Kontak

Email | elektronikaabcd2015@gmail.com

Search This Blog

MENU

Monday, January 15, 2018

Pemanas Air dengan Pengendali Jarak Jauh


Pemanas Air dengan Pengendali Jarak Jauh


Anisa Chandra Wibawa1 ; M. Robby Darmawan2 ; M. Zaenal Antoni Cahaya Putra 3, Samuel BETA4
Prodi Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275

Abstrak – Kontrol pemanas menggunakan Arduino Uno sebagai mikrokontrolernya. Sistem kontrol pemanas ini menggunakan remote kontrol berbasis RF433Mhz. RF433Mhz adalah modul yang terdiri dari dua  rangkaian, yaitu rangkaian receiver (RX) sebagai penerima data dan rangkaian transmiter (TX) sebagai pengirim data. Rangkaian transmitter (TX) terpasang dengan saklar push button sebagai masukan remote kontrolnya. Sementara rangkaian receiver (RX) ada dalam box sebagai penerima perintah dan tersambung dengan relay yang akan menjalankan keluaran heater atau pemanas air. Digunakan saklar push button aktif rendah, jadi apabila saklar push button pada remote kontrol ditekan data logika LOW akan dikirim oleh transmitter (TX) untuk kemudian diterima receiver (RX) dalam box untuk menyalakan relay dan heater akan bekerja atau ON, saat saklar logika HIGH, relay tak bekerja dan heater akan mati atau OFF. Remote kontrol berbasis RF433Mhz ini dapat mengendalikan ON dan OFF pemanas pada jarak tertentu sesuai spesifikasi dari modul RF tersebut. Sensor arus menggunakan modul ACS712 ditambahkan untuk mendeteksi ada arus yang mengalir, dan sensor suhu DS18B20 ditambahkan untuk menyalakan buzzer ketika mencapai suhu tertentu. Tampilan suhu dapat dilihat pada modul seven segment yang telah dipasang di luar.
Kata kunci: Arduino, RF433Mhz, Saklar Push Button, Sensor Suhu DS18B20, Sensor Arus ACS712, Seven Segment MAX 7219

Abstract - heating control using Arduino Uno and Arduino Nano as mikrokontrolernya. The heating control system using a remote control-based RF433Mhz. RF433Mhz is a module that consists of two circuits, the receiver circuit (RX) as the data receiver and transmitter circuit (TX) as the sender data. Circuit transmitter (TX) attached with push button switch as a remote control input. Whereas the receiver (RX) in the box as a command receiver and connected to the output relay that will run the heater or water heater. Used push button switch is active low, so if the switch push button on the remote control is pressed the data logic LOW will be sent by the transmitter (TX) and then received the receiver (RX) in the box to turn on the relay and heater will work or ON, when the switch logic HIGH, relay is not working and the heater will die or OFF. RF433Mhz based remote controls for controlling ON and OFF the heater at a certain distance according to specifications of the RF module. ACS712 current sensor uses a module is added to detect the current flowing, and temperature sensors with added modules to power the buzzer when achieve certain temperature. Temperature display can be seen on seven segment
Keywords: Arduino, RF433Mhz, Push Button Switches, Temperature Sensor DS18B20, Flow Sensor ACS712, seven segment MAX 7129.


I.               PENDAHULUAN
Heater merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan air ataupun memasak air. Heater banyak digunakan pada rumah tangga, pabrik, maupun rumah sakit, karena penggunaannya yang mudah dan praktis. Akan tetapi dengan kepraktisan heater ini, membuat banyak orang lalai, karena terkadang mereka lupa kalau sedang menggunakan heater. Lalu air yang mereka masak lama-lama akan habis dan bisa saja terjadi kebakaran akibat kelalaian tersebut.
Kemudian dibuatlah heater otomatis ini, karena bisa dikontrol menggunakan remote, dan apabila lupa untuk dimatikan, alarm akan berbunyi, dan dalam waktu tertentu heater akan otomatis mati.

II.             TINJAUAN PUSTAKA
2.1          Arduino Uno
Arduino merupakan sebuah platform physical computing yang bersifat open source. Arduino adalah kombinasi dari hardware, bahasa pemrograman dan integrated development environment (IDE). IDE merupakan software yang digunakan untuk menulis program, mengkompilasi menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam memori mikrokontroler.  Mikrokontroler yang digunakan dalam penelitian ini adalah Arduino UNO.Arduino Uno adalah papan mikrokontroler berbasis ATmega328.Arduino Uno memiliki 14 digital pin input/output, dimana 6 pin digunakan sebagai output PWM, 6 pin input analog, 16 MHz resonator keramik, koneksi USB, jack catu daya eksternal, header ICSP, dan tombol reset.



Gambar 1. Arduino UNO

2.2          Arduino Nano
Arduino Nano adalah salah satu papan pengembangan mikrokontroler yang berukuran kecil, lengkap dan mendukung penggunaan breadboard.Arduino Nano diciptakan dengan basis mikrokontroler ATmega328 (untuk Arduino Nano versi 3.x) atau ATmega 168 (untuk Arduino versi 2.x). Arduino Nano kurang lebih memiliki fungsi yang sama dengan Arduino Duemilanove, tetapi dalam paket yang berbeda. Arduino Nano tidak menyertakan colokan DC berjenis Barrel Jack, dan dihubungkan ke komputer menggunakan port USB Mini-B.
                 

Gambar 2. Arduino Nano

2.3          Saklar Push Button
Push button switch hanya memiliki 2 kondisi, yaitu On dan Off . Saklar yang penulis gunakan adalah tipe NO atau Normally Open, dan diatur akan ON saat aktif rendah. Pemasangan saklar ini dilengkapi dengan R pull up untuk menghindari kondisi floating (mengambang). Dengan pull-up resistor, pin input akan terbaca high saat tombol tidak ditekan. Dengan kata lain, sejumlah kecil arus mengalir antara VCC dan pin input (tidak ke ground), sehingga pin input dibaca mendekati VCC. Ketika tombol ditekan, maka akan menghubungkan pin input langsung ke ground. Arus mengalir melalui resistor ke ground, sehingga pin input akan terbaca dalam keadaan low. Jika resistor tidak ada, tombol akan menghubungkan VCC ke ground, keadaan ini disebut short (hubungan singkat).

Gambar 3. Saklar Push Button

2.4          Modul RF433Mhz
Rangkaian modul RF433 terdiri dari dua rangkaian yaitu rangkaian receiver (RX) sebagai penerima data dan rangkaian transmiter (TX) sebagai pengirim data. RF433 adalah rangkaian pengirim dan penerima data yang berbasis ASK (Aplitude – Shift Keying). Pada rangkaian receiver tersebut terdapat 3 pin yaitu VCC, ground, danpin data. Tengangan masukan untuk modul ini bernilai 5 volt DC. Sedangkan untuk receiver data output-nya high bernilai 1/2Vcc dan nilai terendahnya 0,7 volt. Untuk Transmitter ada empat pin pada rangkaian tersebut yaitu pin VCC, ground, data1, dan data2. Transmiter ini memiliki batas tegangan 3-12V, dimana semakin besar nilai tegangannya semakin kuat pula pengiriman datanya.


Gambar 4. Modul Radio Frekuensi tipe RF433Mhz
Modul RF315/433MHz yang umumnya beredar tidak dilengkapi dengan antenna sehingga jangkauannya hanya beberapa cm. Agar jangkauannya bisa jauh hingga ratusan meter, maka penulis perlu menyolder antenna ke modul tersebut. Penulis dapat menggunakan kawat tembaga sebagai antenna. Adapun ukuran kawat yang digunakan untuk modul 433MHz dapat menggunakan kawat dengan ukuran sekitar 17cm.
Perlu diingat bahwa proyek kali ini menggunakan 2 buah arduino, masing-masing untuk transmitter dan receiver. Sebelum melanjutkan ke proses implementasi, penulis  terlebih dahulu harus mengenali pinout pada modul RF315/433MHz. Berikut ini adalah pinout pada modul transmitter danreceiver: Arduino Uno
Tabel 1. koneksi antara arduino dan modul RF315/433MHz
(koneksi ini sama untuk modul transmitter dan receiver):
Arduino
RF315/433MHz
GND
GND
5v
Vcc
Pin 10
Data

2.5          Sensor Suhu
Modul yang digunakan penulis merupakan sensor suhu DS18B20 dengan kemampuan tahan air (waterproof). Cocok digunakan untuk mengukur suhu pada tempat yang sulit atau basah.Meskipun secara datasheet sensor ini dapat membaca bagus hingga 125°C, namun dengan penutup kabel dari PVC disarankan untuk penggunaan tidak melebihi 100°C.

Gambar 5. Sensor suhu DS18b20 waterproof
2.6          Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).


Gambar 6. Buzzer
2.7          Sensor arus
Pada proyek ini, penulis memilih modul sensor arus type ACS712. Sensor arus dari keluarga ACS-712 ELC-05B adalah solusi untuk pembacaan arus didalam dunia industri, otomotif, komersil dan sistem-sistem komunikasi.Sensor ini biasanya digunakan untuk mengontrol motor, deteksi beban listrik, switched-mode power supplies dan proteksi beban berlebih.Sensor ini memiliki pembacaan dengan ketepatan yang tinggi, karena didalamnya terdapat rangkaian low-offset linear Hall dengan satu lintasan yang terbuat dari tembaga.cara kerja sensor ini adalah arus yang dibaca mengalir melalui kabel tembaga yang terdapat didalamnya yang menghasilkan medan magnet yang di tangkap oleh integrated Hall IC dan diubah menjadi tegangan proporsional. Ketelitian dalam pembacaan sensor dioptimalkan dengan cara pemasangan komponen yang ada didalamnya antara penghantar yang menghasilkan medan magnet dengan hall transducersecara berdekatan. Persisnya, tegangan proporsional yang rendah akan menstabilkan Bi CMOS Hall IC yang didalamnya yang telah dibuat untuk ketelitian yang tinggi oleh pabrik. Dimana titik tengah output sensor sebesar (>VCC/2) saat peningkatan arus pada penghantar arus yang digunakan untuk pendeteksian. Hambatan dalam penghantar sensor sebesar 1,5mΩ dengan daya yang rendah.Ketebalan penghantar arus didalam sensor sebesar 3x kondisi overcurrent. 

Gambar 7. Sensor Arus ACS712
2.8          LED
LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari Semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke Katoda.

Gambar 8. LED

2.9          Seven Segment MAX7219
Gambar 9. MAX7219
MAX7219 adalah IC yang berguna sebagai driver antarmuka antara mikro-kontroller dengan LED 7 Segmen (hingga 8-digit), tampilan balok (bar display), atau 64 LED individual yang bersifat common cathode. Antarmuka serial ini dapat mencapai kecepatan hingga 10 MHz. Dalam chip ini sudah tersedia dekoder BCD (kode-B), rangkaian pemindai multiplekser, pengarah (driver) segmen dan digit, dan 8x8 RAM statik untuk mengingat setiap kondisi setiap digit (latched state).

III.          PERANCANGAN ALAT
3.1          Perangkat Keras dan Rangkaian Elektronika
Adapun sistem yang digunakan yaitu :
a.              Heater
b.              Sensor Arus
c.              Sensor Suhu
d.              Push Button
e.              LED
f.               Relay
g.              RF433 Module
h.              Seven Segment MAX712

3.2          Blok Diagram Hubungan Komponen Utama
Blok diagram aplikasi Arduino menggunakan masukan sensor arus dan sensor suhu dengan luaran buzzer, relay, dan seven segmen  dapat dilihat pada gambar dibawah ini: 


Gambar 10. Diagram  Blok

3.3          Perangkat Lunak
Untuk diagram alir, program aplikasi Arduino UNO menggunakan masukan sensor suhu, sensor arus dan switch.

Gambar 11 Diagram Alir


3.4 Gambar Rangkaian

Gambar 12 Rangkaian Pemanas

3.5 Pengawatan 
Gambar Pengawatan Dalam


Gambar Pengawatan Luar

IV.          Pengujian Alat
Pengujian ini bertujuan untuk mengecek masukan dari switch, sensor suhu, dan sensor arus yang hasilnya digunakan untuk menyalakan heater, LED, dan buzzer. Program disetting agar buzzer menyala saat suhu 1000C sebanyak 5 kali. Setelah dilakukan pengujian, ketika switch ditekan maka akan memberikan perintah on dan sinyal akan diterima oleh TX yang kemudian akan meng-on-kan sensor suhu dan sensor arus sehingga heater bekerja. Besarnya suhu dapat dilihat pada seven segment. Ketika telah mencapai 1000C maka buzzer akan berbunyi sebanyak lima kali dan heater otomatis akan off.

V.            KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan, pengambilan data, dan penganalisaan terhadap data yang telah didapat pada proyek ini, maka didapatkan kesimpulan:
a.       Saklar push button yang digunakan adalah aktif rendah.
b.       Pemasangan saklar dilengkapi dengan R pull up untuk menghindari kondisi floating (mengambang).
c.       Saat saklar tidak ditekan akan memiliki logika tinggi.
d.       Jarak maksimal antara transmitter dan receiver modul RF433Mhz adalah kurang lebih 8 meter.
e.       Respon kerja dari modul RF433Mhz tergantung dari jangkauan sinyal frekuensi pada ruangan, adanya jaringan nirkabel lain dapat sedikit berpengaruh pada kerja modul.
f.        Buzzer dipasang sebagai indikator bahwa heater telah mencapai suhu tertentu sesuai dengan perintah program sehingga ketika air mendidih, heater bisa segera dimatikan.
g.       LED berfungsi sebagai indikator bahwa ada arus yang mengalir karena rangkaian telah dilengkapi dengan sensor arus ACS712.
h.       Besarnya nilai suhu pada heater ditampilkan pada seven segment MAX7219.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Lampiran 
      1. Diagram Blok
      2. Diagram Alir Transmitter
      3. Diagram Alir Receiver
      4. Gambar Rangkaian
      5. Diagram Pengawatan Luar
      6. Diagram Pengawatan Dalam 
      7. Power Point Presentasi 
      8. Program 
      9. Jurnal



REFERENSI



Anisa Chandra Wibawa

Penulis dilahirkan di Pati, 3 Desember 1996.  Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Negeri 1 Candimulyo, SMP N 3 Temanggung, dan SMA N 2 Temanggung. Tahun 2015 penulis menyelesaikan pendidikannya di SMA. Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.15.1.01.
Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa via email: anisachandra4@gmail.com

Muhammad Robby Darmawan

Penulis dilahirkan di Salatiga, 9 Juli 1997. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Negeri 1 Saltiga, SMP N 6 Salatiga, dan SMK N 2 Salatiga. Tahun 2015 Penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Pogram Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.15.1.13. Apabila ada kritik,  saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa via email :
robhydarmawan12@gmail.com2




Muhammad Zaenal Antoni Cahaya Putra


Penulis dilahirkan di Tuban, 7 Juni 1996. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Negeri 1 Plumpang, SMP N 1 Plumpang, dan SMK N 1 Tuban. Tahun 2015 Penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Pogram Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.15.1.14. Apabila ada kritik,  saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa via email : zeanalantoni79@gmail.com










No comments:

Post a Comment