Kontak

Email | elektronikaabcd2015@gmail.com

Search This Blog

MENU

Friday, November 24, 2017

Pemisah Jalur Kendaraan Berdasarkan Ketinggian


Pemisah Jalur Kendaraan Berdasarkan
Ketinggian

Faiz Pramuditya1, Muchammad Nur Rahman Wakhid2, Wilda Qudsiyati3.
Samuel Beta4.
Prodi Eletronika Jurusan Elektro Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275
E-mail : 



Abstract— This vehicle route detection system makes sure that a vehicles that want to board a boat to cross the island can be distinguished according to the height. This system can be applied in ports which generally has a certain height limit so the vehicle can be classified. In this case the vehicle such as bus, truck or private car. This device is a prototype in a form of a plank which function as gateway, it closes one route that can’t be passed by a vehicle and opens the other that can be passed. This opening and closing mechanism are controlled by servo motor and Arduino Uno, with the input from ultrasonic sensor / HC SR-04 to detect a vehiccle height and infrared sensor to decide when the ultrasonic sensor must be activated in order to detect a vehicle height. LCD is used to display the path instructions that must be selected by driver and buzzer will be on as a sign when gateway open.
Keywords— Arduino Uno, Ultrasonic sensor/ HC SR-04, Infra red, Motor Servo, Buzzer, LCD
Intisari — Sistem penyeleksi jalur kendaaran ini bekerja agar kendaraan yang hendak menumpang kapal guna menyeberang pulau dapat dibedakan sesuai dengan ketinggiannya. Sistem ini dapat diterapkan di pelabuhan yang pada umumnya kapal pengangkut memiliki batas ketinggaian tertentu sehingga kendaraaan dapat digolongkan. Dalam hal ini kendaraan tersebut adalah bus, truck muatan maupun mobil pribadi. Alat ini merupakan rancang bangun berbentuk palang yang menutup salah satu dari dua jalur yang tidak dapat dilalui kendaraan, dan membuka untuk jalur yang dapat dilalui. Membuka dan menutupnya palang pintu digerakkan oleh motor servo yang dikendalikan dengan arduino uno serta masukannya adalah sensor ultrasonik/HC SR-04 yang mendeteksi ketinggian kendaraan, dan Infra red sebagai detektor untuk kapan sensor ultrasonik bekerja mendeteksi ketinggian kendaraan. LCD digunakan sebagai petunjuk jalur yang harus dipilih oleh pengendara dan buzzer akan berbunyi sebagai tanda palang pintu membuka.
Kata kunci : Arduino Uno, Sensor Jarak Ultrasonik/ HC SR-04, Infra red, Motor Servo, Buzzer, LCD


I.                    PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Dewasa ini semakin banyak pelabuhan yang  berada di Indonesia. Pelabuhan yang digunakan sebagai jalur penyeberang antar pulau kini semakin ramai. Baik ramai akan penumpang kapal yang hendak menaiki kapal maupun kendaraan-kendaraan yang hendak melintas. Dengan banyaknya kendaraan darat yang bertujuan melintasi selat banyak juga kapal yang beroperasi. Namun, tidak semua kapal mampu menampung kendaraan tersebut. Ada kapal yang mampu memuat beberapa bus, namun ada juga yang hanya mampu menampung beberapa mobil. Ketidakefektifitaspun terjadi jika kapal yang mampu menampung bus dimasuki oleh kendaraan selain bus yang ukurannya lebih kecil dibanding bus tersebut. Maka diperlukan adanya pemisah antara kendaraan kecil dan besar.
 Alat ini dibuat dalam bentuk prototipe untuk mengatasi hal tersebut, dengan menggunakan system penyeleksi jalur berdasarkan ketinggian kendaraan, dengan masukan berupa sensor ultrasonik untuk mendeteksi tinggi kendaraan dan sensor infrasonic untuk mendeteksi adanya kendaraan dan menentukan kapan sensor ultrasonik akan bekerja. Kendali menggunakan Arduino Uno dan keluarannya berupa system membuka dan menutup palang pintu menggunakan motor servo. Palang pintu akan membuka pada jalan yang sesuai dengan tinggi kendaraan dan akan menutup jalur yang tidak sesuai dengan tinggi kendaraan. LCD akan menampilkan pilihan jalur yang harus dipilih oleh pengendara dan buzzer akan berbunyi sebagai tanda palang pintu membuka.

1.2    Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1.       Bagaimana membuat prototype Alat Penyeleksi Jalur Kendaraan menggunakan Arduino Uno?
2.       Bagaimana agar alat dapat mendeteksi ketinggian kendaraan dan mengambil data ketinggian yang paling besar sebagai data masukan?
3.       Bagaimana agar motor servo bekerja membuka dan menutup jalur yang sesuai dengan ketinggian truk?
4.       Bagaimana agar LCD dapat menampilkan jalur yang sesuai dengan ketinggian truck?

1.3    Ruang Lingkup
Berdasarkan rumusan masalah diatas, agar pembahasan terfokus pada perumusan masalah yang akan dibahas pada alat ini sebagai berikut :
1.       Alat Pemisah Jalur Kendaraan berdasarkan Ketinggian dibuat dalam bentuk prototipe.
2.       HC-SR 04 adalah sensor ultrasonik sebagai pendeteksi ketinggian kendaraan.
3.       Sensor infra red dan photodioda digunakan untuk mendeteksi objek.

1.4    Tujuan
Tujuan dari pembuatan alat ini adalah merancang dan membuat sistem kerja pemisah jalur kendaraan menggunakan komponen - komponen masukan dan luaran yang dikendalikan dengan mikrokontroler agar dapat bekerja sesuai dengan harapan.

II.                  METODOLOGI

2.1    Studi Pustaka
2.1.1.                 Arduino Uno
Arduino merupakan modul atau kit mikrokontroler yang bersifat sumber terbuka baik piranti keras maupun piranti lunaknya. Pengertian awam, Arduino merupakan komputer kecil yang dapat di program untuk memproses masukan dan luaran antara modul itu sendiri dengan komponen eksternal yang dihubungkan dengannya. Arduino memiliki kompilator program tersendiri menggunakan bahasa C++ yang dilengkapi dengan program pustaka yang memudahkan para pengguna untuk merancang suatu program. Perangkat kerasnya terdiri dari pengendali yang memiliki desain sederhana dengan Atmel AVR sebagai pengolah utama dan pintu masukan serta luaran yang langsung terpasang pada papan utamanya.
Beberapa macam jenis Arduino dijual dipasaran, salah satunya Arduino Uno dengan tipe terbaru yaitu Arduino Uno R3. Modul ini memiliki 14 pin masukan/luaran (yang mana 6 dapat digunakan sebagai PWM output), 6 analog input, keramik resonator 16MHz, koneksi USB, power jack, header ICSP, dan tombol reset, memuat semua yang dibutuhkan untuk mendukung mikrokontroler. Arduino R3 dapat dihubungkan langsung ke komputer dengan kabel USB atau dengan mencatu dengan catu daya.

2.1.2.                 HCSR04
Sensor HC SR-04 merupakan salah satu sensor yang digunakan untuk mendeteksi jarak. Berbeda dengan sensor jarak yang menggunakan inframerah, pada sensor HC SR-04 menggunakan sebuah gelombang ultrasonik sebagai pendeteksinya. Memanfaatkan pancaran gelombang ultrasonik dengan frekuensi 40Hz dengan bentuk gelombang cincin yang akan membentuk sudut 15° dari pusat pancaran yang kemudian ditangkap kembali untuk diproses guna mengetahui jarak yang dideteksi.

2.1.3.                 Infrared
Sistem sensor infra merah pada dasarnya menggunakan infra merah sebagai media untuk komunikasi data antara receiver dan transmitter. Sistem akan bekerja jika sinar infra merah yang dipancarkan terhalang oleh suatu benda yang mengakibatkan sinar infra merah tersebut tidak dapat terdeteksi oleh penerima. Keuntungan atau manfaat dari sistem ini dalam penerapannya antara lain sebagai pengendali jarak jauh, alarm keamanan, otomatisasi pada sistem. Pemancar pada sistem ini tediri atas sebuah LED infra merah yang dilengkapi dengan rangkaian yang mampu membangkitkan data untuk dikirimkan melalui sinar infra merah, sedangkan pada bagian penerima biasanya terdapat foto transistor, fotodioda, atau inframerah modul yang berfungsi untuk menerima sinar inframerah yang dikirimkan oleh pemancar.

LED Infra Merah adalah suatu bahan semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik yang tidak koheren ketika diberi tegangan maju. Pengembangan LED dimulai dengan alat inframerah dibuat dengan galliumarsenide. Cahaya infra merah pada dasarnya adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang yang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio, dengan kata lain inframerah merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang terpanjang, yaitu sekitar 700 nm sampai 1 mm.

2.1.4.                 Photo Transistor
Photo Transistor adalah Transistor yang dapat mengubah energi cahaya menjadi listrik dan memiliki penguat (gain) Internal. Penguat Internal yang terintegrasi ini menjadikan sensitivitas atau kepekaan Photo Transistor terhadap cahaya jauh lebih baik dari komponen pendeteksi cahaya lainnya seperti Photo Diode ataupun Photo Resistor. Cahaya yang diterima oleh Photo Transistor akan menimbulkan arus pada daerah basis-nya dan menghasilkan penguatan arus hingga ratusan kali bahkan beberapa ribu kali. Photo Transistor juga merupakan komponen elektronika yang digolongkan sebagai Transduser.
Phototransistor digunakan sebagai receiver gelombang cahaya yang dipancarkan oleh Infrared. Besarnya tegangan atau arus listrik yang dihasilkan oleh photo transistor tergantung besar kecilnya radiasi yang dipancarkan oleh infrared.

2.1.5.                 Motor Servo
Motor servo adalah sebuah motor DC yang dilengkapi rangkaian kendali dengan sistem closed feedback yang terintegrasi dalam motor tersebut. Pada motor servo posisi putaran sumbu (axis) dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo. Contoh Motor Servo motor servo,teori motor servo,definisi motor servo,bentuk motor servo,dasar teori motor servo,pengertian motor servo,analisa motor servo.
Motor servo disusun dari sebuah motor DC, gearbox, variabel resistor (VR) atau potensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukan batas maksimum putaran sumbu (axis) motor servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang pada pin kontrol motor servo.

Jenis Motor Servo Motor
Servo Standar 180°
Motor servo jenis ini hanya mampu bergerak dua arah (CW dan CCW) dengan defleksi masing-masing sudut mencapai 90° sehingga total defleksi sudut dari kanan – tengah – kiri adalah 180°.
Motor Servo Continuous
Motor servo jenis ini mampu bergerak dua arah (CW dan CCW) tanpa batasan defleksi sudut putar (dapat berputar secara kontinyu).
Pulsa Kontrol Motor Servo Operasional
Motor servo dikendalikan oleh sebuah pulsa selebar ± 20 ms, dimana lebar pulsa antara 0.5 ms dan 2 ms menyatakan akhir dari range sudut maksimum. Apabila motor servo diberikan pulsa dengan besar 1.5 ms mencapai gerakan 90°, maka bila kita berikan pulsa kurang dari 1.5 ms maka posisi mendekati 0° dan bila kita berikan pulsa lebih dari 1.5 ms maka posisi mendekati 180°.

Pulsa Kendali Motor Servo
 
Motor Servo akan bekerja secara baik jika pada bagian pin kontrolnya diberikan sinyal PWM dengan frekuensi 50 Hz. Dimana pada saat sinyal dengan frekuensi 50 Hz tersebut dicapai pada kondisi Ton duty cycle 1.5 ms, maka rotor dari motor akan berhenti tepat di tengah-tengah (sudut 0°/ netral). Pada saat Ton duty cycle dari sinyal yang diberikan kurang dari 1.5 ms, maka rotor akan berputar ke berlawanan arah jarum jam (Counter Clock wise, CCW) dengan membentuk sudut yang besarnya linier terhadap besarnya Ton duty cycle, dan akan bertahan diposisi tersebut. Dan sebaliknya, jika Ton duty cycle dari sinyal yang diberikan lebih dari 1.5 ms, maka rotor akan berputar searah jarum jam (Clock Wise, CW) dengan membentuk sudut yang linier pula terhadap besarnya Ton duty cycle, dan bertahan diposisi tersebut.
Servo yang digunakan untuk alat ini adalah micro servo dengan spesifikasi di bawah ini :
Servo Towerpro SG90
Dimension: 22mm x 11.5mm x 22.5mm
Net Weight: 9 grams
Operating speed: 0.12second/ 60degree ( 4.8V no load)
Stall Torque (4.8V): 17.5oz /in (1kg/cm)
Temperature range: -30 to +60
Dead band width: 7usec
Operating voltage: 3.0V~7.2V

2.1.6.                 Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).

2.1.7.                 I2C
Inter Integrated Circuit atau sering disebut I2C adalah standar komunikasi serial dua arah menggunakan dua saluran yang didisain khusus untuk mengirim maupun menerima data. Sistem I2C terdiri dari saluran SCL (Serial Clock) dan SDA (Serial Data) yang membawa informasi data antara I2C dengan pengontrolnya. Piranti yang dihubungkan dengan sistem I2C Bus dapat dioperasikan sebagai Master dan Slave. Master adalah piranti yang memulai transfer data pada I2C Bus dengan membentuk sinyal Start, mengakhiri transfer data dengan membentuk sinyal Stop, dan membangkitkan sinyal clock. Slave adalah piranti yang dialamati master.

2.1.8.                 LCD  (Liquid Crystal Display) 16x2

          Display elektronik adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu jenis display elektronik yang dibuat dengan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik.
               Dalam modul LCD (Liquid Cristal Display) terdapat mikrokontroler yang berfungsi sebagai pengendali tampilan karakter LCD (Liquid Cristal Display). Mikrokontroler pada suatu LCD (Liquid Cristal Display) dilengkapi dengan memori dan register. Memori yang digunakan microcontroler internal LCD adalah :
a. DDRAM (Display Data Random Access Memory) merupakan memori tempat karakter yang akan ditampilkan berada.
b. CGRAM (Character Generator Random Access Memory) merupakan memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana bentuk dari karakter dapat diubah-ubah sesuai dengan keinginan.
c. CGROM (Character Generator Read Only Memory) merupakan memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana pola tersebut merupakan karakter dasar yang sudah ditentukan secara permanen oleh pabrikan pembuat LCD (Liquid Cristal Display) tersebut sehingga pengguna tinggal mangambilnya sesuai alamat memorinya dan tidak dapat merubah karakter dasar yang ada dalam CGROM.

Register control yang terdapat dalam suatu LCD diantaranya adalah.
a. Register perintah yaitu register yang berisi perintah-perintah dari mikrokontroler ke panel LCD (Liquid Cristal Display) pada saat proses penulisan data atau tempat status dari panel LCD (Liquid Cristal Display) dapat dibaca pada saat pembacaan data.
b. Register data yaitu register untuk menuliskan atau membaca data dari atau ke DDRAM. Penulisan data pada register akan menempatkan data tersebut ke DDRAM sesuai dengan alamat yang telah diatur sebelumnya.

Pin, kaki atau jalur input dan kontrol dalam suatu LCD (Liquid Cristal Display) diantaranya adalah :
a. Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin ditampilkan menggunakan LCD (Liquid Cristal Display) dapat dihubungkan dengan bus data dari rangkaian lain seperti mikrokontroler dengan lebar data 8 bit.
b. Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang menentukan jenis data yang masuk, apakah data atau perintah. Logika low menunjukan yang masuk adalah perintah, sedangkan logika high menunjukan data.
c. Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul jika low tulis data, sedangkan high baca data.
d. Pin E (Enable) digunakan untuk memegang data baik masuk atau keluar.
e. Pin VLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras) dimana pin ini dihubungkan dengan trimpot 5 Kohm, jika tidak digunakan dihubungkan ke ground, sedangkan tegangan catu daya ke LCD sebesar 5 Volt.
2.2    Diagram Blok
Diagram blok sistem dirancang untuk dapat mengetahui prinsip kerja keseluruhan sistem ataupun rangkaian. Tujuan lainnya adalah memudahkan proses perancangan dan pembuatan pada masing-masing bagian, sehingga dapat dibuat sistem sesuai dengan yang diinginkan. Berikut adalah diagram blok alat yang ditunjukkan pada gambar 7


·         Phototransistor dan infra red digunakan sebagai masukan untuk mendeteksi ada tidaknya kendaraan yang melewati pintu masuk.
·         HC SR04 digunakan sebagai masukan untuk mengukur tinggi maksimal kendaraan yang melewati pintu atau gerbang masuk.
·         Arduino uno sebagai kendali algoritma untuk mengolah data masukan.
·         Motor servo digunakan sebagai luaran untuk menggerakkan palang.
·         Bel digunakan sebagai luaran untuk tanda atau peritan jika kendaraan yang lewat memiliki tinggi yang melebihi batas yang ditentukan.
·         LCD digunakan sebagai luaran untuk menampilkan jalur yang harus dipilih oleh pengendara.

2.3    Prinsip kerja alat
Alat ini berbentuk prototipe untuk memilah kendaraan berdasarkan ketinggian. Kendaraan akan melewati sebuah pintu masuk yang di depannya ada palang pintu dan di atasnya dipasang sensor ultrasonik untuk mendeteksi ketinggian maksimal dari kendaraan tersebut. Kemudian terdapat sensor phototransistor dan infra red untuk menentukan kapan sensor ultrasonik bekerja, karena sensor ultrasonik hanya mendeteksi ketinggian ketika ada kendaraan di bawahnya. Ketika sensor telah mendeteksi keberadaan mobil maka palang pintu ang berada di pintu masuk akan membuka. Apabila tinggi kendaraan melebihi batas yang ditentukan, dalam hal ini ditentukan batasnya adalah 5 cm maka palang kedua sebagai pemisah jalur akan membuka ke kiri kemudian jika kendaraan kurang dari 5 cm meka palang kedua akan membuka kekanan. Buzzer akan berbunyi ketika palang 2 menutup.

2.4  Perancangan Perangkat Keras
Membuat rancangan perangkat keras meliputi pembuatan rangkaian elektronik untuk catu daya dan sistem secara keseluruhan. Berikut adalah gambar dari rangkaian yang dibuat :
1.       Rangkaian Catu Daya
Dalam perancangan perangkat keras ini menggunakan IC regulator 7805 dan IC 7809 maka dapat dihasilkan tegangan yang dibutuhkan untuk mengaktifkan komponen yaitu sensor, arduino, LCD dan motor.

2.     Rangkaian alat pemilah kendaraan
Pada gambar di bawah ini ditunjukkan keseluruhan rangkaian untuk alat pemilah kendaraan berdasarkan ketinggian dilengkapi dengan pengawatan yang menunjukkan terletak di pin mana saja masukan dan luaran alat.


Pin
Fungsi
A0
Rangkaian Phototransistor
11
Buzzer
10
Servo 1
12
Pantulan (ultrasonik)
13
Pemicu (ultrasonik)
4
Servo 2
A4, A5
Modul LCD I2C

2.5    Perancangan program arduino
         Perancangan program arduino digunakan untuk mengatur kinerja keseluruhan dari sistem yang terdiri dari beberapa perangkat keras sehingga sistem ini dapat bekerja dengan baik dan untuk mengolah data masukan agar menghasilkan keluaran yang sesuai dengan yang dikehendaki. Untuk memberikan gambaran umum jalannya program dan memudahkan pembuatan perangkat lunak, maka dibuat diagram alir yang menunjukan jalannya program. Diagram alir program ditunjukan pada gambar di bawah :




 
2.6 Pengawatan
Pada gambar di bawah ini ditunjukkan pengawatan luar maupun dalam box yang digunakan dalam pembuatan alat
Gambar 13. Pengawatan dalam kotak




2.7 Pengujian dan Analisis
Dalam bab ini membahas pengujian dan analisis alat yang telah dirancang dari peralatan yang telah dibuat. Pengujian dilakukan dengan pengukuran tiap-tiap blok dengan tujuan mengamati apakah blok-blok tersebut bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian ini dilakukan berdasarkan pada masing-masing rangkaian pendukung secara keseluruhan. Berikut adalah pengujian yang dilakukan :
a. Pengujian rangkaian phototransistor
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sensor bekerja dengan baik sesuai dengan perencanaan, berikut adalah hasil pengujian pada sensor phototransistor
Infrared
Tegangan
Output logika

Phototransistor




ON
0V
0 (LOW)



OFF
5V
1 (HIGH)





b. Pengujian sensor ultrasonic
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sensor ultrasonik memiliki hasil pengukuran yang tidak jauh berbeda dengan pengukuran secara manual.
Pengukuran acuan
Pengukuran dengan
(cm)
ultrasonik (cm)
1,8
2
2,8
3
3,0
3
4,0
4
5,6
5
6,2
6
7,4
7
8,0
8
9,2
9
10,4
10

c.        Pengujian motor
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sensor bekerja dengan baik sesuai dengan perencanaan, berikut adalah hasil pengujian pada kerja motor
Hasil deteksi sensor Gerak motor
ultrasonik (cm)

1
00
2
00
3
00


VIDEO DEMO ALAT


III. PENUTUP




Kesimpulan


Berdasarkan hasil pengujian pada alat pemisah kendaraan berdasarkan ketinggian ini dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:
  1. Sensor phototransistor bekerja dengan baik
  2. Data pengukuran sensor ultrasonik hampir sama dengan data yang didapat dari pengukuran manual
  3. Motor bekerja sesuai dengan program arduino yang dibuat yaitu ketika sensor ultrasonik mendeteksi lebih dari 7 cm maka motor berputar 1800
  4. LCD bekerja sesuai dengan program arduino yang dibuat ketika sensor ultrasonik mendeteksi ketinggian kendaraan


DAFTAR PUSTAKA


[1] Arduino Home Page. (2017). Arduino Uno. [Online]. Tersedia: http://www.arduino.cc/en/Main/arduinoBoardUno [14 September 2017]

[2] Instructable. (2017). HCSR04. [Online] Tersedia: http://www.instructables.com/id/Simple-Arduino-and-HC-SR04-Example/ [14 September 2017]

[3] Tutorkeren. (2015). Motorservo. [Online]. Tersedia: https://tutorkeren.com/artikel/tutorial-lengkap-mengontrol-motor-servo-dengan-arduino.htm [14 September 2017]

[4] teknikelektronika.(2017) Phototransistor. [Online]. Tersedia: http://teknikelektronika.com/pengertian-photo-transistor-prinsip-kerja-phototransistor/ [14 September 2017]

[5] Kelas Mikrokontrol. (2017). Bahasa pemograman Arduino [Online] Tersedia: http://www.kelas-mikrokontrol.com/e-learning/mikrokontroler/bahasa-pemrograman-arduino.html [14 September 2017]

[6] Elektronika Dasar. (2012). LCD (Liquid Cristal Display). [Online]. Tersedia : http://elektronika-dasar.web.id/lcd-liquid-cristal-display/ [14 Oktober 2017]

[7] Khoirul Iman. (2016). LCD I2C module. [Online]. Tersedia : https://khoiruliman.wordpress.com/2016/06/07/lcd-dengan-i2c-module-untuk-arduino/ [15 Oktober 2017]

[8] Belajar Mikrokontroller 2016
http://belajar-mikrokontroler-2016.blogspot.co.id/2016/12/pemisah-jalur-kendaraan-berdasarkan.html

Download disini
  1. Presentasi
  2. Jurnal doc
  3. Jurnal pdf
  4. Diagram Alir
  5. Pengawatan
  6. Program Arduino
  7. Gambar Rangkaian
  8. Diagram Blok
  9. Program Arduino PDF
Faiz Pramuditya. Penulis dilahirkan di Semarang tanggal 1 Januari 1996. Penulis telah menempuh pendidikan formal TK Pembina Semarang, SDN Sompok Semarang, SMPN 7 Semarang, dan SMA 5 Semarang. Tahun 2014 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3)

Kemudian diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program

Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.15.3.07. hobi penulis adalah olahraga dan menonton film. Penulis beralamat di Jl.Cikurai 2 No. 645, Semarang. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi via email:  faizpramuditya@gmail.com.



Nama penulis: Muchammad Nur Rahman Wakhid. Penulis dilahirkan di Boyolali tanggal 12 April 1996. Penulis telah menempuh pendidikan formal SDN 3 Girimargo, SMPN 1 Gemolong, dan SMAN 1 Gemolong. Tahun 2014 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3)

Kemudian diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.15.3.12. Penulis memiliki hobi membaca dan jalan-jalan. Penulis beralamat di Desa Wungusari RT. 15 Tegaldowo, Gemolong, Sragen. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi via email: wakhidsty@gmail.com .


Nama penulis: Wilda Qudsiyati. Penulis dilahirkan di Semarang tanggal 7 Januari 1998. Penulis telah menempuh pendidikan formal MI Miftahul Huda Batealit Jepara, MTs Miftahul Huda Batealit Jepara, dan SMAN 1 Gebog Kudus. Tahun 2015 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 2015 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru.

Kemudian diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.15.3.22. Penulis memiliki hobi membaca novel dan menonton film. Penulis beralamat di Desa Raguklampitan RT. 12 RW. 03, Batealit, Jepara. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi via email: wildaqu17@gmail.com

No comments:

Post a Comment