Alat Ukur Tinggi dan Penyeleksi Benda Logam
ALAT UKUR TINGGI
DAN
PENEYELEKSI BENDA LOGAM
DAN
PENEYELEKSI BENDA LOGAM
Cahyo Buwono Putro,
Rida Nur Yuliani, Tegar Priambudi.
Prodi Eletronika
Jurusan Elektro Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Soedarto, SH,
Tembalang, Semarang, 50275
Abstract -
Metering and selecting metal objects is a tool for detecting an object having a
metal surface or not, and measuring the height of the object. In the
manufacture of this tool using components - components that have been divided
into three main parts, namely input, process, and output. Its input components
are high sensor HCSR-04, Metallic Sensor (Proximity), and a button (Push
Button). The input function is to detect the height of the object, the metal
content on the surface of the object and a button to start. Then on the process
used is arduino uno microcontroller. This is enough to be used in controlling
many components in this tool model. At the external part of the LCD with I2C,
Servo Motor, Relay, LED RGB and Buzzer. LCD with I2C serves to display the
content of metal on the surface
of the object and the height of the object. I2C is used to save arduino pins.
RGB LED to indicate the surface content of the object, and Buzzer will sound if
it detects metal objects.
Keywords - Arduino Uno, Ultrasonic, Proximity, Push Button, LCD I2C, Relay
Intisari — Alat ukur tinggi dan penyeleksi benda logam merupakan sebuah alat untuk mendeteksi suatu benda memiliki permukaan logam atau tidak, serta mengukur tinggi benda tersebut. Pada pembuatan alat ini menggunakan komponen – komponen yang telah dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu masukan, proses, dan luaran. Komponen masukannya adalah sensor tinggi HCSR-04,Sensor Logam (Proximity), dan sebuah tombol (Push Button). Fungsi masukan yaitu untuk mendeteksi tinggi benda, kandungan logam pada permukaan benda dan sebuah tombol untuk memulai. Kemudian pada bagian proses yang digunakan adalah mikrokontroller arduino uno. Ini cukup untuk digunakan dalam mengontrol komponen yang banyak dalam model alat ini. Pada bagian luaran yaitu LCD dengan I2C,Motor Servo,Relay,LED RGB dan Buzzer. LCD dengan I2C berfungsi untuk menampilkan kandungan logam pada permukaan benda serta tinggi benda. I2C digunakan untuk menghemat pemakaian pin arduino. LED RGB untuk mengindikasi kandungan permukaan benda, dan Buzzer akan berbunyi jika mendeteksi benda logam.
Unduh disini ... !!!!
Intisari — Alat ukur tinggi dan penyeleksi benda logam merupakan sebuah alat untuk mendeteksi suatu benda memiliki permukaan logam atau tidak, serta mengukur tinggi benda tersebut. Pada pembuatan alat ini menggunakan komponen – komponen yang telah dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu masukan, proses, dan luaran. Komponen masukannya adalah sensor tinggi HCSR-04,Sensor Logam (Proximity), dan sebuah tombol (Push Button). Fungsi masukan yaitu untuk mendeteksi tinggi benda, kandungan logam pada permukaan benda dan sebuah tombol untuk memulai. Kemudian pada bagian proses yang digunakan adalah mikrokontroller arduino uno. Ini cukup untuk digunakan dalam mengontrol komponen yang banyak dalam model alat ini. Pada bagian luaran yaitu LCD dengan I2C,Motor Servo,Relay,LED RGB dan Buzzer. LCD dengan I2C berfungsi untuk menampilkan kandungan logam pada permukaan benda serta tinggi benda. I2C digunakan untuk menghemat pemakaian pin arduino. LED RGB untuk mengindikasi kandungan permukaan benda, dan Buzzer akan berbunyi jika mendeteksi benda logam.
Unduh disini ... !!!!
1.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Teknologi di era modern
ini berkembang sangat pesat. Banyak manusia yang menciptakan berbagai alat
untuk membantu berbagai macam pekerjaan yang membutuhkan penglihatan dan
ketelitian seperti alat - alat yag ada pada bidang industri. Ada beberapa
industri – industri yang masih mengukur tinggi benda dan menyeleksi benda logam
dan non-logam secara manual. Salah satu contoh alat modern ini adalah alat ukur
tinggi dan penyeleksi benda logam. Alat ini telah membantu manusia terutama
pada bidang industri untuk mengukur tinggi suatu benda dengan batasan tinggi
tertentu dan dapat menyeleksi bahan dasar
benda yang terbuat dari logam atau non-logam. Dengan menggunakan Arduino
sebagai otak dari sistem untuk pemroses keseluruhan kerja alat, maka alat ini
akan berfungsi sesuai sistem kerja. Sebagai pendeteksi benda logam dan non
logam alat ini menggunakan sensor proximity
metal dan motor servo sebagai
penyeleksi bahan dari benda tersebut. Alat ini tetap memiliki batasan – batasan
tertentu sehingga diharapkan sistem ini dapat dikembangkan lebih lanjut lagi.
1.2 Tujuan
Tujuan
pembuatan alat ini antara lain :
1.
Membantu manusia untuk menyeleksi bahan dasar logam atau
non-logam dari benda – benda tertentu menggunakan sensor proximity metal.
2.
Mempermudah mengukur tinggi suatu benda yang berukuran kecil
dengan batasan – batasan tingi tertentu.
3.
Membuat alat ukur tinggi dan penyeleksi benda logam
menggunakan sensor ultasonik dan sensor proximity
metal sebagai masukan yang diproses oleh mikrokontroler Arduino, buzzer dan
lampu RGB
sebagai indikator, dan hasilnya ditampilkan pada LCD agar mudah membacanya.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan urain diatas,
terdapat beberapa permasalahan yang ada, yaitu :
1.
Bagaimana agar sensor proximity
metal dapat menyeleksi bahan dari benda yang terbuat dari logam atau non logam
?
2.
Bagaimana agar sensor ultrasonik dapat mengukur tinggi benda
dengan batasan – batasan tinggi tertentu ?
3.
Bagaimana membuat alat tersebut dengan menggunakan sistem
mikkrokontroler berbasis Arduino, dengan sensor ultrasonik, sensor proximity metal , buzzer dan lampu RGB sebagai indikator dan LCD untuk menampilkan luaran hasilnya ?
1.4
Pembatasan Masalah
Dalam pembuatan alat ini penulis akan
membuat batasan permasalahan agar tidak menyimpang dari spesifikasi dan
kemampuan alat yang akan buat. Pembatasan masalah tersebut adalah :
1.
Objek yang diukur memiliki batasan tinggi maksimal. Tidak diperkenankan
untuk tinggi benda melebihi batas maksimal tersebut.
2.
Keluaran yang dipakai adalah lampu RGB (Biru=Logam,
Hijau=Non-Logam) tulisan pada layar LCD 16x2 dan Buzzer yang berbunyi jika objek logam terdeteksi.
2.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Arduino Uno
Arduino adalah sebuah pengendali mikro board tunggal yang memiliki sifat terbuka (open source) yang diturunkan dari platform berbasis Wiring.
Pengendali ini dirancang untuk mempermudah penggunaan dalam berbagai bidang
elektronik. Hardware arduino mengandung prosesor jenis Atmel AVR, dan memiliki
bahasa pemrograman tersendiri. Platform ini disusun pada sebuah software yang
diberi nama Arduino IDE. Software inilah yang paling utama, membantu
menjembatani antara bahasa mesin yang begitu rumit sehingga menjadi bahasa dan
logic yang lebih mudah dimengerti manusia. Alat ini menggunakan mirkokontroler
Arduino Uno yang memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis
I/O, dimana 6 pin diantaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 pin input
analog, menggunakan crystal 16 MHz, koneksi USB, jack listrik, header ICSP dan
tombol reset.
Gambar Arduino
UNO
2.1
Sensor Proximity Metal
Sensor proximity merupakan suatu sensor atau saklar yang mendeteksi adanya
target (jenis logam) dengan tanpa adanya kontak fisik, sensor jenis ini
biasanya terdiri dari alat elektonis solid-state yang terbungkus rapat untuk
melindunginya dari pengaruh getaran, cairan, kimiawi, dan korosif yang
berlebihan. Sensor ini dapat diaplikasikan pada kondisi penginderaan pada objek
yang dianggap terlalu kecil/lunak untuk menggerakkan suatu mekanis saklar.
Prinsip kerjanya adalah dengan memperhatikan perubahan amplitudo suatu lingkungan
medan frekuensi tinggi.
Prinsip kerja dari jenis sensor jarak ini menggunakan
metode induktif dan kapasitif didasarkan oleh sebuah medan elektromagnetik (field) di sekitar permukaan sensor yang ditimbulkan oleh osilator frekuensi tinggi. Jenis materi
logam yang memiliki pengaruh induktif dan materi kapasitif lainnya
akan mempengaruhi amplitudo osilasi di sekitar sensor. Jadi benda-benda
tersebut terdeteksi oleh sensor. Perubahan nilai osilasi yang terjadi karena
pengaruh benda-benda tersebut diidentifikasi oleh sirkuit pembatas yang
mengubah keadaan output pada sensor. Alat ini menggunakan sensor proximity untuk mendeteksi bahan dari
benda yang terdeteksi oleh sensor, apakah benda tersebut terbuat dari logam
atau non logam.
Gambar Sensor Proximity Metal
2.2
Sensor Ultrasonik HCSR-04
Sensor ultrasonik adalah sebuah
sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran
listrik dan sebaliknya. Cara kerja sensor ini didasarkan pada prinsip dari
pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan jarak suatu
benda dengan frekuensi tertentu. Disebut sebagai sensor ultrasonik karena
sensor ini menggunakan gelombang ultrasonik.
Sensor ini merupakan sensor
ultrasonik siap pakai, satu alat yang berfungsi sebagai pengirim (transmitter), penerima (receiver), dan pengontrol gelombang
ultrasonik.. Alat ini memiliki 4 pin, pin Vcc, Gnd, Trigger, dan Echo. Pin Vcc
untuk listrik positif dan Gnd untuk ground-nya. Pin Trigger untuk trigger
keluarnya sinyal dari sensor dan pin Echo untuk menangkap sinyal pantul dari
benda.
Pada alat ini sensor ultrasnik
digunakan untuk mengukur tinggi benda dengan memantulkan gelombang ultrasonik.
Gambar Sensor Ultrasonik HC SR 04
2.3
LCD
LCD (Liquid Cristal
display) adalah suatu komponen yang berfungsi sebagai tampilan suatu data,
baik karakter, huruf ataupun grafik. LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu
jenis media tampil yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD
sudah digunakan diberbagai bidang misalnya alat–alat elektronik seperti
kalkulator, layar laptop ataupun layar hp. Pada postingan aplikasi LCD yang
dugunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat
berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan hasil
data dan status kerja alat.
Gambar LCD16x2
2.4
I2C (Inter Integrated Circuit)
Yang dimaksud dengan I2C LCD adalah modul LCD yang
dikendalikan secara serial sinkron dengan protokol I2C/IIC (Inter
Integrated Circuit) atau TWI (Two Wire Interface). Normalnya,
modul LCD dikendalikan secara parallel baik untuk jalur data maupun kontrolnya.
Namun, jalur parallel akan memakan banyak pin di sisi kontroller (misal
Arduino, Android, komputer, dll). Setidaknya Anda akan membutuhkan 6 atau 7 pin
untuk mengendalikan sebuah modul LCD. Dengan demikian untuk sebuah kontroller
yang ‘sibuk’ dan harus mengendalikan banyak I/O, menggunakan jalur paralel
adalah solusi yang kurang tepat.
Gambar I2C
2.5
Saklar
Saklar push button adalah saklar tekan yang
berfungsi sebagai pemutus atau penyambung arus listrik dari sumber arus ke
beban listrik. Suatu sistem saklar tekan push button terdiri dari saklar tekan start, stop reset dan saklar tekan untuk emergency. Pada alat ini menggunakan saklar push button yang digunakan untuk meng-ON dan meng-OFF kan konfigurasi alat.
Gambar Saklar Push Button
2.6 Buzzer
Buzzer biasanya disebut sebagai rangkaian alarm
pengingat pesan dan tanda. Buzzer
sering digunakan dan ditemukan dalam perangkat elektronik yag sudah umum
dipasaran. Pada alat ini buzzer
digunakan sebagai tanda peringatan bahwa sensor proximity metal telah mendeteksi benda yang berbahan dasar logam.
Gambar Buzzer
2.7
Lampu Indikator
Lampu RGB (Red Green Blue) adalah perangkat yang digunakan sebagai tanda. Pada
alat ini lampu RGB akan menyala warna campuran antara warna hijau dan warna
biru pada kondisi awal, sedangkan jika
terdeteksi objek logam maka lampu warna biru akan menyala, namun jika
terdeteksi objek non-logam lampu warna hijau akan menyala.
Gambar LED RGB
2.8
Motor Servo
Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang
dirancang dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga
dapat di set-up atau di atur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut dari
poros output motor. motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari motor DC,
serangkaian gear, rangkaian kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear yang
melekat pada poros motor DC akan memperlambat putaran poros dan meningkatkan
torsi motor servo, sedangkan potensiometer dengan perubahan resistansinya saat
motor berputar berfungsi sebagai penentu batas posisi putaran poros motor
servo.
Prinsip kerja motor
servo
Motor servo
dikendalikan dengan memberikan sinyal modulasi lebar pulsa (Pulse Wide
Modulation / PWM) melalui kabel kontrol. Lebar pulsa sinyal kontrol yang
diberikan akan menentukan posisi sudut putaran dari poros motor servo. Sebagai
contoh, lebar pulsa dengan waktu 1,5 ms (mili detik) akan memutar poros motor
servo ke posisi sudut 90⁰. Bila pulsa lebih pendek dari 1,5 ms maka akan berputar ke arah posisi 0⁰ atau ke kiri (berlawanan dengan
arah jarum jam), sedangkan bila pulsa yang diberikan lebih lama dari 1,5 ms
maka poros motor servo akan berputar ke arah posisi 180⁰ atau ke kanan (searah jarum
jam). Lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini.
Gambar Motor Servo
2.9
Relay
Relay adalah suatu peranti yang bekerja berdasarkan elektromagnetik untuk
menggerakan sejumlah kontaktor yang tersusun atau sebuah saklar elektronis yang
dapat dikendalikan dari rangkaian elektronik lainnya dengan memanfaatkan tenaga
listrik sebagai sumber energinya. Kontaktor akan tertutup (menyala) atau
terbuka (mati) karena efek induksi magnet yang dihasilkan kumparan (induktor)
ketika dialiri arus listrik. Berbeda dengan saklar, pergerakan kontaktor (on atau
off) dilakukan manual tanpa perlu arus listrik. Relay yang paling sederhana
ialah relay elektromekanis yang memberikan pergerakan mekanis saat mendapatkan
energi listrik. Secara sederhana relay elektromekanis ini didefinisikan sebagai
berikut.
- Alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup atau membuka kontak saklar.
- Saklar yang digerakkan secara mekanis oleh daya atau energi listrik.
Sebagai komponen elektronika, relay mempunyai peran penting dalam sebuah
sistem rangkaian elektronika dan rangkaian listrik untuk menggerakan sebuah
perangkat yang memerlukan arus besar tanpa terhubung langsung dengan perangakat
pengendali yang mempunyai arus kecil. Dengan demikian relay dapat berfungsi
sebagai pengaman. Relay terdiri dari 3 bagian utama, yaitu:
1. Common, merupakan bagian yang tersambung dengan Normally Close (dalam
keadaan normal).
2. Koil (kumparan), merupakan komponen utama relay yang digunakan untuk
menciptakan medan magnet.
3. Kontak, yang terdiri dari Normally Close dan Normally Open.
Gambar Relay
3.
METODE PEMBUATAN
ALAT
1.
Persiapan
Melakukan penelitian dan
studi kasus mengenai masalah terkait.
2.
Perencanaan Konsep
Merancang konsep yang akan
dikembangkan dan mulai menyusun diagram blok dari gambaran cara kerja alat yang
akan dibuat.
3.
Perancangan Sistem
Metode ini terdiri dari perancangan
hardware dan software. Perancangan hardware
dimulai dari menentukan komponen yang diperlukan pembuatan skematik rangkaian melalui software proteus. Perancangan software dilakukan dengan merancang flow cart, serta algoritma program.
4.
Pembuatan
Alat
Dimulai dengan pembuatan mekanik
, pemasangan sensor input dan output / modul yang terdiri dari sensor ultrasonik,
sensor proximity metal, saklar push button, arduino uno, LCD, buzzer dan lampu RGB, serta hardware pelengkap dan pemrograman
mikrokontroller.
5.
Pengujian
Alat
Memastikan bahwa alat bekerja dengan respon
sesuai yang diinginkan, dan untuk mengetahui apakah masih ada kesalahan yang
perlu diperbaiki dalam sistem.
6.
Analisa Hasil Pengujian
Hasil dari pengujian alat dianalisa dan dibandingkan
dengan rencana dan tujuan awal penelitian. Apa bila terjadi error maka dicari penyebab serta menjari
solusi yang paling efektif agar alat dapat bekerja dengan lebih baik lagi.
7.
Penyajian Alat
Penyajian alat pada para penguji dan pembuatan laporan
hasilnya.
4.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1 Skema Pengawatan
Gambar Perkawatan Dalam
Gambar Perkawatan Luar
Gambar Simulasi Proteus
Program
4
#include
<LCD.h>
5
#include
<LiquidCrystal.h>
6
#include
<LiquidCrystal_I2C.h>
7
#include <Wire.h>
8
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
9
10
11
//#include
<Streaming.h>
12
13
/*
==============================================================
14
Pemrogram : Kelompok EK-3C/2
15
1. 02-Cahyo Buwono Prasetyo NIM:3.32.15.2.02
16
2. 11-Rida Nur Yuliani NIM:3.32.15.2.15
17
3. 14-Tegar Priambudi NIM:3.32.15.2.19
18
-----------------------------------------------------------------
19
Proyek
Arduino
20
Alat Ukur
Tinggi dan Penyeleksi Benda Logam
21
program untuk mengukur tinggi benda dan
menyeleksi benda sesuai jenis benda
22
-----------------------------------------------------------------
23
Komponen:
24
- 1x Tombol
Uji
25
- 1x Sensor
Ultrasonik HC-SR04
26
- 1x Sensor
Proximity Metal
27
- 1x LCD
16x2
28
- 1x Motor
Servo
29
- 1x Buzzer
30
- 1x
Arduino UNO
31
- 1x Power
Supply 12V/1A
32
- 1x Lampu
RGB
33
===============================================================*/
34
35
// include
the library code:
36
37
#include
<Servo.h>
38
#define
detector A0 //inisialisasi Proximity pada pin A0
39
#define
Buzzer 9 //inisialisasi buzzer pada pin 9
40
#define
echoPin 6 //inisialisai echo pin pada pin
6
41
#define
initPin 7 //inisialisasi triger pin pada
pin 7
42
#define
red 3 //inisialisasi led red
43
#define
ijo 2 //inisialisasi led green
44
#define
biru 4 //inisialisasi led blue
45
const int
button = 8; //inisialisasi
push button pada pin 8
46
unsigned
long pulseTime = 0; //variabel untuk
membaca pulsa
47
int metal; //mengenalkan
"metal"
48
int S1 =
0; //mengenalkan
"S1" dan nilainya 0
49
int pos =
0; //mengenalkan
"pos" dan nilainya 0
50
char
i=0;
//mengenalkan "i" dan nilainya 0
51
LiquidCrystal_I2C
lcd(0x3F, 2, 1, 0, 4, 5, 6, 7, 3, POSITIVE);
// Set the LCD I2C address
52
//Setting LCD
: 12 = Rs
53
// 11 = Enable
54
// 5 - 2 = D4 - D7
55
Servo
myservo; //mengenalkan
"myservo" untuk servo
56
void
setup()
57
{
58
Serial.begin(9600);
59
lcd.begin(16, 2); //LCD 16 x 2
60
myservo.attach(10); //Servo pada pin 10
61
pinMode(detector, INPUT); //proximity sebagai Input
62
pinMode(echoPin, INPUT); //Echo (penerima) sebagai Input
63
pinMode(button, INPUT_PULLUP); //Push button
sebagai Input pullup
64
pinMode(initPin, OUTPUT); //Trigger (pemancar) sebagai Output
65
pinMode(Buzzer, OUTPUT); //Buzzer sebagai Output
66
pinMode(red,OUTPUT); //RED sebagai Output
67
pinMode(ijo,OUTPUT); //GREEN sebagai Output
68
pinMode(biru,OUTPUT); //BLUE sebagai Output
69
digitalWrite(red,HIGH);
70
delay(100);
71
digitalWrite(ijo,HIGH);
72
delay(100);
73
digitalWrite(biru,HIGH);
74
delay(100);
75
}
76
77
void loop()
78
{
79
digitalWrite(biru,LOW);
80
digitalWrite(red,HIGH);
81
digitalWrite(ijo,LOW);
82
myservo.write(90); //Posisi awal servo sebelum PB
ditekan
83
noTone(Buzzer);
84
lcd.setCursor(0,0); //Posisi kursor pada LCD baris 0
kolom 0
85
lcd.print("PROYEK ARDUINO 2");
//Menulis Tugas pada LCD baris 0
86
lcd.setCursor(0,1); //Posisi kursor pada LCD baris 1
kolom 0
87
lcd.print(" METAL DETECTOR ");
//Menulis nama alat pada LCD baris 1
88
S1 = digitalRead(button); //membaca Push button
89
if (S1 == LOW) //jika pushbutton ditekan =
0
90
{ //iya?
lanjut; tidak? else
91
metal = digitalRead(detector);//membaca
benda pada proximity metal
92
if (metal == 0 ) //jika terdapat unsur metal = 0
93
{ //ya? lanjut ;
tidak? else
94
95
digitalWrite(initPin, HIGH);//triger
memancarkan sinyal
96
delayMicroseconds(10); //tunda 10 mikrosekon
97
digitalWrite(initPin, LOW); //mematikan
pancaran sinyal
98
pulseTime = pulseIn(echoPin, HIGH);
//Menerima sinyal yang dipancarkan trigger
99
lcd.clear();
100
lcd.setCursor(0,0); //mengatur cursor pada baris 0 kolom
0
101
lcd.print("Jarak = "); //menulis "jarak =" pada LCD
baris 0
102
lcd.print(pulseTime / 58, DEC);
//kecepatan cahaya 340m/s atau 29 mikrosekon/cm. sinyal keluar dan masuk
(2x). kemudian hasilnya ditampilkan desimal
103
lcd.print(" cm"); //menulis satuan "cm"
104
lcd.setCursor(0,1); //mengeatur kursor pada baris 1
kolom 0
105
lcd.print("Metal
Terdeteksi");//mendisplay metal telah terdeteksi
106
delay(100); //tunda 0,1 s
107
108
for (i=0; i<5; i++)
109
{
//Buzzer ON
OFF selama 5x
110
digitalWrite(ijo,HIGH);
111
digitalWrite(biru,LOW);
112
digitalWrite(red,HIGH);
113
delay(100);
114
tone(Buzzer,5000);//Buzzer diONkan
115
delay(200); //Tunda 0,2 s
116
tone(Buzzer,0);
117
delay(200); //tunda 0,2 s
118
}
119
for (pos = 90; pos <= 180; pos += 3)
120
{
121
myservo.write(pos); //Servo bergerak ke posisi 180
setiap 3 derajat/15 mS
122
delay(15); //tunda 15 mS
123
}
124
delay(3000); //tunda 3 s sampai benda
diambil
125
}
126
else
127
{
128
digitalWrite(red,HIGH);
129
digitalWrite(biru,HIGH);
130
digitalWrite(ijo,LOW);
131
digitalWrite(initPin, HIGH);//triger
memancarkan sinyal
132
delayMicroseconds(10); //tunda 10 mikrosekon
133
digitalWrite(initPin, LOW); //mematikan
pancaran sinyal
134
pulseTime = pulseIn(echoPin,
HIGH);//Menerima sinyal yang dipancarkan trigger
135
lcd.clear();
136
lcd.setCursor(0,0);//mengatur cursor pada
baris 0 kolom 0
137
lcd.print("Jarak = "); //menulis "jarak =" pada LCD
baris 0
138
lcd.print(pulseTime / 58, DEC);
//kecepatan cahaya 340m/s atau 29 mikrosekon/cm. sinyal keluar dan masuk
(2x). kemudian hasilnya ditampilkan desimal
139
lcd.print(" cm"); //menulis satuan "cm"
140
lcd.setCursor(0,1); //mengeatur kursor pada baris 1
kolom 0
141
lcd.print("Bukan Metal ");//mendisplay metal telah
terdeteksi
142
delay(100); //tunda 0,1 s
143
for (pos = 90; pos >= 0; pos -= 3)
144
{
145
myservo.write(pos);
146
delay(15);
147
}
148
delay(3000);
149
}
150
}
151
else
152
delay(1000);
153
}
|
4.2 Cara Kerja Alat Secara Keseluruhan
Alat ini berfungsi untuk mengukur tinggi suatu benda
dan mendeteksi bahan dasar benda yang terbuat dari logam atau non logam. Alat
ini terdiri dari masukan sensor ultrasonik, sensor proximity metal dan saklar. Sedangkan LCD, motor servo, buzzer dan
lampu RGB
sebagai output.
Untuk menghidupkan alat harus meng-ON kan saklar. Data yang
diterima dari sensor ultrasonik yang mendeteksi adanya benda akan diproses oleh
arduino menggunakan pantulan ultasonik untuk mengukur tinggi benda tersebut.
Data yang diterima dari sensor proximity metal akan mendeteksi bahan dasar dari
benda tersebut baik logam maupun non logam. Jika sensor proximity metal
mendeteksi adanya benda logam buzzer akan berbunyi dan lampu RGB akan menyala biru Jika sensor proximity metal tidak mendeteksi adanya
logam buzzer tidak berbunyi dan lampu RGB menyala hijau. LCD akan menampilkan
data tinggi benda dan bahan dasar dari benda tersebut. Alat dapat dimatikan
dengan meng-OFF kan saklar.
Gambar Diagram Blok
Gambar Diagram Alir
4.3 Pengujian
alat
Dalam proyek yang kami buat, perlu diuji untuk menentukan keakuratan alat
sebagai alat deteksi,
adapun langkah - langkah cara pengujian yang akan kami lakukan adalah :
1.
Mengkalibrasi alat yang akan diukur, apakah sudah sesuai
dengan program yang dibuat atau belum.
2.
Memasukkan input
berupa masukan Push Button dan benda
Logam/Non-Logam untuk di deteksi jenis dan ketinggian benda.
5.
Kesimpulan
1.
Sensor ketinggian berfungsi dengan baik mengukur tinggi
benda dengan satuan ujur centi meter
2.
Sensor logam juga berfungsi dengan baik mendeteksi benda
logam maupun non logam, sehingga dapat menghasilkan keluaran tampilan LCD dan
warna dari lampu RGB
3.
Hasil yang akan ditampilkan di layar LCD merupakan
tulisan Logam atau Non-Logam, serta lampu RGB menyala biru saat mendeteksi
logam dan menyala hijau saat mendeteksi benda non-logam.
6.
Daftar Pustaka
[3] http://www.elangsakti.com/2015/05/sensor-ultrasonik.html
[4] http://saptaji.com/2016/06/27/bekerja-dengan-i2c-lcd-dan-arduino/
[5] https://purnomosejati.wordpress.com/2011/08/25/mengenal-komunikasi-i2cinter-integrated-circuit/
Detail penulis :
Tegar Priambudi
SMK N 7 Semarang
POLINES D3 Elektronika
Rida Nur Yuliani
SMA N 3 Salatiga
POLINES D3 Elektronika
Cahyo Buwono P.
SMK N 4 Semarang
POLINES D3 Elektronika
Pengen punya file nya ??
Ayo Semangat Belajar dan Unduh Filenya !!
Disini !!!!
Wew.
ReplyDelete