Penyeleksi dan Penghitung Botol Bening Berdasarkan Tinggi dan Label
Penyeleksi dan Penghitung Botol Bening
Berdasarkan Tinggi dan Label |
Ari Hardaya1, Arifian
Muhammad Samudra2, Prasetyo Muhammad Sakti3, Rudi Rizaldi4
Pengampu
Dr. Samuel BETA, Ing. Tech.,M.T.4
Prodi
Eletronika Jurusan Elektro Politeknik Negeri Semarang
Jl.
Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275
E-mail
: arihardaya@gmail.com1, arifiansamudra97@gmail.com2, prasetyo.0724@gmail.com3, rudirizaldi2@gmail.com4, sambetak2@gmail.com5
|
Intisari - Untuk mengetahui adanya label pada botol
berbahan gelas, dibutuhkan alat untuk mendeteksi botol yang berlabel atau tidak
berlabel. Selain itu juga
dapat digunakan untuk mengetahui jumlah botol berlabel dan tidak berlabel yang
telah diseleksi tersebut berdasarkan ketinggian botol. Maka dalam proyek ini dibuatlah aplikasi Arduino menggunakan masukan sensor berupa
photodioda dan laser,proximity dan ada push button untuk mereset
perhitungan, sedangkan luaran berupa motor servo, LED, buzzer dan LCD. Photodioda digunakan untuk mendeteksi label yang
ada di kemasan botol dengan laser sebagai sumber cahaya. Dan untuk menyeleksi botol yang berlabel atau tidak
berlabel digunakan motor servo. Untuk menyeleksi ketinggian botol menggunakan
proximity. Sedangkan Arduino sebagai kontroler dan pemroses sinyal.
Kata Kunci : Arduino Uno, Photodioda, Laser, Motor Servo, LCD, Limit Switch, Push Button, Proximity
Abstract - To know there is a label on
the bottle that made from glasses, needs a tool to detect a bottle labeled or unlabeled. It can also be used to knowing the number
of labeled and unlabeled bottles that have been selected based on bottle
height. So in this project, we make an Arduino application using sensor as input from
photodiode and laser, proximity and there is push button that used to reset
the calculation. Whereas
the output that used are motor servo, LED,
buzzer and LCD. Photodiode used to detect label on the bottle with laser as a light source. And motor servo used to
select bottle labeled or unlabeled. Proximity is used to
select bottles based on the height of the bottle. Whereas Arduino as a controller and signal processor.
Keyword : Arduino Uno,
Photodiode, Laser, Motor Servo, LCD, Limit Switch, Push Button
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Di bidang industri, suatu produk dapat menjadi terkenal
dikarenakan brand yang ada pada label produk itu sendiri. Maka
suatu produk harus memiliki kemasan yang menarik serta tidak memiliki
kecacatan. Dan untuk itu, proses penyeleksi terpasangnya label pada kemasan
produk dirasa sangat penting. Khususnya di Indonesia, banyak industri yang masih menyeleksi
label secara manual. Hal ini akan menimbulkan potensi kesalahan saat penyeleksian, dikarenakan human error. Selain itu, proses penyeleksian yang dilakukan secara manual dirasa
tidak efisien jika label produk yang diseleksi banyak dan akan memerlukan
tenaga manusia yang banyak pula. Dalam prinsip ekonomi, hal ini akan membebani
biaya produksi. Maka proses penyeleksian label produk ini perlu digantikan oleh
mesin sehingga dapat berjalan secara otomatis dan lebih modern.
B.
Tujuan
Tujuan pembuatan alat ini antara lain :
1. Sebagai modul pembelajaran.
2. Membuat sebuah alat yang dapat digunakan
untuk menyeleksi dan menghitung botol bahan gelas berdasarkan ketinggian dan berlabel.
C.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang, akan ditentukan beberapa rumusan masalah, yaitu :
1. Bagaimana photodioda dapat mendeteksi botol
yang berlabel dan tidak berlabel?
2. Bagaimana
alat dapat menyimpan jumlah botol yang telah diseleksi pada keadaan alat padam
atau tidak ada arus listrik?
3. Bagaimana
proximity dapat digunakan untuk menyeleksi botol berdasarkan ketiggian dari
botol?
D.
Pembatasan Masalah
Dalam
pembuatan alat ini penulis akan membuat batasan permasalahan agar tidak
menyimpang dari spesifikasi dan kemampuan alat yang dibuat. Pembatasan masalah
tersebut adalah :
1.
Alat ini
berfungsi untuk menyeleksi botol bahan gelas berdasarkan ketiggian dan berlabel menggunakan sensor cahaya
(photodioda),proximity dan keluarannya
motor servo.
2. Alat ini juga bisa menghitung jumlah botol
yang telah diseleksi dengan keluaran LCD.
II.
DASAR
TEORI
A.
Studi Pustaka
1)
Arduino Uno
Arduino Uno
adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet). Memiliki 14 pin
input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan
sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi
USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung mikrokontroler
agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer
dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC yang ke adaptor DC atau
baterai untuk menjalankannya.
Gambar 1. Arduino Uno
Arduino Uno R3
berbeda dengan semua board sebelumnya karena Arduino Uno R3 ini
tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Melainkan
menggunakan fitur dari ATMega 16U2 yang diprogram sebagai konverter USB-to-serial.
Tabel 1. Deskripsi Arduino Uno R3
Mikrokontroler
|
ATMega 328
|
Operating Voltage
|
5 V
|
Input Voltage
(recommended)
|
7 – 12 V
|
Input Voltage (Limit)
|
6 – 20 V
|
Digital I/O Pins
|
14
|
Analog Input Pins
|
6
|
DC Current per I/O Pin
|
40 mA
|
DC Current for 3,3 V
Pin
|
50 mA
|
Flash Memory
|
32 KB
|
SRAM
|
2 KB
|
EPROM
|
1 KB
|
Clock Speed
|
16 MHz
|
Digunakan
Arduino UNO mengingat untuk alat ini hanya membutuhkan 10 pin I/O.
2) Photodioda
Photodioda adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya (peka
cahaya). Jenis cahaya yang dapat dideteksi photodioda yaitu infra-merah, cahaya tampak, ultraviolet, sampai sinar-X.
Perbedaan photodioda
dengan dioda biasa adalah besaran “Arus Bocor”
pada photodioda dipengaruhi intensitas cahaya yang
diterimanya. Semakin banyak intensitas yang diterima, semakin besar arus
bocor pada sambungan PN, dan sebaliknya
Gambar 2. Bentuk fisik photodiode
Gambar 3. Simbol Photodioda
-
Penggunaan photodioda dalam rangkaian yaitu :
1. Pada saat keadaan banyak cahaya
Arus
Bocor pada sambungan PN Besar, sehingga banyak arus yang mengalir ke Ground. Akibatnya
tegangan yang masuk ke pin ADC [A0] Arduino Semakin Kecil.
2. Pada saat keadaan sedikit cahaya
Arus
Bocor pada sambungan PN Kecil, sehingga sedikit arus yang mengalir ke Ground. Akibatnya
tegangan yang masuk ke pin ADC [A0] Arduino Semakin Besar.
3)
Dioda Laser
Laser adalah suatu alat yang dapat memancarkan gelombang elektromagnetik melewati
suatu proses yang dinamakan emisi spontan. Seperti halnya LED, jenis dioda ini memancarkan cahaya dengan
panjang gelombang tertentu. Istilah laser merupakan singkatan dari light
amplification by stimulated emission of radiation. Berkas laser umumnya
sangat koheren, yang mengandung arti bahwa cahaya yang dipancarkan tidak
menyebar dan rentang frekuensinya sempit (monochromatic light). Laser
merupakan bagian khusus dari sumber cahaya.
Gambar 4. Bentuk fisik dioda laser
Gambar 5. Simbol dioda laser
Umumnya,
sumber cahaya memiliki emisi (pancaran
elektron) yang tidak koheren (berhubungan), spektrum frekuensi
lebar, dan fasanya bervariasi (acak). Seperti pada gambar dibawah ini :
Berbeda dengan laser, emisi
dikuatkan, spektrum frekuensi dipersempit, fasanya disearahkan (diseragamkan). Sehingga hal ini menyebabkan cahaya dari laser lebih kuat. Seperti
dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
-
Penggunaan
diode laser dalam rangkaian yaitu :
1. Keadaan botol tidak berlabel
Pada saat keadaan botol tidak berlabel, sinar laser akan menembus botol.
Hal ini mengakibatkan photodioda terkena cahaya, sehingga arus bocor besar dan
tegangan keluaran kecil.
2. Keadaan botol berlabel
Berbeda pada saat keadaan botol berlabel, sinar laser tidak
akan menembus botol. Sehingga photodioda tidak terkena cahaya,
mengakibatkan arus bocor yang kecil dan tegangan keluaran besar.
Tegangan keluaran dibaca dengan ADC pada arduino dan dibandingkan dengan suatu nilai
referensi, dan hasilnya sebagai indikasi apakah botol berlabel atau tidak
berlabel.
4)
Motor Servo
Motor Servo merupakan salah satu
jenis aktuator putar yang
menggunakan Motor DC sebagai penggerak dan dilengkapi susunan gear dan rangkaian kendali posisi didalamnya.
Ada 2 jenis motor servo, yaitu:
1.
Motor servo standar (standart)
bergerak dalam jangkauan sudut 180 derajat.
2. Motor servo kontinyu
(continunous)
bergerak dalam jangkauan putar 360 derajat
Gambar
6. Bentuk fisik motor servo
Untuk menggerakan motor servo, dilakukan dengan memberi pulsa
dengan periode 20 ms (milidetik) dan lama pulsa “tinggi” antara
1 ms sampai dengan 2 ms. Contoh:
1.
Pulsa 1 ms, akan memutar motor servo ke kiri.
2.
Pulsa 1,5 ms, akan menggerakan servo ke posisi tengah (netral).
3.
Pulsa 2 ms, akan memutar motor servo ke kanan.
Penggunaan motor
servo dalam rangkaian yaitu alat ini menggunakan motor servo standar dengan lingkup gerak 180 derajat. Dikarenakan tuas pendorong botol harus
berhenti pada posisi sudut tertentu (sesuai dengan yang diinginkan). Mengingat motor servo kontinyu hanya
dapat berputar ke kiri, berhenti,
dan berputar ke kanan namun tidak dapat berhenti pada posisi
yang ditentukan.
5) Limit Switch
Limit switch adalah suatu alat yang berfungsi untuk
memutuskan dan menghubungkan arus listrik pada suatu rangkaian, berdasarkan
struktur mekanik dari limit switch itu sendiri. Limit
switch memiliki tiga buah terminal, yaitu: central terminal,
normally close (NC) terminal, dan normally open (NO) terminal. Sesuai
dengan namanya, limit switch digunakan untuk membatasi kerja dari
suatu alat yang sedang beroperasi. Terminal NC, NO, dan central dapat digunakan untuk memutuskan
aliran listrik pada suatu rangkaian atau sebaliknya.
Gambar
7. Bentuk fisik limit switch
Perbedaan
limit switch dengan switch secara mekanik yaitu pada limit switch terdapat pegas
dan tuas. Apabila tuas ditekan/tertekan, kontak COM-NO akan terhubung.
Gambar 8. Konstruksi dan simbol limit switch
Penggunaan limit switch dalam rangkaian yaitu
sebagai berikut :
Pada alat ini digunakan
untuk mengetahui apakah ada botol yang diletakkan atau tidak. Konfigurasi rangkaian “aktif rendah” dan menggunakan resistor pull up internal.
1. Pada saat keadaan tidak ada botol
Pada saat tidak ada botol limit switch tidak
tertekan, sehingga menyebabkan arus dari Vcc menuju port melalui R Pull Up dan pin D9 berlogika “1” (tidak ada botol).
2.
Pada saat keadaan ada
botol
Pada
saat ada botol limit switch tertekan, sehingga menyebabkan arus dari Vcc melalui R Pull Up akan diteruskan menuju
Ground dan pin
D9 berlogika
“0” (ada
botol).
6) Push Button (Tactile Switch)
Push button disebut juga tombol
“Push On”, dimana kontak-kontak dari push button ini akan terhubung pada saat tuas dari tombol tersebut ditekan. Dan akan kembali
terputus saat dilepas.
Gambar 9. Bentuk fisik push button (tactile
switch)
Hanya terdapat 1 atau 2 pasang kaki yang berfungsi sama halnya seperti kaki COM dan
NO pada saklar/switch pada umumnya.
Penggunaan push button dalam rangkaian yaitu
sebagai berikut :
Pada alat ini digunakan
untuk mengetahui apakah tombol reset ditekan atau tidak.
Konfigurasi rangkaian “aktif rendah” dan menggunakan resistor pull up internal.
1. Tombol reset tidak
ditekan
Pada saat tombol reset
tidak ditekan arus
dari Vcc
menuju port
melalui R Pull Up, mengakibatkan pin D9 berlogika “1” (jumlah tidak di reset).
2. Tombol reset ditekan
Pada saat tombol reset
ditekan arus dari Vcc melalui R Pull Up diteruskan menuju
Ground, mengakibatkan pin D9 berlogika “0” (jumlah di reset).
7) Penampil Karakter LCD 16x2
LCD
(Liquid Crystal Display) adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi
untuk menampilkan informasi berupa gambar atau tulisan pada media tampil yang umumnya terbuat dari kaca.
Bahan
yang digunakan untuk menampilkan informasi tersebut adalah kristal cair, yang dapat dipengaruhi arus listrik. Pada LCD umumnya terdapat rangkaian elektronik yang berfungsi untuk
menyimpan data sementara yang akan ditampilkan, dan juga untuk mengaktifkan kristal cair tersebut.
Gambar
10. Bentuk fisik LCD
Penggunaan LCD dalam rangkaian
Pada alat ini digunakan untuk menampilkan pesan awal, dan informasi jumlah botol berlabel dan tidak berlabel yang terhitung.
Tampilan Pesan Awal
(Pesan Awal Tampil Selama 1.5 Detik)
Tampilan ketika proses penghitungan
8) Proximity E18-d80nk
Sensor Deteksi
Objek/ Proximity Switch yang mampu mendeteksi objek dalam jarak 3-80cm
(Adjustable).
Jarak deteksi
3-80cm dapat diatur sesuai keperluan dengan memutar potensiometer pada bagian
belakangnya, mudah dipasang dan mudah dipakai.
Pada kepala
Proximity switch ini terdapat sepasang Transmitter dan Receiver untuk
mendeteksi objek/halangan.
Proximity pada
jarak yang disetting.
9) LED ( Light Emitting Diode)
adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya
monokromatik ketika diberikan tegangan maju.
Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan
semikonduktor yang dipergunakannya.
Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen
sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya.
10) Buzzer
adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi
untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara.
Pada
dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker.
LED dan Buzzer - Penggunaan Dalam
Rangkaian
Sebagai indikator
Lolos Uji
|
Tidak Lolos Uji
|
Botol berlabel dan proximity logic 0
|
Berlabel dan
Proximity logic 1
|
Tidak Berlabel dan
Proximity logic 1
|
|
Tidak berlabel dan
Proximity logic 0
|
B. Diagram
Blok
Diagram blok sistem dirancang untuk dapat
mengetahui prinsip kerja keseluruhan sistem ataupun rangkaian. Tujuan lainnya
adalah memudahkan proses perancangan dan pembuatan pada masing-masing bagian,
sehingga dapat dibuat sistem sesuai dengan yang diinginkan. Berikut adalah
diagram blok alat yang ditunjukkan pada gambar 11.
Gambar
11. Diagram blok sistem
Keterangan :
§ Push button digunakan untuk tombol reset.
§ Limit switch digunakan untuk mendeteksi adanya
botol atau tidak.
§ Photodioda digunakan untuk mendeteksi botol gelas
berlabel atau tidak.
§ Arduino Uno digunakan untuk mengolah data dan
masukan.
§ LCD digunakan sebagai luaran untuk menampilkan
jumlah botol gelas berlabel dan tidak berlabel yang telah diseleksi.
§ Motor servo digunakan untuk menggeser botol
gelas ke kiri atau ke kanan sesuai ada tidaknya label pada botol gelas
tersebut.
C. Prinsip
kerja alat
Ketika limit switch tertekan ini menunjukkan
bahwa ada botol gelas, kemudian photodioda mendeteksi botol gelas berlabel atau
tidak. Proximity akan menyeleksi berdasarkan ketinggian botol. Setelah itu motor servo akan bekerja apabila
botol gelas berlabel dan ketinggian sesuai maka akan digeser ke kanan, jika tidak botol gelas akan digeser ke kiri. Lalu jumlah botol akan ditampilkan pada
LCD. Untuk mereset jumlah botol, digunakan push button yang ada pada box yang
merupakan tombol reset.
D. Perancangan
Perangkat keras
Membuat rancangan perangkat keras meliputi
pembuatan mekanik alat, rangkaian elektronik untuk catu daya dan sistem secara keseluruhan.
1) Pembuatan
mekanik
2)
Rangkaian catu daya
Gambar
12. Rangkaian catudaya
3) Rangkaian
alat penyeleksi dan penghitung botol bening berdasarkan tinggi dan label
Pada gambar di bawah ini ditunjukkan
keseluruhan rangkaian untuk alat penyeleksi botol gelas berlabel dan tidak
berlabel dengan pengawatan yang menunjukkan terletak di pin mana saja masukan
dan luaran alat.
Gambar 13. Rangkaian alat penyeleksi botol
gelas berdasarkan ketinggian dan
berlabel
4)
Perancangan program Arduino
Perancangan program ARM digunakan untuk
mengatur kinerja keseluruhan dari sistem yang terdiri dari beberapa perangkat
keras sehingga sistem ini dapat bekerja dengan baik dan untuk mengolah data
masukan agar menghasilkan keluaran yang sesuai dengan yang dikehendaki. Untuk
memberikan gambaran umum jalannya program dan memudahkan pembuatan perangkat
lunak, maka dibuat diagram alir yang menunjukan jalannya program. Diagram alir
program ditunjukan pada gambar dibawah :
Gambar
14. Diagram alir
5)
Pengawatan
Pada gambar di bawah ini ditunjukkan pengawatan
luar maupun dalam box yang digunakan dalam pembuatan alat
Gambar
15. Pengawatan dalam kotak
Gambar
16. Pengawatan luar kotak
6)
Pengujian dan
analisis
Dalam bab ini membahas pengujian
dan analisis alat yang telah dirancang dari peralatan yang telah dibuat.
Pengujian dilakukan dengan pengukuran tiap-tiap blok dengan tujuan mengamati
apakah blok-blok tersebut bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian ini
dilakukan berdasarkan pada
masing-masing rangkaian pendukung
secara keseluruhan. Berikut adalah
pengujian yang dilakukan :
7) Pengujian motor servo
Pengujian ini dilakukan bertujuan untuk
mengetahui apakah motor servo dapat bekerja sesuai yang diinginkan atau tidak.
Jika botol gelas berlabel maka motor servo akan bergerak ke kanan, jika botol
gelas tidak berlabel maka motor servo akan bergerak ke kiri. Apabila tidak ada
botol maka motor servo akan bergerak ke tengah di tempat semula.
8) Pengujian alat penyeleksi dan
penghitung botol bening berdasarkan tinggi dan label
Pengujian ini dilakukan bertujuan untuk
mengetahui apakah alat yang dibuat sudah sesuai dengan yang diinginkan atau
belum. Ketika limit switch mendeteksi adanya botol, kemudian laser bekerja jika
photodioda menerima banyak cahaya ini berarti botol gelas tersebut tidak
berlabel dan jika photodioda menerima sedikit cahaya ini
berarti botol gelas tersebut berlabel, botol tidak akan lolos uji jika
ketinggian belum terpenuhi sesuai dengan yang ditentukan dan botol tidak
berlabel. motor servo akan menggerakkan
botol ke kiri. Setelah itu motor servo akan kembali ke posisi tengah. Jumlah
botol gelas yang tidak lolos uji akan ditampilkan pada LCD. Sedangkan apabila botol
gelas tersebut berlabel dan ketinggian sesuai dengan yang ditentukan. Kemudian motor servo akan
menggerakkan botol gelas ke kanan, setelah itu motor servo akan kembali ke
posisi tengah lagi. Jumlah botol gelas yang lolos uji akan ditampilkan pada LCD.
Kemudian jika ingin mereset perhitungan, yaitu dengan menekan tombol reset yang
ada di box. Pada alat ini, jika terjadi mati listrik maka sistem akan mati.
Kemudian jika dihidupkan kembali, maka jumlah botol gelas yang telah diseleksi
tidak akan hilang atau masih tersimpan.
III. PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian pada alat penyeleksi dan penghitung botol bening berdasarkan label dan ketinggian ini dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:
1. Photodioda
mendeteksi botol berlabel dan tidak berlabel yaitu apabila photodioda menerima
banyak cahaya dari laser ini mengindikasikan bahwa botol yang diletakkan di
limit switch tersebut tidak berlabel tetapi apabila photodioda menerima sedikit
cahaya dari laser, maka hal ini dapat mengindikasikan bahwa botol yang
diletakkan di limit switch tersebut berlabel.
2. Proximity mendeteksi ketinggian dari botol yang diset
pada potensio untuk menentukan ketinggiannya.
3. Pada
saat alat padam atau tidak ada arus listrik alat ini menyimpan jumlah botol
yang telah diseleksi di EEPROM. Jadi, ketika dinyalakan kembali jumlah botol
yang telah diseleksi akan sama seperti sebelum listrik padam atau tidak ada
arus listrik.
4. Motor bekerja sesuai dengan program arduino yang
dibuat.
Daftar Pustaka
[1] Alat Pembaca Warna (2014) http://belajarduino.blogspot.co.id/2014/07/alat-pembaca-warna_4.html
[2] Alat Pakan Ikan Menggunakan Masukan
Saklar dengan Keluaran LCD dan Motor Servo (2015) http://belajarmikrokontroler2015.blogspot.co.id/2016/02/alat-pakan-ikan-menggunakan-masukan.html
[3] Penyeleksi dan Penghitung
Kemasan Botol Bahan Gelas Berlabel dan Tidak Berlabel (2016) http://belajar-mikrokontroler-2016.blogspot.co.id/2016/12/penyeleksi-dan-penghitung-kemasan-botol.html
Nama penulis: Ari Hardoyo Abdur Rahman. Penulis dilahirkan di
Banyumas, 2 April 1997. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD N 2
Gambarsari, SMP N 1 Kebasen, dan SMA N Patikraja. Tahun 2015 penulis menyelesaikan pendidikan
SMA. Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru. Kemudian diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik
Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan
Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.15.0.06. Apabila ada kritik,
saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi via email: arihardaya@gmail.com
Nama penulis: Arifian
Muhammad Samudra. Penulis dilahirkan di Kendal tanggal 28 Mei 1997. Penulis
telah menempuh pendidikan formal SDN 1 Ngilir, SMP N 1 Kendal, dan SMA N
1 Kendal. Tahun 2015 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun
2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru. Kemudian diterima
menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang
(Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro.
Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.15.0.07. Apabila ada kritik, saran,
dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi via email: arifiansamudra97@gmail.com
Nama penulis: Prasetyo Muhammad Sakti. Penulis dilahirkan di
Semarang, tanggal 7 Oktober 1997, Penulis telah menempuh pendidikan formal MIN
Tinawas, SMP N 7 Surakarta, dan SMK N 2 Surakarta. Tahun 2015 penulis
menyelesaikan pendidikan SMK Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi
mahasiswa baru. Kemudian diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik
Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan
Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.15.0.07. Apabila ada kritik,
saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi via
email:
prasetyo.0724@gmail.com
Nama penulis: Rudi Rizaldi. Penulis dilahirkan di Semarang, tanggal
Kudus, 18 Pebruari 1998, Penulis telah menempuh pendidikan formal MI NU Al
Munawwaroh, MTs N 1 Kudus dan MAN 1 Kudus. Tahun 2015 penulis menyelesaikan pendidikan
SMA Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru. Kemudian diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik
Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan
Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.15.0.19. Apabila ada kritik,
saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi via
email:
rudirizaldi2@gmail.com
2. Unduh Program disini
3. Unduh Presentasi disini
4. Unduh Diagram Alir disini
5. Unduh Gambar Rangkaian disini
6. Unduh Pengawatan disini
7. Unduh Pengawatan Luar disini
8. Unduh Pengawatan Dalam disini
7. Lihat Video Simulasi Alat disini
4. Unduh Diagram Alir disini
5. Unduh Gambar Rangkaian disini
6. Unduh Pengawatan disini
7. Unduh Pengawatan Luar disini
8. Unduh Pengawatan Dalam disini
7. Lihat Video Simulasi Alat disini
Nama pengajar Samuel BETA K. Beliau mengajar di program studi
Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Semarang.
Email : sambetak2@gmail.com
No comments:
Post a Comment