Kontak

Email | elektronikaabcd2015@gmail.com

Search This Blog

MENU

Thursday, January 11, 2018

Penyeleksi dan Penghitung Botol Bening Berdasarkan Tinggi dan Label



Penyeleksi dan Penghitung Botol Bening
Berdasarkan Tinggi dan Label


Ari Hardaya1, Arifian Muhammad Samudra2, Prasetyo Muhammad Sakti3, Rudi Rizaldi4
Pengampu Dr. Samuel BETA, Ing. Tech.,M.T.4
Prodi Eletronika Jurusan Elektro Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275
E-mail : arihardaya@gmail.com1, arifiansamudra97@gmail.com2, prasetyo.0724@gmail.com3, rudirizaldi2@gmail.com4,  sambetak2@gmail.com5


Intisari - Untuk mengetahui adanya label pada botol berbahan gelas, dibutuhkan alat untuk mendeteksi botol yang berlabel atau tidak berlabel. Selain itu juga dapat digunakan untuk mengetahui jumlah botol berlabel dan tidak berlabel yang telah diseleksi tersebut berdasarkan ketinggian botol. Maka dalam proyek ini dibuatlah aplikasi Arduino menggunakan masukan sensor berupa photodioda dan laser,proximity dan ada push button untuk mereset perhitungan, sedangkan luaran berupa motor servo, LED, buzzer dan LCD. Photodioda digunakan untuk mendeteksi label yang ada di kemasan botol dengan laser sebagai sumber cahaya. Dan untuk menyeleksi botol yang berlabel atau tidak berlabel digunakan motor servo. Untuk menyeleksi ketinggian botol menggunakan proximity. Sedangkan Arduino sebagai kontroler dan pemroses sinyal.
Kata Kunci : Arduino Uno, Photodioda, Laser, Motor Servo, LCD, Limit Switch, Push Button, Proximity

Abstract - To know there is a label on the bottle that made from glasses, needs a tool to detect a bottle labeled or unlabeled. It can also be used to knowing the number of labeled and unlabeled bottles that have been selected based on bottle height. So in this project, we make an Arduino application using sensor as input from photodiode and laser, proximity and there is push button that used to reset the calculation. Whereas the output that used are motor servo, LED, buzzer and LCD. Photodiode used to detect label on the bottle with laser as a light sourceAnd motor servo used to select bottle labeled or unlabeled. Proximity is used to select bottles based on the height of the bottle. Whereas Arduino as a controller and signal processor.


Keyword : Arduino Uno, Photodiode, Laser, Motor Servo, LCD, Limit Switch, Push Button




I.        PENDAHULUAN
A.         Latar Belakang
Di bidang industri, suatu produk dapat menjadi terkenal dikarenakan brand yang ada pada label produk itu sendiri. Maka suatu produk harus memiliki kemasan yang menarik serta tidak memiliki kecacatan. Dan untuk itu, proses penyeleksi terpasangnya label pada kemasan produk dirasa sangat penting. Khususnya di Indonesia, banyak industri yang masih menyeleksi label secara manual. Hal ini akan menimbulkan potensi kesalahan saat penyeleksian, dikarenakan human error. Selain itu, proses penyeleksian yang dilakukan secara manual dirasa tidak efisien jika label produk yang diseleksi banyak dan akan memerlukan tenaga manusia yang banyak pula. Dalam prinsip ekonomi, hal ini akan membebani biaya produksi. Maka proses penyeleksian label produk ini perlu digantikan oleh mesin sehingga dapat berjalan secara otomatis dan lebih modern.

B.    Tujuan
Tujuan pembuatan alat ini antara lain :
1.     Sebagai modul pembelajaran.
2.     Membuat sebuah alat yang dapat digunakan untuk menyeleksi dan menghitung botol bahan gelas berdasarkan ketinggian dan berlabel.

C.    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, akan ditentukan beberapa rumusan masalah, yaitu :
1.     Bagaimana photodioda dapat mendeteksi botol yang berlabel dan tidak berlabel?
2.     Bagaimana alat dapat menyimpan jumlah botol yang telah diseleksi pada keadaan alat padam atau tidak ada arus listrik?
3.     Bagaimana proximity dapat digunakan untuk menyeleksi botol berdasarkan ketiggian dari botol?

D.   Pembatasan Masalah
Dalam pembuatan alat ini penulis akan membuat batasan permasalahan agar tidak menyimpang dari spesifikasi dan kemampuan alat yang dibuat. Pembatasan masalah tersebut adalah :
1.     Alat ini berfungsi untuk menyeleksi botol bahan gelas berdasarkan ketiggian dan berlabel menggunakan sensor cahaya (photodioda),proximity dan keluarannya motor servo.
2.     Alat ini juga bisa menghitung jumlah botol yang telah diseleksi dengan keluaran LCD.



II.               DASAR TEORI
A.    Studi Pustaka
1)    Arduino Uno
Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet). Memiliki 14 pin input dari output digital  dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC yang ke adaptor DC atau baterai untuk menjalankannya.

Gambar 1. Arduino Uno
Arduino Uno R3 berbeda dengan semua board sebelumnya karena Arduino Uno R3 ini tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Melainkan menggunakan fitur dari ATMega 16U2 yang diprogram sebagai konverter USB-to-serial.
Tabel 1. Deskripsi Arduino Uno R3
Mikrokontroler
ATMega 328
Operating Voltage
 5 V
Input Voltage (recommended)
7 – 12 V
Input Voltage (Limit)
6 – 20 V
Digital I/O Pins
14
Analog Input Pins
6
DC Current per I/O Pin
40 mA
DC Current for 3,3 V Pin
50 mA
Flash Memory
32 KB
SRAM
2 KB
EPROM
1 KB
Clock Speed
16 MHz

Digunakan Arduino UNO mengingat untuk alat ini hanya membutuhkan 10 pin I/O.

2)    Photodioda
Photodioda adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya (peka cahaya). Jenis cahaya yang dapat dideteksi photodioda yaitu infra-merah, cahaya tampak, ultraviolet, sampai sinar-X.
Perbedaan photodioda dengan dioda biasa adalah besaran “Arus Bocor” pada photodioda dipengaruhi intensitas cahaya yang diterimanya. Semakin banyak intensitas yang diterima, semakin besar arus bocor pada sambungan PN, dan sebaliknya
Gambar 2. Bentuk fisik photodiode
Gambar 3. Simbol Photodioda
-        Penggunaan photodioda dalam rangkaian yaitu :
1.     Pada saat keadaan banyak cahaya
Arus Bocor pada sambungan PN Besar, sehingga banyak arus yang mengalir ke Ground. Akibatnya tegangan yang masuk ke pin ADC [A0] Arduino Semakin Kecil.

2.     Pada saat keadaan sedikit cahaya
Arus Bocor pada sambungan PN Kecil, sehingga sedikit arus yang mengalir ke Ground. Akibatnya tegangan yang masuk ke pin ADC [A0] Arduino Semakin Besar.
3)    Dioda Laser
Laser adalah suatu alat yang dapat memancarkan gelombang elektromagnetik melewati suatu proses yang dinamakan emisi spontan. Seperti halnya LED, jenis dioda ini memancarkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu. Istilah laser merupakan singkatan dari light amplification by stimulated emission of radiation. Berkas laser umumnya sangat koheren, yang mengandung arti bahwa cahaya yang dipancarkan tidak menyebar dan rentang frekuensinya sempit (monochromatic light). Laser merupakan bagian khusus dari sumber cahaya.
Gambar 4. Bentuk fisik dioda laser
Gambar 5. Simbol dioda laser
       Umumnya, sumber cahaya memiliki emisi (pancaran elektron) yang tidak koheren (berhubungan), spektrum frekuensi lebar, dan fasanya bervariasi (acak). Seperti pada gambar dibawah ini :
Berbeda dengan laser, emisi dikuatkan, spektrum frekuensi dipersempit, fasanya disearahkan (diseragamkan). Sehingga hal ini menyebabkan cahaya dari laser lebih kuat. Seperti dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
-        Penggunaan diode laser dalam rangkaian yaitu :
1.     Keadaan botol tidak berlabel
Pada saat keadaan botol tidak berlabel, sinar laser akan menembus botol. Hal ini mengakibatkan photodioda terkena cahaya, sehingga arus bocor besar dan tegangan keluaran kecil.

2.   Keadaan botol berlabel
Berbeda pada saat keadaan botol berlabel, sinar laser tidak akan menembus botol. Sehingga photodioda tidak terkena cahaya, mengakibatkan arus bocor yang kecil dan tegangan keluaran besar.

Tegangan keluaran dibaca dengan ADC pada arduino dan dibandingkan dengan suatu nilai referensi, dan hasilnya sebagai indikasi apakah botol berlabel atau tidak berlabel.

4)    Motor Servo
Motor Servo merupakan salah satu jenis aktuator putar yang menggunakan Motor DC sebagai penggerak dan dilengkapi susunan gear dan rangkaian kendali posisi didalamnya.
Ada 2 jenis motor servo, yaitu:
1.     Motor servo standar (standart) bergerak dalam jangkauan sudut 180 derajat.
2.     Motor servo kontinyu (continunous) bergerak dalam jangkauan putar 360 derajat
Gambar 6. Bentuk fisik motor servo
Untuk menggerakan motor servo, dilakukan dengan memberi pulsa dengan periode 20 ms (milidetik) dan lama pulsa “tinggi” antara 1 ms sampai dengan 2 ms. Contoh:
1.     Pulsa 1 ms, akan memutar motor servo ke kiri.
2.     Pulsa 1,5 ms, akan menggerakan servo ke posisi tengah (netral).
3.     Pulsa 2 ms, akan memutar motor servo ke kanan.

Penggunaan motor servo dalam rangkaian yaitu alat ini menggunakan motor servo standar dengan lingkup gerak 180 derajat. Dikarenakan tuas pendorong botol harus berhenti pada posisi sudut tertentu (sesuai dengan yang diinginkan). Mengingat motor servo kontinyu hanya dapat berputar ke kiri, berhenti, dan berputar ke kanan namun tidak dapat berhenti pada posisi yang ditentukan.

5)    Limit Switch
Limit switch adalah suatu alat yang berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan arus listrik pada suatu rangkaian, berdasarkan struktur mekanik dari limit switch itu sendiri.  Limit switch memiliki tiga buah terminal, yaitu: central terminal, normally close (NC) terminal, dan normally open (NO) terminal. Sesuai dengan namanya, limit switch digunakan untuk membatasi kerja dari suatu alat yang sedang beroperasi. Terminal NC, NO, dan central dapat digunakan untuk memutuskan aliran listrik pada suatu rangkaian atau sebaliknya.
Gambar 7. Bentuk fisik limit switch
Perbedaan limit switch dengan switch secara mekanik yaitu pada limit switch terdapat pegas dan tuas. Apabila tuas ditekan/tertekan, kontak COM-NO akan terhubung.
Gambar 8. Konstruksi dan simbol limit switch
Penggunaan limit switch dalam rangkaian yaitu sebagai berikut :
Pada alat ini digunakan untuk mengetahui apakah ada botol yang diletakkan atau tidak. Konfigurasi rangkaian “aktif rendah” dan menggunakan resistor pull up internal.
1.     Pada saat keadaan tidak ada botol

Pada saat tidak ada botol limit switch tidak tertekan, sehingga menyebabkan arus dari Vcc menuju port melalui R Pull Up dan pin D9 berlogika “1” (tidak ada botol).
2.     Pada saat keadaan ada botol

Pada saat ada botol limit switch tertekan, sehingga menyebabkan arus dari Vcc melalui R Pull Up akan diteruskan menuju Ground dan pin D9 berlogika “0” (ada botol).

6)    Push Button (Tactile Switch)
Push button disebut juga tombol “Push On”, dimana kontak-kontak dari push button ini akan terhubung pada saat tuas dari tombol tersebut ditekan. Dan akan kembali terputus saat dilepas.
Gambar 9. Bentuk fisik push button (tactile switch)
Hanya terdapat 1 atau 2 pasang kaki yang berfungsi sama halnya seperti kaki COM dan NO pada saklar/switch pada umumnya.
Penggunaan push button dalam rangkaian yaitu sebagai berikut :
Pada alat ini digunakan untuk mengetahui apakah tombol reset ditekan atau tidak. Konfigurasi rangkaian “aktif rendah” dan menggunakan resistor pull up internal.
1.     Tombol reset tidak ditekan

Pada saat tombol reset tidak ditekan arus dari Vcc menuju port melalui R Pull Up, mengakibatkan pin D9 berlogika “1” (jumlah tidak di reset).
2.     Tombol reset ditekan

Pada saat tombol reset ditekan arus dari Vcc melalui R Pull Up diteruskan menuju Ground, mengakibatkan pin D9 berlogika “0” (jumlah di reset).

7)    Penampil Karakter LCD 16x2
LCD (Liquid Crystal Display) adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk menampilkan informasi berupa gambar atau tulisan pada media tampil yang umumnya terbuat dari kaca.
Bahan yang digunakan untuk menampilkan informasi tersebut adalah kristal cair, yang dapat dipengaruhi arus listrik. Pada LCD umumnya terdapat rangkaian elektronik yang berfungsi untuk menyimpan data sementara yang akan ditampilkan, dan juga untuk mengaktifkan kristal cair tersebut.
Gambar 10. Bentuk fisik LCD
Penggunaan LCD dalam rangkaian 
Pada alat ini digunakan untuk menampilkan pesan awal, dan informasi jumlah botol berlabel dan tidak berlabel yang terhitung.
Tampilan Pesan Awal
(Pesan Awal Tampil Selama 1.5 Detik)
Tampilan ketika proses penghitungan
8)    Proximity E18-d80nk

Sensor Deteksi Objek/ Proximity Switch yang mampu mendeteksi objek dalam jarak 3-80cm (Adjustable).
Jarak deteksi 3-80cm dapat diatur sesuai keperluan dengan memutar potensiometer pada bagian belakangnya, mudah dipasang dan mudah dipakai.
Pada kepala Proximity switch ini terdapat sepasang Transmitter dan Receiver untuk mendeteksi objek/halangan.
Proximity pada jarak yang disetting.


9)    LED ( Light Emitting Diode)
adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju.
Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya.
Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya.
10)    Buzzer

adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara.
Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker.
LED dan Buzzer  - Penggunaan Dalam Rangkaian
Sebagai indikator
Lolos Uji
Tidak Lolos Uji
Botol berlabel dan proximity logic 0
Berlabel dan
Proximity logic 1


Tidak Berlabel dan
Proximity logic 1


Tidak berlabel dan
Proximity logic 0
& Buzzer bunyi 2x                                              & Buzzer bunyi 1x



B.    Diagram Blok
 Diagram blok sistem dirancang untuk dapat mengetahui prinsip kerja keseluruhan sistem ataupun rangkaian. Tujuan lainnya adalah memudahkan proses perancangan dan pembuatan pada masing-masing bagian, sehingga dapat dibuat sistem sesuai dengan yang diinginkan. Berikut adalah diagram blok alat yang ditunjukkan pada gambar 11.


Gambar 11. Diagram blok sistem

Keterangan :
§  Push button digunakan untuk tombol reset.
§  Limit switch digunakan untuk mendeteksi adanya botol atau tidak.
§  Photodioda digunakan untuk mendeteksi botol gelas berlabel atau tidak.
§  Arduino Uno digunakan untuk mengolah data dan masukan.
§  LCD digunakan sebagai luaran untuk menampilkan jumlah botol gelas berlabel dan tidak berlabel yang telah diseleksi.
§  Motor servo digunakan untuk menggeser botol gelas ke kiri atau ke kanan sesuai ada tidaknya label pada botol gelas tersebut.

C.    Prinsip kerja alat
Ketika limit switch tertekan ini menunjukkan bahwa ada botol gelas, kemudian photodioda mendeteksi botol gelas berlabel atau tidak. Proximity akan menyeleksi berdasarkan ketinggian botol. Setelah itu motor servo akan bekerja apabila botol gelas berlabel dan ketinggian sesuai maka akan digeser ke kanan, jika tidak botol gelas akan digeser ke kiri. Lalu jumlah botol akan ditampilkan pada LCD. Untuk mereset jumlah botol, digunakan push button yang ada pada box yang merupakan tombol reset.

D.   Perancangan Perangkat keras
Membuat rancangan perangkat keras meliputi pembuatan mekanik alat, rangkaian elektronik untuk catu daya dan sistem secara keseluruhan.
1)    Pembuatan mekanik

2)    Rangkaian catu daya

Gambar 12. Rangkaian catudaya


3)    Rangkaian alat penyeleksi dan penghitung botol bening berdasarkan tinggi dan label
Pada gambar di bawah ini ditunjukkan keseluruhan rangkaian untuk alat penyeleksi botol gelas berlabel dan tidak berlabel dengan pengawatan yang menunjukkan terletak di pin mana saja masukan dan luaran alat. 

Gambar 13. Rangkaian alat penyeleksi botol gelas berdasarkan ketinggian dan berlabel

4)    Perancangan program Arduino
Perancangan program ARM digunakan untuk mengatur kinerja keseluruhan dari sistem yang terdiri dari beberapa perangkat keras sehingga sistem ini dapat bekerja dengan baik dan untuk mengolah data masukan agar menghasilkan keluaran yang sesuai dengan yang dikehendaki. Untuk memberikan gambaran umum jalannya program dan memudahkan pembuatan perangkat lunak, maka dibuat diagram alir yang menunjukan jalannya program. Diagram alir program ditunjukan pada gambar dibawah :


Gambar 14. Diagram alir


5)    Pengawatan
Pada gambar di bawah ini ditunjukkan pengawatan luar maupun dalam box yang digunakan dalam pembuatan alat



Gambar 15. Diagram Pengawatan

Gambar 15. Pengawatan dalam kotak



Gambar 16. Pengawatan luar kotak


6)    Pengujian dan analisis
Dalam  bab  ini  membahas pengujian dan analisis alat yang telah dirancang dari peralatan yang telah dibuat. Pengujian dilakukan dengan pengukuran tiap-tiap blok dengan tujuan mengamati apakah blok-blok tersebut bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian ini dilakukan berdasarkan pada 
masing-masing rangkaian pendukung secara keseluruhan. Berikut adalah pengujian yang dilakukan :

7)    Pengujian motor servo
Pengujian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah motor servo dapat bekerja sesuai yang diinginkan atau tidak. Jika botol gelas berlabel maka motor servo akan bergerak ke kanan, jika botol gelas tidak berlabel maka motor servo akan bergerak ke kiri. Apabila tidak ada botol maka motor servo akan bergerak ke tengah di tempat semula.

8)    Pengujian alat penyeleksi dan penghitung botol bening  berdasarkan tinggi dan label
Pengujian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah alat yang dibuat sudah sesuai dengan yang diinginkan atau belum. Ketika limit switch mendeteksi adanya botol, kemudian laser bekerja jika photodioda menerima banyak cahaya ini berarti botol gelas tersebut tidak berlabel dan jika photodioda menerima sedikit cahaya ini berarti botol gelas tersebut berlabel, botol tidak akan lolos uji jika ketinggian belum terpenuhi sesuai dengan yang ditentukan dan botol tidak berlabel. motor servo akan menggerakkan botol ke kiri. Setelah itu motor servo akan kembali ke posisi tengah. Jumlah botol gelas yang tidak lolos uji akan ditampilkan pada LCD. Sedangkan apabila botol gelas tersebut berlabel dan ketinggian sesuai dengan yang ditentukan. Kemudian motor servo akan menggerakkan botol gelas ke kanan, setelah itu motor servo akan kembali ke posisi tengah lagi. Jumlah botol gelas yang lolos uji akan ditampilkan pada LCD. Kemudian jika ingin mereset perhitungan, yaitu dengan menekan tombol reset yang ada di box. Pada alat ini, jika terjadi mati listrik maka sistem akan mati. Kemudian jika dihidupkan kembali, maka jumlah botol gelas yang telah diseleksi tidak akan hilang atau masih tersimpan.

III. PENUTUP

A.   Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian pada alat penyeleksi dan penghitung botol bening berdasarkan label dan ketinggian ini dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:
1. Photodioda mendeteksi botol berlabel dan tidak berlabel yaitu apabila photodioda menerima banyak cahaya dari laser ini mengindikasikan bahwa botol yang diletakkan di limit switch tersebut tidak berlabel tetapi apabila photodioda menerima sedikit cahaya dari laser, maka hal ini dapat mengindikasikan bahwa botol yang diletakkan di limit switch tersebut berlabel.
2. Proximity mendeteksi ketinggian dari botol yang diset pada potensio untuk menentukan ketinggiannya.
3. Pada saat alat padam atau tidak ada arus listrik alat ini menyimpan jumlah botol yang telah diseleksi di EEPROM. Jadi, ketika dinyalakan kembali jumlah botol yang telah diseleksi akan sama seperti sebelum listrik padam atau tidak ada arus listrik.
4.    Motor bekerja sesuai dengan program arduino yang dibuat.

Daftar Pustaka


[2] Alat Pakan Ikan Menggunakan Masukan Saklar dengan Keluaran LCD dan Motor Servo (2015) http://belajarmikrokontroler2015.blogspot.co.id/2016/02/alat-pakan-ikan-menggunakan-masukan.html

[3] Penyeleksi dan Penghitung Kemasan Botol Bahan Gelas Berlabel dan Tidak Berlabel (2016) http://belajar-mikrokontroler-2016.blogspot.co.id/2016/12/penyeleksi-dan-penghitung-kemasan-botol.html




Nama penulis: Ari Hardoyo Abdur Rahman. Penulis dilahirkan di Banyumas, 2 April 1997. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD N 2 Gambarsari, SMP N 1 Kebasen, dan SMA N Patikraja. Tahun 2015 penulis menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru. Kemudian diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.15.0.06. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi via email: arihardaya@gmail.com



Nama penulis: Arifian Muhammad Samudra. Penulis dilahirkan di Kendal tanggal 28 Mei 1997. Penulis telah menempuh pendidikan formal SDN  1 Ngilir, SMP N 1 Kendal, dan SMA N 1 Kendal. Tahun 2015 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru. Kemudian diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.15.0.07. Apabila ada kritik, saran,  dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi via email: arifiansamudra97@gmail.com

Nama penulis: Prasetyo Muhammad Sakti. Penulis dilahirkan di Semarang, tanggal 7 Oktober 1997, Penulis telah menempuh pendidikan formal MIN Tinawas, SMP N 7 Surakarta, dan SMK N 2 Surakarta. Tahun 2015 penulis menyelesaikan pendidikan SMK Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru. Kemudian diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.15.0.07. Apabila ada kritik, saran,  dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi via email:                                                 
prasetyo.0724@gmail.com


Nama penulis: Rudi Rizaldi. Penulis dilahirkan di Semarang, tanggal Kudus, 18 Pebruari 1998, Penulis telah menempuh pendidikan formal MI NU Al Munawwaroh, MTs N 1 Kudus dan MAN 1 Kudus. Tahun 2015 penulis menyelesaikan pendidikan SMA Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru. Kemudian diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.15.0.19. Apabila ada kritik, saran,  dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi via email:
 rudirizaldi2@gmail.com



1. Unduh Jurnal disini
2. Unduh Program disini
3. Unduh Presentasi disini
4. Unduh Diagram Alir disini
5. Unduh Gambar Rangkaian disini
6. Unduh Pengawatan disini
7. Unduh Pengawatan Luar disini
8. Unduh Pengawatan Dalam disini
7. Lihat Video Simulasi Alat disini

Nama pengajar Samuel BETA K. Beliau mengajar di program studi Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Semarang. Email : sambetak2@gmail.com

No comments:

Post a Comment