Kontak

Email | elektronikaabcd2015@gmail.com

Search This Blog

MENU

Thursday, January 11, 2018

Kontrol Dan Monitoring Penstabil Level Air Disertai Pendeteksi Kejernihan Air Menggunakan Ponsel Pintar

Kontrol Dan Monitoring Penstabil Level Air Disertai Pendeteksi Kejernihan Air Menggunakan Ponsel Pintar

Amiroh Mukminah1, Firda Khoirunnisa2, Mangaratua Simanihuruk3,
Syahla Shabrina AfanienSamuel BETA5
 Prodi Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275


AbstrakKontrol dan monitoring penstabil level air disertai pendeteksi kejernihan air adalah sebuah modul pengontrol dan memonitoring level air suatu wadah yang dapat di kontrol secara nirkabel menggunakan ponsel pintar android sebagai pengontrolnya. Dengan menggunakan sensor Bluetooth sebagai perantara antara modul Arduino dengan ponsel pintar yang nantinya dikontrol melalui ponsel pintar tersebut. Pengguna dapat menambah dan mengurangi level air yang di inginkan dan dapat mengetahui berapakah level air pada wadah saat ini beserta status kejernihan air tersebut. Pengguna  dapat mengetahui level air dan status kejernihan air saat ini dengan melihat LED Bargraph dan LCD.
Kata Kunci : Arduino, Android, LED Bargraph, Bluetooth, LCD

Abstract - Control and monitoring of water level stabilizer is a controller module and monitoring the water level of a container that can be controlled wirelessly using Android Smartphone as a controller. By using Bluetooth as an intermediary between the sensor module Arduino with Smartphone that will be controlled via the Smartphone. Users can fill in how the water level in want and can find out what the water level in the container at this time. Without using smartphone users can also control and monitor manually. By using the push button swith users can fill in how the water level in want and can find the current water level by looking at the LED Bargraph and LCD.
Keywords: Arduino, Android, LED Bargraph, Bluetooth, LCD


 I.          PENDAHULUAN 
1.1      Latar Belakang
Saat ini hampir setiap orang tidak terlepas dari ponsel sebagai sarana telekomunikasi.  Awalnya fungsi ponsel hanya sebagai alat komunikasi, namun karena perkembangannya sangat pesat maka pemanfaatan ponsel bukan sekedar untuk komunikasi saja. Pemanfaatan teknologi telekomunikasi dengan media ponsel saat ini salah satunya adalah sebagai alat pengontrol lampu. 
Ponsel pintar  merupakan device  yang memiliki sistem operasi yang memungkinkan untuk menjalankan berbagai
aplikasi. Salah satunya dalam aplikasi kontrol dan monitoring penstabil level air disertai kejernihan air menggunakan ponsel pintar. Dalam aplikasi ini, Ponsel pintar digunakan sebagai pemantau status kejernihan air yang dideteksi oleh sensor LDR dan led laser dan mengontrol level air yang dideteksi oleh sensor elektroda .

1.2      Perumusan Masalah
Dari identifikasi yang ada, dapat ditarik beberapa rumusan masalah, yaitu:
1.     Bagaimana cara membuat perangkat yang dapat mengatur dan memonitoring kestabilan level air disertai kejernihan air?
2.     Bagaimana cara memprogram perangkat yang dapat mengatur dan memonitoring kestabilan level air disertai kejernihan air?
3.     Bagaimana cara mengendalikan alat melalui media Bluetooth ?
4.     Bagaimana cara membuat aplikasi pada ponsel pintar untuk memonitoring dan mengontrol kestabilan level air disertai kejernihan air ?

1.3      Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan Proyek Arduino ini adalah sebagai berikut:
1.       Dapat membuat perangkat yang dapat mengatur dan memonitoring kestabilan level air disertai pendeteksi kejernihan air.
2.       Dapat memprogram perangkat yang dapat mengatur dan memonitoring kestabilan level air disertai pendeteksi kejernihan air.
3.       Dapat mengendalikan alat melalui media Bluetooth.
4.       Dapat membuat aplikasi pada ponsel pintar untuk memonitoring dan mengontrol kestabilan level air disertai pendeteksi kejernihan air.

  II.          TINJAUAN PUSTAKA 
Untuk mengetahui berbagai komponen dan peralatan yang dibutuhkan, maka disusunlah tinjauan pustaka sebagai acuan dalam merancang dan membuat aplikasi menggunakan mikrokontroler ARDUINO UNO.

2.1      Bluetooth HC05
Bluetooth HC-05 Adalah sebuah modul Bluetooth SPP (Serial Port Protocol) yang mudah digunakan untuk komunikasi serial wireless (nirkabel) yang mengkonversi port serial ke Bluetooth. HC-05 menggunakan modulasi bluetooth V2.0 + EDR (Enchanced Data Rate) 3 Mbps dengan memanfaatkan gelombang radio berfrekuensi 2,4 GHz.
Modul ini dapat digunakan sebagai slave maupun master. HC-05 memiliki 2 mode konfigurasi, yaitu AT mode dan Communication mode. AT mode berfungsi untuk melakukan pengaturan konfigurasi dari HC-05. Sedangkan Communication mode berfungsi untuk melakukan komunikasi bluetooth dengan piranti lain.
Dalam penggunaannya, HC-05 dapat beroperasi tanpa menggunakan driver khusus. Untuk berkomunikasi antar Bluetooth, minimal harus memenuhi dua kondisi berikut :
1.     Komunikasi harus antara master dan slave.
2.     Password harus benar (saat melakukan pairing).



Gambar 2.1 Bluetooth HC-05

Jarak sinyal dari HC-05 adalah 10 meter, dengan kondisi tanpa halangan. Adapun spesifikasi dari HC-05 adalah :
a.     Hardware :
·       Sensitivitas -80dBm (Typical)
·       Daya transmit RF sampai dengan +4dBm.
·       Operasi daya rendah 1,8V – 3,6V I/O.
·       Kontrol PIO.
·       Antarmuka UART dengan baudrate yang dapat diprogram.
·       Dengan antena terintegrasi.
b.     Software :
·       Default baudrate 9600, Data bit : 8, Stop bit = 1, Parity : No Parity, Mendukung baudrate : 9600, 19200, 38400, 57600, 115200, 230400 dan 460800.
·       Auto koneksi pada saat device dinyalakan (default).
·       Auto reconnect pada menit ke 30 ketika hubungan putus karena range koneksi.

2.2      Mikrokontroler ARDUINO UNO
Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328.  Memiliki 14 pin input dari output digital  dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC yang-ke adaptor-DC atau baterai untuk menjalankannya.



Gambar 2.2 ARDUINO UNO

2.3      LCD (Liquid Crystal Display)
Display elektronik adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. LCD (Liquid Crystal Display) adalah salah satu jenis display elektronik yang dibuat dengan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD (Liquid Crystal Display) berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik.
LCD adalah lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening dengan elektroda transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven-segment dan lapisan elektroda pada kaca belakang. Ketika elektroda diaktifkan dengan medan listrik (tegangan), molekul organik yang panjang dan silindris menyesuaikan diri dengan elektroda dari segmen. Lapisan sandwich memiliki polarizer cahaya vertikal depan dan polarizer cahaya horisontal belakang yang diikuti dengan lapisan reflektor. Cahaya yang dipantulkan tidak dapat melewati molekul-molekul yang telah menyesuaikan diri dan segmen yang diaktifkan terlihat menjadi gelap dan membentuk karakter data yang ingin ditampilkan.
Pin, kaki atau jalur input dan kontrol dalam suatu LCD (Liquid Crystal Display) diantaranya adalah : Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin ditampilkan menggunakan LCD (Liquid Crystal Display) dapat dihubungkan dengan bus data dari rangkaian lain seperti mikrokontroler dengan lebar data 8 bit. Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang menentukan jenis data yang masuk, apakah data atau perintah. Logika low menunjukan yang masuk adalah perintah, sedangkan logika high menunjukan data. Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul jika low tulis data, sedangkan high baca data. Pin E (Enable) digunakan untuk memegang data baik masuk atau keluar. Pin VLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras) dimana pin ini dihubungkan dengan trimpot 5 Kohm, jika tidak digunakan dihubungkan ke ground, sedangkan tegangan catu daya ke LCD sebesar 5 Volt.

Gambar 2.3 LCD (Liquid Crystal Display)
2.4      Sensor Elektroda
Sensor elektroda adalah sensor yang terbuat dari logam yang di susun sesuai panjang tiap volume air. Ketika logam mendeteksi air maka air sebagai perantara atau konduktor. Sehingga sensor logam ini seperti saklar yang diaktifkan melalui air.


Gambar 2.4 Sensor Elektroda

2.5      Pompa Air
Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian hisap (suction) dan bagian tekan (discharge). Perbedaan tekanan tersebut dihasilkan dari sebuah mekanisme misalkan putaran roda impeler yang membuat keadaan sisi hisap nyaris vakum. Perbedaan tekanan inilah yang mengisap cairan sehingga dapat berpindah dari suatu reservoir ke tempat lain.


Gambar 2.5 Pompa Air

2.6      Led Bargraph
Pada proyek ini, digunakan LED Bargraph sebagai luaran. LED Bargraph adalah susunan dari beberapa LED (Light Emitting Diode) yang disusun satu baris dalam satu kemasan khusus. LED bargraph yang digunakan adalah jenis LED bargraph yang mempunyai 10 segmen, yaitu rangkaian 10 buah LED yang disusun berurutan dalam sebuah kemasan.
LED bargraph dihubungkan ke perangkat ARM, yang difungsikan sebagai luaran. Ada dua jenis LED bargraph yang digunakan dalam rangkaian variasi LED bargraph ini, yaitu satu buah LED bargraph aktif tinggi dan satu buah LED bargraph aktif rendah. LED bargraph aktif tinggi akan menyala jika diberi logika rendah ‘1’, dan LED bargraph akan padam jika diberi logika tinggi ‘0’. LED bargraph aktif rendah akan menyala jika diberi logika rendah ‘0’, dan LED bargraph akan padam jika diberi logika tinggi ‘1’. Agar tampilan LED bargraph ini dapat aktif, maka kabel penghubung memungkinkan LED harus dihubungkan singkat.


Gambar 2.6 LED Bargraph

2.7      Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).

 Gambar 2.7 Buzzer

2.8      SSR (Solid State Relay)
Solid State Relay (SSR) adalah relay/saklar elektronik semikonduktor yang memiliki kelebihan dan kekurangan dibandingkan dengan relay konvensional (elektro mekanik). Sistem isolasi pada solid state relai pada umumnya terisolasi secara optik sedangkan relay konvensional (elektro mekanik) terisolasi secara fisik, akondisi ini akan memberikan keuntungan dan kerugian tersendiri antara solid state relay dan relay konvensioanl. Kelebihan dan kekurangan antara solid state relay dengan relay konvensional (elektro mekanik) dapat dilihat dari sisi pengoperasiannya dan performasinya.

Gambar 2.8 SSR (Solid State Relay)

2.9      LDR dan LED Laser
Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis Resistor yang nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang diterimanya. Nilai Hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya terang dan nilai Hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap. Dengan kata lain, fungsi LDR (Light Dependent Resistor) adalah untuk menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya (Kondisi Terang) dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.

                Laaser (Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation) adalah sebuah alat yang menggunakan efek mekanika kuantum, pancaran terstimulasi, untuk menghasilkan sebuah cahaya yang koherens dari medium “lasing” yang dikontrol kemurnian, ukuran, dan bentuknya.

Gambar 2.9 LDR dan Laser

2.10 
Transistor
Pengertian Transistor adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan Emitor (Pemancar). Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung (switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan masih banyak lagi fungsi lainnya. Selain itu, transistor juga dapat digunakan sebagai kran listrik sehingga dapat mengalirkan listrik dengan sangat akurat dan sumber listriknya.
Transistor sebenarnya berasal dari kata “transfer” yang berarti pemindahan dan “resistor” yang berarti penghambat. Dari kedua kata tersebut dapat kita simpulkan, pengertian transistor adalah pemindahan atau peralihan bahan setengah penghantar menjadi suhu tertentu. Transistor pertama kali ditemukan pada tahun 1948 oleh William Shockley, John Barden dan W.H, Brattain. Tetapi, komponen ini mulai digunakan pada tahun 1958. Jenis Transistor terbagi menjadi 2, yaitu transistor tipe P-N-P dan transistor N-P-N.

Gambar 2.10 Transistor

  III.            PERANCANGAN ALAT
 3.1     Perangkat Keras dan Rangkaian Elektronika
Adapun komponen yang digunakan dalam pembuatan alat pemantau dan pengaman pompa air berdasarkan arus listrik yang mengalir ini diantaranya:
1.     Arduino Uno
2.     LCD 16x2
3.     Bluetooth HC – 05
4.     Buzzer
5.     Sensor Elektroda
6.     Driver Pompa (SSR)
7.     Pompa
8.     Sensor Cahaya ( LDR+ Led Laser)
9.     Led bargaph
10. Rangkaian Power supply
11. Rangakaian Transistor Penguat BD 139

 3.2     Blok Diagram Hubungan Komponen Utama



Gambar 3.1 Diagram Blok Kontrol Dan Monitoring Penstabil Level Air Disertai Pendeteksi Kejernihan Air Menggunakan Ponsel Pintar

Berikut keterangan singkat dari gambar blok diagram diatas :
1.     Ponsel pintar digunakan untuk mengirim perintah mengaktifkan atau mematikan pompa scara otomatis.
2.     Bluetooth HC-05 digunakan sebagai media perantara yang menghubungkan modul level air dengan APK pada ponsel pintar sehingga dapat mengirimkan data melalui jaringan nirkabel Mikrokontroler Arduino UNO digunakan untuk memproses data masukkan berupa perintah mati/nyala pompa.
3.     Sensor Elektroda digunakan sebagai masukan ke arduino untuk mengetahui level air pada wadah.
4.     Sensor LDR dan led laser  digunakan sebagai masukan ke arduino untuk mendeteksi status kejernihan air .
5.     Mikrokontroler Arduino UNO digunakan untuk memproses data masukkan berupa sensor elektroda dan push button, kemudian memproses dan mengirimkan data tersebut melalui bluetooth sehingga dapat ditampilkan data pada apk android dan ke luaran.
6.     Led bargraph 1 warna sebagai indikator untuk keadaan level air pada wadah.
7.     Led bargraph 3 warna sebagai indikator untuk keadaan status air pada wadah.
8.     Buzzer digunakan sebagai indikator saat pompa masuk atau pompa keluar bekerja maka buzzer akan bekerja.
9.     LCD digunakan sebagai indikator nilai setting dan keadaan level air pada wadah.

 3.3     Diagram Alir



Gambar 3.2 Diagram Alir Program Utama



Gambar 3.3 Diagram Alir Sub Program Bluetooth




Gambar 3.4 Diagram Alir Sub Program Cek Sensor



Gambar 3.5 Diagram Alir Sub Program Kejernihan



Gambar 3.6 Diagram Alir Sub Program Kerja Pompa


 3.4     Cara Kerja Alat
Cara kerja modul ini menggunakan ponsel pintar. Dengan cara menggunakan ponsel pintar pertama-tama pengguna menginstal aplikasi untuk memproses sensor bluetooth. Setelah aplikasi terinstall lalu pengguna membuka aplikasi tersebut dan sebelumnya pastikan bluetooth dalam keadaan aktif. Pada tampilan menu awal tekan bagian Bluetooth lalu pilih device bluetooth sensor yang akan di hubungkan. Setelah itu maka akan tertulis Connected. Terdapat tampilan menu yaitu set level air, nilai setting level air, level air, status kejernihan, pompa keluar, dan pompa masuk. Set level air digunakan untuk pengguna berapa level air yang diinginkan. Nilai setting level air sebagai monitor berapa level air yang diinginkan. Level air sebagai monitor berapa level air saat ini. Status kejernihan sebagai tanda kondisi air jernih atau kotor. Pompa keluar sebagai monitor pada pompa yang keluar apakah bekerja atau tidak. Pompa masuk sebagai monitor pada pompa yang masuk apakah bekerja atau tidak. Setelah pengguna men set dari menu bagian set level air di situ terdapat level 1, level 2, level 3, dan lain lain maka pompa akan aktif mengisi/membuang air pada wadah.
Setelah itu kita dapat memantau berapa level saat ini di LED Bargraph atau dapat di pantau melalui LCD.

 3.5     Pengujian Alat
Tampilan APK Android
1.     Tampilan Awal


2.     Menghubungkan Perangkat




3.     Tampilan Awal Setelah Bluetooth Terkoneksi

4.     Proses Setting Level Air  4 ke Level 3
   IV.  PENUTUP

4.1     Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan, pengambilan data, dan penganalisaan terhadap data yang telah didapat pada penelitian ini, maka didapatkan kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1.       Pemantauan penstabil level air dapat dilakukan menggunakan rangkaian sensor elektroda dan diproses dengan mirkrokontroller Arduino.
2.       Masukan dari rangkaian sensor elektroda diproses sesuai dengan program yang dituliskan pada arduino yang bertujuan membaca ada tidaknya air pada tiap level.
3.       Pengendalian perangkat dapat menggunakan smartphone yang berkumunikasi dengan media bluetooth yang terhubung dengan serial komunikasi pada mikrokontroller arduino.
4.       Aplikasi yang digunakan sebagai antar muka pada smartphone dibuat dengan aplikasi App Inventor yang bertujuan mempermudah pengiriman dan penyajian data.





4.2 Dokumentasi Alat




REFERENSI

Nama penulis Amiroh Mukminah. Penulis dilahirkan di kota Semarang tanggal 15 Januari  1997. Penulis telah menempuh pendidikan formal di, SD N Karanganyar 02 Semarang, SMP N 18 Semarang, dan SMK Penerbangan Semarang. Tahun 2015  penulis telah menyelesaikan pendidikan SMK. Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.15.0.02. Apabila ada kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi melalui email:  amiroh.mukminah@gmail.com.








Nama penulis Firda Khoirunnisa. Penulis dilahirkan di kota Semarang tanggal 16 Mei 1997. Penulis telah menempuh pendidikan formal di MI Al-Khoiriyyah 1 Semarang, SMP N 10 Semarang, dan SMA N 09 Semarang. Tahun 2015 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.15.0.11. Apabila ada kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi penulis melalui email: firda.khoir16@gmail.com  






Nama penulis Mangaratua Simanuhuruk.Penulis lahir di kota Semarang  tanggal 15 Agustus 19967 Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD N Gebangsari 01/02 Semarang, SMP PL Bonifasio Semarang, dan SMA N 10 Semarang. Tahun 2015 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.15.0.14. Apabila ada kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi penulis melalui email: mangaratua46@gmail.com  






Nama penulis Syahla Shabrina Afanien. Penulis dilahirkan di kota Semarang tanggal 29 Agustus 1997. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Islam Darul Mu’minin Tangerang, SMP N 08 Semarang, dan SMK N 04 Semarang. Tahun 2015 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.15.0.24. Apabila ada kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi penulis melalui email: syahlashabrina@gmail.com  







Unduh Presentasi disini
Unduh Laporan disini
Unduh Program disini
Unduh Diagram Pengawatan disini
Unduh Diagram Rangkaian disini
Unduh Diagram Blok disini
Unduh Diagram Alir disini
Unduh Video Demo Alat disini

No comments:

Post a Comment