Kontak

Email | elektronikaabcd2015@gmail.com

Search This Blog

MENU

Tuesday, January 30, 2018

PENJERNIH AIR AKUARIUM BERDASARKAN KEKERUHAN


Penjernih Air Akuarium
Berdasarkan Kekeruhan

Ria Rahmad Fatoni1, Wilda Qudsiyati2, Samuel Beta3.
Prodi Eletronika Jurusan Elektro Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275



Abstract— Turbine Water Purifier Based on Turbidity is working to be able to purify water when it detects any turbid water. This system can be applied in an aquarium. In process part used is ARM NUC120 microcontroller. Then at the input section using IR and phototransistor as water turbidity detector. On the outside there is an RGB LED that serves as an indicator of turbidity of water. The LCD is used as a hint of the path to be picked by the rider and the buzzer will sound as a sign when the water is very cloudy.
Keywords— ARM NUC120, Infra red, Buzzer, LCD, LED RGB, Pompa
Intisari — Penjernih Air Akuarium Berdasarkan Kekeruhan ini bekerja agar dapat menjernihakan air ketika mendeteksi ada air keruh. Sistem ini dapat diterapkan di akuarium. Pada bagian proses yang digunakan adalah mikrokontroler ARM NUC120. Kemudian pada bagian masukan menggunakan IR dan phototransistor sebagai pendeteksi kekeruhan air. Pada bagian luaran terdapat LED RGB yang berfungsi sebagai indikator kekeruhan air. LCD digunakan sebagai petunjuk jalur yang harus dipilih oleh pengendara dan buzzer akan berbunyi sebagai tanda ketika air sangat keruh.
Kata kunci : ARM NUC120, Infra red, Buzzer, LCD, LED RGB, Pompa


I.                   PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Pada saat ini banyak orang yang gemar memelihara ikan hias air tawar. Dibalik kegemarannya tersebut, sebenarnya mereka menemukan kesulitan ketika sedang bepergian dengan waktu yang cukup lama, sehingga mereka tidak dapat memantau  secara langsung dalam hal kejernihan air dalam akuarium karena ikan hias membutuhkan air yang jernih.
Dalam hal ini, kebanyakan mereka mengkhawatirkan faktor tersebut meliputi pergantian air yang harus dilakukan secara berkala karena semakin lama air dalam akuarium maka kejernihan air berkurang, sedangkan  pemilik rumah tidak berada di rumah.
Dari permasalahan tersebut, diperlukan sebuah sistem otomatis yang dapat memberikan dan pergantian air dalam akuarium yang sedang ditinggal oleh pemiliknya. Dengan sistem yang otomatis ini, diharapkan para penggemar ikan hias akan semakin mudah untuk memelihara ikan terutama pada saat tidak berada di rumah.

1.2  Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1.      Bagaimana membuat prototype Penjernih Air Akuarium Berdasarkan Kekeruhan?
2.      Bagaimana agar alat dapat mendeteksi kekeruhan air?
3.      Bagaimana agar pompa bekerja sesuai dengan kekeruhan air?
4.      Bagaimana agar LCD dapat menampilkan presentasi kekeruhan air?

1.3  Ruang Lingkup
Berdasarkan rumusan masalah diatas, agar pembahasan terfokus pada perumusan masalah yang akan dibahas pada alat ini sebagai berikut :
1.      Penjernih Air Akuarium Berdasarkan Kekeruhan dibuat dalam bentuk prototipe.
2.      IR dan Phototransistor digunakan untuk pendeteksi kekeruhan air.
3.      Pompa bekerja berdasarkan presentase kekeruhan air.

1.4  Tujuan
Tujuan dari pembuatan alat ini adalah merancang dan membuat sistem kerja penjernih air menggunakan komponen - komponen masukan dan luaran yang dikendalikan dengan mikrokontroler agar dapat bekerja sesuai dengan harapan.

II.                METODOLOGI

2.1  Studi Pustaka
2.1.1.              ARM NUC120
ARM NUC120 Board merupakan modul pengembangan mikrokontroler NUC120RD2BN yang berbasis CPU ARM Cortex-M0 dari Nuvoton. Modul ini dapat bekerja dengan kecepatan CPU sampai dengan 48 MHz. Modul ini juga telah dilengkapi dengan bootloader internal, sehingga tidak diperlukan lagi device programmer eksternal. Pemrograman melalui bootloader bisa dilakukan dengan menggunakan koneksi USB.
Gambar 1. ARM NUC120.
Spesifikasi :
·         Berbasis mikrokontroler NUC120RD2BN (64 KB APROM, 8 KB SRAM, 4
·         KB Data Flash, CPU ARM Cortex-M0).
·         Terintegrasi dengan cystal eksternal 12 MHz.
·         Terintegrasi dengan osilator 32.768 kHz sebagai sumber clock RTC.
·         Memiliki 1x port USB.
·         Memiliki 1 port RS-485.
·         Memiliki 3 kanal UART dengan level tegangan TTL 3.3VDC / 5VDC.
·         Tersedia port USB yang berfungsi untuk antarmuka serial sekaligus
·         Menuliskan program mikrokontroler, sehingga tidak membutuhkan
·         Programmer eksternal.
·         Memiliki port Serial Wire Debug untuk proses debuging dan programming.
·         Memiliki 45 jalur GPIO.
·         Terintegrasi dengan sensor suhu internal.
·         Memiliki port input 8 kanal ADC 10-bit.
·         Bekerja pada level tengan 3,3VDC / 5VDC dengan arus maksimum 800mA.
·         Input catu daya untuk board : 6,5VDC - 12VDC / 3,3VDC - 5VDC.

2.1.2.              Infrared


Gambar 2. LED Inframerah.

Sistem sensor infra merah pada dasarnya menggunakan infra merah sebagai media untuk komunikasi data antara receiver dan transmitter. Sistem akan bekerja jika sinar infra merah yang dipancarkan terhalang oleh suatu benda yang mengakibatkan sinar infra merah tersebut tidak dapat terdeteksi oleh penerima. Keuntungan atau manfaat dari sistem ini dalam penerapannya antara lain sebagai pengendali jarak jauh, alarm keamanan, otomatisasi pada sistem. Pemancar pada sistem ini tediri atas sebuah LED infra merah yang dilengkapi dengan rangkaian yang mampu membangkitkan data untuk dikirimkan melalui sinar infra merah, sedangkan pada bagian penerima biasanya terdapat foto transistor, fotodioda, atau inframerah modul yang berfungsi untuk menerima sinar inframerah yang dikirimkan oleh pemancar.
LED Infra Merah adalah suatu bahan semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik yang tidak koheren ketika diberi tegangan maju. Pengembangan LED dimulai dengan alat inframerah dibuat dengan galliumarsenide. Cahaya infra merah pada dasarnya adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang yang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio, dengan kata lain inframerah merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang terpanjang, yaitu sekitar 700 nm sampai 1 mm.

2.1.3.              Photo Transistor
Gambar 3. Photo transistor.
Photo Transistor adalah Transistor yang dapat mengubah energi cahaya menjadi listrik dan memiliki penguat (gain) Internal. Penguat Internal yang terintegrasi ini menjadikan sensitivitas atau kepekaan Photo Transistor terhadap cahaya jauh lebih baik dari komponen pendeteksi cahaya lainnya seperti Photo Diode ataupun Photo Resistor. Cahaya yang diterima oleh Photo Transistor akan menimbulkan arus pada daerah basis-nya dan menghasilkan penguatan arus hingga ratusan kali bahkan beberapa ribu kali. Photo Transistor juga merupakan komponen elektronika yang digolongkan sebagai Transduser.
Phototransistor digunakan sebagai receiver gelombang cahaya yang dipancarkan oleh Infrared. Besarnya tegangan atau arus listrik yang dihasilkan oleh photo transistor tergantung besar kecilnya radiasi yang dipancarkan oleh infrared.

2.1.4.              Buzzer

Gambar 4. buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).

2.1.5.              LCD (Liquid Crystal Display) 16x2
Gambar 5. LCD 16x2.
Display elektronik adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu jenis display elektronik yang dibuat dengan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik.
Dalam modul LCD (Liquid Cristal Display) terdapat mikrokontroler yang berfungsi sebagai pengendali tampilan karakter LCD (Liquid Cristal Display). Mikrokontroler pada suatu LCD (Liquid Cristal Display) dilengkapi dengan memori dan register. Memori yang digunakan microcontroler internal LCD adalah :
a.       DDRAM (Display Data Random Access Memory) merupakan memori tempat karakter yang akan ditampilkan berada.
b.      CGRAM (Character Generator Random Access Memory) merupakan memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana bentuk dari karakter dapat diubah-ubah sesuai dengan keinginan.
c.       CGROM (Character Generator Read Only Memory) merupakan memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana pola tersebut merupakan karakter dasar yang sudah ditentukan secara permanen oleh pabrikan pembuat LCD (Liquid Cristal Display) tersebut sehingga pengguna tinggal mangambilnya sesuai alamat memorinya dan tidak dapat merubah karakter dasar yang ada dalam CGROM.
Register control yang terdapat dalam suatu LCD diantaranya adalah.
a.       Register perintah yaitu register yang berisi perintah-perintah dari mikrokontroler ke panel LCD (Liquid Cristal Display) pada saat proses penulisan data atau tempat status dari panel LCD (Liquid Cristal Display) dapat dibaca pada saat pembacaan data.
     b.      Register data yaitu register untuk menuliskan atau membaca data dari atau ke DDRAM.           Penulisan data pada register akan menempatkan data tersebut ke DDRAM sesuai dengan           alamat yang telah diatur sebelumnya.
     Pin, kaki atau jalur input dan kontrol dalam suatu LCD (Liquid Cristal Display) diantaranya               adalah:
a.       Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin ditampilkan menggunakan LCD (Liquid Cristal Display) dapat dihubungkan dengan bus data dari rangkaian lain seperti mikrokontroler dengan lebar data 8 bit.
b.      Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang menentukan jenis data yang masuk, apakah data atau perintah. Logika low menunjukan yang masuk adalah perintah, sedangkan logika high menunjukan data.
c.       Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul jika low tulis data, sedangkan high baca data.
d.      Pin E (Enable) digunakan untuk memegang data baik masuk atau keluar.
e.       Pin VLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras) dimana pin ini dihubungkan dengan trimpot 5 Kohm, jika tidak digunakan dihubungkan ke ground, sedangkan tegangan catu daya ke LCD sebesar 5 Volt.

2.1.6.              LED RGB

Gambar 6. LED RGB
LED RGB merupakan LED yang mampu menghasilkan warna-warna dari hasil kombinasi warna Red (merah), Green (hijau), dan Blue ( biru). Yang mana warna keluaran warna dari led ini dapat kita atur dengan memberikan nilai input pada masing-masing kaki-kaki led untuk warna R-G-B.
LED ini memiliki 4 pin yang terdiri 3 pin untuk mengontrol warna R-G-B dan 1 pin sebagai common cathode/common anode, sehingga katoda/anoda dari masing-masing kaki R-G-B dibuat menjadi satu pada kaki ini.

             2.1.7.                  Pompa DC 12V
Gambar 7. Pompa DC 12V
     Pompa yang dapat memberikan daya semprot yang kuat, dapat gunakan untuk                                       membantu membersihkan mobil, menyiram tanaman di taman, ataupun keperluan lainnya yang membutuhkan semprotan air.
     High Pressure
     Dengan bantuan alat ini semprotan air akan memiliki tekanan yang kuat. High Speed
     Booster ini dapat menyedot air dan mengeluarkannya dengan kecepatan tinggi
     High Quality Material
     Semprotan berbahan Plastic ABS yang kuat menahan tekanan air di dalamnya. Cara pemasangan yang mudah berbeda dengan pompa air celup / summersible pump.
     Package Content
     Barang-Barang yang Anda dapatkan dari dalam kotak produk:
     1 x Pompa Air Diafragma High Pressure Diaphragm Electric Pump 12V

2.2  Diagram Blok
Diagram blok sistem dirancang untuk dapat mengetahui prinsip kerja keseluruhan sistem ataupun rangkaian. Tujuan lainnya adalah memudahkan proses perancangan dan pembuatan pada masing-masing bagian, sehingga dapat dibuat sistem sesuai dengan yang diinginkan. Berikut adalah diagram blok alat yang ditunjukkan pada gambar 8


Gambar 8. Diagram blok sistem
·         Phototransistor dan infra red digunakan sebagai masukan untuk mendeteksi kekeruhan air.
·         ARM NUC120 sebagai kendali algoritma untuk mengolah data masukan.
·         Buzzer digunakan sebagai luaran untuk tanda atau peringattan jika air sangat keruh.
·         LCD digunakan sebagai luaran untuk menampilkan presentase kekeruhan air
·         LED digunakan sebagai luaran untuk indikator kekeruhan air
·         Pompa digunakan sebagai luaran untuk memompa air ke filter

2.3  Prinsip kerja alat
Alat ini berbentuk prototipe untuk menjernihkan air berdasarkan kekeruhan. Air akan dideteksi oleh sensor untuk mengetahui seberapa persen kekeruhannya. Kemudian terdapat sensor phototransistor dan infra red untuk menentukan kekeruhan air. Ketika sensor telah mendeteksi kekeruhan air maka presentasi kekeruhan akan ditampilkan di LCD. Apabila kekeruhan air melebihi batas yang ditentukan, dalam hal ini ditentukan batasnya adalah kurang dari 2% led hijau akan menyala sebagai tanda air jernih, apabila presentase menunjukkan 3% led kuning akan menyala sebagai tanda air keruh dan pompa akan menyala. Kemudian apabila presentase menujukkan lebih dari 10% led merah akan menyala dan buzzer akan berbunyi sebagai indikator air sangat keruh.

2.4 Perancangan Perangkat Keras
Membuat rancangan perangkat keras meliputi pembuatan rangkaian elektronik untuk catu daya dan sistem secara keseluruhan. Berikut adalah gambar dari rangkaian yang dibuat :
1.      Rangkaian Catu Daya
Dalam perancangan perangkat keras ini menggunakan IC regulator 7805 dan IC 7809 maka dapat dihasilkan tegangan yang dibutuhkan untuk mengaktifkan komponen masukan, proses dan luaran

Gambar 9. Rangkaian catu daya


2.      Rangkaian alat
Pada gambar di bawah ini ditunjukkan keseluruhan rangkaian untuk pendeteksi kekeruhan air berdasarkan kekeruhan dilengkapi dengan pengawatan yang menunjukkan terletak di pin mana saja masukan dan luaran alat.

Gambar 10. Rangkaian
Pin
Fungsi
GPA0
Rangkaian Phototransistor
GPB0
Pin RS LCD
GPB1
Pin E LCD
GPB2
Pin data (D4) LCD
GPB3
Pin data (D5) LCD
GPB4
Pin data (D6) LCD
GPB5
Pin data (D7) LCD
GPB15
Rangkaian Pompa
GPB8
GPB9
Rangkaian LED RGB
GPB11
Rangkaian Buzzer

2.5  Perancangan Perangkat Lunak
Perancangan program arm digunakan untuk mengatur kinerja keseluruhan dari sistem yang terdiri dari beberapa perangkat keras sehingga sistem ini dapat bekerja dengan baik dan untuk mengolah data masukan agar menghasilkan keluaran yang sesuai dengan yang dikehendaki. Untuk memberikan gambaran umum jalannya program dan memudahkan pembuatan perangkat lunak, maka dibuat diagram alir yang menunjukan jalannya program. Diagram alir program ditunjukan pada gambar di bawah :
Gambar 11. Diagram alir sistem

2.6  Pengawatan
Pada gambar di bawah ini ditunjukkan pengawatan luar maupun dalam box yang digunakan dalam pembuatan alat

Gambar 12. Pengawatan dalam kotak
Gambar 13. Pengawatan luar kotak

2.7   Pengujian
Dalam bab ini membahas pengujian dan analisis alat yang telah dirancang dari peralatan yang telah dibuat. Pengujian dilakukan dengan pengukuran tiap-tiap blok dengan tujuan mengamati apakah blok-blok tersebut bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian ini dilakukan berdasarkan pada masing-masing rangkaian pendukung secara keseluruhan.
Tampilan awal :
PROYEK ARM 2017
PENJERNIH AIR
Pembacaan IR dan Phototransistor
Monitor keruh air 1% = air jernih
Led hijau menyala, pompa mati
Monitor keruh air 3% = air kotor
Led kuning menyala, pompa bekerja
Monitor keruh air 6% = air sangat kotor
Led merah menyala, pompa mati, buzzer aktif

III.             PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian pada alat pemisah kendaraan berdasarkan ketinggian ini dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:
1.       Sensor phototransistor bekerja dengan baik
2.       Pompa bekerja sesuai dengan program yang dibuat yaitu ketika presentasi kekeruhan sesuai dengan program
3.       LCD bekerja sesuai dengan program yang dibuat ketika IR dan Phototransistor mendeteksi kekeruhan air

REFERENSI


Video Demo:




Nama penulis Ria Rahmad Fathoni. Penulis dilahirkan di Grobogan, 18 Oktober 1996. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SDN 4 Godong, SMPN 1 Godong, dan SMAN 1 Godong. Tahun 2015 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.15.3.15 Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa melalui via email: rrfmuslim@gmail.com

 


Nama penulis: Wilda Qudsiyati. Penulis dilahirkan di Semarang tanggal 7 Januari 1998. Penulis telah menempuh pendidikan formal MI Miftahul Huda Batealit Jepara, MTs Miftahul Huda Batealit Jepara, dan SMAN 1 Gebog Kudus. Tahun 2015 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru.

Kemudian diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.15.3.22. Penulis memiliki hobi membaca novel dan menonton film. Penulis beralamat di Desa Raguklampitan RT. 12 RW. 03, Batealit, Jepara. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi via email: wildaqu17@gmail.com



No comments:

Post a Comment