Kontak

Email | elektronikaabcd2015@gmail.com

Search This Blog

MENU

Saturday, November 25, 2017

Pengendali Kipas dan Buzzer Berdasarkan Suhu Ruang Menggunakan Sandi


Pengendali Kipas dan Buzzer Berdasarkan Suhu Ruang
Menggunakan Sandi

Diki Priyo Utomo1, Nungki Yulitasari2, Vian Roza Kurniawan3, Samuel BETA4.
Prodi Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275E-mail : 1dikipriyo22@gmail.com, 2 yulitasarinungki@gmail.com3kurniawan.vianroza@gmail.com, 4sambetak2@gmail.com.

Intisari Pengendali kipas dan buzzer berdasarkan suhu ruang menggunakan sandi adalah sebuah sistem yang digunakan untuk mengatur suhu dalam ruangan. Modul ini dikontrol oleh arduino uno dengan masukan sensor DHT-11, keypad 4x4, serta keluaran LCD, buzzer, kipas AC, dan lampu bohlam . Modul ini dilengkapi dengan sistem password untuk pengoperasian awal yang akan ditampilkan di LCD. Jumlah password sebanyak 6 karakter, Lampu Bohlam akan menyala apabila password yang dimasukkan benar. Data yang diterima oleh mikrokontroler akan digunakan untuk mengontrol keluaran berupa Kipas AC dan Lampu Bohlam. Buzzer akan berbunyi apabila sensor (DHT 11) mencapai suhu batas atas sesuai settingan pengguna.
Kata Kunci : Arduino, Keypad Matriks, LCD, Kipas AC, Lampu Bohlam, Buzzer.

Abstract - Fan and buzzer controllers based on room temperature using a password is a system which to regulate the indoor temperature. This module is controlled by arduino uno with DHT-11 sensor input, 4x4 keypad, and the output is LCD, buzzer, AC fan, and bulb lamp. This module must sign in a password system for the initial operation to be displayed on the LCD. The number of passwords made by 6 characters, Light Bulb will lturning on if the password is correct. All the data received by the microcontroller will be used to control the output of the AC Fan and Bulb Lamp. The buzzer turning on when the sensor (DHT 11) reaches the upper limit temperature according to user

Keyword : Arduino, Keypad Matrix, LCD, AC Fan, Lamp Bulb, Buzzer.


I.     Pendahuluan


Pada saat ini, suhu pada ruangan semakin panas karena adanya global warming. Oleh karena itu diperlukan kipas angin dengan kecepatan tinggi untuk menanggulangi suhu yang tinggi. Akan tetapi penghuni ruangan merasakan suhu yang berubah-ubah,apakah ruangan terlalu panas atau terlalu dingin sehingga repot menghidupkan atau mematikan kipas sehingga terkesan tidak efektif dan merepotkan. Namun lama kelamaan seiring kemajuan teknologi muncul ide-ide untuk membuat sistem pengatur kecepatan kipas sesuai suhu pada ruangan yang canggih, dan efisien.
Pada saat ini suhu pada ruangan semakin panas karena adanya global warming. Oleh karena itu kita memerlukan kipas angin dengan kecepatan tinggi untuk menanggulangi suhu yang tinggi. Akan tetapi jika kecepatan angin konstan pada suhu yang berbeda maka tidaklah efisien dan tidak efektif. Sistem pengatur kipas sesuai suhu pada ruangan ini sangat berguna apabila digunakan pada sebuah ruangan yang memiliki suhu berubah-ubah. Sistem pengatur kipas sesuai suhu pada ruangan ini memanfaatkan Keypad Matriks sebagai masukkan password yang dapat mengaktifkan system pada alat pengatur nyala kipas. Sehingga suhu ruangan akan stabil. Apabila kita memasukan password yang benar, maka system alat pengatur nyala kipas angin akan bekerja. Apabila kita salah memasukkan password, maka system alat tidak akan bekerja dan lampu bohlam akan tetap menyala.

II.     Tinjauan Pustaka


Untuk mengetahui berbagai komponen dan peralatan yang dibutuhkan, maka disusunlah tinjauan pustaka sebagai acuan dalam merancang dan membuat aplikasi menggunakan Arduino.

A.     Arduino Uno

Arduino Uno adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada ATmega328. Arduino Uno mempunyai 14 pin digital input/output (6 di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM, 6 input analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header, dan sebuat tombol reset). Arduino Uno memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah computer dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau menggunakan baterai untuk memulainya.

Gambar 1. Arduino Uno



Setiap 14 pin digital pada Arduino Uno dapat digunakan sebagai input dan output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Fungsi-fungsi tersebut beroperasi di tegangan 5 Volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima suatu arus maksimum 40 mA dan mempunyai sebuah resistor pull-up (terputus secara default) 20-50 KΩ. Selain itu, beberapa pin mempunyai fungsi-fungsi spesial:
· Serial: 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan memancarkan (TX) serial data TTL (Transistor-Transistor Logic). Kedua pin ini dihubungkan ke pin-pin yang sesuai dari chip Serial Atmega8U2 USB-ke-TTL.
· External Interrupts: 2 dan 3. Pin-pin ini dapat dikonfigurasikan untuk dipicu sebuah interrupt (gangguan) pada sebuah nilai rendah, suatu kenaikan atau penurunan yang besar, atau suatu perubahan nilai. Lihat fungsi attachInterrupt() untuk lebih jelasnya.
· PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Memberikan 8-bit PWM output dengan fungsianalogWrite().
· SPI: 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin-pin ini menghubungkan komunikasi SPI menggunakan SPI library.
· LED: 13. Ada sebuah LED yang terpasang, terhubung ke pin digital 13. Ketika pin bernilai HIGH LED menyala, ketika pin bernilai LOW LED mati.
Arduino UNO mempunyai 6 input analog, diberi label A0 sampai A5, setiapnya memberikan 10 bit resolusi (contohnya 1024 nilai yang berbeda). Secara default, 6 input analog tersebut mengukur dari ground sampai tegangan 5 Volt, dengan itu mungkin untuk mengganti batas atas dari rangenya dengan menggunakan pin AREF dan fungsi analogReference(). Di sisi lain, beberapa pin mempunyai fungsi spesial:
· TWI: pin A4 atau SDA dan pin A5 atau SCL. Mensupport komunikasi TWI dengan menggunakan Wire library.
· AREF. Referensi tegangan untuk input analog digunakan dengan analogReference().
Reset. Membawa saluran ini LOW untuk mereset mikrokontroler. Secara khusus digunakan untuk menambahkan sebuah tombol reset untuk melindungi yang memblok sesuatu pada board.

B.     Keypad Matriks 4x4

Keypad matriks adalah tombol-tombol yang disusun secara matriks (baris x kolom) sehingga dapat mengurangi penggunaan pin input mikrokontroller. Keypad matriks 4x4 ini menggunakan 8 pin untuk menampilkan 16 karakter. Hal tersebut dimungkinkan karena rangkaian tombol disusun secara horizontal dan vertikal, yang membentuk baris dan kolom.
Gambar 2. Keypad Matriks 4x4
Bagian keypad ini digunakan sebagai input yang kemudian akan diproses oleh Arduino Uno, sehingga hasilnya kemudian akan ditampilkan pada LCD. Keypad yang digunakan adalah Keypad Matriks 4x4 yang dimanfaatkan untuk memasukan kode password ke mikrokontroler.

C.     LCD 16x2

LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD merupakan lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening dengan elektroda transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven-segment dan lapisan elektroda pada kaca belakang. Ketika elektroda diaktifkan dengan medan listrik (tegangan), molekul organik yang panjang dan silindris menyesuaikan diri dengan elektroda dari segmen. Lapisan sandwich memiliki polarizer cahaya vertikal depan dan polarizer cahaya horisontal belakang yang diikuti dengan lapisan reflektor. Cahaya yang dipantulkan tidak dapat melewati molekul-molekul yang telah menyesuaikan diri dan segmen yang diaktifkan terlihat menjadi gelap dan membentuk karakter data yang ingin ditampilkan.
Pada aplikasi ini, LCD yang digunakan memiliki jumlah karakter 16x2. LCD ini berfungsi sebagai penampil yang akan digunakan untuk menampilkan karakter password yang diproses oleh mikrokontroller Arduino Uno.




Gambar 3. LCD 16x2


D.     Kipas AC 220 Volt

Motor arus bolak-balik (motor AC) adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus bolak-balik (listrik AC) menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik berupa putaran dari pada rotor. Motor listrik arus bolak-balik dapat dibedakan atas beberapa jenis. Pada motor AC, arus dilewatkan melaui kumparan, dan akan menghasilkan torsi pada kumparan, dimana motor hanya dapat bekerja pada frekuensi gelombang sinus.
Gambar 4. Kipas AC 220 Volt
Dalam motor AC umumnya medan magnet yang dihasilkan oleh elektromagnet didukung oleh tegangan AC sama dengan kumparan motor. Kumparan yang menghasilkan medan magnet disebut sebagai "stator", sedangkan kumparan dan inti padat yang berputar disebut "dinamo". Dalam motor AC medan magnet sinusoidal bervariasi, seperti arus dalam kumparan bervariasi.

E.     Lampu Bohlam

Lampu bohlam atau dikenal dengan lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya. Kaca yang menyelubungi filamen panas tersebut menghalangi udara untuk berhubungan dengannya sehingga filament tidak akan langsung rusak akibat teroksidasi.


Gambar 5. Lampu Bohlam
Energi listrik yang diperlukan lampu pijar untuk menghasilkan cahaya yang terang lebih besar dibandingkan dengan sumber cahaya buatan lainnya seperti lampu pendar dan diode cahaya. Lampu pijar dipasarkan dalam berbagai macam bentuk dan tersedia untuk tegangan kerja yang bervariasi dari mulai 1,25 volt hingga 300 volt.  Pada pembuatan Proyek Arduino ini, lampu bohlam yang digunakan memiliki tegangan kerja 220VAC yang diperoleh dari sumber listrik PLN.

F.     Modul Relay

Relay adalah suatu peranti yang menggunakan elektromagnet untuk mengoperasikan seperangkat kontak sakelar.  Relay yang digunakan memiliki 2 Channel Relay yaitu modul 2 buah relay dalam 1 board, modul relay SPDT (Single Pole Double Throw) yang memiliki ketahanan yang baik terhadap arus dan tegangan yang besar. Dengan arus sink 15 mA bisa langsung dari pin mikrokontroler, dengan Rangkaian proteksi (isolasi, arus kickback) sebagai pengaman , LED indikator untuk menandakan channel yang aktif, Interface standard TTL logic langsung dikendalikan mikrokontroler (Arduino , 8051, AVR, PIC, DSP, ARM, ARM, MSP430, TTL logic).
Gambar 6. Modul Relay

G.     Buzzer

Buzzer Listrik adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara. Pada umumnya, Buzzer yang merupakan sebuah perangkat audio ini sering digunakan pada rangkaian anti-maling, Alarm pada Jam Tangan, Bel Rumah, peringatan mundur pada Truk dan perangkat peringatan bahaya lainnya. Jenis Buzzer yang sering ditemukan dan digunakan adalah Buzzer yang berjenis Piezoelectric, hal ini dikarenakan Buzzer Piezoelectric memiliki berbagai kelebihan seperti lebih murah, relatif lebih ringan dan lebih mudah dalam menggabungkannya ke Rangkaian Elektronika lainnya. 
Gambar 7. Buzzer

H.     Sensor DHT-11

DHT11 adalah sensor digital yang dapat mengukur suhu dan kelembaban udara di sekitarnya. Sensor memiliki tingkat stabilitas yang sangat baik serta fitur kalibrasi yang sangat akurat. Koefisien kalibrasi disimpan dalam OTP program memory, sehingga ketika internal sensor mendeteksi sesuatu, maka module ini menyertakan koefisien tersebut dalam kalkulasinya.
DHT11 termasuk sensor yang memiliki kualitas terbaik, dinilai dari respon, pembacaan data yang cepat, dan kemampuan anti-interference. Ukurannya yang kecil, dan dengan transmisi sinyal hingga 20 meter, membuat produk ini cocok digunakan untuk banyak aplikasi-aplikasi pengukuran suhu dan kelembaban.
Gambar 8. Sensor DHT-11

III.     PERANCANGAN ALAT

A.     Perangkat Keras dan Rangkaian Elektronika

Adapun sistem yang digunakan yaitu :
1.       Keypad Matriks 4x4
2.       LCD 16x2
3.       Sensor DHT-11
4.       Kipas AC 220 Volt
5.       Lampu Bohlam
6.       Mikrokontroller
7.       Driver Optotriac
8.       Buzzer
9.       Catu Daya

B.     Blok Diagram Hubungan Komponen Utama

Blok diagram hubungan komponen utama pada alat ini adalah Arduino Uno terhubung dengan masukan Keypad dengan  keluaran berupa LCD, Kipas, lampu Bohlam, dan Buzzer seperti yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini :


Gambar 9. Blok Diagram Komponen Utama

C.     Perangkat Keras

Perancangan perangkat keras ini Mikrokontroller Arduino Uno mendapatkan supply tegangan 5 Volt DC, Keypad Matriks mendapatkan supply tegangan 5 Volt DC, Buzzer mendapatkan supply 5 Volt DC, sedangkan Kipas dan Lampu Bohlam mendapatkan supply tegangan 220 Volt AC. Karena Kipas dan Lampu Bohlam dikontrol oleh tegangan DC, maka digunakan Rangkaian Optotriac sebagai driver untuk mengontrol Kipas dan Lampu Bohlam.
Gambar 9a. Rangkaian Sistem Secara Keseluruhan
Gambar 9b. Pengawatan Dalam
Gambar 9c. Pengawatan Luar


Gambar 9d. Gambar Rangkaian




D.     Perangkat Lunak

Diagram alir pada program aplikasi Sistem Pengaman Ruangan Menggunakan Password ini adalah sebagai berikut:

Gambar 10. Diagram Alir


Gambar 10a. Diagram alir perbagian




IV.     Pengujian Alat

Pengujian alat ini bertujuan untuk mengetahui apakah modul lampu ini dapat bekerja atau tidak. Pada perancangan alat “Sistem Pengaman Ruangan Menggunakan Password’’ ini pada kondisi awal LCD akan menampilkan tulisan “Proyek Arduino 2017” pada baris 1 dan pada baris 2 terdapat nama kelompok yaitu “Diki-Nungki-Vian”, kedua tulisan tersebut berjalan bergeser kekiri dan kekanan.
Gambar 11. Tampilan Hardware
Sesaat kemudian muncul tulisan “Enter Password” pada baris 1 sebagai tanda bahwa diperlukan adanya password yang harus dimasukkan. Kemudian perlu menekan keypad sebagai masukkan password, password pada perangkat ini dibuat sebanyak 6 digit dengan karakter “123456”.
Gambar 12. Tampilan LCD untuk memasukkan Password
Setelah password dimasukkan harus menekan tombol (#) sebagai tombol enter. Apabila password yang dimasukkan benar, maka LCD akan menampilkan tulisan “Password is Good”dan lampu akan menyala.
Gambar 13. Tampilan LCD saat Password benar
Sedangkan apabila password yang dimasukkan salah, maka lampu dan kipas akan sesuai dengan kondisi terakhir (tidak bisa disetting) serta LCD akan menampilkan tulisan “Password is Bad”. Untuk kembali ke posisi awal, maka perlu menekan tombol (#) yang difungsikan sebagai reset untuk kembali mengulang memasukkan password.
Gambar 14. Tampilan LCD saat Password salah
Gambar 15. Tampilan LCD saat akan mengubah password


Gambar 16. Tampilan LCD saat memasukkan password baru 

Gambar 17. Tampilan suhu dan kelembaban ruang
Gambar 18. Tombol A untuk menampilkan batas atas suhu
Gambar 19. Tombol B untuk menampilkan batas bawah suhu 
Gambar 20. Tombol C untuk menaikkan settingan suhu
Gambar 21. Tombol D untuk menurunkan settingan suhu
Gambar 22. Tombol # ditekan bila settingan suhu sesuai yang diinginkan


V.     Kesimpulan

Setelah melakukan percobaan, pengambilan data, dan penganalisaan terhadap data yang telah didapat pada penelitian ini, maka didapatkan kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Program sistem pengaman ruangan menggunakan password ini sangat berguna apabila digunakan pada sebuah ruangan yang membutuhkan tingkat keamanan yang tinggi.
2. Penggunaan alat listrik dalam ruangan akan terkontrol, apabila tidak ada orang maka tidak ada peralatan yang menyala. Sehingga lebih efektif dan efisien dalam penghematan energi.
3. Apabila password yang dimasukkan kedalam sistem benar, maka akan memberikan supply listrik ke peralatan yang ada di dalam ruangan sehingga peralatan listrik yang diinginkan dapat menyala.
4. Apabila password yang dimasukkan kedalam sistem salah, maka lampu dan kipas akan sesuai dengan kondisi terakhir (tidak bisa disetting)
5. Untuk mereset apabila terjadi kesalah dalam memasukkan password, maka perlu menekan tombol (#) yang difungsikan sebagai tombol reset dalam sistem pengaman ruangan ini.

REFERENSI
[2] http://id.wikipedia.org/wiki/TRIAC diakses pada tanggal 07 Januari 2016.
[3][http://dlnmh9ip6v2uc.cloudfront.net/datasheets/Components/General/SparkfunCOM-08653-Datasheet. diakses pada tanggal 08 Januari 2016.
[4] http://talinglinggo.blogspot.com/2012/04/icmoc3020.html diakses pada tanggal 08 Januari 2016.

Nama penulis Diki Priyo Utomo. Penulis dilahirkan di Kota Semarang, 22 Mei 1996. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD N Sendangmulyo 02 Semarang, SMP N 33 Semarang, dan SMK N 1 Semarang. Tahun 2014 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMK. Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3 Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.15.3.05. Apabila ada kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi penulis melalui email dikipriyo22@gmail.com

Nama penulis Nungki Yulitasari.  Penulis dilahirkan di Kendal, 31 Juli 1997. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Mardi Rahayu Ungaran, SMP Negeri 1 Ungaran, dan SMA Negeri 4 Semarang. Tahun 2015 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada Tahun 2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru D3 dan diterima menjadi mahasiwa dikampus Politeknik Negeri Semarang (POLINES) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.15.3.14. Apabila ada kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi penulis melalui email yulitasarinungki@yahoo.co.id

Nama penulis Vian Roza Kurniawan. Penulis dilahirkan di Kudus, 4 Juli 1996. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Muhammadiyah I Kudus, SMP N 1 Kaliwungu Kudus, dan SMK N 7 Semarang. Tahun 2015 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMK. Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.15.3.20. Apabila ada kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi penulis melalui email kurniawan.vianroza@gmail.com

No comments:

Post a Comment