci : Arduino, Joystick, Limit Switch, Motor
DC, Lampu AC.
Abstract
─ To make it easier to control the curtains to adjust the rotation angle of the
curtains, so this project was made applications Arduino using feedback
joystick,limit switch and outputs in the form oftwo pieces of dc motor and AC
lamp, using a joystick as an input used to determine the movement of the
curtain, to drive the drapery use dc motor 1 and to organize open and closed
drapery used dc motor 2,while the Arduino as a controller and signal
processing.Limit switch used for as limitation if the curtain have to closed
and the light will be turning on.
Keywords:
Arduino, Joystick, Limit Switch , Motor DC, Lampu AC.
I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan teknologi
saat ini sangatlah cepat. Dengan adanya teknologi kinerja manusia yang semula
dikerjakan manual dapat dikerjakan secara otomatis dengan bantuan teknologi.
Dalam kehidupan sehari-hari dirumah, kita pasti melakukan banyak sekali
kegiatan, diantaranya adalah membuka dan menutup korden jendela setiap hari
dengan menghampiri jendela tersebut. Mungkin sudah terbiasa dengan kegiatan
membuka dan menutup korden jendela dengan menghampiri jendela, tetapi ada
kalanya kita ingin hal rutin tersebut dapat dikerjakan secara otomatis, tanpa
harus membuka dan menutupnya dengan menghampirinya. Oleh karena itu penulis
mencoba membuat solusi alternatif dengan membuat Pengendali Korden dengan
Joystick Berbasis Arduino Uno, dengan menggunakan masukan yang berupa joystick
sehingga dapat mengatur putaran korden dan menggeser korden tanpa perlu
menghampiri korden yang terpasang di jendela.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas akan
ditentukan beberapa rumusan masalah yaitu :
1. Bagaimana
cara kerja joystick sebagai masukan ?
2. Bagaimana
cara kerja motor dc sebagai keluaran ?
3. Apa
pengaruh motor dc 1 dan motor dc 2 ?
4. Bagaimana
cara kerja limit switch?
5. Bagaimana
cara kerja lampu AC sebagai keluaran?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan alat ini
yaitu
1. Mempermudah pengaturan korden dengan
sistem elektronik
2. Mengatur perputaran sudut korden sesuai
keinginan.
3. Mengaplikasikan Arduino Uno sebagai
kontroler dan pemroses sinyal
4. Mengaplikasikan joystick sebagai masukan
dalam perintah menggerakkan korden
5. Mengaplikasikan
Limit Switch sebagai masukan untuk batas penutupan korden sehingga lampu dapat
menyala.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Untuk mengetahui berbagai komponen dan peralatan
yang dibutuhkan, maka disusunlah tinjauan pustaka sebagai acuan dalam merancang
dan membuat aplikasi menggunakan mikrokontroler Arduino ini.
1. ARDUINO
UNO
Arduino
Uno R3 adalah papan pengembangan (development board) mikrokontroler yang
berbasis chip ATmega328P. Disebut sebagai papan pengembangan karena board ini
memang berfungsi sebagai arena prototyping sirkuit mikrokontroller. Dengan
menggunakan papan pengembangan, anda akan lebih mudah merangkai rangkaian
elektronika mikrokontroller dibanding jika anda memulai merakit ATMega328 dari
awal di breadboard.
Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis
I/O, dimana 6 pin diantaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 pin input
analog, menggunakan crystal 16 MHz, koneksi USB, jack listrik, header ICSP dan
tombol reset. Hal tersebut adalah semua yang diperlukan untuk mendukung sebuah
rangkaian mikrokontroler. Cukup dengan menghubungkannya ke komputer dengan
kabel USB atau diberi power dengan adaptor AC-DC atau baterai, anda sudah dapat
bermain-main dengan Arduino UNO anda tanpa khawatir akan melakukan sesuatu yang
salah. Kemungkinan paling buruk hanyalah kerusakan pada chip ATMega328, yang
bisa anda ganti sendiri dengan mudah dan dengan harga yang relatif murah. Kata
" Uno " berasal dari bahasa Italia yang berarti "satu", dan
dipilih untuk menandai peluncuran Software Arduino (IDE) versi 1.0. Arduino.
Sejak awal peluncuran hingga sekarang, Uno telah berkembang menjadi versi
Revisi 3 atau biasa ditulis REV 3 atau R3. Software Arduino IDE, yang bisa
diinstall di Windows maupun Mac dan Linux, berfungsi sebagai software yang
membantu anda memasukkan (upload) program ke chip ATMega328 dengan mudah.
Gambar 1. Arduino Uno R3
Spesifikasi :
Microcontroller
|
|
Operating Voltage
|
5V
|
Input Voltage
(recommended)
|
7-12V
|
Input Voltage
(limit)
|
6-20V
|
Digital I/O Pins
|
14 (of which 6
provide PWM output)
|
PWM Digital I/O Pins
|
6
|
Analog Input Pins
|
6
|
DC Current per I/O
Pin
|
20 Ma
|
DC Current for 3.3V
Pin
|
50 Ma
|
Flash Memory
|
32 KB (ATmega328P)
of which 0.5 KB used by bootloader
|
SRAM
|
2 KB (ATmega328P)
|
EEPROM
|
1 KB (ATmega328P)
|
Clock Speed
|
16 MHz
|
Length
|
68.6 mm
|
Width
|
53.4 mm
|
Weight
|
25 g
|
2. Joystick
Joystick merupakan alat masukan komputer yang
berwujud tuas atau tongkat yang dapat bergerak ke segala arah, sedangkan games
paddle biasanya berbentuk kotak atau persegi terbuat dari plastik dilengkapi
dengan tombol-tombol yang akan mengatur gerak suatu objek dalam komputer. Alat
ini dapat mentransmisikan arah sebesar dua atau tiga dimensi ke komputer.
Joystick umumnya digunakan sebagai pelengkap untuk memainkan permainan video
yang dilengkapi lebih dari satu tombol.
Merupakan sebuah tuas kendali umumnya dikonfigurasi
sehingga memindahkan gerakan sinyal tongkat kiri atau kanan sepanjang sumbu X,
dan bergerak ke depan (atas) atau belakang (bawah) gerakan sinyal sepanjang
sumbu Y.
Gambar 2. Joystick
3. Motor DC
Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan
untuk, misalnya memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor,
mengangkat bahan,dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor
listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala disebut “kuda
kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar
70% beban listrik total di industri.
Motor DC memerlukan
suplai tegangan yang searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi
mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak
berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Jika
terjadi putaran pada kumparan jangkar dalam pada medan magnet, maka akan timbul
tegangan (GGL) yang berubah-ubah arah pada setiap setengah putaran, sehingga
merupakan tegangan bolak-balik. Prinsip kerja dari arus searah adalah membalik
phasa tegangan dari gelombang yang mempunyai nilai positif dengan menggunakan
komutator, dengan demikian arus yang berbalik arah dengan kumparan jangkar yang
berputar dalam medan magnet. Bentuk motor paling sederhana memiliki kumparan
satu lilitan yang bisa berputar bebas di antara kutub-kutub magnet permanen.
Gambar 3. Motor DC
4. Modul
Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan
secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang
terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal
(seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik
untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low
power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai
contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu
menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk
menghantarkan listrik 220V 2A.
Gambar 5. Relay
5. Modul Driver Motor DC
Driver motor L298N merupakan driver motor yang
paling populer digunakan untuk mengontrol atau mengendalikan kecepatan dan arah
pergerakan motor DC. IC L298 merupakan sebuah IC tipe H-bridge yang mampu mengendalikan beban-beban induktif
seperti relay, solenoid, motor DC dan motor stepper. Pada IC L298 terdiri dari
transistor-transistor logik (TTL) dengan gerbang nand yang berfungsi untuk
memudahkan dalam menentukan arah putaran suatu motor dc maupun motor stepper.
Gambar 6. Driver Motor DC
Prinsip
Kerja Rangkaian H . Bridge
Berdasarkan gambar
schematic sederhana tersebut dapat dijabarkan mengenai prinsip kerja dari suatu
rangkaian H-bridge.
Dimana terdapat dua buah
input, yakni A dan B, dengan kondisi input tersebut dapat bernilai high atau
low, maka terdapat empat kondisi yang dimungkinkan dalam rangkaian tersebut.
Kondisi tersebut ialah sebagai berikut.
Kondisi A dan B Bernilai
Low
Karena input A dan B
bernilai sama low, maka kedua transistor Q1 dan Q2 tidak akan mendapat trigger
pada base sehingga transistor bersifat cut-off atau transistor bersifat seperti
saklar yang terbuka. Dari rangkaian diatas terlihat pula bahwa kedua transistor
Q3 dan juga Q4 bergantung pada transistor Q1 dan Q2 dimana base dari kedua
transistor Q3 dan Q4 terhubung pada collector transistor Q1 dan Q2. Jadi,
apabila tidak ada arus yg mengalir pada collector transistor Q1 dan Q2 maka
base dari transistor Q3 dan Q4 juga tidak akan terpicu akibatnya motor tidak
akan berputar atau berhenti.
Kondisi A High dan B Low
Pada saat input A
bernilai high sedangkan input B bernilai low, maka Q1 akan mengalami saturasi
sedangkan Q2 cut-off. Karena Q1 bersifat saturasi atau seperti saklar yang
tertutup maka base Q4 akan mendapat trigger sehingga Q4 juga bersifat saturasi.
Akibatnya Q4 juga akan menjadi saturasi karena base dari Q4 mendapat trigger
dari Q1. Sehingga arus akan mengalir dengan urutan seperti berikut, dari Vs
menuju Q4, melewati motor, menuju Q1, hingga ke ground.
Kondisi A Low dan B High
Pada saat input A
bernilai low sedangkan input B bernilai high maka Q2 akan mengalami saturasi
sedangkan Q1 tetap dalam kondisi cut-off. Karena Q2 bersifat saturasi atau
seperti saklar yang tertutup maka base Q3 akan mendapat trigger sehingga Q3 juga
bersifat saturasi. Akibatnya arus akan mengalir dengan urutan seperti berikut,
dari Vs menuju Q3, melewati motor, menuju Q1, hingga ke ground.
Kondisi A dan B Bernilai
High
Jika kedua input A dan B bernilai high secara bersamaan maka akan
mengakibatkan semua transistor dalam kondisi saturasi. Secara logika motor
tidak akan berputar karena tidak ada beda tegangan. Namun hal ini akan
menyebabkan timbulnya panas yang berlebihan pada semua transistor sehingga
dapat menyebabkan kerusakan.
6. Lampu
AC 5 Watt
Gambar 7. Lampu AC
Lampu adalah adakan sebuah lampu pijar di mana
sebuah filamen wolfram disegel di dalam sampul transparan kompak yang diisi
dengan gas lembam dan sedikit unsur halogen seperti iodin atau bromin. Putaran
halogen menambah umur dari bola lampu dan mencegah penggelapan kaca sampul
dengan mengangkat serbuk wolfram dari bola lampu bagian dalam kembali ke
filamen. Lampu halogen dapat mengoperasikan filamennya pada suhu yang lebih
tinggi dari lampu pijar biasa tanpa pengurangan umur. Lampu ini memberikan
efisiensi yang lebih tinggi dari lampu pijar biasa (10-30 lm/W), dan juga
memancarkan cahaya dengan suhu warna yang lebih tinggi.
Prinsip operasi
Fungsi dari halogen dalam lampu adalah untuk
membalik reaksi kimia penguapan wolfram dari filamen. Pada lampu pijar biasa,
serbuk wolfram biasanya ditimbun pada bola lampu. Putaran halogen menjaga bola
lampu bersih dan keluaran cahaya tetap konstan hampir seumur hidup. Pada suhu
sedang, halogen bereaksi dengan wolfram yang menguap, halida wolfram(V) bromin
yang terbentuk dibawa berputar oleh pengisi gas lembam. Pada suatu saat ini
akan mencapai daerah bersuhu tinggi (filamen yang memijar), di mana ini akan
berpisah, melepaskan wolfram dan membebaskan halogen untuk mengulangi proses.
Untuk membuat reaksi tersebut, suhu keseluruhan bola lampu harus lebih tinggi
daripada lampu pijar biasa. Bola lampu harus dibuat dari kuarsa leburan atau
gelas dengan titik lebur tingi seperti alumina. Karena gelas kuarsa sangat
kuat, tekanan gas dapat ditingkatkan, sehingga mengurangi laju penguapan dari
filamen, memungkinkan untuk beroperasi pada suhu yang lebih tinggi untuk umur
yang sama, sehingga menambah efisiensi dan keluaran cahaya. Wolfram yang
diuapkan dari bagian filamen yang lebih panas tidak selalu dikembalikan pada
tempatnya semula, jadi bagian tertentu dari filamen menjadi sangat tipis dan
akhirnya gagal. Regenerasi juga mungkin dilakukan dengan fluorin, tetapi reaksi
kimianya terlalu kuat sehingga bagian lain dari bola lampu ikut direaksikan.
7. Limit
Switch
Limit switch merupakan jenis saklar yang dilengkapi
dengan katup yang berfungsi menggantikan tombol. Prinsip kerja limit switch
sama seperti saklar Push ON yaitu hanya akan menghubung pada saat katupnya
ditekan pada batas penekanan tertentu yang telah ditentukan dan akan memutus
saat saat katup tidak ditekan. Limit switch termasuk dalam kategori
sensormekanis yaitu sensor yang akan memberikan perubahan elektrik saat terjadi
perubahan mekanik pada sensor tersebut. Penerapan dari limit switch adalah
sebagai sensor posisi suatu benda (objek) yang bergerak. Simbol limit switch
yang di tunjukan pada gambar berikut.
Gambar 8. limit switch
Limit switch umumnya digunakan untuk Memutuskan dan
menghubungkan rangkaian menggunakan objek atau benda lain. Menghidupkan daya
yang besar, dengan sarana yang kecil. Sebagai sensor posisi atau kondisi suatu
objek. Prinsip kerja limit switch diaktifkan dengan penekanan pada tombolnya
pada batas/daerah yang telah ditentukan sebelumnya sehingga terjadi pemutusan
atau penghubungan rangkaian dari rangkaian tersebut. Limit switch memiliki 2
kontak yaitu NO (Normally Open) dan kontak NC (Normally Close) dimana salah
satu kontak akan aktif jika tombolnya tertekan.
Konstruksi dan simbol limit switch dapat dilihat seperti gambar di
bawah. Konstruksi Dan Simbol Limit Switch Saklar Push ON Saklar merupakan
komponen elektronika yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan dua
titik atau lebih dalam suatu rangkaian elektronika. Salah satu jenis saklar
adalah saklar Push ON yaitu saklar yang hanya akan menghubungkan dua titik atau
lebih pada saat tombolnya ditekan dan pada saat tombolnya tidak ditekan maka
akan memutuskan dua titik atau lebih dalam suatu rangkaian elektronika.
III. PERANCANGAN ALAT
3.1 Perangkat Keras dan Rangkaian Elektronika
Adapun komponen yang
digunakan adalah :
1. Arduino
Uno R3
2. Joystick
3. Motor DC
(2 buah)
4. Driver
motor
5. Modul
Relay
6. Modul
Driver Motor
7. Limit
Switch
8. Lampu AC
5 Watt
3.2 Blok Diagram Hubungan
Komponen Utama
Berikut ini adalah diagram blok aplikasi
ARDUINO UNO R3 menggunakan masukan joystick dengan keluaran motor dc.
Gambar 9. Diagram Blok
3.3
Diagram Alir
Gambar 10. Diagram Alir Sistem
Gambar 11. Diagram Alir Program
3.4 Pengawatan
Gambar 12. Pengawatan
VI. PEMBAHASAN
4.1 Cara Kerja Alat
- Analog joystick
akan mendapatkan tegangan sumber 5 volt kemudian mengalir melalui dua buah
pembagi tegangan, output ini disebut x-axis dan y-axis
- Kemudian output
dari Arduino ini diproses menuju modul driver motor DC yang berupa IC
L298D. Driver ini kemudian akan menggerakkan motor DC baik secara forward
maupun reverse.
- Terdapat limit
switch sebagai batas korden telah tertutup, input limit switch yang
digunakan NO ( Normally Open) dan C (com) , setelah korden menutup
sepenuhnya, input limit switch di proses agar lampu AC 5 Watt menyala.
4.2
Hasil Percobaan
Tampilan box
Tampilan tirai
Pada proyek kali ini hanya bisa menggerakkan korden
dengan joystick sumbu x-axis dan y axis yaitu geser kanan dan kiri korden serta
buka tutup korden menggunakan keluaran
motor dc.
V. PENUTUP
Kesimpulan :
Setelah melakukan percobaan, maka didapatkan
kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. Joystick sebagai masukan berfungsi
untuk menentukan gerakan pada keluaran motor dc untuk menggerakkan korden.
2. Motor DC 1 digunakan sebagai keluaran
untuk menggeser korden baik geser kanan ataupun geser kiri dan Motor DC 2
sebagai keluaran penggerak buka tutup
korden,
3. Gerakan Motor DC ditentukan oleh posisi joystick, Saat
joystick geser kanan kiri maka Motor DC
1 akan forward / reverse. Saat Joystick geser atasbawah , maka motor DC 2 akan
forward / reverse.
4. Limit Switch digunakan saklar sentuh
(batas ketika korden telah tertutup sepenuhnya), aktif rendah dengan
menggunakan input pull up.
5. Saat
limit switch ON (LOW) maka lampu akan menyala.
Referensi
[7] https://www.nyebarilmu.com/tutorial-arduino-mengakses-driver-motor-l298n/
[8] http://belajar-mikrokontroler-2016.blogspot.co.id/2016/12/kendali-korden-dengan-joystick-berbasis.html
Download disini:
1. Jurnal
2. Presentasi
Nama penulis : Ardhita
Rosalia Kusumasari. Penulis lahir di Semarang tanggal 23 Januari 1998.
Telah menempuh pendidikan formal di SDN Pedurungan Tengah 02/03 (lulus tahun
2009), SMPN 15 Semarang (lulus tahun 2012), SMAN 15 Semarang (lulus tahun 2015).
Saat ini sedang menempuh pendidikan diploma (D3) di Politeknik Negeri Semarang
(Polines) pada Program Studi D3 Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektro.
Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.15.0.05 Apabila ada kritik, saran, dan
pertanyaan mengenai penelitian ini bisa menghubungi melalui email :
Ardhitarosalia@gmail.com
Nama penulis : Dian Dedy Kurniawan. Penulis lahir di
Demak tanggal 25 Mei 1997. Telah menempuh pendidikan formal di SDN Tridonorejo
2 ,Bonang Demak (lulus tahun 2009), Mts Negeri Bonang, Demak (lulus tahun 2012),
SMAN 1 Demak (lulus tahun 2015). Saat ini sedang menempuh pendidikan diploma
(D3) di Politeknik Negeri Semarang (Polines) pada Program Studi D3 Teknik
Elektronika Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.15.0.08
Apabila ada kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini bisa
menghubungi melalui email :
diandedykurniawan@gmail.com
Nama penulis : Mudhoffar Syarif. Penulis lahir di
Pekalongan, 12 Februari 1996. Telah menempuh pendidikan formal di SD N Kraton
(lulus tahun 2008), SMP N 8 Pekalongan (lulus tahun 2011), SMA N 2 Pekalongan
(lulus tahun 2014). Saat ini sedang menempuh pendidikan diploma (D3) di
Politeknik Negeri Semarang (Polines) pada Program Studi D3 Teknik Elektronika
Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.15.0.17. Apabila ada
kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini bisa menghubungi melalui
email :
Nama penulis : Safrul Dwi Nizam. Penulis lahir di Kudus,
19 Maret 1997. Telah menempuh pendidikan formal di SD N 2 Besito (lulus tahun berapa
ya lupa), SMP N 1 Gebog (lulus tahun 2012 mungkin kali ya), SMA 2 Kudus (lulus tahun 2015 pasti). Saat ini sedang
menempuh pendidikan diploma (D3) di Politeknik Negeri Semarang (Polines) pada
Program Studi D3 Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar
dengan NIM 3.32.15.0.20. Apabila ada kritik, saran, pertanyaan, dan sumbangan
mengenai penelitian ini bisa menghubungi melalui email :
nizam.shikanojhi@gmail.com
No comments:
Post a Comment