Kontak

Email | elektronikaabcd2015@gmail.com

Search This Blog

MENU

Sunday, January 28, 2018

SISTEM INFORMASI PRODUK SEJENIS BERDASARKAN IDENTITAS RFIDNYA



SISTEM INFORMASI PRODUK SEJENIS BERDASARKAN IDENTITAS RFIDNYA

Diki Priyo Utomo1, Yuslam Bey Al’Ikhlash2.
 Samuel Beta3.
Prodi Eletronika Jurusan Elektro Politeknik Negeri Semarang

Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275


Abstract — A product information system is a tool to know the relationship between products in this case clothing. In the manufacture of this tool using components that have been divided into three main parts, namely input, process, and output. The input components are RFID MFRC522 label and reader. The input function is to read the product label. Then on the process part used is ARM NUC120 microcontroller. On the external part used LCD 16x2, LED RGB, and buzzer. LCD 16x2  function to display the name and relationship between the product whether similar or not. LED RGB and buzzer as a sign of similar products or not. If the product is the same LED RGB will display green and buzzer on one time, and then  RGB LED display red and buzzer on three times when the product is not the same.

Keywords — ARM NUC120, RFID MFRC522, LCD 16x2, LED RGB, Buzzer


Intisari — Sistem informasi produk sejenis merupakan sebuah alat untuk mengetahui hubungan antara produk dalam hal ini pakaian. Pada pembuatan alat ini menggunakan komponen – komponen yang telah dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu masukan, proses, dan luaran. Komponen masukannya adalah label dan pembaca RFID MFRC522. Fungsi masukan yaitu untuk membaca label produk. Kemudian pada bagian proses yang digunakan adalah mikrokontroler ARM NUC120. Pada bagian luaran digunakan LCD 16x2, LED RGB, dan buzzer. LCD 16x2 berfungsi untuk menampilkan nama dan hubungan antara produk apakah sejenis atau tidak.. LED RGB dan buzzer sebagai tanda produk sejenis atau tidak. Jika produk sejenis nyala LED RGB hijau dan buzzer nyala satu kali kemudian nyala LED RGB merah dan buzzer nyala tiga kali saat produk tidak sejenis.

Kata kunci — ARM NUC120, RFID MFRC522, LCD 16x2, LED RGB, Buzzer



I         PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang


Kebutuhan primer adalah kebutuhan pokok yang dibutuhkan oleh manusia. Kebutuhan pokok manusia adalah sandang, pangan dan papan. Sandang adalah pakaian yang diperlukan oleh manusia sebagai mahluk berbudaya. Pakaian berfungsi sebagai pelindung dari panas dan dingin. Lama kelamaan fungsi pakaian berubah, yakni untuk memberi kenyamanan sesuai dengan jenis-jenis kebutuhan seperti pakaian kerja, pakaian rumah, untuk tidur, dan sebagainya. Kebutuhan manusia yang terus meningkat menyebabkan ilmu pengetahuan dan teknologi juga semakin berkembang.
Dewasa ini banyak berdiri toko pakaian dengan berbagai merk untuk memenuhi kebutuhan sandang yang terus meningkat. Hal ini menimbulkan semakin kuatnya persaingan dalam industri perdagangan. Para pelaku usaha harus berfikir bagaimana caranya pendapatan terus meningkat ditengah sengitnya persaingan pasar. Salah satunya dengan memberi kemudahan pada konsumen dalam mencari produk yang mereka inginkan.
Dalam meningkatkan kualitas pelayanan, dibutuhkan suatu sistem informasi yang dapat diakses oleh konsumen. Sistem tersebut dapat menampilkan informasi mengenai produk pakaian yang dicari.
Setiap barang yang dijual diberi label RFID untuk mengidentifikasi informasi mengenai produk tersebut. Mereka hanya perlu meletakkan barang yang ingin mereka cari informasinya didepan alat pembaca untuk selanjutnya ditampilkan di layar lcd.
RFID (Radio Frequency Identification) merupakan sebuah teknologi identifikasi yang fleksibel, mudah digunakan, dan sangat cocok untuk operasi otomatis. RFID tidak memerlukan kontak langsung maupun jalur cahaya untuk dapat beroperasi, dapat berfungsi pada berbagai variasi kondisi lingkungan, dan sulit untuk dipalsukan, sehingga RFID dapat menyediakan tingkat keamanan yang tinggi.

1.2       Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1.        Bagaimana cara sistem mengetahui informasi setiap produk yang berbeda – beda?
2.        Bagaimana pemrosesan data dari masukan hingga menjadi luaran?
3.        Bagaimana tampilan dari sistem informasi tersebut?

1.3       Ruang Lingkup

Berdasarkan rumusan masalah diatas agar pembahasan dapat terfokus,  maka yang akan dibahas pada alat ini sebagai berikut :
1.        Sistem informasi ini masih dibuat dalam bentuk prototipe.
2.        Kemampuan pembacaan RFID yang digunakan masih dalam jarak pendek sekitar 10cm.
3.        Data akan ditampilkan pada lcd, kemudian led dan buzzer sebagai indikator.

1.4       Tujuan

Tujuan dari pembuatan alat ini adalah sebagai berikut :
1.        Menampilkan informasi hubungan antar produk.
2.        Mampu membuat aplikasi lain dari RFID dalam usaha jual beli.
3.        Mampu membuat program ARM untuk RFID.

II     TINJAUAN PUSTAKA

2.1       ARM NUC120

ARM NUC120 Board merupakan modul pengembangan mikrokontroler NUC120RD2BN yang berbasis CPU ARM Cortex-M0 dari Nuvoton. Modul ini dapat bekerja dengan kecepatan CPU sampai dengan 48 MHz. Modul ini juga telah dilengkapi dengan bootloader internal, sehingga tidak diperlukan lagi device programmer eksternal. Pemrograman melalui bootloader bisa dilakukan dengan menggunakan koneksi USB.


Gambar 2.1 ARM NUC120
Spesifikasi :
·                          Berbasis mikrokontroler NUC120RD2BN (64 KB APROM, 8 KB SRAM, 4
·                          KB Data Flash, CPU ARM Cortex-M0).
·                          Terintegrasi dengan cystal eksternal 12 MHz.
·                          Terintegrasi dengan osilator 32.768 kHz sebagai sumber clock RTC.
·                          Memiliki 1x port USB.
·                          Memiliki 1 port RS-485.
·                          Memiliki 3 kanal UART dengan level tegangan TTL 3.3VDC / 5VDC.
·                          Tersedia port USB yang berfungsi untuk antarmuka serial sekaligus
·                          menuliskan program mikrokontroler, sehingga tidak membutuhkan
·                          programmer eksternal.
·                          Memiliki port Serial Wire Debug untuk proses debuging dan programming.
·                          Memiliki 45 jalur GPIO.
·                          Terintegrasi dengan sensor suhu internal.
·                          Memiliki port input 8 kanal ADC 10-bit.
·                          Bekerja pada level tengan 3,3VDC / 5VDC dengan arus maksimum 800mA.
·                          Input catu daya untuk board : 6,5VDC - 12VDC / 3,3VDC - 5VDC.

2.2       RFID MFRC522

Radio Frequency Identification (RFID) adalah terminologi umum untuk teknologi non kontak yang menggunakan gelombang radio untuk mengidentifikasi orang atau objek secara otomatis. Ada sejumlah metoda identifikasi, namun yang paling umum adalah menyimpan nomor seri yang mengidentifikasi orang atau  objek,  dalam  sebuah  microchip  yang  dihubungkan  dengan  sebuah antena. Kombinasi antena dan microchip disebut RFID transponder atau RFID tag dan bekerja bersama sebuah RFID reader. RFID  adalah  proses  identifikasi  seseorang  atau  objek  dengan menggunakan  frekuensi  transmisi  radio.  RFID  menggunakan  frekuensi  radio untuk membaca informasi dari sebuah device kecil yang disebut tag atau transponder (transmitter dan responder). Tag RFID akan mengenali diri sendiri ketika  mendeteksi  sinyal  dari  device  yang  kompatibel,  yaitu  pembaca  RFID (RFID reader).
Gambar 2.2 RFID MFRC522 label dan pembaca
RFID adalah teknologi identifikasi yang fleksibel, mudah digunakan, dan sangat cocok untuk operasi otomatis. RFID mengkombinasikan keunggulan yang tidak tersedia pada teknologi identifikasi yang lain. RFID dapat disediakan dalam device yang hanya dapat dibaca saja (Read Only) atau dapat dibaca dan ditulis (Read or Write), tidak memerlukan kontak langsung maupun jalur cahaya untuk dapat beroperasi, dapat berfungsi pada berbagai variasi kondisi lingkungan, dan menyediakan tingkat integritas data yang tinggi.

2.3       LCD 16x2

LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai bidang misalnya alal–alat elektronik seperti televisi, kalkulator, atau pun layar komputer. Pada postingan aplikasi LCD yang dugunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat. Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah :
a)      Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.
b)      Mempunyai 192 karakter tersimpan.
c)      Terdapat karakter generator terprogram.
d)     Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.
e)      Dilengkapi dengan back light.
Gambar 2.3 LCD16x2

Tabel 2.1 Spesifikasi Kaki LCD 16 x 2
Pin
Deskripsi
1
Ground
2
VCC
3
Pengatur kontras
4
“RS” Instruction/Register Select
5
“R/W” Read/Write LCD Registers
6
“EN” Enable
7-14
Data I/O Pins
15
VCC
16
Ground
Pada aplikasi umumnya RW diberi logika rendah “0”. Bus data terdiri dari 4-bit atau 8-bit. Jika jalur data 4-bit maka yang digunakan ialah DB4 sampai dengan DB7. Sebagaimana terlihat pada table diskripsi, interface LCD merupakan sebuah parallel bus, dimana hal ini sangat memudahkan dan sangat cepat dalam pembacaan dan penulisan data dari atau ke LCD. Kode ASCII yang ditampilkan sepanjang 8-bit dikirim ke LCD secara 4-bit atau 8 bit pada satu waktu. Jika mode 4-bit yang digunakan, maka 2 nibble data dikirim untuk membuat sepenuhnya 8-bit (pertama dikirim 4-bit MSB lalu 4-bit LSB dengan pulsa clock EN setiap nibblenya). Jalur kontrol EN digunakan untuk memberitahu LCD bahwa mikrokontroller mengirimkan data ke LCD. Untuk mengirim data ke LCD program harus menset EN ke kondisi high “1” dan kemudian menset dua jalur kontrol lainnya (RS dan R/W) atau juga mengirimkan data ke jalur data bus.
Saat jalur lainnya sudah siap, EN harus diset ke “0” dan tunggu beberapa saat (tergantung pada datasheet LCD), dan set EN kembali ke high “1”. Ketika jalur RS berada dalam kondisi low “0”, data yang dikirimkan ke LCD dianggap sebagai sebuah perintah atau instruksi khusus (seperti bersihkan layar, posisi kursor dll). Ketika RS dalam kondisi high atau “1”, data yang dikirimkan adalah data ASCII yang akan ditampilkan dilayar. Misal, untuk menampilkan huruf “A” pada layar maka RS harus diset ke “1”. Jalur kontrol R/W harus berada dalam kondisi low (0) saat informasi pada data bus akan dituliskan ke LCD. Apabila R/W berada dalam kondisi high “1”, maka program akan melakukan query (pembacaan) data dari LCD. Instruksi pembacaan hanya satu, yaitu Get LCD status (membaca status LCD), lainnya merupakan instruksi penulisan. Jadi hampir setiap aplikasi yang menggunakan LCD, R/W selalu diset ke “0”. Jalur data dapat terdiri 4 atau 8 jalur (tergantung mode yang dipilih pengguna), DB0, DB1, DB2, DB3, DB4, DB5, DB6 dan DB7. Mengirim data secara parallel baik 4-bit atau 8-bit merupakan 2 mode operasi primer. Untuk membuat sebuah aplikasi interface LCD, menentukan mode operasi merupakan hal yang paling penting.
Mode 8-bit sangat baik digunakan ketika kecepatan menjadi keutamaan dalam sebuah aplikasi dan setidaknya minimal tersedia 11 pin I/O (3 pin untuk kontrol, 8 pin untuk data). Sedangkan mode 4 bit minimal hanya membutuhkan 7-bit (3 pin untuk kontrol, 4 pin untuk data). Bit RS digunakan untuk memilih apakah data atau instruksi yang akan ditransfer antara mikrokontroller dan LCD. Jika bit ini di set (RS = 1), maka byte pada posisi kursor LCD saat itu dapat dibaca atau ditulis. Jika bit ini di reset (RS = 0), merupakan instruksi yang dikirim ke LCD atau status eksekusi dari instruksi terakhir yang dibaca.

2.4       Buzzer

Gambar 2.4  Buzzer
Buzzer terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara.

2.5       LED RGB

LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian(impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga menghasilkankarakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan majuatau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (N), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan hole akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).
RGB adalah suatu model warna yang terdiri atas 3 buah warna: merah (Red), hijau (Green), dan biru (Blue), yang ditambahkan dengan berbagai cara untuk menghasilkan bermacam-macam warna. Kegunaan utama model warna RGB adalah untuk menampilkan citra atau gambar dalam perangkat elektronik, seperti televisi dan komputer, walaupun juga telah digunakan dalam fotografi biasa.

·      Lensa : Bening
·      Warna yg dipancarkan : Merah / Hijau / Biru
·      Common : Katoda
·      Ukuran : 5mm
·      Tegangan : 2.5~3.0 (V) forward voltage
·      Sudut Pancaran : 25 derajat
Gambar 2.5 LED RGB


III  PERANCANGAN ALAT

3.1       Diagram Blok

Diagram blok sistem dirancang untuk dapat mengetahui prinsip kerja keseluruhan sistem ataupun rangkaian. Tujuan lainnya adalah memudahkan proses perancangan dan pembuatan pada masing-masing bagian, sehingga dapat dibuat sistem sesuai dengan yang diinginkan. Berikut adalah diagram blok alat yang ditunjukkan pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Diagram Blok
·           RFID MFRC522 digunakan sebagai masukan untuk membaca label produk.
·           ARM NUC120 sebagai kendali algoritma untuk mengolah data masukan.
·           Tegangan masukan untuk ARM sebesar 12VDC.
·           Buzzer digunakan sebagai indikator berupa bunyi yang memiliki variasi berbeda tergantung informasi yang ditampilkan.
·           Led nyala merah untuk produk tidak sejenis dan hijau untuk produk sejenis.

3.2       Prinsip Kerja Alat

Alat ini terbagi menjadi 3 bagian, yaitu masukan, proses, dan luaran. Pada bagian masukan menggunakan RFID yang membutuhkan tegangan kerja 3,3V. Proses mikrokontroler ARM NUC120 bekerja pada tegangan 12V. Untuk bagian luaran LCD, buzzer, dan LED RGB membutuhkan tegangan 5V. Khusus LED RGB harus diberi tambahan beban resistor.
RFID akan membaca label produk. Masing – masing produk memiliki label sendiri yang tidak mungkin sama satu dengan lainnya dikarenakan setiap label RFID memiliki id / identitas yang berbeda. Data yang terbaca kemudian diolah oleh mikrokontoler ARM sebelum akhirnya ditampilkan di LCD16x2.
Tampilan awal pada LCD merupakan nama dari sistem informasi ini “PRODUK SEJENIS”. Saat ada produk yang terbaca RFID akan tampil pada baris pertama nama produk tersebut (celana, kemeja, kaos, dll). Sistem ini harus menunggu 5 detik terlebih dahulu sebelum membaca produk kedua yang akan tampil pada baris kedua.
Selanjutnya setelah membaca 2 produk, LCD akan reset dan menampilkan hubungan kedua produk tersebut. Pada sistem ini ada 3 tampilan produk sejenis, yaitu produk pria, wanita, dan anak – anak. LCD akan menampilakan “PRODUK TIDAK SEJENIS” apabila kedua produk yang dibaca tidak berhubungan, missal produk pertama celana pria dan produk kedua kemeja anak – anak.
Sebagai indikator ada buzzer yang diatur dengan variasi berbeda tergantung informasi yang ditampilkan. LED RGB merah sebagai tanda produk tidak sejenis dan hijau untuk produk sejenis.

3.3       Perancangan Perangkat Keras

Membuat rancangan perangkat keras meliputi pembuatan rangkaian elektronik untuk catu daya dan sistem secara keseluruhan. Berikut adalah gambar dari rangkaian yang dibuat.
  1. Rangkaian catudaya
Dalam perancangan perangkat keras ini menggunakan IC regulator 7805 dan IC 7809 maka dapat dihasilkan tegangan yang dibutuhkan untuk mengaktifkan komponen yaitu ARM dan luaran yang digunakan.
Gambar 3.2 Rangkaian catudaya
  1. Rangkaian alat
Pada gambar di bawah ini ditunjukkan keseluruhan rangkaian untuk alat pengukur jarak aman dilengkapi dengan pengawatan yang menunjukkan terletak di pin mana saja masukan dan luaran alat.
Gambar 3.3 Rangkaian alat
Tabel 3.1 Pin pin yang digunakan di ARM pada rangkaian

Pin
Fungsi
GPB.6
Pin SDA RFID
GPB.7
Pin SCK RFID
GPB.8
Pin MOSI RFID
GPB.9
Pin MISO RFID
GPB.10
Pin RST RFID
GPB.2
Pin G LED RGB
GPB.3
Pin R LEG RGB
GPB.4
Buzzer
GPC.0
Pin RS LCD
GPC.1
Pin E LCD
GPC.2
Pin data (D4) LCD
GPC.3
Pin data (D5) LCD
GPC.6
Pin data (D6) LCD
GPC.7
Pin data (D7) LCD


Pada gambar dibawah ini ditunjukkan pengawatan pin ARM dengan komponen lainnya.
Gambar 3.4  Pengawatan dalam
Gambar 3.5 Pengawatan luar

3.4       Perancangan Perangkat Lunak

Perancangan ini digunakan untuk mengatur kinerja keseluruhan dari sistem yang terdiri dari beberapa perangkat keras sehingga sistem ini dapat bekerja dengan baik dan untuk mengolah data masukan agar menghasilkan keluaran yang sesuai dengan yang dikehendaki. Untuk memberikan gambaran umum jalannya program dan memudahkan pembuatan perangkat lunak, maka dibuat diagram alir yang menunjukan jalannya program. Diagram alir program ditunjukan pada gambar dibawah :
Gambar 3.6 Diagram alir program



IV  PENGUJIAN ALAT

4.1       Pengujian


Setelah uji coba, berikut hasil tampilan yang diperoleh:
Tampilan awal
-          LCD baris 1 tampil “PRODUK SEJENIS”
Pembacaan produk pertama
-          LCD baris 1 nama produk
-          Buzzer bunyi sekali saat ada produk terdeteksi
Tunggu 5 detik sebelum pembacaan selanjutnya.
Pembacaan produk kedua
-          LCD baris 2 nama produk
-          Buzzer bunyi sekali saat ada produk terdeteksi
Hasil
Jika produk sejenis
-          LCD baris 1 tampil “PRODUK SEJENIS”
-          LED RGB nyala hijau
-          Buzzer nyala sekali
Jika produk tidak sejenis
-          LCD baris 1 tampil “PRODUK TIDAK SEJENIS”
-          LED RGB nyala merah
-          Buzzer nyala 3 kali
Kembali ke tampilan awal.




V      PENUTUP

5.1       Kesimpulan

  1. Setiap produk memiliki label RFID yang tidak mungkin sama dengan yang lainnya, karena tiap label memiliki nomor identitas yang berbeda – beda sehingga informasi tiap produk tidak akan tertukar.
  2. Data dari RFID akan diolah ARM dengan tambahan program pustaka RFID yang didapat dari library RFID arduino yang dimodifikasi agar sesuai dengan ARM.
  3. Tampilan pada LCD mengenai produk tersebut sejenis atau tidak, sebagai indikator ada LED RGB dan buzzer yang akan membedakan tiap informasi.


Daftar Pustaka
[1]        Belajar Mikrokontroler 2016. Tersedia: http://belajar-mikrokontroler-2016.blogspot.co.id/
[2] Indraharja. (2017). Pengertian Buzzer. [Online]. Tersedia: https://indraharja.wordpress.com/2012/01/07/pengertian-buzzer/ [15 Oktober 2017].
[3] Scirbd. (2017). Prinsip Kerja LED. [Online]. Tersedia: https://www.scribd.com/document/346535160/Prinsip-Kerja-Led [15 Oktober 2017].
[4]        Les Elektronika. (2017). Liquid Crystal Display (LCD) 16 x 2. [Online]. Tersedia: http://www.leselektronika.com/2012/06/liguid-crystal-display-lcd-16-x-2.html [15 Oktober 2017].


Download:
9. Paper


atau semuanya disini.


Nama penulis Yuslam Bey Al’Ikhlash. Penulis dilahirkan di Kota Salatiga 3 Juli 1996. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Negeri Pendrikan Lor 03-04 Semarang, SMP Negeri 7 Semarang, dan SMK Negeri 7 Semarang.
Tahun 2015 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMK. Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.15.3.23. Apabila ada kritik dan saran yang membangun serta apabila terdapat beberapa pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi

Nama penulis Diki Priyo Utomo. Penulis dilahirkan di Kota Semarang, 22 Mei 1996. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD NSendangmulyo 02 Semarang, SMP N 33 Semarang, dan SMK N 1 Semarang. Tahun 2014 penulis telahmenyelesaikan pendidikan SMK. Pada tahun 2015penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3 Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.15.3.05. Apabila ada kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi penulis melalui email dikipriyo22@gmail.com




Nama pengajar Samuel Beta. Beliau mengajar di program studi Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Semarang. Email : sambetak2@gmail.com

No comments:

Post a Comment