Kontak

Email | elektronikaabcd2015@gmail.com

Search This Blog

MENU

Thursday, December 7, 2017

Alat Ukur Tinggi dan Penyeleksi Benda Logam


ALAT UKUR TINGGI
DAN
PENEYELEKSI BENDA LOGAM
Cahyo Buwono Putro, Rida Nur Yuliani, Tegar Priambudi.
Prodi Eletronika Jurusan Elektro Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275

Abstract - Metering and selecting metal objects is a tool for detecting an object having a metal surface or not, and measuring the height of the object. In the manufacture of this tool using components - components that have been divided into three main parts, namely input, process, and output. Its input components are high sensor HCSR-04, Metallic Sensor (Proximity), and a button (Push Button). The input function is to detect the height of the object, the metal content on the surface of the object and a button to start. Then on the process used is arduino uno microcontroller. This is enough to be used in controlling many components in this tool model. At the external part of the LCD with I2C, Servo Motor, Relay, LED RGB and Buzzer. LCD with I2C serves to display the content of metal on the surface of the object and the height of the object. I2C is used to save arduino pins. RGB LED to indicate the surface content of the object, and Buzzer will sound if it detects metal objects.



Keywords - Arduino Uno, Ultrasonic, Proximity, Push Button, LCD I2C, Relay

Intisari — Alat ukur tinggi dan penyeleksi benda logam merupakan sebuah alat untuk mendeteksi suatu benda memiliki permukaan logam atau tidak, serta mengukur tinggi benda tersebut. Pada pembuatan alat ini menggunakan komponen – komponen yang telah dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu masukan, proses, dan luaran. Komponen masukannya adalah sensor tinggi HCSR-04,Sensor Logam (Proximity), dan sebuah tombol (Push Button). Fungsi masukan yaitu untuk mendeteksi tinggi benda, kandungan logam pada permukaan benda dan sebuah tombol untuk memulai. Kemudian pada bagian proses yang digunakan adalah mikrokontroller arduino uno. Ini cukup untuk digunakan dalam mengontrol komponen yang banyak dalam model alat ini. Pada bagian luaran yaitu LCD dengan I2C,Motor Servo,Relay,LED RGB dan Buzzer. LCD  dengan I2C berfungsi untuk menampilkan kandungan logam pada permukaan benda serta tinggi benda. I2C digunakan untuk menghemat pemakaian pin arduino. LED RGB untuk mengindikasi kandungan permukaan benda, dan Buzzer akan berbunyi jika mendeteksi benda logam.

Unduh disini ... !!!!

1.                  PENDAHULUAN

1.1               Latar Belakang

Teknologi di era modern ini berkembang sangat pesat. Banyak manusia yang menciptakan berbagai alat untuk membantu berbagai macam pekerjaan yang membutuhkan penglihatan dan ketelitian seperti alat - alat yag ada pada bidang industri. Ada beberapa industri – industri yang masih mengukur tinggi benda dan menyeleksi benda logam dan non-logam secara manual. Salah satu contoh alat modern ini adalah alat ukur tinggi dan penyeleksi benda logam. Alat ini telah membantu manusia terutama pada bidang industri untuk mengukur tinggi suatu benda dengan batasan tinggi tertentu dan dapat menyeleksi bahan dasar  benda yang terbuat dari logam atau non-logam. Dengan menggunakan Arduino sebagai otak dari sistem untuk pemroses keseluruhan kerja alat, maka alat ini akan berfungsi sesuai sistem kerja. Sebagai pendeteksi benda logam dan non logam alat ini menggunakan sensor proximity metal dan motor servo sebagai penyeleksi bahan dari benda tersebut. Alat ini tetap memiliki batasan – batasan tertentu sehingga diharapkan sistem ini dapat dikembangkan lebih lanjut lagi.



1.2         Tujuan

Tujuan pembuatan alat ini antara lain :

1.      Membantu manusia untuk menyeleksi bahan dasar logam atau non-logam dari benda – benda tertentu menggunakan sensor proximity metal.
2.      Mempermudah mengukur tinggi suatu benda yang berukuran kecil dengan batasan – batasan tingi tertentu.
3.      Membuat alat ukur tinggi dan penyeleksi benda logam menggunakan sensor ultasonik dan sensor proximity metal sebagai masukan yang diproses oleh mikrokontroler Arduino, buzzer dan lampu RGB sebagai indikator, dan hasilnya ditampilkan pada LCD agar mudah membacanya.
1.3        Rumusan Masalah
Berdasarkan urain diatas, terdapat beberapa permasalahan yang ada, yaitu :
1.      Bagaimana agar sensor proximity metal dapat menyeleksi bahan dari benda yang terbuat dari logam atau non logam ?
2.      Bagaimana agar sensor ultrasonik dapat mengukur tinggi benda dengan batasan – batasan tinggi tertentu ?
3.      Bagaimana membuat alat tersebut dengan menggunakan sistem mikkrokontroler berbasis Arduino, dengan sensor ultrasonik, sensor proximity metal , buzzer dan lampu RGB sebagai indikator dan LCD untuk menampilkan luaran hasilnya ?
1.4            Pembatasan Masalah
Dalam pembuatan alat ini penulis akan membuat batasan permasalahan agar tidak menyimpang dari spesifikasi dan kemampuan alat yang akan buat. Pembatasan masalah tersebut adalah :
1.      Objek yang diukur memiliki batasan tinggi maksimal. Tidak diperkenankan untuk tinggi benda melebihi batas maksimal tersebut.
2.      Keluaran yang dipakai adalah lampu RGB (Biru=Logam, Hijau=Non-Logam) tulisan pada layar LCD 16x2 dan Buzzer yang berbunyi jika objek logam terdeteksi.

2.    TINJAUAN PUSTAKA
2.1  Arduino Uno
Arduino adalah sebuah pengendali mikro board tunggal yang memiliki sifat terbuka (open source) yang diturunkan dari platform berbasis Wiring. Pengendali ini dirancang untuk mempermudah penggunaan dalam berbagai bidang elektronik. Hardware arduino mengandung prosesor jenis Atmel AVR, dan memiliki bahasa pemrograman tersendiri. Platform ini disusun pada sebuah software yang diberi nama Arduino IDE. Software inilah yang paling utama, membantu menjembatani antara bahasa mesin yang begitu rumit sehingga menjadi bahasa dan logic yang lebih mudah dimengerti manusia. Alat ini menggunakan mirkokontroler Arduino Uno yang memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, dimana 6 pin diantaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 pin input analog, menggunakan crystal 16 MHz, koneksi USB, jack listrik, header ICSP dan tombol reset.
 
  Gambar  Arduino UNO
 
2.1  Sensor Proximity Metal
Sensor proximity merupakan suatu sensor atau saklar yang mendeteksi adanya target (jenis logam) dengan tanpa adanya kontak fisik, sensor jenis ini biasanya terdiri dari alat elektonis solid-state yang terbungkus rapat untuk melindunginya dari pengaruh getaran, cairan, kimiawi, dan korosif yang berlebihan. Sensor ini dapat diaplikasikan pada kondisi penginderaan pada objek yang dianggap terlalu kecil/lunak untuk menggerakkan suatu mekanis saklar. Prinsip kerjanya adalah dengan memperhatikan perubahan amplitudo suatu lingkungan medan frekuensi tinggi.
Prinsip kerja dari jenis sensor jarak ini menggunakan metode induktif dan kapasitif didasarkan oleh sebuah medan elektromagnetik (field) di sekitar permukaan sensor yang ditimbulkan oleh osilator frekuensi tinggi. Jenis materi logam yang memiliki pengaruh induktif dan materi kapasitif lainnya akan mempengaruhi amplitudo osilasi di sekitar sensor. Jadi benda-benda tersebut terdeteksi oleh sensor. Perubahan nilai osilasi yang terjadi karena pengaruh benda-benda tersebut diidentifikasi oleh sirkuit pembatas yang mengubah keadaan output pada sensor. Alat ini menggunakan sensor proximity untuk mendeteksi bahan dari benda yang terdeteksi oleh sensor, apakah benda tersebut terbuat dari logam atau non logam.

Gambar Sensor Proximity Metal

2.2  Sensor Ultrasonik HCSR-04
Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Cara kerja sensor ini didasarkan pada prinsip dari pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan jarak suatu benda dengan frekuensi tertentu. Disebut sebagai sensor ultrasonik karena sensor ini menggunakan gelombang ultrasonik.
Sensor ini merupakan sensor ultrasonik siap pakai, satu alat yang berfungsi sebagai pengirim (transmitter), penerima (receiver), dan pengontrol gelombang ultrasonik.. Alat ini memiliki 4 pin, pin Vcc, Gnd, Trigger, dan Echo. Pin Vcc untuk listrik positif dan Gnd untuk ground-nya. Pin Trigger untuk trigger keluarnya sinyal dari sensor dan pin Echo untuk menangkap sinyal pantul dari benda.
Pada alat ini sensor ultrasnik digunakan untuk mengukur tinggi benda dengan memantulkan gelombang ultrasonik.
Gambar Sensor Ultrasonik HC SR 04


2.3  LCD
LCD (Liquid Cristal display) adalah suatu komponen yang berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai bidang misalnya alat–alat elektronik seperti kalkulator, layar laptop ataupun layar hp. Pada postingan aplikasi LCD yang dugunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan hasil data dan status  kerja alat. 


Gambar LCD16x2


2.4  I2C (Inter Integrated Circuit)
Yang dimaksud dengan I2C LCD adalah modul LCD yang dikendalikan secara serial sinkron dengan protokol I2C/IIC (Inter Integrated Circuit) atau TWI (Two Wire Interface). Normalnya, modul LCD dikendalikan secara parallel baik untuk jalur data maupun kontrolnya. Namun, jalur parallel akan memakan banyak pin di sisi kontroller (misal Arduino, Android, komputer, dll). Setidaknya Anda akan membutuhkan 6 atau 7 pin untuk mengendalikan sebuah modul LCD. Dengan demikian untuk sebuah kontroller yang ‘sibuk’ dan harus mengendalikan banyak I/O, menggunakan jalur paralel adalah solusi yang kurang tepat.

Gambar I2C



2.5  Saklar
Saklar push button adalah saklar tekan yang berfungsi sebagai pemutus atau penyambung arus listrik dari sumber arus ke beban listrik. Suatu sistem saklar tekan push button terdiri dari saklar tekan start, stop reset dan saklar tekan untuk emergency. Pada alat ini menggunakan saklar push button yang digunakan untuk meng-ON dan meng-OFF kan konfigurasi alat.

Gambar Saklar Push Button




2.6  Buzzer
Buzzer  biasanya disebut sebagai rangkaian alarm pengingat pesan dan tanda. Buzzer sering digunakan dan ditemukan dalam perangkat elektronik yag sudah umum dipasaran. Pada alat ini buzzer digunakan sebagai tanda peringatan bahwa sensor proximity metal telah mendeteksi benda yang berbahan dasar logam.
 Gambar Buzzer


2.7  Lampu Indikator
Lampu RGB (Red Green Blue) adalah perangkat yang digunakan sebagai tanda. Pada alat ini lampu RGB akan menyala warna campuran antara warna hijau dan warna biru pada kondisi awal, sedangkan  jika terdeteksi objek logam maka lampu warna biru akan menyala, namun jika terdeteksi objek non-logam lampu warna hijau akan menyala.

Gambar LED RGB


2.8  Motor Servo
Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang dirancang dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga dapat di set-up atau di atur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut dari poros output motor. motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari motor DC, serangkaian gear, rangkaian kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear yang melekat pada poros motor DC akan memperlambat putaran poros dan meningkatkan torsi motor servo, sedangkan potensiometer dengan perubahan resistansinya saat motor berputar berfungsi sebagai penentu batas posisi putaran poros motor servo.
Prinsip kerja motor servo
Motor servo dikendalikan dengan memberikan sinyal modulasi lebar pulsa (Pulse Wide Modulation / PWM) melalui kabel kontrol. Lebar pulsa sinyal kontrol yang diberikan akan menentukan posisi sudut putaran dari poros motor servo. Sebagai contoh, lebar pulsa dengan waktu 1,5 ms (mili detik) akan memutar poros motor servo ke posisi sudut 90. Bila pulsa lebih pendek dari 1,5 ms maka akan berputar ke arah posisi 0 atau ke kiri (berlawanan dengan arah jarum jam), sedangkan bila pulsa yang diberikan lebih lama dari 1,5 ms maka poros motor servo akan berputar ke arah posisi 180 atau ke kanan (searah jarum jam). Lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini.

Gambar Motor Servo

2.9  Relay
Relay adalah suatu peranti yang bekerja berdasarkan elektromagnetik untuk menggerakan sejumlah kontaktor yang tersusun atau sebuah saklar elektronis yang dapat dikendalikan dari rangkaian elektronik lainnya dengan memanfaatkan tenaga listrik sebagai sumber energinya. Kontaktor akan tertutup (menyala) atau terbuka (mati) karena efek induksi magnet yang dihasilkan kumparan (induktor) ketika dialiri arus listrik. Berbeda dengan saklar, pergerakan kontaktor (on atau off) dilakukan manual tanpa perlu arus listrik. Relay yang paling sederhana ialah relay elektromekanis yang memberikan pergerakan mekanis saat mendapatkan energi listrik. Secara sederhana relay elektromekanis ini didefinisikan sebagai berikut.
  1. Alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup atau membuka kontak saklar.
  2. Saklar yang digerakkan secara mekanis oleh daya atau energi listrik.

Sebagai komponen elektronika, relay mempunyai peran penting dalam sebuah sistem rangkaian elektronika dan rangkaian listrik untuk menggerakan sebuah perangkat yang memerlukan arus besar tanpa terhubung langsung dengan perangakat pengendali yang mempunyai arus kecil. Dengan demikian relay dapat berfungsi sebagai pengaman. Relay terdiri dari 3 bagian utama, yaitu:
       1.      Common, merupakan bagian yang tersambung dengan Normally Close (dalam keadaan normal).
       2.      Koil (kumparan), merupakan komponen utama relay yang digunakan untuk menciptakan medan magnet.
       3.      Kontak, yang terdiri dari Normally Close dan Normally Open.
 Gambar Relay

3.     METODE PEMBUATAN ALAT

1.      Persiapan

Melakukan penelitian dan studi kasus mengenai masalah terkait.

2.       Perencanaan Konsep

Merancang konsep yang akan dikembangkan dan mulai menyusun diagram blok dari gambaran cara kerja alat yang akan dibuat.

3.        Perancangan Sistem

      Metode ini terdiri dari perancangan hardware dan software. Perancangan hardware dimulai  dari menentukan komponen yang diperlukan  pembuatan skematik rangkaian melalui software  proteus. Perancangan software dilakukan dengan merancang flow cart, serta algoritma program.
4.        Pembuatan Alat
      Dimulai dengan pembuatan mekanik , pemasangan sensor input dan output / modul yang  terdiri dari sensor ultrasonik, sensor proximity metal, saklar push button, arduino uno, LCD,  buzzer dan lampu RGB, serta hardware pelengkap dan pemrograman mikrokontroller.
5.        Pengujian Alat
       Memastikan bahwa alat bekerja dengan respon sesuai yang diinginkan, dan untuk mengetahui apakah masih ada kesalahan yang perlu diperbaiki dalam sistem.
6.        Analisa Hasil Pengujian
     Hasil dari pengujian alat dianalisa dan dibandingkan dengan rencana dan tujuan awal  penelitian. Apa bila terjadi error maka dicari penyebab serta menjari solusi yang paling efektif agar alat dapat bekerja dengan lebih baik lagi.
7.        Penyajian Alat
       Penyajian alat pada para penguji dan pembuatan laporan hasilnya.



4.  HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1  Skema Pengawatan

 Gambar Perkawatan Dalam
Gambar Perkawatan Luar
Gambar Simulasi Proteus


Program


4         #include <LCD.h>
5         #include <LiquidCrystal.h>
6         #include <LiquidCrystal_I2C.h>
7         #include  <Wire.h>
8         #include  <LiquidCrystal_I2C.h>
9          
10       
11      //#include <Streaming.h>
12       
13      /* ==============================================================
14      Pemrogram      : Kelompok EK-3C/2
15        1. 02-Cahyo Buwono Prasetyo      NIM:3.32.15.2.02
16        2. 11-Rida Nur Yuliani           NIM:3.32.15.2.15
17        3. 14-Tegar Priambudi            NIM:3.32.15.2.19
18      -----------------------------------------------------------------
19      Proyek Arduino
20      Alat Ukur Tinggi dan Penyeleksi Benda Logam
21        program untuk mengukur tinggi benda dan menyeleksi benda sesuai jenis benda
22      -----------------------------------------------------------------
23      Komponen:
24      - 1x Tombol Uji
25      - 1x Sensor Ultrasonik HC-SR04
26      - 1x Sensor Proximity Metal
27      - 1x LCD 16x2
28      - 1x Motor Servo
29      - 1x Buzzer
30      - 1x Arduino UNO
31      - 1x Power Supply 12V/1A
32      - 1x Lampu RGB
33      ===============================================================*/
34       
35      // include the library code:
36       
37      #include <Servo.h>
38      #define detector  A0           //inisialisasi Proximity pada pin A0
39      #define Buzzer    9             //inisialisasi buzzer pada pin 9
40      #define echoPin   6             //inisialisai echo pin pada pin 6
41      #define initPin   7             //inisialisasi triger pin pada pin 7
42      #define red       3             //inisialisasi led red
43      #define ijo       2             //inisialisasi led green
44      #define biru      4             //inisialisasi led blue
45      const int button = 8;           //inisialisasi push button pada pin 8
46      unsigned long pulseTime = 0;    //variabel untuk membaca pulsa
47      int metal;                      //mengenalkan "metal"
48      int S1 = 0;                     //mengenalkan "S1" dan nilainya 0
49      int pos = 0;                    //mengenalkan "pos" dan nilainya 0
50      char i=0;                       //mengenalkan "i" dan nilainya 0
51      LiquidCrystal_I2C lcd(0x3F, 2, 1, 0, 4, 5, 6, 7, 3, POSITIVE);  // Set the LCD I2C address
52                                      //Setting LCD : 12 = Rs
53                                      //              11 = Enable
54                                      //           5 - 2 = D4 - D7
55      Servo myservo;                  //mengenalkan "myservo" untuk servo
56      void setup()
57      {
58       Serial.begin(9600);
59       lcd.begin(16, 2);              //LCD 16 x 2
60       myservo.attach(10);            //Servo pada pin 10           
61       pinMode(detector, INPUT);      //proximity sebagai Input
62       pinMode(echoPin, INPUT);       //Echo (penerima) sebagai Input
63       pinMode(button, INPUT_PULLUP); //Push button sebagai Input pullup
64       pinMode(initPin, OUTPUT);      //Trigger (pemancar) sebagai Output
65       pinMode(Buzzer, OUTPUT);       //Buzzer sebagai Output
66       pinMode(red,OUTPUT);           //RED sebagai Output
67       pinMode(ijo,OUTPUT);           //GREEN sebagai Output
68       pinMode(biru,OUTPUT);          //BLUE sebagai Output
69       digitalWrite(red,HIGH);
70       delay(100);
71       digitalWrite(ijo,HIGH);
72       delay(100);
73       digitalWrite(biru,HIGH);
74       delay(100);
75      }
76       
77      void loop()
78      {
79       digitalWrite(biru,LOW);
80       digitalWrite(red,HIGH);
81       digitalWrite(ijo,LOW);
82       myservo.write(90);             //Posisi awal servo sebelum PB ditekan
83       noTone(Buzzer);
84       lcd.setCursor(0,0);            //Posisi kursor pada LCD baris 0 kolom 0
85       lcd.print("PROYEK ARDUINO 2"); //Menulis Tugas pada LCD baris 0
86       lcd.setCursor(0,1);            //Posisi kursor pada LCD baris 1 kolom 0
87       lcd.print(" METAL DETECTOR "); //Menulis nama alat pada LCD baris 1
88       S1 = digitalRead(button);      //membaca Push button
89       if (S1 == LOW)                 //jika pushbutton ditekan = 0
90       {                              //iya? lanjut;  tidak? else
91        metal = digitalRead(detector);//membaca benda pada proximity metal
92        if (metal == 0 )              //jika terdapat unsur metal = 0
93        {                             //ya? lanjut ; tidak? else
94       
95          digitalWrite(initPin, HIGH);//triger memancarkan sinyal
96          delayMicroseconds(10);      //tunda 10 mikrosekon
97          digitalWrite(initPin, LOW); //mematikan pancaran sinyal
98          pulseTime = pulseIn(echoPin, HIGH); //Menerima sinyal yang dipancarkan trigger
99          lcd.clear();
100      lcd.setCursor(0,0);         //mengatur cursor pada baris 0 kolom 0
101      lcd.print("Jarak = ");      //menulis "jarak =" pada LCD baris 0
102      lcd.print(pulseTime / 58, DEC); //kecepatan cahaya 340m/s atau 29 mikrosekon/cm. sinyal keluar dan masuk (2x). kemudian hasilnya ditampilkan desimal
103      lcd.print(" cm");          //menulis satuan "cm"
104      lcd.setCursor(0,1);         //mengeatur kursor pada baris 1 kolom 0
105      lcd.print("Metal Terdeteksi");//mendisplay metal telah terdeteksi
106      delay(100);                 //tunda 0,1 s
107     
108      for (i=0; i<5; i++)        
109      {                           //Buzzer ON OFF selama 5x
110           digitalWrite(ijo,HIGH);
111      digitalWrite(biru,LOW);
112      digitalWrite(red,HIGH);
113      delay(100);
114        tone(Buzzer,5000);//Buzzer diONkan
115        delay(200);               //Tunda 0,2 s
116        tone(Buzzer,0);
117        delay(200);               //tunda 0,2 s
118      }
119      for (pos = 90; pos <= 180; pos += 3)
120      {                          
121      myservo.write(pos);         //Servo bergerak ke posisi 180 setiap 3 derajat/15 mS
122      delay(15);                  //tunda 15 mS
123      }
124      delay(3000);                //tunda 3 s sampai benda diambil
125    }
126    else
127     {
128      digitalWrite(red,HIGH);
129      digitalWrite(biru,HIGH);
130      digitalWrite(ijo,LOW);
131      digitalWrite(initPin, HIGH);//triger memancarkan sinyal
132      delayMicroseconds(10);      //tunda 10 mikrosekon
133      digitalWrite(initPin, LOW); //mematikan pancaran sinyal
134      pulseTime = pulseIn(echoPin, HIGH);//Menerima sinyal yang dipancarkan trigger
135      lcd.clear();
136      lcd.setCursor(0,0);//mengatur cursor pada baris 0 kolom 0
137      lcd.print("Jarak = ");      //menulis "jarak =" pada LCD baris 0
138      lcd.print(pulseTime / 58, DEC); //kecepatan cahaya 340m/s atau 29 mikrosekon/cm. sinyal keluar dan masuk (2x). kemudian hasilnya ditampilkan desimal
139      lcd.print(" cm");          //menulis satuan "cm"
140      lcd.setCursor(0,1);         //mengeatur kursor pada baris 1 kolom 0
141      lcd.print("Bukan Metal     ");//mendisplay metal telah terdeteksi
142      delay(100);                 //tunda 0,1 s
143      for (pos = 90; pos >= 0; pos -= 3)
144      {
145       myservo.write(pos);             
146       delay(15);               
147      }
148     delay(3000);
149    }
150   }
151   else
152   delay(1000);
153  }
  


    4.2  Cara Kerja Alat Secara Keseluruhan

Alat ini berfungsi untuk mengukur tinggi suatu benda dan mendeteksi bahan dasar benda yang terbuat dari logam atau non logam. Alat ini terdiri dari masukan sensor ultrasonik, sensor proximity metal dan saklar. Sedangkan LCD, motor servo, buzzer dan lampu RGB sebagai output.

Untuk menghidupkan alat harus meng-ON kan saklar. Data yang diterima dari sensor ultrasonik yang mendeteksi adanya benda akan diproses oleh arduino menggunakan pantulan ultasonik untuk mengukur tinggi benda tersebut. Data yang diterima dari sensor proximity metal akan mendeteksi bahan dasar dari benda tersebut baik logam maupun non logam. Jika sensor proximity metal mendeteksi adanya benda logam buzzer akan berbunyi dan lampu RGB akan menyala biru Jika sensor proximity metal tidak mendeteksi adanya logam buzzer tidak berbunyi dan lampu RGB menyala hijau. LCD akan menampilkan data tinggi benda dan bahan dasar dari benda tersebut. Alat dapat dimatikan dengan meng-OFF kan saklar.



                                                       Gambar Diagram Blok

Gambar Diagram Alir 

4.3  Pengujian alat
Dalam proyek yang kami buat, perlu diuji untuk menentukan keakuratan alat sebagai alat deteksi, adapun langkah - langkah cara pengujian yang akan kami lakukan adalah :
1.      Mengkalibrasi alat yang akan diukur, apakah sudah sesuai dengan  program  yang dibuat atau belum.
2.      Memasukkan input berupa masukan Push Button dan benda Logam/Non-Logam untuk di deteksi jenis dan ketinggian benda.







5.   Kesimpulan
1.      Sensor ketinggian berfungsi dengan baik mengukur tinggi benda dengan satuan ujur centi meter
2.      Sensor logam juga berfungsi dengan baik mendeteksi benda logam maupun non logam, sehingga dapat menghasilkan keluaran tampilan LCD dan warna dari lampu RGB
3.      Hasil yang akan ditampilkan di layar LCD merupakan tulisan Logam atau Non-Logam, serta lampu RGB menyala biru saat mendeteksi logam dan menyala hijau saat mendeteksi benda non-logam.

6.      Daftar Pustaka
                  [1] http://elektronika-dasar.web.id/lcd-liquid-cristal-display/
                  [3] http://www.elangsakti.com/2015/05/sensor-ultrasonik.html
                  [4] http://saptaji.com/2016/06/27/bekerja-dengan-i2c-lcd-dan-arduino/
      [5] https://purnomosejati.wordpress.com/2011/08/25/mengenal-komunikasi-i2cinter-integrated-circuit/



Detail penulis :

Tegar Priambudi
SMK N 7 Semarang
POLINES D3 Elektronika

Rida Nur Yuliani
SMA N 3 Salatiga
POLINES D3 Elektronika

Cahyo Buwono P.
SMK N 4 Semarang
POLINES D3 Elektronika


Pengen punya file nya ??
Ayo Semangat Belajar dan Unduh Filenya !!
Disini !!!!

1 comment: