Kontak

Email | elektronikaabcd2015@gmail.com

Search This Blog

MENU

Wednesday, January 31, 2018

Penyiram Hama Terpadu Dilengkapi Sistem Tepat Dosis Dan Tepat Kondisi




Ivan Ade Pradipta1 , Muhammad Riza Irfan2, Samuel Beta3
Program Studi Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro,
Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia
Penyiram Hama Terpadu Dilengkapi Sistem Tepat Dosis Dan Tepat Kondisi


Abstrak - Penggunaan pestisida sebagai pembasmi hama terbukti ampuh untuk dilakukan. Namun para petani terkadang tidak memperhatikan pemakaian dosis atau takaran pestisida yang digunakan dan tidak pula memperhatikan waktu yang tepat untuk melakukan penyemprotan. Sistem Penyiram Hama Terpadu ini dibuat untuk membantu masyarakat khususnya para petani agar mendapatkan dosis pestisida yang sesuai dan mengurangi dampak negatif dari pemakaian pestisida yang berlebih. Alat ini masih merupakan prototipe pencampur pestisida tepat dosis yang menggunakan ARM NUC120 sebagai pemroses data, sensor ultrasonik sebagai pendeteksi ketinggian volume air, LCD sebagai tampilan, serta LED dan Buzzer sebagai indikator.

Kata kunci : ARM NUC120, Sensor Ultrasonik, LCD, LED, Buzzer.

Abstract - The use of pesticides as a pest exterminator proved effective to do. However, farmers sometimes do not pay attention to the use of doses or doses of pesticides used and do not pay attention to the right time to do the spraying. This Integrated Pesting System is designed to help communities, especially farmers, to get the appropriate doses of pesticides and reduce the negative impact of excessive use of pesticides. This tool is still a prototype of a proper dose pesticide mixer that uses ARM NUC120 as a data processor, ultrasonic sensor as a water volume volume detector, LCD as display, as well as LED and Buzzer as indicators.

Keywords: ARM NUC120, Ultrasonic Sensor, LCD, LED, Buzzer.




I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Penggunaan pestisida yang berlebihan akan menimbulkan banyak dampak negatif bagi manusia maupun tanaman hasil penyiraman. Sistem ini dibuat untuk membantu para petani mendapatkan dosis pestisida yang sesuai dengan memperhatikan volume air yang akan digunakan. Setelah volume air didapat oleh sensor ultrasonik, maka ARM NUC120 akan memroses dan menampilkan jumlah volume pestisida yang diperlukan.

1.2 Tujuan
Tujuan di buatnya alat ini adalah :
1. Mampu membuat program untuk menghitung takaran pestisida yang sesuai dengan menggunakan arduino.
2. Mampu mengukur level ketinggian air menggunakan sensor ultrasonik.

1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, akan ditentukan beberapa rumusan masalah, yaitu :
1. Bagaimana cara membuat dan merancang sistem alat pencampur volume pestisida dengan air sesuai dosis ?
2. Bagaimana cara membuat sistem level ketinggian air ?

1.4 Metodologi
Target proyek ini menjalankan program yang dapat diimplementasikan langsung terhadap alat. Langkah -  langkah pembuatan Proyek ARM dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Studi pustaka alat dan bahan
2. Perancangan perangkat lunak dan program
3. Implementasi program
4. Pengujian perangkat lunak dan perangkat keras
5. Analisa
6. Laporan


II. TINJAUAN PUSTAKA

Penjelasan dan uraian teori penunjang yang digunakan dalam membuat alat ini diperlukan untuk mempermudah pemahaman tentang cara kerja rangkaian maupun dasar-dasar perencanaan pembuatan alat.

2.1 ARM NUC120


Gambar 2.1 Papan ARM NUC120

ARM NUC120 Board merupakan modul pengembangan mikrokontroler NUC120RD2BN yang berbasis CPU ARM Cortex-M0 dari Nuvoton. Modul ini dapat bekerja dengan kecepatan CPU sampai dengan 48 MHz. Modul ini juga telah dilengkapi dengan bootloader internal, sehingga tidak diperlukan lagi device programm eksternal. Pemrograman melalui bootloader bisa dilakukan dengan menggunakan koneksi USB.
Spesifikasi :
- NuMicro ARM Cortex M0 12 MHz
- 8KB RAM
- 64KB memori program (APROM)
- 4KB memori data (DataFlash)
- 45 pin General Purpose I/O (GPIO)
- 8 channel ADC 12 bit
- 3 serial UART dg 1 USB & 1 RS485
- 3.3V & 5V compatible
- Programmable via USB

2.2 Sensor Ultrasonik HC SR-04




Gambar 2.2 : Sensor Ultrasonik HC SR-04

Ultrasonik Sensor/ sensor jarak yang digunakan adalah UltraSonik Jenis HC-SR04. HC- SR04 adalah sebuah masukan yang dapat digunakan untuk kontrol jarak benda. Jarak efektif HC-SR04 yang dapat dibaca oleh sensor ini yaitu 500 cm ( 5 Meter).Prinsip kerja :
1. Menggunakan IO trigger untuk memulai setidaknya 10us high level signal,
2. Modul ini secara otomatis mengirimkan delapan 40 kHz dan mendeteksi apakah ada sinyal pulsa kembali.
3. Jika ada sinyal kembali, sampai sampai tinggi, waktu output tinggi IO durasi waktu dari pengiriman ultrasonik untuk kembali. Uji distance = (high level time×velocity of sound (340M/S) /2.
Kabel terhubung langsung sebagai berikut:
· 5V Supply
· Trigger Pulse Input
· Echo Pulse Output
· 0V Ground

2.3 Keypad 4x4



Gambar 2.3 : Keypad 4x4

Keypad 4×4 merupakan salah satu contoh keypad yang dapat digunakan untuk berkomunikasi antara manusia dengan mikrokontroler. Keypad 4×4 memiliki konstruksi atau susunan yang simple dan hemat dalam penggunaan port mikrokontroler. Konfigurasi keypad dengan susunan bentuk matrix ini bertujuan untuk penghematan port mikrokontroler karena jumlah key (tombol) yang dibutuhkan banyak pada suatu sistem dengan mikrokontroler.

2.4 LCD 16x2



Gambar 2.4 : LCD 16x2

LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai bidang misalnya alal–alat elektronik seperti televisi, kalkulator, atau pun layar komputer. Pada postingan aplikasi LCD yang dugunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat.

Fitur LCD 16 x 2

Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah :

a. Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.
b. Mempunyai 192 karakter tersimpan.
c. Terdapat karakter generator terprogram.
d. Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.
e. Dilengkapi dengan back light.

2.5 Buzzer


Gambar 2.5 Buzzer

Buzzer terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara.

2.6 LED

LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian(impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga menghasilkankarakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan majuatau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (N), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan hole akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).

Gambar 2.6 Led


III. PERANCANGAN ALAT

3.1 Perancangan Perangkat Keras

3.1.1 Alat
1. Bor Tangan
2. Solder
3. Tenol
4. Tang potong
5. Gergaji
6. Kabel USB
7. Lem tembak
8. Setrika
9. Larutan FeCl3

3.1.2 Bahan
1.     ARM Nuvoton NUC120        1 buah
2.     Sensor HC-SR 04                   1 buah
3.     Keypad                                   1 buah
4.     Led                                         3 buah
5.     Buzzer                                    1 buah
6.     LCD 16x2                              1 buah
7.     Port I/O female 1 x 40 pin     1 buah
8.     Port I/O male 2 x 40 pin        1 buah
9.     Port I/O male 1 x 10 pin        1 buah
10.   Port I/O female 2 x 10 pin     2 buah
11.   Rangkaian Regulator             1 buah
12.   Kabel jumper                         secukupnya

3.1.3 Diagram Blok
Diagram blok sistem dirancang untuk dapat mengetahui prinsip kerja keseluruhan sistem ataupun rangkaian. Tujuan lainnya adalah memudahkan proses perancangan dan pembuatan pada masing-masing bagian, sehingga dapat dibuat sistem sesuai dengan yang diinginkan.


Gambar 3.1 Diagram Blok 

Berikut adalah penjelasan keterangan dari diagram blok diatas:

  • Sensor  Jarak untuk mendeteksi volume level ketinggian air.
  • Keypad untuk memilih mode pengisian dalam pestisida.
  • ARM NUC 120 sebagai modul pemrograman untuk menjalankan alat sesuai perintah.
  • LCD untuk menampilkan informasi keterangan ketinggian air.
  • Buzzer sebagai alarm peringatan level ketinggian air.
  • LED sebagai indikator level ketinggian air.

3.1.4. Rangkaian Alat
Pada gambar dibawah ini ditunjukkan keseluruhan rangkaian untuk Penyiram Hama Terpadu Dilengkapi Sistem Tepat Dosis Dan Tepat Kondisi  dilengkapi dengan pengawatan luar maupun dalam.


Gambar 3.2 Rangkaian Alat

          Tabel Pin-Pin yan digunakan di ARM pada rangkaian:
Pin
Fungsi
GPC.0
Pin RS Lcd
GPC.1
Pin E Lcd
GPC.2
Pin D4 Lcd
GPC.3
Pin D5 Lcd
GPC.6
Pin D6 Lcd
GPC.7
Pin D7 Lcd
GPB.0-7
Pin Keypad
GPA.3
Buzzer
GPA.4
Pin Trigger HC-SR 04
GPA.5
Pin Echo HC- SR 04
GPA.8
Led Hijau
GPA.9
Led Kuning
GPA.10
Led Merah



Gambar 3.3 Pengawatan Luar


Gambar 3.4 Pengawatan Dalam

3.1.5 Perancangan Perangkat Lunak
Perancangan ini digunakan untuk mengatur kinerja keseluruhan dari sistem yang terdiri dari beberapa perangkat keras sehingga sistem ini dapat bekerja dengan baik dan untuk mengolah data masukan agar menghasilkan keluarang yang dikehendaki.Berikut gambar diagram alir program :
Gambar 3.5 Diagram Alir Keseluruhan

 
Gambar 3.6 Diagram Alir Sub Program Mode A


Gambar 3.7 Diagram Alir Sub Program Mode B


IV. PENGUJIAN ALAT

Pengujian alat ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem ini dapat bekerja atau tidak. Pada perancangan alat “Penyiram Hama Terpadu Dilengkapi Sistem Tepat Dosis dan Tepat Kondisi“. Beikut adalah langkah-langkah untuk melakukan pengujian :

1) Menghubungkan kabel power ke stopkontak lalu menekan saklar untuk menghidupkan alat.
2)  Setelah hidup maka LCD akan menampilkan tampilan awal lalu pilihan mode, yaitu mode A dan mode B.
Gambar 4.1 Tampilan Pilihan Mode pada LCD

3) Setelah memilih mode dengan menekan tombol pada keypad (contoh: mode A maka menekan tombol A), selanjutnya memasukkan dosis pestisida.

Gambar 4.2 Memasukan Dosis Pestisida

4) Jika dosis sudah benar, maka tekan tombol # untuk maju ke proses selanjutnya. Jika dosis salah, tekan D untuk menghapus.

5) Setelah dosis dimasukkan, sensor jarak (HCSR-04) akan mendeteksi ketinggian level air lalu dikonversi ke dalam bentuk volume (mL).
Dalam hal ini terdapat 3 level ketinggian air:


Gambar 4.3 Level Air Aman (jika air dibawah 500mL, maka led nyala hijau)


Gambar 4.4 Level Air Siaga (jika air 500mL - 1L, maka led nyala kuning)

Gambar 4.5 Level Air Awas (jika > 1L, maka led nyala merah)

Jika air mencapai level “awas” maka harus dikurangi dahulu agar dapat dicampur dengan pestisida.

6) Setelah didapat level air dengan menekan #, maka LCD akan menampilkannya.


Gambar 4.6 Tampilan Volume Air pada LCD

7) Setelah itu, tekan tombol # dan ARM akan memroses berapa jumlah volume pestisida yang dipeelukan dan menampilkannya di LCD.


Gambar 4.7 Tampilan Jumlah Pestisida yang diperlukan

8) Lalu pestisida dapat dicampur setelah sebelumnya ditakar menurut jumlah volume yang telah ditampilkan oleh LCD.



Gambar 4.8 Pencampuran Pestisida dengan Air


Video Simulasi






V. KESIMPULAN

1. ARM dapat memudahkan kita dalam kehidupan sehari-hari terutama untuk instrumentasi sebagai mikrokontroler yang canggih.
2. Manfaat sensor jarak dalam sistem ini sebagai pendeteksi level ketinggian air pada tangki.
3. Dalam projek ini terdapat 3 level ketinggian air yang berbeda yakni level awas < 4cm, level siaga 4 – 8 cm dan level awas 8 – 10 cm.


DAFTAR PUSTAKA


Download:



BIODATA




Nama penulis Ivan Ade Pradipta. Penulis dilahirkan di Semarang, tanggal 14 Juni 1996. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SDN Perumnas Banyumanik 03-12, SMPN 21 Semarang, dan SMKN 7 Semarang. Tahun 2015 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMK. Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.15.3.10. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa melalui via email: ivanadepra@gmail.com.


Nama penulis Muhammad Riza Irfan. Penulis dilahirkan di Kab Semarang, tanggal 19 April 1997. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SDN 01 Ungaran, SMPN 1 Ungaran, dan SMAN 1 Ungaran. Tahun 2015 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.15.3.13. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa melalui via email: rizairfan19@gmail.com .

Nama pengajar Samuel BETA. Beliau mengajar di program studi Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Semarang. Email : sambetak2@gmail.com




No comments:

Post a Comment